Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PEMANFAATAN SUSU SAPI STERIL DAN SUSU SOYA DALAM MENINGKATKAN LEUKOSIT DARAH SETELAH TERPAPAR RADIASI SINAR X Sagita Yudha; Nerifa Dewilza; Cicillia Artitin
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 14, No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jkms.v14i1.1709

Abstract

Susu memiliki peranan penting dalam memelihara kesehatan manusia. Susu maupun produk olahan dari susu mengandung sejumlah vitamin yang sangat bermanfaat bagi tubuh seperti protein, kalsium, fosfor, magnesium, mangan, seng, vita min D, dan vitamin K. selain mengandung vitamin susu juga mengurangi resiko penyakit kardometabolik dan kanker. Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki daya tahan tubuh ataupun sistim imun dengan meningkatkan jumlah leukosit darah pada tikus yang digunakan sebagai hewan coba, Untuk menghitung jumlah leukosit setelah terpapar radiasi sinar X dan setelah pemberian susu sapi steril dan susu soya.  Jenis penelitian ini adalah metode eksperiment dengan desain posttest only control group design yang dilakukan di laboratorium radiologi dan laboratorium farmasi universitas andalas. Penelitian ini dilakukan pada bulan agustus – september 2022 dengan mengambil sampel 3 kelompok mencit terdiri dai kelompok perlakukan 1 makanan tambahan susu sapi, kelompok perlakuan 2 dengan makanan tambahan susu soya dan kelompok kontrol dengan hanya diberikan makanan biasa untuk mencit, dengan masing masing kelompok 7 sampel. Nilai rerata jumlah leukosit pada mencit untuk masing-masing kelompok, jumlah leukosit terbanyak yaitu pada kelompok kontrol, dan yang terendah adalah jumlah leoukosit kelompok perlakuan pertama dengan pemberian susu sapi. Secara statistik hasil penelitian p-value 0,089 artinya Ho diterima, dan Ha ditolak Maka tidak terdapat perbedaan antara 3 kelompok variabel penelitian. Hasil penenlitian secara umum menunjukkan pemberian susu menunjukkan leukosit menjadi lebih stabil.
GAMBARAN NOISE PADA PEMERIKSAAN CT-SCAN BRAIN MENGGUNAKAN PROTOKOL FAST STROKE Nerifa Dewilza; Cicillia Artitin; Sagita Yudha; Debby Maitierly Fahmi
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 4 (2023): DESEMBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i4.21295

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang gambaran noise pada pemeriksaan CT-Scan Brain dengan klinis stroke non hemoragic menggunakan protokol fast stroke kemudian dibandingkan dengan menggunakan protokol head routine. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana penatalaksanaan CT-Scan brain dengan klinis stroke non hemoragic dan kualitas citra yang lebih bagus antara CT-Scan protokol fast stroke dengan protokol head routine. Penelitian ini dilakukan di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Otak DR. Drs. M. Hatta Bukittinggi pada bulan Juni - Juli 2023. Jenis penelitian yang digunakan kualitatif. Metode pengumpulan datanya menggunkana metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Informan terdiri dari 4 orang yaitu satu dokter spesialis radiologi dan tiga radiografer Menggunakan metode triangulasi data hasil penelitian menunjukkan pada pemeriksaan CT-Scan Brain dengan klinis stroke non hemoragic di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Otak DR. Drs. M. Hatta Bukittinggi tidak memiliki persiapan khusus, hanya melepaskan barang-barang yang dapat dapat mengganggu gambaran seperti kalung, anting dan kacamata. Gambaran noise pada hasil citra menggunakan protokol fast stroke lebih banyak daripada menggunakan protocol head rutin karena pada fast protokol fast stroke slice thickness yang digunakan lebih tipis yaitu 1,25 mm. Gambaran citra CT-Scan Brain dengan menggunakan protokol fast stroke lebih bagus, walaupun memiliki banyak noise tetapi detail gambaran yang dihasilkan bagus. Sedangkan pada protokol head routine noise yang dihasilkan sedikit, tetapi gambaran lebih smooth sehingga mengurangi detail gambar yang dihasilkan. Jadi untuk pemeriksaan CT-Scan Brain dengan klinis stroke non hemoragic lebih bagus menggunakan protokol fast stroke, waktunya lebih cepat dan detail gambaran yang dihasilkan lebih bagus.
ANALISIS MUTU PELAYANAN RADIOLOGI TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI INSTALASI RADIOLOGI RUMAH SAKIT X TAHUN 2023 Sagita Yudha; Fadlan Hartono; Santa Mareta; Yori Rahmadianti; Amelya Desvina
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 15, No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jkms.v15i1.2547

Abstract

Analisis mutu pelayanan radiologi pada kepuasan pasien rawat jalan di instalasi radiologi Rumah Sakit X di Padang pada tahun 2023. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui persentase tingkat kepuasan pasien berdasarkan standar Kementerian Kesehatan di instalasi radiologi pusat radiologi Rumah Sakit X di Padang. Tingkat kepuasan pasien pada penelitian ini dilihat dari 5 dimensi kualitas, yaitu kehandalan, daya tanggap, jaminan, perhatian dan bukti fisik.Penelitian ini dilakukan di Instalasi Radiologi radiologi Rumah Sakit X di Padang pada bulan Juli 2023 menggunakan data pasien pada bulan Oktober - Desember 2022. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang menggunakan metode SPSS. Populasi pada penelitian ini adalah pasien rawat jalan berumur 17-54 tahun yang melakukan pemeriksaan di Instalasi radiologi rumah sakit X di Padang. Sampel diambil dengan teknik non probability sampling, yaitu menggunakan sampling aksidental berjumlah 93 orang.Indikator dimensi mutu pelayanan yang paling tinggi adalah dimensi bukti fisik (tangibles) sebesar 82,8%, yaitu kepuasan pasien terhadap kebersihan, kerapian, kenyamanan, fasilitas, dan peralatan di Instalasi Radiologi Rumah Sakit X di Padang. Sedangkan indikator dimensi mutu pelayanan persentase yang paling rendah adalah dimensi ketanggapan (responsiveness) sebesar 53,8%, yaitu kemampuan dan komunikasi petugas dalam menanggapi keluhan pasien pada saat dibutuhkan, serta interaksi petugas radiologi terhadap pasien mulai dari penerimaan pasien sampai pemeriksaan selesai.