Articles
PERAN DAKWAH MIMBAR DALAM KOMUNIKASI ISLAM DAN BUDAYA UNTUK MENANGKAL RADIKALISME DAN EKSTREMISME AGAMA DI KOTA LHOKSEUMAWE
Saleh, Muhammad;
Faizin, T.;
Kamaruzzaman, Kamaruzzaman
Jurnal Network Media Vol 7, No 2 (2024): NETWORK MEDIA
Publisher : Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Dharmawangsa
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.46576/jnm.v7i2.4672
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran dakwah mimbar dalam menangkal radikalisme dan ekstremisme agama di Kota Lhokseumawe. Melalui analisis konten dan wawancara dengan pengkhotbah serta masyarakat, penelitian ini menemukan bahwa dakwah mimbar memiliki peran yang signifikan dalam mengedukasi masyarakat tentang nilai-nilai toleransi, kesetaraan, dan kedamaian. Dakwah mimbar efektif dalam merubah persepsi masyarakat, mempromosikan pemahaman yang benar tentang Islam yang moderat, dan meningkatkan partisipasi dalam kegiatan lintas-agama. Hasil penelitian ini memberikan kontribusi penting bagi upaya pencegahan radikalisme dan ekstremisme agama di wilayah ini serta pemahaman yang lebih baik tentang peran dakwah mimbar.
Peran Budaya Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Islam
Kamaruzzaman, Kamaruzzaman
Al Mabhats : Jurnal Penelitian Sosial Agama Vol 5 No 2 (2020): Al-Mabhats : Jurnal Penelitian Sosial Agama
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat IAIN Lhokseumawe
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Budaya merupakan ciri khas cara hidup dari suatu bangsa atau daerah yang menunjukkan jati dirinya sebagai bangsa. Setiap bangsa tentunya memiliki ciri khas yang berbeda-beda cara hidupnya. Sedangkan Pendidikan Islam merupakan pendidikan yang mengajarkan nilai-nilai agama Islam untuk membentuk prilaku dan akhlak manusia mendekatkan diri pada Allah SWT. Dengan pemanfaatan budaya yang ada dapat meningkatkan mutu pendidikan Islam. Faktor utama dalam meningkatkan mutu pendidikan Islam dengan peran pemanfaatan budaya yaitu ditinjau dari kondisi lingkungan lembaga seperti kepemimpinan, pendekatan fokus terhadap pelanggan, iklim lembaga, tim pemecahan masalah, dan pendidikan serta pelatihan. Peran budaya dalam meningkatkan mutu pendidikan yaitu pendidikan agama Islam diarahkan untuk menguatkan the bound civility (ikatan keberadaban), untuk mewujudkan kerukunan, kedamaian dan tercipta kebersamaan hidup serta toleransi yang dinamis dalam membangun bangsa Indonesia yang bertuhanan Yang Maha Esa.
Peran Supervisi pada Lembaga Pendidikan Kesetaraan
Kamaruzzaman, Kamaruzzaman
Al Mabhats : Jurnal Penelitian Sosial Agama Vol 6 No 1 (2021): Al-Mabhats : Jurnal Penelitian Sosial Agama
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat IAIN Lhokseumawe
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Supervisi merupakan pembinaan seorang pemimpin lembaga pendidikan terhadap seluruh karyawannya baik guru/tutor ataupun karyawan yang terlibat langsung dalam aktivitas pendidikan dan pengajaran yang dilaksanakan dilembaga pendidikan tersebut. Pendidikan kesetaraan merupakan lembaga pendidikan non formal sederajat dengan lembaga pendidikan formal dan memiliki jadwal pembelajaran khusus tidak seperti pendidikan pada umumnya. Peserta didik dalam satu jenjang pendidikannya memiliki variasi umur dan kondisi, tentunya memiliki berbagai permasalahan yang harus selalu segera teratasi. Supervisi hadir dalam lembaga Pendidikan Kesetaraan sebagai observer (pemantau), supervisor (penyelia), evaluator (pengevaluasi) pelaporan, dansuccessor (penindak lanjut hasil pengawasanmembantu tenaga pengajar (tutor) dalam aktivitas pendidikan dan pengajaran.
