Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Efektivitas Keberlanjutan Pukat Cincin (Purse Seine) di Pelabuhan Perikanan Pantai Pulau Baai Bengkulu Futra, Febby Dwi; Yuwana, Yuwana; Johan, Yar; Brata, Bieng; Bakhtiar, Deddy
Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol. 13 No. 1 (2024)
Publisher : Badan Penerbitan Fakultas Pertanian (BPFP), Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/naturalis.13.1.33373

Abstract

The effectiveness of the sustainability of purse seines at the Baai Island Bengkulu Coastal Fishing Harbor must pay attention to all aspects, namely ecology, economics, technology, social and institutional. The aims of this research are 1) identifying Purse seine fishing gear, 2) analyzing the sustainability effectiveness of Purse seine, and 3) formulating strategies for the sustainability effectiveness of Purse seine. This research was carried out from March to September 2021 located at the Baai Island Coastal Fishing Harbor, Bengkulu. The research method used is a survey method. The data used are primary and secondary data. Respondents as sources of information came from government elements, fishermen and academic elements who used purposive sampling techniques. Data analysis used the Rapid Appraisal For Fisheries (RAPFISH) method. From the research results, it was found that the sustainability effectiveness of purse seines at the Baai Island Bengkulu Coastal Fishing Harbor was at a value of 65.31 (quite sustainable). The sensitive attributes that influence the effectiveness of sustainability are the application of environmentally friendly fishing technology, counseling for fishermen, employment status as a fisherman, and the use of destructive fishing tools. The policy strategy to increase the effectiveness status of the sustainability of Purse seine is carried out by means of the need to implement environmentally friendly fishing technology for Purse seine fishermen, outreach to fishermen who can provide good education to Purse seine fishermen. in the form of science and technology that can be applied by Purse seine fishermen, the welfare of Purse seine fishermen can be achieved if fishermen have employment status as full fishermen, and outreach to Purse seine fishermen regarding the prohibition on the use of fishing gear destructive Keywords: Aspects of soil, climate, land suitability, ponds, water quality and resources
Distribusi Target Strength Ikan Demersal Melalui Pengukuran Akustik Secara In-Situ Di Perairan Kahyapu Pulau Enggano Kabupaten Bengkulu Utara Bakhtiar, Deddy; Ompusunggu, Yordan A; Anggoro, Ari; Supiyati, Supiyati
Jurnal Kelautan Tropis Vol 27, No 1 (2024): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkt.v27i1.19793

Abstract

Kahyapu Waters is one of the potential waters for demersal fishing in Enggano Island. Demersal fish resources in Kahyapu Waters if exploited optimally can provide sustainable benefits for local fishermen. Target strength is one of the most important parameters in estimating fish stocks because this value is a scale in estimating the potential of fish resources. This study aims to analyze the average value of target strength (TS) of demersal fish through in-situ acoustic measurements, and describe the distribution of TS of demersal fish in Kahyapu.  Data were collected using Simrad EK15 echosounder by following the cruise track in the form of 8 zigzag transects and divided into 32 ESDU (Elementary Sampling Distance Unit). The results showed that the TS value of demersal fish had an average value of -48.93 dB with a range of values ranging from -67.34 dB to -38.77 dB with an estimated fish body length ranging from 1.08 to 28.91 cm. Spatial distribution of demersal fish target strength with the lowest depth of 6.4-16.9 m is located in ESDU 12 and ESDU 11 and the highest depth is 25.9-32.4 m located in transect 3 distribution of desmersal fish with the highest TS dominated scattered at a depth of 19.4-25.9 m.  Perairan Kahyapu merupakan salah satu perairan yang potensial untuk penangkapan ikan demersal di Pulau Enggano. Sumber daya ikan demersal di Perairan Kahyapu apabila dieksploitasi secara optimal dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi nelayan lokal. Target strength merupakan salah satu parameter yang sangat penting dalam pendugaan stok ikan karena nilai ini merupakan skala dalam pendugaan potensi sumberdaya ikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai rata-rata target strength (TS) ikan demersal melalui pengukuran akustik secara in-situ, dan menggambarkan distribusi TS ikan demersal di Kahyapu.  Pengambilan data menggunakan echosounder Simrad EK15 dengan mengikuti jalur pelayaran berbentuk transek zig-zag sebanyak 8 transek dan dibagi menjadi 32 ESDU (Elementary Sampling Distance Unit). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai TS ikan demersal memiliki nilai rata-rata -48.93  dB dengan rentang nilai berkisar -67.34 dB sampai -38.77 dB dengan dugaaan panjang tubuh ikan berkisar 1.08 sampai 28.91 cm. Distribusi Target strength ikan demersal secara spasial dengan kedalaman terendah 6,4-16,9 m terletak di ESDU 12 dan ESDU 11 dan kedalaman tertinggi adalah 25,9-32,4 m terletak di transek 3 sebaran ikan desmersal dengan TS tertinggi didominansi tersebar di kedalaman 19,4-25,9 m.
Pengukuran Tinggi Gelombang Laut Menggunakan Sensor Ultrasonik Berbasis Internet of Things (IOT) Bakhtiar, Deddy; Ashari, Anadila; Herliany, Ervina Nurlaila; Julianti, Lia
Jurnal Kelautan Tropis Vol 27, No 3 (2024): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkt.v27i3.22624

