Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Pragmatic Failure in the Subtitles of Moonlight Movie Mahniza, Melda; Lubis, Syahron; Mono, Umar; Hanafiah, Ridwan
Journal of English Language Teaching and Linguistics Journal of English Language Teaching and Linguistics, 5(3), December 2020
Publisher : Yayasan Visi Intan Permata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21462/jeltl.v5i3.463

Abstract

This paper aims to find out the types of pragmatic failures that can lead to incorrect understanding of meaning by the audience. Pragmatic failure in translation consists of two failures, namely: pragmalinguistic failure and sociopragmatic failure. Pragmalinguistic failures in translation are analyzed using speech act theory proposed by Searle and deixis theory proposed by Levinson. Sociopragmatic failures in translation are analyzed using the principle of cooperation theory proposed by Grice and the principle of politeness theory proposed by Brown and Levinson. The research method used is descriptive qualitative. One hundred seventy-six pragmatic failures are found in the subtitles of Moonlight movie, which is divided into one hundred thirty-six pragmalinguistic failures and forty sociopragmatic failures. Pragmalinguistic failures that occur are the failures to transfer speech acts and deixis of oral speech into subtitles. Sociopragmatic failures that occur are the failures to transfer principle of cooperation of oral speech into subtitles.
TEACHING READING COMPREHENSION OF HORTATORY TEXT TO ELEVENTH GRADE STUDENTS IN MEDAN Nova Marya Simanjuntak; Melda Mahniza; Erwika Dara Isanti
AICLL: ANNUAL INTERNATIONAL CONFERENCE ON LANGUAGE AND LITERATURE Vol 2, No 1: AICLL JULY 2019
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara (UISU)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.111 KB) | DOI: 10.30743/aicll.v2i1.60

Abstract

The objectives of this study were to describe how the teachers teach reading comprehension of hortatory exposition text to the eleventh grade students in Medan, Indonesia and to reveal the underlying reasons why they did that way. This study was conducted by using descriptive qualitative design. The subjects of this study were two English teachers who taught at the eleventh grade students at SMA Methodist 8 Medan in academic year 2016/2017. The data were collected by observing, video recording and interviewing and analyzed by using Miles and Huberman technique (1994). The findings of the study showed that most of the teachers’ way are not yet focusing on teaching reading comprehension but rather focusing to the teaching the knowledge of the genre. The underlying reasons of the teachers’ ways in teaching reading comprehension did not facilitate reading comprehension. It was due to the misperception of the concept of teaching reading comprehension.
THE EFFECTS OF ELEMENTARY STUDENTS’COMPREHENSION OF ENGLISH VOCABULARY WHEN USING GADGETS Melda Mahniza; Elviza Yeni Putri; Nurul Inayah Hutasuhut
Ensiklopedia of Journal Vol 5, No 2 (2023): Volume 5 No. 2 Edisi 1 Januari 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/eoj.v5i2.1723

Abstract

This research is entitled The Effects of Elementary  Students' Comprehension of English Vocabulary When Using Gadgets. This research analyzes the positive and negative effects of elementary students' English vocabulary comprehension when using gadgets. Second language acquisition theory is used to classify the data. The methods used in this research are descriptive-qualitative and observational. The data for this research is the English vocabulary contained in four gadgets and images contained in game applications that use English. The data source is four elementary school students from Karya Sukadamai Street, Sei Agul District, Medan, playing English games on their gadgets. The research found that gadget use has two positive and negative effects on elementary school students' understanding of English vocabulary. It has also been shown that elementary school students unconsciously acquire English vocabulary through learning, as explained in the first hypothesis of Stephen Krashen's theory of second language acquisition.Keywords: Elementary students , English vocabulary, Gadgets, Second language acquisition.
Motivation in Self-Directed of Learning TOEFL for Non English Students Siti Isma Sari Lubis; Mahniza Melda; Fitri Yasih; Muhammad Fahrur Rozi
KOLOKIUM Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Vol 12, No 1 (2024): Kolokium : Publishing April 2024
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/kolokium.v12i1.844

