Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PERANCANGAN COFFEE TABLE BOOK UNTUK MENDUKUNG PROGRAM PEMASARAN DESA WISATA TRANGSAN DENGAN IMPLEMENTASI 5W+1H Nidyah Widyamurti; Jauhari Jauhari; Hermansyah Muttaqin; Lalita Gilang; Arif Ranu Wicaksono
Desain Komunikasi Visual, Manajemen Desain dan Periklanan (Demandia) Vol 6 No 2 (2021): demandia - Jurnal Desain Komunikasi Visual, Manajemen Desain dan Periklanan
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/demandia.v6i2.3318

Abstract

Dalam konsep komunikasi pemasaran terintegrasi atau Integrated Marketing Communication (IMC), Desa Trangsan di Gatak, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah sudah mempunyai positioning sebagai desa wisata dengan produk olahan rotan sebagai produk unggulan. Desa Trangsan memiliki sistem kemasyarakatan yang baik. Ditunjukkan dengan adanya Unit Kecil Menengah (UKM) Klaster Rotan sebagai motor penggeraknya. Sebagai destinasi wisata, aktifitas UKM Klaster Rotan menjadi sajian atraksi wisata yang menarik, ditambah lagi dengan acara Grebeg Penjalin yang diselenggarakan setiap tahun. Desa Trangsan membutuhkan dukungan program komunikasi pemasaran secara terintegrasi untuk mempromosikan destinasi wisatanya agar menarik perhatian turis domestik dan mancanegara. Program komunikasi pemasaran Desa Trangsan ini selain bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, tapi juga dapat digunakan untuk mempersiapkan masyarakat desa untuk menghadapi persaingan global atas produk kerajinan rotan mereka. Penelitian dengan metode kualitatif dan menggunakan strategi deskriptif ini merupakan riset terapan sebagai pengembangan dari Tugas Akhir Prodi Diploma III Desain Komunikasi Visual UNS dan hasil penelitian lain sebelumnya. Penelitian dalam satu periode ini bertujuan untuk mendapatkan data kemudian memaparkan potensi sumber daya wisata Desa Trangsan dalam bentuk coffee table book dalam wujud cetak dan digital dengan kekuatan fotografi sebagai daya tariknya. Coffee table book ini akan digunakan sebagai media komunikasi dalam kegiatan pemasaran Desa Trangsan sebagai desa wisata dengan pemangku kepentingan. Keyword: coffee table book, program komunikasi pemasaran, desa wisata
TINJAUAN KEMASAN PRODUK UMKM PADA DESTINATION BRANDING KOTA SOLO Nidyah Widyamurti; Hermansyah Muttaqin; Jauhari; Sigied Himawan Yudhanto; Arif Ranu Wicaksono; Lalita Gilang
Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain Vol. 7 No. 1 (2022): Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2296.233 KB)

Abstract

Abstract  MSMEs’ Product Packaging Review on Solo’s Destination Branding. With its designation (Solo.red) as the City of Culture, Solo has a distinct image and its positioning on the Indonesian tourism map, which is very appealing if showcased on the packaging of its souvenir products.  MSMEs' processed food products are souvenirs that tourists find attractive when visiting a tourist destination. Packaging that promotes regional specialties commonly encourages tourists to purchase products. The product packaging can include storytelling about the areas visited, but this strategy is not used for all MSMEs' processed food products. The identification of design elements on the packaging and the literature study on how to package processed food according to government legality for processed food products of SMEs were performed in this study to investigate the implementation of the destination branding concept of Solo as a City of Culture on the packaging of souvenir products. It is expected that packaging labels developed with such a strategy empower MSMEs and support their products to become the spearheads in the tourism sector in Solo City.   Keywords: processed food products, packaging, MSMEs, destination branding   Abstrak Tinjauan Kemasan Produk UMKM pada Destination Branding Kota Solo. Dengan penetapan Kota Surakarta (Solo.red) sebagai Kota Budaya, Solo mempunyai citra khas dan positioning tersendiri dalam peta pariwisata Indonesia yang akan sangat menarik apabila ditampilkan dalam kemasan produk oleh-olehnya. Produk makanan olahan UMKM merupakan produk oleh-oleh yang cukup diminati wisatawan saat mengunjungi suatu destinasi wisata. Kemasan yang menampilkan kekhasan daerah seringkali mendorong pembelian produk oleh wisatawan. Kemasan produk bisa menampilkan storytelling atas daerah yang dikunjungi, tapi tidak semua produk makanan olahan UMKM dikemas dengan strategi demikian. Identifikasi atas elemen-elemen desain pada kemasan dan studi literatur tentang cara pengemasan makanan olahan sesuai legalitas pemerintah atas produk makanan olahan UMKM dalam penelitian ini dilakukan untuk melihat implementasi konsep destination branding Kota Solo sebagai Kota Budaya pada kemasan produk oleh-olehnya. Diharapkan, Label kemasan dengan strategi demikian akan membuat UMKM semakin berdaya dan produk mereka mampu menjadi ujung tombak dalam bidang pariwisata di Kota Solo. Kata kunci: produk makanan olahan, kemasan, UMKM, destination branding
Strategi UMKM Bertahan dan Berkembang di Era New Normal berbasis Model Bisnis Canvas (kasus UMKM Gethuk Take, Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar) Heru Irianto; Rhina Uchyani Fajarningsih; If Bambang Sulistyono; Yayan Suherlan; Ratna Endah Santoso; Sayid Mataram; Nidyah Widyamurti
AGRISAINTIFIKA: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 7, No 1 (2023): AGRISAINTIFIKA
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/ags.v7i1.3691

