Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

TEAM BASED LEARNING (TBL) DALAM PENINGKATAN PENGETAHUAN, HASIL BELAJAR DAN KERJASAMA : LITERATURE REVIEW Islamarida, Rista
Jurnal EDUNursing Vol 3, No 1 (2019): April - Agustus
Publisher : Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.597 KB)

Abstract

ABSTRACTIncreasing learning outcomes in higher education programs, especially professional education nurses according to the KKNI level need to pay attention to the appropriate learning methods for their students. Some of the components needed in achieving the KKN level are knowledge and cooperation. The learning method that uses the Student Center Learning principle is Team Based Learning (TBL). The research method used is Literature Review. Data collection is done by writing keywords using Google Schoolar, Pubmed, and Proquest. With the keywords entered there were 2,653 articles which were then selected according to the inclusion and exclusion criteria so that 32 articles were obtained for review. From the results of the journal review, it was found that the TBL method had an effect on knowledge, critical thinking, and teamwork. The use of the TBL method is considered to be able to train students' independent abilities in learning, activeness in complex discussion and problem solving.Keyword : Team Based Learning, knowledge, critical thinking, teamwork
PENGARUH EDUKASI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG CARA MENGENAL KEKAMBUHAN PADA PASIEN ISOLASI SOSIAL Musfiroh, Apri; Dewi, Eltanina Ulfameytalia; Islamarida, Rista
Jurnal Online Keperawatan Indonesia Vol 8 No 1 (2025): Jurnal Online Keperawatan Indonesia
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/keperawatan.v8i1.5841

Abstract

Latar belakang: Isolasi sosial adalah kondisi di mana penderita skizofrenia menarik diri dari interaksi sosial dan menjadi pasif dalam aktivitas sehari-hari, memperburuk kondisi mental mereka. Edukasi kepada keluarga mengenai cara mengenali tanda-tanda kekambuhan pada pasien isolasi sosial sangat penting untuk meningkatkan pengetahuan keluarga. Salah satu faktor mengurangi kekambuhan dan meningkatkan kualitas hidup adalah dengan peningkatan pengetahuan pada keluarga dan pasien. Tujuan: Untuk Mengetahui pengaruh edukasi terhadap tingkat pengetahuan keluarga tentang cara mengenal kekambuhan pada pasien isolasi sosial. Metode: Penelitian kuantitatif dengan pendekatan Quasi experimental dengan Design one group pretest-posttest design. Jumlah sampel 40 responden merupakan pasien rawat inap dengan isolasi sosial, dengan teknik total sampling. Instrumen yang digunakan kuisioner tingkat pengetahuan. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan peningkatan signifikan pada nilai rata-rata dari 45,38 pada pretest menjadi 66,85 pada posttest dengan nilai signifikansi 0.000 maka dapat di simpulkan nilainya nilai signifikansi 0.000 adalah < dari 0,05 maka  Ha di terima dengan ada pengaruh edukasi terhadap tingkat pengetahuan keluarga tentang mengenal tanda kekambuhan pada pasien isolasi sosial Kesimpulan: Edukasi yang diberikan memiliki pengaruh yang signifikan dalam meningkatkan tingkat pengetahuan keluarga tentang cara mengenal kekambuhan pada pasien isolasi sosial
STUDI EPIDEMIOLOGI KEJADIAN TUBERULOSIS DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL, D.I.YOGYAKARTA Arisandi, Desto; Muhajir, Nurlaili Farida; Islamarida, Rista
Prosiding Seminar Informasi Kesehatan Nasional 2023 : SIKesNas 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/sikenas.vi.2881