Abstract

TOEFL sebagai tes Bahasa inggris yang diperuntukkan untuk mengukur kemampuan seseorang dalam bahasa Inggris, terutama bagi mereka yang bukan penutur asli bahasa Inggris mendorong pelajar untuk belajar lebih jauh salah satunya adalah dengan melakukan pembeljaran mandiri. Self-directed ataupun pembelajaran mandiri adalah proses pembelajaran di mana individu mengambil inisiatif untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran mereka sendiri. Penenlitian ini dilakasanakan secara quantitative dan kualitatif. Secara kuantitaif dilakukan dengan memberikan Angket kepada para pelajar yang akan mengikuti test TOEFL sebanyak 30 orang dan sedang mengikuti kelas pelatihan TOEFL. Secara kualitatif adalah dengan mengadakan  wawancara terhadap 6 orang partisipan yang diambil dari 3 pelajar dengan motivasi tinggi dan 3 orang pelajar dengan motivasi rendah. Data wawancara dianalisis menggunakan Analisis Tematik (Maguire & Delahunt, 2017) yang dilakukan melalui anotasi pada setiap transkrip wawancara dengan tema-tema potensial. Dari hasil angket dan wawancara yang diberikan kepada para siswa dapat disimpulkan bahwa pelajar yang memiliki motivasi tinggi cenderung akan melakukan pembelajaran secara mandiri daripada siswa dengan motivasi rendah. Hal ini dikarenakan siswa dengan motivasi tinggi biasanya telah menetapkan tujuan dan target yang akan dicapai sehingga mereka terkadang tidak merasa puas dengan apa yang hanya mereka dapatkan dari kelas pelatihan TOEFL.
Pelatihan Implementasi Model Pembelajaran Project-Based Learning yang Terintegrasi Platform Youtube sebagai Upaya Peningkatan Kompetensi Pedadogik bagi Guru SMPN 9 Payakumbuh Saputra, Indra; Hayatunnufus, Hayatunnufus; Dewi, Siska Miga; Hutasuhut, Nurul Inayah; Mahniza, Melda; Putri, Elviza Yeni
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 3 (2023): Desember 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v7i3.10864

Abstract

Mitra pengabdian mengalami kurangnya implementasi teknologi informasi dalam pembelajaran, dan masih didominasi penggunaan model pembelajaran konvensional. Solusi yang ditawarkan adalah pelatihan pengintegrasian platform Youtube dalam konteks pembelajaran dengan fokus pada model pembelajaran Project-Based Learning. Pengintegrasian bertujuan meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi dalam proses pengajaran di SMPN 9 Payakumbuh. Model pembelajaran ini dianggap sebagai pendekatan yang sesuai untuk mengakomodasi kebutuhan pembelajaran siswa di era digital. Pembelajaran berbasis proyek mendorong partisipasi aktif siswa, dan penggunaan platform Youtube membuka peluang ekspresi dan memperluas wawasan siswa. Dengan solusi ini, guru dapat beradaptasi dengan tren pembelajaran yang berkembang dan tidak terbatas pada model konvensional. Hasil dari Program Pengabdian kepada Masyarakat menunjukkan pencapaian tujuan yang signifikan dalam meningkatkan kompetensi pedagogik guru SMPN 9 Payakumbuh. Peserta pelatihan mampu mengikuti materi dengan baik, serta mampu menghasilkan konten video pembelajaran dengan kualitas yang baik. Ini mengindikasikan peningkatan kompetensi pedagogik guru yang berkontribusi positif dalam proses pembelajaran di sekolah.
Peningkatan Keterampilan Guru Dalam Pembuatan Desain Busana 3D Menggunakan Software CLO3D di SMKN 3 Payakumbuh Puji Hujria Suci; Yusmerita Yusmerita; Melda Mahniza
ABDI: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 6 No 4 (2024): Abdi: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/abdi.v6i4.791