Abstract

UMKM di Indonesia mampu berkontribusi menyumbang Produk Domestik Bruto maupun penyerapan tenaga kerja dalam berbagai kondisi perekonomian bangsa. Namun, pandemi Covid 19 memberikan dampak yang cukup signifikan pada UMKM karena daya beli masyarakat menurun sebagai akibat lesunya perekonomian dan banyaknya pengangguran. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji fenomena ditengah banyaknya UMKM mengalami penurunan omset dan kebangkrutan, masih ada UMKM yang bertahan dan berkembang ditengah-tengah serangan Covid 19” bahkan bertahan pada tatanan kehidupan baru (new normal) untuk dijadikan motivasi UMKM lain ditengah tatanan kehidupan baru tersebut. Guna kajian tersebut peneliti melakukan kajian pada salah satu UMKM olahan pangan yang mampu bertahan mekispun terdampak covid 19, yaitu UMKM Gethuk Take berada di wilayah Kecamatan Tawangmawu Kabupaten Karanganyar. Penelitian merupakan penelitian kualitatif, dengan metode analisis menggunakan bisnis model canvas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak pandemi Covid 19 secara telah menurunkan omset penjualannya karena basis konsumennya adalah para wisatawan, namun meski demikian UMKM Gethuk Take masih bisa bertahan dengan berbagai tindakan penyesuaian sebagai berikut : 1. Strategi inovasi produk dan pasar yang merupakan kunci keberhasilan untuk bertahan dan berkembang dalam masa pandemi seyogyanya tetap dilakukan dalam kondisi apapun, karena inovasi diharapkan akan menarik perhatian kepada konsumen yang loyal maupun calon konsumen baru. 2. Selain itu model bisnis berbasis digital dalam pemasaran dan keuangan sebaiknya secara gradual dijalankan agar bisnis dapat dilakukan dengan baik, tetap sehat pelakunya dan usaha terus dapat berkembang di era digitalisasi yang semakin cepat mendorong perubahan-perubahan perilaku konsumen.Kata Kunci :     Covid 19, Model Bisnis Canvas, UMKM Gethuk Take.
Eskalasi Kesejahteraan Masyarakat melalui Kegiatan Penumbuhkembangan UMKM di Desa Mlopoharjo, Kabupaten Wonogiri Sari, Rosla Tinika; Nidyah Widyamurti
Kreasi: Jurnal Inovasi dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2024): April
Publisher : BALE LITERASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58218/kreasi.v4i1.767

Abstract

Mlopoharjo is a village in Wuryantoro District, Wonogiri Regency. In supporting the economy, the majority of people in Mlopoharjo work as farmers. Others work as civil servants, businessman and any other various kinds of jobs. Even though the job variants of the Mlopoharjo community are diverse, there is still a lot of village potential that has not been utilized optimally. Primarily related to the issue of household waste, agricultural and plantation by-products which are also still considered waste, as well as the development of new digital technology that is penetrating several aspects of life. Because of this, efforts were made to develop Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) in Mlopoharjo Village through Village Service Activities carried out by the UNS 38 MSMEs group. For instance by processing household waste in the form of used cooking oil to become aromatherapy candles. Apart from that, the development of an entrepreneurial spirit is also carried out in children by using by-products from agriculture and plantations to be used as coloring material for ecoprint totebag. Meanwhile, to take advantage of the opportunity in the digitalization era to develop community businesses, it was also done by providing outreach regarding digital technology which can be useful for turning the wheels of the community's economy. Socialization is carried out by inviting MSMEs' players to practice producing product photos that are useful for branding as well as providing information related to digital payments that integrate various types of QR from various payment system service providers in QRIS. The aim is of course none other than so that the community can optimize village potention in realizing welfare. The result is that the community continues efforts for village development even though the Village Service Activity for the July-August 2023 period has ended.
Kajian Sosio Semiotika Megalitikum Pada Sistus Tantaduo Taman Nasional Lore Lindu Nidyah Widyamurti; jauhari, Jauhari; Yudhanto, Sigied Himawan
Brikolase : Jurnal Kajian Teori, Praktik dan Wacana Seni Budaya Rupa Vol. 16 No. 2 (2024)
Publisher : Institut Seni Indoensia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/brikolase.v16i2.6242

Abstract

Situs Tantaduo merupakan situs megalitikum yang berada di Lembah Bada taman nasional lore lindu, pada situs tantaduo terdapat sebuah arca yang dikenal dengan nama Watu Baula, arca Watu Baula sebagai objek megalitikum di analisis dengan pendekatan sosio semiotika eco yang terdiri dari signifikansi, kode, dan konteks untuk kemudian di interpretasikan dengan metode hubungan diadik dan triadik antara denotasi, konotasi, dan dan objek dapat diwakili oleh skema segitiga yang terkenal. Hasil penelitian secara analisis deskriptif menunjukan bahwa secara sosio semiotika bentuk arca terdapat berbagai objek penanda yang ditemukan pada badan artefak megalitikum di arca Watu Baula situs Tantaduo, seperti lingkaran garis-garis, corak, guratan dan bolongan -bolongan pada badan arca, memiliki tanda simbolik sebagai reperesentasi masyarakat yang sudah melakukan kegiatan bercocok tanam dalam kehidupan sosial masyarakat megalitikum. Bentuk lingkaran dan bolongan melambangkan symbol siklus hidup dan keberlanjutan, sedangkan ukiran manusia mencerminkan penghormatan terhadap leluhur. di lembah Bada selalu menunjukkan adanya hubungan budaya atau 'bahasa' komunikasi antara kelompok-kelompok masyarakat di wilayah tersebut. Hal tersebut mengindikasikan bahwa kondisi masyarakat lokal di sekitar situs-situs megalitikum tersebut memiliki kesamaan dalam sistem simbolik sebagai 'bahasa' dan kepercayaan mereka.