Abstract

Disaster mitigation efforts in coastal areas require information on wave data in situ and accurately, for this reason technology is needed that can measure wave height data in realtime and continuously in order to monitor wave height easily. The purpose of this research is to develop a wave height measurement buoy device equipped with an underwater ultrasonic sensor with data transmission via the internet network. The research stages of developing an internet-based sea wave height measurement tool are designing hardware and software, collecting wave height data and testing the accuracy of the tool. The hardware is a floating buoy, IoT module consisting of JSN-SR04T ultrasonic sensor, ESP 8266 Wemos D1 microcontroller, battery, and router. This tool is connected to the ThingSpeak IoT platform as a database server so that it can be accessed in real time. The results showed that the hardware and software developed functioned well to measure data and send wave height data in real time and continuously. JSN-SR04T sensor measurement data and direct measurements have a significant relationship with a correlation coefficient of 0.56. The validation test results show that the measurement has a storage deviation or error of 8.32% due to the sensitivity of the sensor and the delay in sending data (delay) on average 2 seconds. The coefficient of determination shows that the corrected sensor data can explain 30.9% of the actual sea level data, and the remaining 69.1% is influenced by other factors.   Upaya mitigasi bencana di kawasan pesisir membutuhkan informasi tentang data gelombang secara in situ dan akurat, untuk itu diperlukan teknologi yang dapat mengukur data tinggi gelombang secara realtime dan kontinu agar dapat memantau tinggi gelombang dengan mudah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan suatu perangkat wahana apung (buoy) pengukur tinggi gelombang yang dilengkapi sensor ultrasonik bawah air dengan transmisi data melalui jaringan internet. Tahapan penelitian pengembangan alat pengukuran tinggi gelombang laut berbasis internet yaitu melakukan perancangan perangkat keras dan perangkat lunak, pengambilan data tinggi gelombang dan uji akurasi pada alat. Perangkat keras yang dibuat berupa wahana apung buoy, modul  IoT yang terdiri dari sensor ultrasonik JSN-SR04T, mikrokontroler ESP 8266 Wemos D1, baterai, dan router. Alat ini dihubungkan dengan platform IoT ThingSpeak sebagai server basis data sehingga dapat diakses secara realtime. Hasil penelitian menunjukkan perangkat keras dan perangkat lunak yang dikembangan berfungsi dengan baik dapat melakukan pengukuran data dan pengiriman data  tinggi gelombang secara real time dan terus menerus. Data pengukuran sensor JSN-SR04T maupun pengukuran langsung memiliki hubungan yang signifikan dengan koefesien korelasi sebesar 0,56. Hasil uji validasi menunjukkan pengukuran mengalami deviasi penyimpanan ataupun error sebesar 8,32 % disebabkan karena akibat sensifitas pada sensor dan keterlambatan pengiriman data (delay) rata-rata 2 detik. Koefisien determinasi yang menunjukkan bahwa data sensor terkoreksi dapat menjelaskan sebesar 30,9% data ketinggian air laut sebenanya, dan sisanya sekitar 69,1 % dipengaruhi oleh faktor lain.
Analisis Dampak Usaha Tambak Udang Vanname (Litopenaeus Vannamei) Di Desa Selubuk Kecamatan Air Napal Kabupaten Bengkulu Ertanto, Bobby; Utama, Satria Putra; Bakhtiar, Deddy; Reflis; Johan, Yar
Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol. 13 No. 2 (2024)
Publisher : Badan Penerbitan Fakultas Pertanian (BPFP), Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/naturalis.13.2.37188

