Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Karakteristik Sosial, Gaya Hidup, dan Kebiasaan Makan Pasien Gagal Ginjal Kronis (GGK) di RS Gatot Soebroto, Jakarta Fahrul Rozi; Chaidir Masyhuri Majiding; Muhammad Nuzul Azhim Ash Siddiq
Jurnal Gizi Kerja dan Produktivitas Vol 4, No 1 (2023): May
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/jgkp.v4i1.19991

Abstract

Penyakit Gagal Ginjal Kronis (GGK) merupakan penyakit ginjal yang terjadi dalam waktu lama (menahun), ditandai dengan penurunan nilai GFR<60 mL/menit per 1.73 m2. Prevalensi GGK mengalami peningkatan setiap tahunnya. Komplikasi yang disebabkan oleh GGK sangat kompleks meliputi: hipertensi, diabetes mellitus, penyakit jantung, edema (penumpukan cairan), dan anemia. Beban biaya kesehatan akibat GGK sangat tinggi, oleh karena itu perlu dilakukan studi terhadap kejadian GGK. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik sosial, gaya hidup, dan kebiasaan makan pasien GGK. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional di RS Gatot Soebroto, Jakarta yang melibatkan 36 pasien GGK. Variabel penelitian ini meliputi: karakteristik sosial subjek, kebiasaan konsumsi makanan asin dan awetan, data antropometri, data status gizi, dan data gaya hidup yang didapatkan melalui wawancara dengan kuesioner dan pengukuran langsung kepada pasien GGK. Penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar subjek memiliki usia lebih dari 45 tahun, tamat SMA, dan memiliki besar keluarga dengan kategori kecil. Sebagian besar subjek laki-laki memiliki kebiasaan merokok dan hampir setengahnya mengonsumsi alkohol. Baik subjek laki-laki maupun subjek perempuan memiliki kebiasaan olahraga <150 menit/minggu. Sebagian besar subjek memiliki kebiasaan kurang dalam mengonsumsi air putih. Makanan asin dan awetan yang biasanya dikonsumsi subjek meliputi kecap, garam, kerupuk, dan sarden. Sebagai kesimplan, kejadian GGK pada penelitian ini cenderung terjadi pada subjek dengan usia lebih dari 45 tahun, memiliki kebiasaan merokok (pada laki-laki), memiliki kebiasaan kurang dalam konsumsi cairan, dan seringnya konsumsi makanan asin dan awetan. Oleh karena itu, penerapan gaya hidup dan kebiasaan makan sehat perlu ditingkatkan
Gambaran Pola Menyusui dan Asupan Zat Gizi pada Ibu dengan Bayi Riwayat Berat Lahir Rendah di Wilayah Rappocini, Kota Makassar Chaidir Masyhuri Majiding; Fahrul Rozi; Muhammad Nuzul Azhim Ash Siddiq
Jurnal Gizi Kerja dan Produktivitas Vol 4, No 1 (2023): May
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/jgkp.v4i1.19999

Abstract

Bayi dengan riwayat berat lahir rendah sangat direkomendasikan mengonsumsi ASI untuk memenuhi kebutuhan gizi agar dapat menunjang pertumbuhan dan perkembangan si bayi. Ibu memegang peranan penting dalam pemberian ASI, utamanya dalam praktek pola menyusui yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pola menyusui dan asupan zat gizi pada ibu dengan riwayat bayi lahir dengan berat rendah (BBLR). Penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional dengan melibatkan 37 responden ibu menyusui yang dilakukan di wilayah Rappocini Kota Makassar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 64,9% responden ibu menyusui menerapkan pemberian ASI eksklusif, sisanya 29,7% responden menerapkan pemberian ASI dibarengi dengan susu formula, dan 5,4% responden menerapkan pemberian susu formula saja. Rata-rata frekuensi ibu menyusui dalam sehari yaitu diatas 8 kali dengan waktu menyusui terbanyak pada malam hari selama 10-15 menit dan tanda kepuasan menyusui pada bayi paling banyak sampai anak tertidur. Sementara dari segi asupan zat gizi responden, ibu menyusui dengan riwayat anak BBLR masih kurang dari rekomendasi AKG, kecuali lemak, konsumsi energi, protein, dan karbohidrat harian masih kurang dari 80%. Pemenuhan zat gizi penting untuk dipertimbangkan, sebab asupan zat gizi ibu menyusui akan berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas ASI
Hubungan Asupan Cairan, Aktivitas Fisik, dan Status Gizi dengan Status Hidrasi Anak Laki-laki 10-12 Tahun Muhammad Nuzul Azhim Ash Siddiq; Muhammad Faisal; Chaidir Masyhuri Majiding; Fahrul Rozi
Jurnal Gizi Kerja dan Produktivitas Vol 4, No 1 (2023): May
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/jgkp.v4i1.20007

