Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Strategi UMKM Bertahan dan Berkembang di Era New Normal berbasis Model Bisnis Canvas (kasus UMKM Gethuk Take, Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar) Heru Irianto; Rhina Uchyani Fajarningsih; If Bambang Sulistyono; Yayan Suherlan; Ratna Endah Santoso; Sayid Mataram; Nidyah Widyamurti
AGRISAINTIFIKA: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 7, No 1 (2023): AGRISAINTIFIKA
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/ags.v7i1.3691

Abstract

UMKM di Indonesia mampu berkontribusi menyumbang Produk Domestik Bruto maupun penyerapan tenaga kerja dalam berbagai kondisi perekonomian bangsa. Namun, pandemi Covid 19 memberikan dampak yang cukup signifikan pada UMKM karena daya beli masyarakat menurun sebagai akibat lesunya perekonomian dan banyaknya pengangguran. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji fenomena ditengah banyaknya UMKM mengalami penurunan omset dan kebangkrutan, masih ada UMKM yang bertahan dan berkembang ditengah-tengah serangan Covid 19” bahkan bertahan pada tatanan kehidupan baru (new normal) untuk dijadikan motivasi UMKM lain ditengah tatanan kehidupan baru tersebut. Guna kajian tersebut peneliti melakukan kajian pada salah satu UMKM olahan pangan yang mampu bertahan mekispun terdampak covid 19, yaitu UMKM Gethuk Take berada di wilayah Kecamatan Tawangmawu Kabupaten Karanganyar. Penelitian merupakan penelitian kualitatif, dengan metode analisis menggunakan bisnis model canvas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak pandemi Covid 19 secara telah menurunkan omset penjualannya karena basis konsumennya adalah para wisatawan, namun meski demikian UMKM Gethuk Take masih bisa bertahan dengan berbagai tindakan penyesuaian sebagai berikut : 1. Strategi inovasi produk dan pasar yang merupakan kunci keberhasilan untuk bertahan dan berkembang dalam masa pandemi seyogyanya tetap dilakukan dalam kondisi apapun, karena inovasi diharapkan akan menarik perhatian kepada konsumen yang loyal maupun calon konsumen baru. 2. Selain itu model bisnis berbasis digital dalam pemasaran dan keuangan sebaiknya secara gradual dijalankan agar bisnis dapat dilakukan dengan baik, tetap sehat pelakunya dan usaha terus dapat berkembang di era digitalisasi yang semakin cepat mendorong perubahan-perubahan perilaku konsumen.Kata Kunci :     Covid 19, Model Bisnis Canvas, UMKM Gethuk Take.
FRACTALS AS A SOURCE OF IDEAS FOR DEVELOPMENT OF TUBAN BATIK DESIGN Fernanda Rizky Puspa Wardani; Ratna Endah Santoso
Arty: Jurnal Seni Rupa Vol 11 No 3 (2022): Regular
Publisher : Jurusan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/arty.v11i3.45520

Abstract

The design for the pattern of Batik Tuban with Fractal visual idea was motivated by the availabilityof a chance to develop a new design that focuses on the visual processing of Fractals and Batik Tubanmotif itself. The urge that generates this idea was taken not only because of the phenomena thatFractals are currently being explored, but also based on the unique characteristics of visual Fractalsitself that can produce new various and diverse motifs. Visual Fractals are acquired from a softwarecalled ‘Ultra Fractal’ which is then processed to be combined with Batik Tuban motif. This designingprocess produces a new pattern that associated with the typical motifs of the past towards today’stextile products that is manufactured through digital processing techniques. The results of this designdevelopment can be concluded as: (1) From the visual Fractal idea, this design produces nine designsemploying the original Batik Tuban motif as the main pattern which are classified into nine, they arethree geometric designs, three flora designs and three fauna designs. (2) Three of the nine designshave been transformed into blouse fashion products using Japanese cotton which are polished byapplying Batik Tulis techniques and dabbing them in the coloring process. Pengembangan desain Batik Tuban dengan sumber ide visual Fraktal dilatarbelakangi oleh peluanguntuk mengembangkan desain baru yang berfokus pada pengolahan visual (motif) Fraktal maupunBatik Tuban sendiri. Sumber ide ini diambil selain karena fraktal sedang hangat dikembangkan,alasan lain yakni visual Fraktal memiliki karakteristik yang sangat unik serta dapat menghasilkanberbagai motif baru dan sangat beragam, Visual Fraktal diperoleh dari software yang bernama UltraFractal, yang kemudian diolah untuk digabungkan dengan motif Batik Tuban. Pengembangan inimenghasilkan tampilan desain baru yang menjembatani motif khas masa lampau dengan produktekstil era sekarang lewat teknik olah digital. Hasil pengembangan desain ini dapat disimpulkan:(1) Dengan sumber ide visual Fraktal, pengembangan ini menghasilkan sembilan desain denganmenggunakan motif asli Batik Tuban sebagai motif utama yang dikelompokkan menjadi tiga desaingeometri, tiga desain flora dan tiga desain fauna. (2) Tiga dari Sembilan desain telah diwujudkanmenjadi produk fesyen blouse, dengan menggunakan bahan katun jepang, yang dikerjakan denganteknik batik tulis dan colet dalam pewarnaannya
Diversifikasi Produk Batik Motif Simplicity dengan Teknik Cap Kertas dan Pewarnaan Alami M. Rudianto; Sarwono Sarwono; Sujadi Rahmad Hidayat; Ratna Endah Santoso; Tiwi Bina Affanti
ABDI: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 6 No 4 (2024): Abdi: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/abdi.v6i4.978