Abstract

The existence of a new business will have an impact on the physical environment, social, economic and cultural. The purpose of this research is to evaluate the impact of vannamei shrimp farming business on environmental conditions physical and socio-economic conditions of the community. This research was conducted through a survey directly to the research location with stages including literature study, observation, interviews, documentation and data analysis. Water quality tetsing is carried out at UPTD Bengkulu Province DLHK Laboratory and adjusted to the quality standars of PP 22 year 2021. The test results of pH, NH, DO, salinity and odor at the outlet of the sewage pond are not meet quality standards. COD, BOD and color test results at location 1 (one) does not meet the quality standards. Shonnon-Winner Diversity Index Results biological parameters indicate that the water in location 1 (one) was in highly polluted condition and location 2 (two) is in a semi-heavy condition. Factor that cause it to happen the difference in the test results from the two locations is the remaining livestock manure and residual pesticides from plantations/farms around the site. Analysis the socio-economic impact of the community is carried out by Random Sampling through questionnaire to 40 families. The results of analysis of Rank Spearman’s economic impact shows a sufficient relationship. This is evidenced by the existence of a pond business vannamei shrimp there is an increase in the welfare of the community and the development of community-owned businesses. Spearman Rank analysis results social impact shows a strong relationship. Vannamei shrimp farming business is supported by the community because it opens up job opportunities, there is not cultural change socio-cultural community, and there has never been a conflict from community to community company side.
Tingkat Akurasi Instrumen Pengukuran pH Perairan Berbasis Internet of Things (IoT) Bakhtiar, Deddy; Purba, Dermian Rosida; Zamdial, Zamdial
Justek : Jurnal Sains dan Teknologi Vol 8, No 1 (2025): Maret
Publisher : Unversitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/justek.v8i1.28894

Abstract

Abstract:  One of the important parameters in monitoring water quality is pH. pH measurement can be done by measuring remotely based on IoT. However, there is no information that explains the accuracy level of IoT-based remote measurements. This study was conducted with the aim of testing the accuracy level of pH measurement using an IoT-based remote pH sensor. The design of the pH measuring instrument uses a PH-4502C sensor that is embedded in the ESP 8266 microcontroller through programming in the Arduino IDE. Data communication uses the Thingspeak IoT platform. Testing the accuracy of the pH sensor measurement results is done by comparing the value to the standard pH. The relative difference between the sensor pH value and the standard pH value is assessed as the measurement error rate. The results showed that the measurement error rate (relative difference) was 4.75%, which means the sensor accuracy rate was 95.25%. The comparative test results also prove that there is no significant difference in the measurement results of the pH sensor with the standard pH. This shows that the designed instrument has functioned well with a high level of accuracy so that it can be applied in the field for water monitoring.Abstrak: Salah satu parameter penting dalam pemantauan kualitas perairan adalah pH. Pengukuran pH dapat dilakukan dengan mengukur secara jarak jauh berbasiskan IoT. Namun belum ada informasi yang menjelaskan tingkat akurasi pengukuran jarak jauh berbasiskan IoT. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji tingkat akurasi pengukuran pH menggunakan sensor pH secara jarak jauh berbasiskan IoT. Perancangan instrumen pengukur pH menggunakan sensor PH-4502C yang ditanamkan pada mikrokontroler ESP 8266 melalui pemrograman pada Arduino IDE. Komunikasi data menggunakan platform IoT Thingspeak. Pengujian tingkat akurasi hasil pengukuran sensor pH dilakukan dengan membandingkan nilai pada pH standar. Selisih relatif nilai pH sensor dengan nilai pH standar dinilai sebagai tingkat kesalahan pengukuran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesalahan pengukuran (selisih relatif) sebesar 4,75 % yang berarti tingkat akurasi sensor sebesar 95,25 %.  Hasil uji komparatif juga membuktikan tidak ada perbedaan yang signifikan hasil pengukuran pH sensor dengan pH standar. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen yang dirancang telah berfungsi dengan baik dengan tingkat akurasi yang tinggi sehingga dapat diaplikasikan di lapangan untuk monitoring peraira
Kajian Ukuran Rajungan (Portunus pelagicus) Menurut Jenis Kelamin, Tingkat Kematangan Gonad dan Faktor Kondisi di Perairan Pulau Baai Bengkulu Maylandia, Chantika Rachma; Matondang, Dina Ratnasari; Ilhami, Sitti Alya; Parapat, Andreas Jorghy; Bakhtiar, Deddy
Al-Hayat: Journal of Biology and Applied Biology Vol. 4 No. 2 (2021)
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/ah.v4i2.7874