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran umum asupan cairan, aktivitas fisik, dan status gizi serta hubungannya dengan status hidrasi pada anak laki-laki usia 10-12 tahun. Penelitian ini merupakan suatu penelitian deskriptif analitik dengan desain cross sectional. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 42 anak laki-laki usia sekolah 10-12 tahun yang diambil secara purposive sampling. Penetapan status hidrasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Periksa Urin Sendiri (PURI) yang membandingkan warna urin anak dengan parameter PURI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata asupan cairan harian anak yaitu 1791,5 ml per hari yang bersumber dari air minum, air dari makanan, dan air metabolik. Status gizi anak pada penelitian ini sebagian besar (88,1%) dikategorikan baik dan aktivitas fisik sebagian besar anak dikategorikan sangat ringan (35,7%) dan ringan (31,0%). Sekitar 47,6% anak masih memiliki tingkat kecukupan cairan dalam kategori yang kurang dan status hidrasi sekitar 64% anak kurang terhidrasi dan 7% anak mengalami kekurangan cairan. Hasil uji statistik spreaman menunjukkan bawah terdapat hubungan yang signifikan dari tingkat kecukupan cairan anak dan status hidrasi pada anak (p<0,037).
Penyuluhan Pemanfaatan Limbah Kulit Buah Nanas Sebagai Alternatif Pembuatan Sabun Cuci Piring Di Kelurahan Bukit Pinang, Samarinda, Kalimantan Timur Muhammad Nuzul Azhim Ash Siddiq; Baso Didik Hikmawan; Hajrah; Noviyanty Indjar Gama; Nur Masyitah Zamruddin; Akhmad Jaizzur Rijai; Viriyanata Wijaya
AMMA : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 9 : Oktober (2023): AMMA : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : CV. Multi Kreasi Media

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Domestic waste is a global problem that is growing along with population growth and changes in consumption patterns. Domestic waste, if not handled properly, can cause environmental and health problems. Pineapple peel as a type of domestic waste has the potential to be used as an alternative pharmaceutical product because it still contains compounds in it, such as enzymes and bioactive compounds. Utilizing this waste not only reduces negative impacts on the environment, but also creates high-value products that are beneficial to society. Utilizing pineapple peel waste as a dishwashing soap product is the focus of our community service. The use of fruit peel waste represents a progressive step towards sustainability, small-scale home industry innovation and waste reduction which are increasingly important in efforts to preserve the environment and create products that are more beneficial to humans.
ANALISIS KAPASITAS ANTIOKSIDAN MINUMAN SUMBER VITAMIN C Fahrul Rozi; Muhammad Nuzul Azhim Ash Siddiq; Chaidir Masyhuri Majiding
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 4 (2023): DESEMBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i4.21855