Implementasi Layanan Bimbingan dan Konseling pada Kurikulum Merdeka
Kamaruzzaman, Kamaruzzaman;
Rustam
Cakrawala: Jurnal Pendidikan Vol. 18 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24905/cakrawala.v18i1.424
Penelitian ini dilakukan berdasarkan tujuan penelitian untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling dalam kurikulum merdeka belajar di SMP dan SMA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian deksriptik kualitatif yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti merupakan ekprimen kunci dengan analisis data bersifat induktif dan hasil penelitian lebih menekankan makna dari pada generalisasi yaitu proses penalaran yang bertolak dari individu menuju kumpulan umum. Subjek penelitian terdiri dari dua jenjan, untuk SMA sekolah yang dijadikan subjek yaitu SMA Negeri 8 Pontianak dan SMAIT Al Mumtaz kemudian untuk jenjang SMP sekolah yang yang menjadi subjek penelitian adalah SMP Negeri 22 Pontianak dan SMP Al Fityan Kubu Raya. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling dalam kutikulum merdeka mencakup 4 komponen diantarnya : 1) layanan dasar, layanan dasar dilakukan untuk membantu peserta didik mengembangkan pemahaman dan keterampilannya sesuai dengan tugas perkembangannya serta mencapai profil pelajar Pancasila. 2) Perencanaan Individual, meliputi bantuan layanan peminatan dalam memilih jalur pendidikan atau karier yang sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki siswa, dalam melakukan layanan ini, strategi yang dapat dilakukan berupa pemetaan kemampuan awal dari peserta didik. 3) Layanan responsif, meliputi bantuan kepada peserta didik dalam kondisi darurat yang membutuhkan pertolongan. 4) layanan dukungan sistem yaitu terkait dukungan pengembangan professional keilmuan yang berkelanjutan.
Urgensi Ulama Huda dalam Refleksi Komunikasi Politik di Aceh
Kamaruzzaman, Kamaruzzaman
Liwaul Dakwah: Jurnal Kajian Dakwah dan Masyarakat Islam Vol. 14 No. 1 (2024): Liwaul Dakwah: Jurnal Kajian Dakwah dan Masyarakat Islam
Publisher : Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah IAIN Lhokseumawe
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.47766/liwauldakwah.v14i1.2755
Ulama HUDA memiliki peran krusial sebagai katalisator bagi masyarakat Aceh, menjadi teladan dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat. Keterlibatan ulama HUDA dalam komunikasi politik Aceh menjadi harapan bersama, baik dari pihak TNI maupun GAM. Komunikasi politik yang intens yang dilakukan oleh ulama HUDA melalui berbagai media, Meunasah, dan pertemuan dengan Presiden SBY di Istana Jakarta memberikan dampak positif dalam menciptakan perdamaian di Aceh. Sistem komunikasi yang dibangun oleh ulama HUDA dalam penyelesaian konflik Aceh menggunakan pendekatan teknik komunikasi persuasif, mengajak pihak-pihak yang berseteru seperti GAM dan RI serta elemen sipil lainnya. Ulama HUDA diakui sebagai denamisator dan konstibusi ide, memberikan saran dan sugesti dalam penyelesaian konflik Aceh dengan mengaitkan nilai-nilai Islam. Komunikasi politik ulama HUDA juga melibatkan tokoh Malaysia seperti Nik Abu Azis, Mahatir Muhammad, serta intensitas komunikasinya terlihat dalam pertemuan dengan ulama di Desa Alue Papen Kecamatan Nisam. Selain itu, ulama HUDA menjalin komunikasi baik dengan Polisi Eropa, HDC sebagai LSM Luar Negeri, dan pihak lainnya.
Konstruktivisme Makna Rasisme Dalam Sepakbola Studi Komunikasi Antarbudaya
Kamaruzzaman, Kamaruzzaman;
Nurlela, Nurlela
Liwaul Dakwah: Jurnal Kajian Dakwah dan Masyarakat Islam Vol. 14 No. 2 (2024): Liwaul Dakwah: Jurnal Kajian Dakwah dan Masyarakat Islam
Publisher : Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah IAIN Lhokseumawe
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.47766/liwauldakwah.v14i2.5021
Dunia Sepak bola dewasa ini sudah menjadi industri dimana olah raga sepak bola memiliki nilai jual pemain yang fantastic baik pemain Eropa maupun pemain Nasional Indonesia, kepiawaian antarbudaya semestinya pilihan yang tepat untuk seluruh penonton, pelatih, dan pemain sepak bola dijagad raya ini. upaya – upaya untuk menghindari rasisme, sikap primordialisme dalam dunia olah raga sepak bola sangat urgensi ditanamkan konsep egaliterisme, memahami, dan berempati dengan individu diluar dirinya. makna rasisme yang terlihat dan terdengar di dalam olah raga sepak bola semisal Monyet, melepaskan balon pisang di lapangan saaat pertandingan akan berlangsung, atau kekerasan simbolik lainnya yang berkonotasi rasis
ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA
Kamaruzzaman, Kamaruzzaman
JURNAL KONSELING GUSJIGANG Vol 2, No 2 (2016): Jurnal Konseling Gusjigang Desember 2016
Publisher : Universitas Muria Kudus
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1348.384 KB)
|
DOI: 10.24176/jkg.v2i2.744
Penelitian ini dilakukan pada siswa Mts Negeri 1 Pontianak. Tahun Ajaran 2015/2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterampilan komunikasi interpersonal siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif dengan bentuk penelitian survei. Teknik pengumpul data yang digunakan adalah teknik komunikasi langsung dan teknik komunikasi tidak langsung dengan alat pengumpul data berupa panduan wawancara, dan angket. Subjek penelitian ini adalah berjumlah 55 siswa. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa keterampilan komunikasi interpersonal siswa cukup baik.