Abstract

Dewi Batik Boyolali merupakan UKM yang memproduksi berbagai jenis batik serta kain motif batik dengan proses handprint. Perusahaan tidak memproduksi karakter produk batik tertentu sebagai ciri khas, melainkan memproduksi berdasarkan pemesanan konsumen. Kendala yang dihadapi dengan konsep usaha seperti ini adalah diversifikasi produk yaitu kurangnya pilihan yang ditawarkan, keterbatasan stock produk, kurang beragam, dan kurangnya kemampuan menghasilkan produk baru. Berdasarkan permasalahan mitra, maka program pengabdian melakukan peningkatan pengetahuan dan keterampilan mitra. Dilaksanakan pengembangan produk batik cap kertas dan pewarna alami dengan penerapan batik motif simplicity yang merupakan motif batik sederhana. Pelaksanaan program bertujuan menambah diversifikasi atau pilihan produk pada mitra. Metode pelaksanaan meliputi: pelatihan teknis, pengembangan produk, dan evaluasi program. Program pelatihan teknis meliputi program pembuatan alat cap batik dengan material kertas dan proses pewarnaan batik dengan pewarna alami. Evaluasi melalui kegiatan FGD untuk mengevaluasi pelaksanaan dan hasil serta menyusun rekomendasi kelanjutannya. Hasil pelaksanaan kegiatan mitra memperoleh keterampilan dalam produksi batik cap kertas dan pewarna alami, penambahan produk mitra, desain motif yang didaftarkan HKI dan digunakan oleh mitra. Keterampilan yang diperoleh dapat dikembangkan untuk menambah diversifikasi produk.
PERANCANGAN DESAIN MOTIF DENGAN TEKNIK DIGITAL PRINT SUBLIME DAN PATCHWORK UNTUK STREETWEAR BLAZER DENGAN SUMBER IDE “DEPRESI” Nurhasna Ghaisani; Ratna Endah Santoso
Dimensi : Jurnal Ilmiah Komunikasi dan Seni Desain Grafis Vol. 2 No. 02 (2021): Terbitan September 2021
Publisher : University of Nahdlatul Ulama Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5583/jurnaldimensi.v2i02.41

Abstract

Pengembangan ini dilakukan untuk mengembangkan desain motif dengan teknik digital print dan patchwork dengan tujuan untuk menghasilkan produk streetwear blazer yang akan diarahkan dengan mengeksplorasi visual motif dengan sumber ide depresi untuk dikembangkan kearah desain yang lebih kreatif dan inovatif. Metode yang digunakan terdiri dari metode perancangan, konsep perancangan dan visualisasi. Metode perancangan melewati tahap Analisis permasalahan, Strategi pemecahan masalah, Pengumpulan data, Uji coba dan menentukan Gagasan awal perancangan. Konsep perancangan meliputi landasan pemikiran untuk perancangan tekstil. Visualisasi yakni tahap memvisualkan konsep rencana perancangan. Hasil pengembangan ini sebagai berikut: (1) Depresi sebagai sumber ide pengembangan desain motif menggunakan teknik digital print sublime dan patchwotk, yang dilakukan dengan menggabungkan line art dan psychedelic art. Hasil pengembangan ini berhasil membuat 8 desain dengan pembagian warna yang menggambarkan fase – fase depresi dalam bentuk line art dan psychedelic art yakni warna gelap, transisi dan terang. (2) Pengaplikasian pengembangan ini diarahkan untuk streetwear blazer dengan rentang usia 18-25 tahun, dengan pertimbangan pemilihan warna dan komposisi yang sesuai sehingga menghasilkan produk yang kreatif dan inovatif serta memiliki ciri khas dan pembaruan dari segi desain. Pengembangan ini menghasilkan tampilan desain baru yang menjembatani motif tekstil dengan produk streetwear era sekarang. Dengan menggabungkan teknik olah digital, pengembangan ini dapat menghasilkan desain yang lebih mempertimbangkan keseimbangan komposisi secara artistik dan estetis namun tidak menghilangkan esensi filosofis dari motif itu sendiri.