Abstract

Antioksidan telah menjadi fokus penelitian yang signifikan dalam konteks kesehatan dan pangan. Antioksidan berperan dalam melawan radikal bebas di dalam tubuh, sehingga memberikan efek positif terhadap kesehatan tubuh. Derajat kesehatan manusia yang semakin menurun (meningkatnya prevalensi penyakit tidak menular), membuat keberadaan antioksidan (pangan) semakin penting. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aktivitas antioksidan pada bahan pangan sumber antioksidan (vitamin C) dan mengetahui metode yang digunakan dalam menganalisis aktivitas antioksidan pada bahan pangan tersebut. Pada akhirnya, penelitian ini dapat menjadi salah satu acuan terkait dengan sumber antioksidan. Penelitian ini dilakukan pada 15 Desember 2020 di Laboratorium Biokimia, Departemen Gizi Masyarakat, Institut Pertanian Bogor. Desain penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif menggunakan metode spektrofotometri DPPH. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengukuran standar yang diuji pada konsentrasi antara 0.05-10 mg/dL menunjukkan nilai absorbansi yang cukup ideal (0.289-0.701). Semakin tinggi konsentrasi pada standar, nilai absorbansi semakin berkurang, semakin banyak elektron yang disumbangkan oleh asam askorbat untuk menjadikan radikal bebas DPPH lebih stabil. Aktivitas antioksidan pada sampel menunjukkan persen inhibisi yang fluktuatif. Kondisi ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti kontaminasi zat lain, perubahan pH pada sampel, sistem pencahayaan, dan keberadan oksigen. Persen inhibisi tertinggi terdapat pada konsentrasi 0.833 mg/dL, sebesar 84.88%. Rata – rata persen inhibisi sampel adalah 83.41%.
KECENDERUNGAN KEJADIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR DAN FAKTOR RISIKONYA DI PUSKESMAS SEMPUR KOTA BOGOR Muhammad Nuzul Azhim Ash Siddiq; Fahrul Rozi; Masyhuri Majiding
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 4 (2023): DESEMBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i4.21959

Abstract

Penyakit Tidak Menular (PTM) telah menjadi fokus perhatian global dan nasional, terutama di Indonesia, karena prevalensinya yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Kenaikan angka kejadian PTM ini secara erat berkaitan dengan perubahan pola hidup manusia, khususnya dalam hal pola makan dan aktivitas fisik, yang semakin cenderung memburuk. Perkembangan ini menyoroti pentingnya peningkatan kesadaran akan dampak gaya hidup terhadap kesehatan dan mendesak perlunya upaya pencegahan yang lebih intensif untuk mengatasi masalah kesehatan ini secara efektif. Oleh karena itu, penanganan dan pencegahannya menjadi sangat penting. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran epidemologi penyakit tidak menular (PTM) dan fakor risikonya di wilayah Puskesmas Sempur, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor. Desain penelitian menggunakan cross sectional study yang dilaksanakan pada bulan Maret 2018, di Puskesmas Sempur, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor. Penelitan ini menggunakan data sekunder yaitu kuesioner kasus dan faktor risiko penyakit tidak menular pada tahun 2015, 2016, dan 2017. Data yang didapatkan melibatkan 5070 responden. Hasil analisis menunjukkan persentase lima PTM dengan sebaran tertinggi pada tahun 2015, 2016, dan 2017 adalah hipertensi (74,36%; 74,58%; 69,69%), diabetes mellitus (17,03%; 17,27%; 14,45%), asma (8,25%; 7,72%; 14,94%), dan stroke (0,36%; 0,43%; 0,64%). Faktor risiko tertinggi berkaitan dengan PTM pada tahun 2015, 2016, dan 2017 adalah konsumsi makanan asin dan tinggi lemak, kurangnya konsumsi sayur dan buah, serta kurangnya aktivitas fisik.
Edukasi Makanan Sehat Balita Sebagai Pencegahan Stunting di Desa Wonosari, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur Muhammad Nuzul Azhim Ash Siddiq; Hajrah Hajrah; Noviyanty Indjar Gama; Baso Didik Hikmawan; Viriyanata Wijaya; Nur Masyithah Zamruddin; Hamdani Hamdani; Rizka Dhilla Dwi Pangesti; Adithya Rizky Irawan
Darmabakti : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 4 No 2 (2023): Darmabakti : Junal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Lembaga Peneliian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Islam Madura (UIM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31102/darmabakti.2023.4.2.239-245