Abstract

The resources of the blue swim crab are currently under pressure on survival due to the increasing effort to catch in nature. Management of blue swim crab resources requires information on the biological conditions of the crab to determine the size, sex, and number that can be caught. This study aims to analyze the structure of carapace width concerning differences in sex, gonad maturity level, and crab condition factors. The method used is the method of observation by measuring the length, weight, and maturity level of the gonads and then analyzed descriptively. The results showed that the size of the crabs was included in the category of juvenile to adult crabs for both male and female crabs. The growth pattern of male crabs with a coefficient of b value of 2.47 and female crabs of 2.78 shows that the growth patterns of crabs in Pulau Baai waters are negative allometric. Most of the female crabs are in the immature stage of the gonads, so the condition factor for the female crabs tends to be lower than the male crabs, this is because most of the female crabs have just passed the spawning phase.
Pemetaan estimasi stok karbon tegakan mangrove (Aboveground) menggunakan data citra landsat 8 OLI di Desa Kahyapu Kecamatan Enggano Yohana, Ningsih; Bakhtiar, Deddy; Anggoro, Ari
Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan Vol 8, No 1 (2025): Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan. Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/jikk.v8i1.10417

Abstract

Identifikasi jenis dan kerapatan padang lamun di Teluk Berhau Pulau Enggano, Bengkulu Samosir, Yuyun; Bakhtiar, Deddy; Anggoro, Ari
Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan Vol 8, No 1 (2025): Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan. Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/jikk.v8i1.10430

Abstract

Teluk Berhau yang berada di wilayah Desa Banjar Sari, Kecamatan Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara merupakan teluk yang unik dengan laguna ditengahnya yang banyak ditumbuhi lamun. Identifikasi jenis dan kerapatan padang lamun diperlukan sebagai informasi ilmiah yang dapat dipergunakan untuk kepentingan pengelolaan dan perlindungan ekosistem lamun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi jenis lamun, indeks keanekaragaman, kerapatan lamun, indeks dominasi dan indeks keseragaman lamun serta parameter kualitas air ekosistem lamun di perairan Teluk Berhau Pulau Enggano. Metode yang digunakan dalam penentuan lokasi yaitu metode purposive sampling. Metode pengambilan data menggunakan transek garis dan plot kuadrat sepanjang transek. Hasil penelitian ditemukan 3 jenis lamun yaitu Enhalus acoroides, Thalasia hemprichi dan Cymodocea rotundata. Kerapatan jenis Enhalus acoroides 460 tegakan/m², Thalasia hemprichi 234 tegakan/m², dan Cymodocea rotundata tegakan/m². Indeks dominansi berkisar 0,511-0,521 dan tergolong kategori sedang. Indeks keanekaragaman berkisar 0,671-0,681 dan tergolong kategori rendah. Indeks keseragaman berkisar 0,968-0,983 dan tergolong kategori tinggi. Parameter kualitas airnya mendukung pertumbuhan lamun karena sesuai dengan baku mutu pertumbuhan lamun. Kata kunci : laguna, struktur komunitas, substrat pasir, kerapatan
Analisis Tutupan Padang Lamun Di Teluk Berhau Pulau Enggano Silalahi, Desy Yohana; Bakhtiar, Deddy; Ariasari, Ana
Juvenil Vol 6, No 3: Agustus (2025)
Publisher : Department of Marine and Fisheries, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/juvenil.v6i3.28153