DISLOCATION OF ISLAMIC SCIENTIFIC TRADITION THROUGH DIGITAL PUBLIC SPHERE: NETNOGRAPHIC ANALYSIS ON THE DISCOURSE OF AHL AL-SUNNAH WA AL-JAMA’A BETWEEN TRADITIONALIST AND MODERNIST MUSLIMS
Dhuhri, Saifuddin;
Bhakti, Sufri Eka;
Kamaruzzaman, Kamaruzzaman;
Fauziyah, Nurul Khansa;
Wahyudi, Rizqi
Islam Futura Vol 25 No 1 (2025): Jurnal Ilmiah Islam Futura
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22373/jiif.v25i1.25776
On how digital public sphere distort traditional Islamic public sphere, many scholars are convinced that media's work is inextricably linked with producing false consciousness, in which its audiences' opinions are stirred and engineered for Ideological entrenchment. It is a consensus among scholars that media has the effectivity for the propaganda tools, while significant current media theories concern the role of media in favour of the power interest through the mechanism of algorigma; e.g., Echo chambers and filter bubbles. Based on netnographic data on Aswaja discourse, this paper attempts to unearth the dislocation of Islamic scientific tradition through digital public sphere. This paper argues that digital public sphere has played a significant role in disrupted the traditional Islamic scholarly tradition by instrumentalizing religious discourse to maintain hegemony over minority groups. This paper has an important contribution to understanding the mode of piety and religious practices used for cultural hegemony and the ways media plays its role in constructing and remaking the meaning of religious concepts and piety.
PERAN MEDIA PENYIARAN KOMUNIKASI ISLAM DALAM MEMBANGUN KESADARAN PUBLIK DI ERA DIGITAL
Saleh, Muhammad;
Maulida, Irda;
Oknita, Oknita;
Restiviani, Yuliana;
Faizin, T.;
Kamaruzzaman, Kamaruzzaman
Jurnal Network Media Vol 8, No 2 (2025): NETWORK MEDIA
Publisher : Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Dharmawangsa
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.46576/jnm.v8i2.5610
Keamanan dalam komunikasi publik adalah aspek krusial yang memerlukan perhatian serius di era digital. Penelitian ini mengeksplorasi dan mengevaluasi protokoler keamanan yang ada dalam literatur terkini. Melalui studi pustaka, ditemukan tema-tema utama seperti metode keamanan, efektivitas protokol, serta tantangan dalam penerapannya. Selain itu, penelitian ini juga mengkaji peran media penyiaran komunikasi Islam dalam membangun kesadaran publik. Hasilnya menunjukkan bahwa meskipun ada protokol standar, masih terdapat inkonsistensi dan kesenjangan dalam penerapannya. Media penyiaran komunikasi Islam berperan penting dalam menyebarkan informasi yang relevan dan membangun kesadaran di kalangan masyarakat. Penelitian ini berkontribusi dalam mengidentifikasi area yang memerlukan penelitian lanjutan dan menawarkan rekomendasi untuk meningkatkan praktik keamanan komunikasi publik
Analisis Konflik Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Perawat Di Rumah Sakit Bhayangkara Tk III Banjarmasin Tahun 2024
Nagara, Chindy Chrisna;
Windiyaningsih, Cicilia;
Kamaruzzaman, Kamaruzzaman
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 9, No 3 (2025): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.52643/marsi.v9i3.6627
Konflik sebagai hasil dari interaksi antar individu atau kelompok adalah fenomena yang sulit dihindari dan menjadi tantangan bagi tenaga kesehatan dalam melaksanakan tugas. Sedangkan lingkungan kerja merupakan faktor penting yang mempengaruhi kualitas kinerja perawat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh konflik dan lingkungan kerja terhadap kinerja perawat di Rumah Sakit Bhayangkara TK III Banjarmasin. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan pendekatan cross sectional, melibatkan seluruh perawat di Rumah Sakit Bhayangkara Tk III Banjarmasin sebanyak 104 perawat. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis univariat, bivariat, dan multivariat. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Konflik tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja perawat di Rumah Sakit Bhayangkara Tk III Banjarmasin yaitu dengan p-value senilai 0,312. Lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja perawat di Rumah Sakit Bhayangkara Tk III Banjarmasin yaitu dengan p-value senilai 0,000. Konflik dan lingkungan kerja secara simultan atau bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja perawat sebesar 38,5% dilihat dari besarnya angka koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,385. Penelitian ini menyimpulkan bahwa adanya pengaruh konflik dan lingkungan kerja terhadap kinerja perawat sehingga manajemen Rumah Sakit Bhayangkara Tk III Banjarmasin diharapkan dapat menurunkan angka konflik dan meningkatkan kenyamanan lingkungan kerja untuk meningkatkan kinerja perawat dan kualitas layanan. Kata kunci : Konflik, Lingkungan Kerja, Kinerja