Abstract

Providing healthy food education for toddlers is one of the efforts in overcoming the problem of stunting. Providing education, counseling, and behavior change is included in the form of sensitive nutrition interventions, namely increasing awareness of parenting and nutrition for toddlers. The community service activity aims to increase the nutritional knowledge of mothers of toddlers on healthy and nutritious foods for toddlers and determine the relationship with the incidence of stunting. The methods used in this activity are lecturers delivering educational content directly to mothers of toddlers with the aid of visual media in the form of PowerPoint presentations. Pre and post-test questionnaires were given before and after education to measure the nutritional knowledge of mothers of toddlers. The nutritional knowledge scores obtained were statistically analyzed using Paired T-Test. The results of statistical analysis showed that there was a significant increase (p<0.05) in the mothers' knowledge scores before and after education. The service team also provided several examples of healthy foods for toddlers, especially complementary foods that are easy to make as an alternative to feeding children under five.
Pengukuran Tingkat Kecukupan Cairan (TKC) Individu dan Status Hidrasi Fahrul Rozi; Chaidir Masyhuri Majiding; Muhammad Nuzul Azhim Ash Siddiq
Jurnal Gizi Kerja dan Produktivitas Vol 4, No 2 (2023): November
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/jgkp.v4i2.24986

Abstract

Status hidrasi sangat penting dalam memelihara kesehatan tubuh pada manusia, sehingga perhitungan tingkat kecukupan cairan dan penentuan status hidrasi menjadi hal yang penting. Penelitian ini melibatkan mahasiswa pascasarjana gizi sebanyak 37 orang. Variabel yang diukur pada penelitian ini yaitu total asupan/konsumsi cairan sehari dan total pengeluran urin sehari. Total konsumsi cairan sehari dibandingkan terhadap kebutuhan cairan sehari untuk menentukan tingkat kecukupan cairan sehari. Sementara itu, status hidrasi ditentukan menggunakan metode PURI. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kecukupan cairan sebanyak 29 subjek (78%) yang terdiri atas 6 subjek laki-laki dan 23 subjek perempuan tergolong lebih serta 8 subjek (22%) yang terdiri atas 1 subjek laki-laki dan 7 subjek perempuan tergolong cukup. Hasil penelitian juga menunjukkan sebanyak 36 subjek (97.3%) yang terdiri atas 7 subjek laki-laki dan 29 subjek perempuan terhidrasi baik serta 1 subjek (3,33%) kurang terhidrasi. Sebanyak 96% subjek mengalami tingkat kecukupan cairan berlebih dan status hidrasi yang baik, sedangkan 4% subjek yang mengalami tingkat kecukupan cairan berlebih memiliki status hidrasi yang kurang. Hasil uji Spearman menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan (p<0.05) antara TKC dan tingkat hidrasi. Sebagai kesimpulan, sebagian besar subjek tergolong memiliki tingkat kecukupan cairan lebih dan status hidrasi baik.
Analisis Kandungan Protein dan Mineral (Fe, Ca, dan Zn) Sup Krim Instan (SKI) untuk Ibu Hamil dalam Mencegah Stunting: Analysis of Protein and Mineral Content (Fe, Ca, and Zn) of Instant Cream Soup (ICS) for Pregnant Women in Preventing Stunting Fahrul Rozi; Chaidir Masyhuri Majiding; Muhammad Nuzul Azhim Ash Siddiq
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 5 No. 3 (2023): J. Sains Kes.
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/jsk.v5i3.1859