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan guru Tata Busana di SMKN 3 Payakumbuh dalam pembuatan desain busana 3D menggunakan software CLO3D. Isu pokok yang diangkat adalah kurangnya pemanfaatan teknologi digital dalam proses desain busana di sekolah-sekolah, terutama dalam hal penggunaan software 3D. Program ini dilaksanakan melalui pelatihan intensif yang melibatkan guru-guru untuk mengenal, memahami, dan menguasai teknik dasar serta penggunaan software CLO3D dalam merancang busana. Metode yang digunakan adalah pelatihan langsung dengan pendekatan tutorial, diskusi, dan praktek langsung. Hasil dari pelatihan ini menunjukkan peningkatan keterampilan guru dalam menggunakan teknologi 3D dalam desain busana, yang akan mempengaruhi kualitas pembelajaran dan pengembangan kompetensi siswa dalam bidang Tata Busana. Implikasi dari kegiatan ini adalah terbangunnya kemampuan guru dalam mengadaptasi teknologi terbaru, yang mendukung pengembangan kurikulum berbasis industri serta menyiapkan lulusan yang lebih siap menghadapi tuntutan dunia kerja yang berbasis digital.
The Evolution of Educational Assessment: How Artificial Intelligence is Shaping the Trends and Future of Learning Evaluation Saputra, Indra; Kurniawan, Arief; Yanita, Merita; Yeni Putri, Elviza; Mahniza, Melda
The Indonesian Journal of Computer Science Vol. 13 No. 6 (2024): The Indonesian Journal of Computer Science (IJCS)
Publisher : AI Society & STMIK Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33022/ijcs.v13i6.4465

Abstract

The article discusses the challenges in traditional educational assessment methods, such as limited personalization, inefficient feedback, and an overemphasis on lower-order thinking skills. The study aims to explore the evolving role of Artificial Intelligence (AI) in educational assessment, identifying current trends, assessing its impact on learning, and forecasting future developments. A systematic literature review (SLR) was employed to examine the integration of AI in both formative and summative assessments. The findings reveal that AI-based assessment systems provide adaptive, personalized feedback, promote student engagement, and foster individualized learning paths. AI technologies, like machine learning and natural language processing, are particularly effective in providing real-time feedback and evaluating higher-order competencies, including critical thinking and creativity. However, challenges such as data privacy and algorithmic bias remain critical concerns. The study concludes that AI has significant potential to transform educational assessment, offering more dynamic, efficient, and personalized evaluation methods. Future research should focus on addressing ethical concerns like data privacy and algorithmic bias while enhancing AI-driven assessments' adaptability and scalability to support diverse learner needs.
AI-Driven Learning: Mediating and Moderating Dynamics in Self-Regulated Learning. Mahniza, Melda; Sari, Resti Elma; Suci, Puji Hujria; Saputra, Indra; Putri, Elviza Yeni
Journal of Educational Science and Technology (EST) Volume 10 Number 3 December 2024
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/est.v10i3.68254