Abstract

ABSTRAKPadang lamun merupakan salah satu ekosistem pesisir yang berperan penting bagi keberlangsungan biota laut. Teluk Berhau yang berada di sebelah barat Pulau Enggano memiliki potensi padang lamun yang belum diketahui  informasi biofisiknya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tutupan padang lamun di pesisir Teluk Berhau Pulau Enggano. Metode penelitian ini menggunakan metode kuadrat transek berukuran 50 cm x 50 cm yang diambil setiap 10 m pada setiap transek Dengan demikian, dalam satu lokasi pengamatan (stasiun) terdapat 3 transek, sehingga total panjang transek per stasiun adalah 300 meter dengan jarak antar transek yaitu 100 meter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga jenis lamun, yaitu Cymodoceae rotundata, Enhalus acoroides, dan Thalassia hemprichii. Tutupan padang lamun di pesisir Teluk Berhau Pulau Enggano memiliki rerata tutupan yang sangat jarang sebesar 18,1% pada transek 1, 17,3% pada transek 2, dan 12,6% pada transek 3. Enhalus acoroides, dan Thalassia hemprichii memiliki tutupan sekitar 33,8%-48,1% dan 31,7%-32,5%. Namun, Cymodoceae rotundata hanya ditemukan pada transek 3, yaitu sebesar 21,8%.Kata Kunci: Enhalus acoroides, Padang Lamun, Pulau Enggano, Teluk BerhauABSTRACT Seagrass beds plays an important role in the sustainability of marine biota on marine ecosystem. Berhau Bay, which is to the west of Enggano Island, has the potential for seagrass beds which biophysical information is not yet known. This research aims to analyze the characteristics of seagrass beds on the coast of Berhau Bay, Enggano Island. This research method uses a square transect method measuring 50 cm x 50 cm taken every 10 m on each transect. The research results show that there are three types of seagrass, namely Cymodoceae rotundata, Enhalus acoroides, and Thalassia hemprichii. Seagrass cover on the coast of Berhau Bay, Enggano Island has a very sparse average cover of 18.1% on transect 1, 17.3% on transect 2, and 12.6% on transect 3. Enhalus acoroides and Thalassia hemprichii have a cover of around 33.8%-48.1% and 31.7%-32.5%. However, Cymodoceae rotundata was only found in transect 3, namely 21.8%.Keywords: Enhalus acoroides, Seagrass Fields, Enggano Island, Berhau Bay
Analisis Pertumbuhan Fragmen Karang Heliopora sp. pada Substrat Tipe Web Spider di Perairan Pulau Tikus Pardede, Meri Kristina; Bakhtiar, Deddy; Jarulis, Jarulis; Sugara, Ayub; Nirawandi, Iwan; Margono, Setio
Buletin Oseanografi Marina Vol 14, No 3 (2025): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/buloma.v14i3.69965

Abstract

Pulau Tikus adalah sebuah pulau kecil di Samudera Hindia yang berjarak sekitar 9 km dari Kota Bengkulu. Kondisi tutupan karang hidup yang rendah dan pemulihan kondisi terumbu karang sangat lambat, sehingga intervensi rehabilitasi melalui transplantasi karang sangat diperlukan untuk mengembalikan fungsi ekosistem terumbu karang yang telah rusak. Transplantasi karang yang digunakan adalah metode rak besi tipe spider web, cara ini dianggap sebagai salah satu teknik rehabilitasi karang yang paling berhasil. Salah satu jenis life form karang yang banyak ditemukan di Pulau Tikus adalah life form karang Heliopora, sehingga life form karang ini dijadikan objek untuk transplantasi karang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pertumbuhan dan kelangsungan hidup fragmen Heliopora yang ditransplantasikan pada substrat tipe spider web di perairan Pulau Tikus. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi dengan mengamati pertumbuhan fragmen karang pada 3 rangka web spider setiap 2 bulan selama 6 bulan serta menghitung jumlah fragmen karang yang mati selama pemeliharaan. Hasil penelitian, didapatkan bahwa nilai rata-rata pertumbuhan tinggi fragmen Heliopora selama 6 bulan pengamatan adalah 1,3 mm/bulan, sedangkan rata-rata pertumbuhan untuk lebar fragmen Heliopora adalah 1,75 mm/bulan. Transplantasi fragmen Heliopora pada rangka web spider di perairan Pulau Tikus, Kota Bengkulu dikatakan berhasil dengan tingkat kelangsungan hidup sekitar 50-75%. Tingkat kelangsungan hidup yang rendah diduga karena adanya aktivitas antropologi nelayan penangkapan ikan.