Abstract

Stunting is still a global health problem in the world, as well as in Indonesia. Preventive efforts are needed to reduce the prevalence of stunting in Indonesia, because the impact of stunting is very detrimental to the development of a country. In the short term, stunting causes disturbances in physical, brain, cognitive, and metabolic development. In the long term, stunting causes reduction in cognitive abilities, increases the risk of child mortality and morbidity, decreases productivity and income in adults. Therefore, the development of ICS is needed as a reference for pregnant women supplementation. ICS must contain protein and minerals (Fe, Ca, and Zn) to have an effect on stunting. This study aims to analyze the protein and mineral content (Fe, Ca, and Zn) of ICS. Protein content was analyzed using Kjeldahl method, while mineral content was analyzed using AAS method. All protein and mineral content data were tested differently using two-way ANOVA. In conclusion, there is no significant difference between the formulas in terms of protein content. There was an interaction between factor A and factor B on the content of Fe and Ca, and there was an effect of 0% and 5% maltodextrin on the Zn content of ICE. Keywords: Stunting, ICS, Protein, Mineral Abstrak Stunting masih menjadi permasalahan kesehatan global di dunia, begitupun di Indonesia. Prevalensinya akhir-akhir ini bersifat fluktuatif. Dibutuhkan upaya preventif untuk menurunkan prevalensi stunting di Indonesia, karena dampak dari stunting sangat merugikan bagi perkembangan suatu negara. Pada jangka pendek stunting menyebabkan gangguan perkembangan fisik, otak, kognitif, dan metabolisme tubuh. Pada jangka panjang stunting menyebabkan berkurangnya kemampuan kognitif, peningkatan risiko mortalitas dan morbiditas anak, penurunan produktivitas, dan penurunan pendapatan pada orang dewasa. Oleh karena itu, pengembangan produk Sup Krim Instan (SKI) diperlukan sebagai referensi suplementasi makanan bagi ibu hamil untuk pencegahan stunting sejak dini. SKI harus mengandung protein dan mineral (Fe, Ca, dan Zn) agar dapat memberikan efek terhadap stunting. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan protein dan mineral (Fe, Ca, dan Zn) SKI. Kandungan protein dianalisis menggunakan metode Kjeldahl, sedangkan kandungan mineral dianalisis menggunakan metode AAS. Seluruh data kandungan protein dan mineral diuji beda menggunakan two-way ANOVA. Sebagai kesimpulan, tidak terdapat perbedaan yang signifikan antar formula terhadap kandungan protein. Terdapat interaksi faktor A dan faktor B terhadap kandungan Fe dan Ca, serta terdapat pengaruh pemberian maltodekstrin 0% dan 5% terhadap kandungan Zn SKI. Sebagai saran, produk ini dapat diberikan sebagai suplemen ibu hamil untuk mencegah stunting. Kata Kunci: Stunting, SKI, Protein, Mineral
EDUKASI LIMBAH MAKANAN, BAHAYA TERHADAP KESEHATAN DAN LINGKUNGAN SERTA POTENSI PEMANFAATANNYA UNTUK MENGURANGI FOOD WASTE Muhammad Nuzul Azhim Ash Siddiq; Irfansyah Baharuddin Pakki; Junaidin Junaidin; Venna Sinthary; Fahrul Rozi; Chaidir Masyhuri Majiding; Leny Eka Tyas Wahyuni; Nur Rezky Khairun Nisaa; Putri Anggreini; Ika Wirya Wirawanti; Ummi Khuzaimah; Aulia Tia Rahmadani; Mila Warma Sari
Jurnal Abdi Insani Vol 11 No 3 (2024): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v11i3.1928

Abstract

Bukit Merdeka Village has great potential for the development of pineapple commodities; however, the utilization of pineapple peel waste remains suboptimal and is often regarded as mere waste. The management of food waste has become a critical issue due to its negative impact on health and the environment, where food waste is often discarded without further utilization. The objective of this community service activity is to educate the public about the dangers and potential benefits of food waste, with the hope of reducing waste, increasing economic welfare through innovation, and encouraging the people of Bukit Merdeka Village to better understand and optimize the use of food waste creatively and productively. This activity was conducted through lectures and interactive discussions involving all members of the PKK in Bukit Merdeka Village. Participants were also asked to take pre-tests and post-tests to measure their understanding before and after the education. There was a significant increase in the post-test results compared to the pre-test, with the average score of participants rising from 56.0 ± 3.2 to 84.6 ± 1.7. These results indicate that the education provided successfully improved participants' understanding of the dangers of food waste and how to utilize it. This educational activity successfully raised awareness and improved community skills in managing food waste, as well as opened economic opportunities through the utilization of pineapple peel waste.