Abstract

The rapid integration of artificial intelligence (AI) in education has transformed how students learn, particularly in fostering self-regulated learning (SRL). However, understanding the mechanisms and conditions under which AI adoption influences SRL remains underexplored. This study investigates the roles of achievement goals, cognitive load, personalized learning, students' adaptability, and AI competence in shaping SRL within an AI-enhanced educational framework. The research employs Structural Equation Modeling (SEM) with the Partial Least Squares (PLS) approach to analyze direct, mediating, and moderating effects while accounting for demographic controls such as age, gender, internet access, and environment. The findings reveal a complex interplay of factors. Direct effect testing showed that five hypothesized relationships, including the influence of achievement goals, cognitive load, personalized learning, and students’ adaptability on SRL, were unsupported. Mediation analysis confirmed that AI adoption significantly mediates the effects of achievement goals, cognitive load, and personalized learning on SRL, emphasizing the role of technology acceptance in enhancing learning autonomy. Moderation analysis identified that AI competence strengthens the relationship between achievement goals and SRL but does not moderate other interactions, such as those involving AI adoption or cognitive load. These results underscore the nuanced dynamics between cognitive, technological, and motivational factors in AI-enhanced learning. The study contributes to the growing literature on AI-driven education by highlighting the pivotal role of mediating variables like AI adoption and the limited yet strategic influence of AI competence. Future research should explore broader contextual and pedagogical factors to optimize the integration of AI tools in fostering self-regulated learning
Pelatihan digitalisasi sumber belajar, asesmen, dan evaluasi pembelajaran berbasis ChatGPT bagi guru SMPN 9 Payakumbuh Saputra, Indra; Hayatunnufus, Hayatunnufus; Dewi, Siska Miga; Reflianto, Reflianto; Putri, Elviza Yeni; Mahniza, Melda
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 4 (2024): December
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i4.26825

Abstract

AbstrakLatar belakang kegiatan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) berkaitan dengan kondisi sumber belajar tekstual yang ada belum mampu memenuhi kebutuhan kelas digital yang dinamis. Selain itu, asesmen dan evaluasi pembelajaran yang belum melibatkan teknologi digital secara optimal berdampak pada kurangnya akurasi dalam mengukur perkembangan kompetensi siswa. Tujuan dari kegiatan PKM yang diwujudkan dalam bentuk pelatihan adalah meningkatkan kompetensi guru dalam konteks digitalisasi sumber belajar, asesmen, dan evaluasi dengan menggunakan ChatGPT. Metode pelatihan yang digunakan adalah ceramah, diskusi, demonstrasi dan praktik. Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan pada tanggal 24 Agustus 2024. Peserta pelatihan adalah guru SMPN 9 Payakumbuh yang berjumlah 31 orang. Latar belakang keahlian peserta mencakup semua mata pelajaran seperti Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Bahasa Inggris, PPKn, Seni Budaya, dan Informatika. Kegiatan pelatihan ini diawali dengan tahap perencanaan yang mencakup koordinasi terkait kebutuhan pelatihan dan sasaran pelatihan. Tahap pelaksanaan diawali dengan proses penyampaian materi dan diskusi serta dilanjutkan proses demonstrasi dan praktik dalam konteks digitalisasi sumber belajar, asesmen dan evaluasi berbasis ChatGPT. Tahapan terakhir pelatihan adalah evaluasi yang mengukur capaian kegiatan pelatihan. Hasil pelatihan mendeskripsikan bahwa peserta dapat mengikuti kegiatan dengan penuh antusias. Selanjutnya, peserta juga dapat memenuhi beberapa indicator ketercapaian kegiatan pelatihan antara lain mampu melakukan proses digitalisasi sumber belajar dalam bentuk modul dan dan buku elektronik. Selanjutnya, peserta juga mampu Menyusun instrument asesmen dan evaluasi dengan menggunakan Chat GPT. Beberapa indicator tersebut mengindikasikan bahwa tujuan pelaksanaan pelatihan dapat tercapai dengan baik. Rekomendasi untuk kegiatan ini adlaah agar pelatihan dapat dilaksanakan secara berkelanjutan agar hasil pelatihan dapat diimplementasikan dengan maksimal. Kata kunci: asesmen; evaluasi; ChatGPT; sumber belajar AbstractThe Community Partnership Program (PKM) addresses the limitations of existing textual learning resources in meeting the needs of dynamic digital classrooms. Additionally, assessment and evaluation have not yet fully integrated digital technology, resulting in less accurate measurements of students' competencies. The PKM program aims to improve teachers' skills in digitalizing learning resources, assessment, and evaluation using ChatGPT. Training methods included lectures, discussions, demonstrations, and hands-on practice. This training activity was conducted on August 24, 2024. The participants, 31 teachers from SMPN 9 Payakumbuh, covered various subjects like Religious Education, Mathematics, Science, Social Studies, and Informatics. The training began with planning, followed by material delivery, discussions, and practical sessions focused on digitalizing learning resources and using ChatGPT for assessments. The final evaluation measured the program's success. Participants were enthusiastic, meeting key objectives such as converting learning materials into e-books and developing assessment tools with ChatGPT. These outcomes indicate the training's success. The recommendation is to conduct ongoing training to ensure the effective implementation of the skills learned. Keywords: assessment; evaluation; ChatGPT; learning resources
Transformasi evaluasi pembelajaran berbasis AI: Pelatihan Chatbot AI bagi Pendidik SMPN 9 Payakumbuh Saputra, Indra; Hayatunnufus, Hayatunnufus; Dewi, Siska Miga; Putri, Elviza Yeni; Mahniza, Melda; Reflianto, Reflianto; Pranata, Feriantano Sundang
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 3 (2025): May
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i3.30792