Abstract

Indonesia merupakan negara berkembang dengan angka kejadian tuberkulosis (TB) yang tinggi. Pendekatan analisis spasial studi epidemiologi menggunakan Geographic Information System (GIS) dapat digunakan untuk mengetahui besaran masalah kesehatan di suatu wilayah. Tujuan: Mengetahui gambaran penderita TB di wilayah kerja puskesmas, Kabupaten Gunungkidul, D.I.Yogyakarta. Metode: Penelitian bersifat deskriptif dengan pendekatan sistem informasi geografis (SIG). Populasi penelitian yaitu penderita TB yang berasal dari 30 puskesmas yang berada di wilayah Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta pada tahun 2021. Variabel penelitian meliputi: usia, jenis kelamin, klasifikasi berdasarkan lokasi anatomi dan riwayat pengobatan TB, status pekerjaan, dan alamat rumah penderita. Data dianalisis secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk pemetaan menggunakan aplikasi ArcView GIS version 3.1. Hasil: Penderita TB sebanyak 138 orang dengan kasus paling banyak terdapat di Kecamatan Wonosari (20,29%%), Kecamatan Ponjong (10,14%) dan Kecamatan Nglipar (9,42%). Mayoritas penderita TB berjenis kelamin laki-laki sebanyak 84 orang (60,87%), usia produktif (15-65 tahun) sebanyak 108 orang (87,26%), TB paru sebanyak 127 orang (92,03%), kasus TB baru sebanyak 124 orang (89,86%), bekerja sebanyak 65 orang (47,10%), dan penderita TB dengan HIV positif (+) terdapat sebanyak 3 orang (2,17%). Kesimpulan: Penderita TB di wilayah kerja puskesmas Kabupaten Gunungkidul, D.I.Yogyakarta lebih banyak terdapat pada laki-laki (60,87%), usia produktif (15-65 tahun) (87,26%), TB paru (92,03%), kasus TB baru (89,86%), bekerja (47,10%).
Gambaran Perilaku Self Injury pada Remaja di Wilayah Sleman Yogyakarta Islamarida, Rista; Tirtana, Arif; Devianto, Aan
Care : Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol 11, No 2 (2023): EDITION JULY 2023
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/jc.v11i2.4066

Abstract

Adolescence is the transitional age from childhood to adulthood, and there are many changes during this period. The change that occurs is not only physical but also psychological. A lot of the stresses in the lives of teenagers make them look for ways to solve the problem. A teenager who can cope with problems well will go through adolescence well. However, there are some adolescents who are unable to cope with the problem, which will cause negative effects such as emotional instability. Because of these unstable emotions, teenagers use inappropriate ways to deal with their problems, such as self-harm behavior. This study aims to paint a picture of self-injury in adolescents. The study used descriptive analytical methods using the Self-Harm Inventory questionnaire for data collection. The research was carried out in the district of Sleman among teenagers aged 14–20 who were spread across 14 districts in Sleman. The total number of respondents was 1,362, taken using the cluster sampling technique. The results of the study showed that the majority of adolescents had low self-harm behaviors, with a percentage of 66.6%. However, attention should still be paid to adolescents who have high self-harm behaviors (a percentage of 3.4%). So further research is still needed to find out the various factors that affect self-injury behavior in adolescents.
Pengetahuan Masyarakat Terhadap Tingkat Kecemasan Covid-19 Islamarida, Rista; Aditia, Yulius; Jennifa, Jennifa
Surya Medika: Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan dan Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 19 No. 2 (2024)
Publisher : STIKes Surya Global Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32504/sm.v19i2.750

Abstract

Latar Belakang: Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) yang pertama kali muncul di Wuhan, China sejak akhir tahun 2019 telah menjadi ancaman serius bagi semua kalangan, termasuk penduduk usia produktif. Penduduk usia produktif adalah kelompok usia kerja yang dapat menghasilkan barang dan jasa. Pandemi Covid-19 telah memberikan dampak yang sangat besar di bidang kesehatan, sosial, ekonomi, dan agama. Sehingga, menimbulkan kekhawatiran dan kecemasan di tengah masyarakat. Salah satu dari sekian banyak faktor yang berdampak pada kecemasan adalah tingkat pengetahuan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan kecemasan masyarakat terhadap Covid-19 di Mlati Sleman Yogyakarta Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah penduduk usia produktif dengan rentang usia 19-64 tahun. Sampel penelitian ini berjumlah 258 responden yang diperoleh dengan menggunakan teknik purposive sampling. Kuesioner digunakan sebagai alat ukur. Metode analisis yang digunakan adalah uji korelasi Rank Spearman. Hasil: 20 responden memiliki tingkat pengetahuan yang baik (7,8%), 194 responden memiliki tingkat pengetahuan yang cukup (75,2%), dan 44 responden memiliki tingkat pengetahuan yang kurang (17,1%). Sedangkan untuk tingkat kecemasan, 1 responden memiliki kecemasan berat (0,04%), 78 responden memiliki kecemasan sedang (30,2%), dan 179 responden memiliki kecemasan ringan (69,4%). Hasil analisis dengan uji korelasi rank spearman menunjukkan nilai p-value sebesar 0,047 (0,047 < 0,05) dengan koefisien korelasi sebesar 0,124 yang berarti korelasinya sangat lemah. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan tingkat kecemasan Covid-19 pada penduduk usia produktif di Mlati Sleman Yogyakarta Kata kunci : Pengetahuan; Kecemasan; Covid-19; Masyarakat