Abstract

AbstrakPerkembangan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) telah membuka peluang baru dalam dunia pendidikan, khususnya dalam proses evaluasi pembelajaran. Namun, di lapangan masih banyak guru yang belum memiliki pemahaman dan keterampilan yang memadai dalam memanfaatkan teknologi ini secara optimal. Kondisi ini juga ditemukan di SMPN 9 Payakumbuh, di mana sebagian besar guru masih menggunakan metode evaluasi konvensional yang kurang fleksibel, memakan waktu, dan belum mencerminkan kemampuan siswa secara akurat. Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini dilaksanakan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam melakukan evaluasi pembelajaran berbasis AI, khususnya melalui pemanfaatan Chatbot AI seperti ChatGPT. Kegiatan pelatihan dilaksanakan pada 24 Agustus 2024 di SMPN 9 Payakumbuh, diikuti oleh 31 guru dari berbagai mata pelajaran. Metode pelatihan meliputi ceramah, diskusi, demonstrasi, dan praktik langsung. Materi difokuskan pada penggunaan ChatGPT untuk menyusun soal, menganalisis jawaban siswa, memberikan umpan balik otomatis, serta merancang evaluasi berbasis interaksi percakapan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa peserta mampu menyusun instrumen evaluasi digital berbasis ChatGPT dan menunjukkan antusiasme tinggi terhadap penggunaan AI dalam pembelajaran. Disarankan agar pelatihan ini dilanjutkan secara berkala dan disertai dengan pendampingan untuk mendukung implementasi berkelanjutan di kelas. Kata kunci: Chatbot AI; evaluasi pembelajaran; ChatGPT; kompetensi guru; pelatihan. The rapid advancement of Artificial Intelligence (AI) has introduced new opportunities in the field of education, particularly in the area of learning assessment. However, many teachers, including those at SMPN 9 Payakumbuh, still rely on conventional evaluation methods that tend to be time-consuming, inflexible, and less accurate in reflecting students' competencies. This Community Partnership Program (PKM) was implemented to enhance teachers’ competencies in AI-based assessment by utilizing chatbot technology, specifically ChatGPT. The training was conducted on August 24, 2024, involving 31 teachers from various subject areas. The training methods included lectures, discussions, demonstrations, and hands-on practice. The content focused on the use of ChatGPT to design assessment questions, analyze student responses, provide automated feedback, and develop interactive, conversation-based evaluations. The results indicated that participants were able to develop AI-based digital assessment instruments and demonstrated high enthusiasm for integrating AI into teaching practices. It is recommended that similar training be conducted regularly and supported with mentoring to ensure sustainable implementation in classrooms. Keywords: Chatbot AI; learning assessment; ChatGPT; teacher competence; professional training.