This Author published in this journals
All Journal TEKNO
Reky S. Windah
Universitas Sam Ratulangi

Published : 15 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Analisis Kuat Tekan Terhadap Penggunaan Filler Fly Ash Pada High Strength Self Compacting Concrete Rizki Andika Mahmud; Ellen J. Kumaat; Reky S. Windah
TEKNO Vol. 21 No. 85 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

High Strength Self Compacting Concrete adalah salah satu inovasi beton dengan keunggulan memiliki workability dan mutu beton yang tinggi. Fly ash dapat digunakan sebagai filler atau bahan pengganti semen. Pengujian yang dilakukan adalah pengujian slump yang meliputi slump flow test, l box test dan v funnel test serta pengujian kuat tekan dengan waktu curing 14 hari untuk persentase 1%, 5%, 15% dan 20% dan waktu curing 28 hari untuk persentase 1%. Benda uji berbentuk silinder dengan dimensi 100 mm dan 200 mm. Dari hasil penelitian diperoleh penggunaan fly ash persentase 1% memenuhi syarat untuk Self Compacting Concrete menurut EFNARC dengan nilai slump flow test 700 mm dan memenuhi syarat untuk High Strength Concrete dengan nilai kuat tekan rata-rata 70,61 MPa pada curing 14 hari. Kemudian dilakukan penelitian lanjut menggunakan persentase 1% untuk memperoleh nilai slump pada ketiga pengujian slump serta nilai kuat tekan pada 28 hari. Sehingga diperoleh nilai slump flow test 719 mm, l box test 1 cm dan v funnel 19,99 detik dengan kuat tekan rata-rata 41,52 MPa pada 14 hari dan 44,36 MPa pada 28 hari. Penggunaan fly ash sebagai filler dengan persentase 1% mereduksi biaya produksi sebesar 0,81% terhadap biaya produksi HSSCC tanpa filler fly ash. Kata kunci: High Strength Self Compacting Concrete, Fly Ash, Filler, slump, kuat tekan
Analisis Pengaruh Pencampuran Nanomaterial: Graphene Oxide Terhadap Kuat Tekan Beton Berly A. Kalembiro; Reky S. Windah; Steenie E. Wallah
TEKNO Vol. 21 No. 85 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beton merupakan bahan konstruksi yang sangat penting dan paling dominan digunakan dalam pembangunan struktur bangunan. Dalam beberapa kasus, campuran beton memerlukan penggunaan bahan tambahan untuk meningkatkan kinerjanya, terutama dalam hal kuat tekan beton. Salah satu bahan tambahan yang menarik perhatian adalah graphene oxide, sebuah material baru yang ditemukan dalam dunia nanoteknologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan graphene oxide terhadap kekuatan beton melalui pengujian kuat tekan. Graphene oxide disintesis dari grafit menggunakan metode Liquid Phase Exfoliation (LPE), dan karakterisasi dilakukan dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis, dengan puncak absorbansi yang diperoleh pada panjang gelombang 224,70 nm. Pada tahap pengujian kuat tekan beton, dilakukan variasi presentase penambahan graphene oxide sebesar 0%, 0,05%, 0,1%, dan 0,2% dari berat semen. Hasil pengujian menunjukkan bahwa penambahan graphene oxide sebesar 0,1% dan 0,2% menghasilkan peningkatan kuat tekan beton sebesar 5,187% dan 10,136% dibandingkan dengan beton tanpa penambahan graphene oxide. Namun, pada presentase 0,05% terjadi penurunan kuat tekan sebesar 2,231% dari beton tanpa penambahan graphene oxide. Sebagai kesimpulan, penelitian ini menunjukkan potensi positif dari penggunaan graphene oxide dalam meningkatkan kekuatan beton. Kata kunci: graphene oxide, kuat tekan, liquid phase exfoliation
Analisa Dinamik Bangunan Bertingkat Yang Memiliki Ketidakberaturan Horisontal Berbentuk T Akibat Gempa Berdasarkan SNI 1726:2019 Christoffel Tanauma; Reky S. Windah; Steenie E. Wallah
TEKNO Vol. 21 No. 85 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gempa yang terjadi dapat mengakibatkan deformasi pada struktur bangunan yang bisa menyebabkan suatu struktur mengalami kerusakan. Penggunaan struktur yang tidak beraturan dapat mempengaruhi kestabilan suatu struktur sehingga deformasinya akan lebih besar. Gedung dengan denah bentuk T adalah salah satu model struktur dengan ketidakberaturan horizontal. Struktur yang direncanakan adalah struktur gedung beton bertulang yang difungsikan sebagai gedung perkantoran yang berlokasi di Kota Manado, Sulawesi Utara. Analisis dilakukan pada gedung dengan 1 model denah tipikal beraturan dan 3 model denah tipikal berbentuk T dengan luas denah yang sama yaitu 1944m2. Untuk menganalisis struktur gedung tiap model digunakan metode analisis dinamik respons spektrum ragam sesuai dengan SNI 1726:2019. Gaya geser dasar hasil analisis dinamik respons spektrum ragam pada model D gedung berbentuk T dengan proyeksi sudut dalam arah Y sebesar 75% mengalami penurunan sebesar 708kN untuk arah X dibandingkan dengan model A gedung beraturan. Gedung berbentuk T yang kemudian dilakukan variasi peningkatan proyeksi sudut dalam pada arah Y menyebabkan peningkatan nilai simpangan arah X yang tegak lurus dari arah proyeksi sudut dalam dibandingkan dengan pemodelan beraturan model A dengan peningkatan simpangan yang mencapai 12,25% pada model D dengan proyeksi sudut dalam terbesar, yaitu 75%. Semakin besar proyeksi sudut dalam pada suatu bangunan, semakin besar pula simpangan yang terjadi. Kata kunci: bangunan bertingkat, ketidakberaturan, ETABS, analisa dinamik respons spektrum ragam
Studi Eksperimental Uji Kuat Tekan Beton Dengan Memakai Serbuk Cangkang Telur Ayam Sebagai Substitusi Parsial Agregat Halus Marcelino P. Wuwung; Reky S. Windah; Mielke R. I. A. Mondoringin
TEKNO Vol. 21 No. 85 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam penelitian ini, cangkang telur ayam dimanfaatkan untuk mengganti sebagian agregat halus pada campuran beton. Penggunaan beton sebagai konstruksi bangunan tentunya tidak terlepas dari ketersediaan material beton seperti kerikil, pasir dan semen. Yang dimana ketersediaan material alam tersebut untuk konstruksi sangatlah terbatas. Di lain pihak permintaan akan material tersebut terus meningkat, sehingga perlu dicoba untuk menggunakan material alternatif seperti memanfaatkan limbah yang sudah terbuang sebagai material konstruksi yang ramah lingkungan diantaranya limbah industri, konstruksi, pertanian maupun rumah tangga yang dibiarkan begitu saja. Salah satu limbah yang bisa digunakan dalam pembuatanbeton ini ialah cangkang telur ayam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan serbuk cangkang telur terhadap kuat tekan beton. Pengujian kuat tekan beton dengan benda uji berbentuk silinder berdiameter 100 mm dan tinggi 200 mm. Dalam peneltian ada variasi serbuk cangkang telur ayam yang digunakan sebesar 0%; 1%; 7%; dan 15%. Hasil Penelitian beton dengan substitusi parsial agregat halus dengan menggunakan serbuk cangkang telur bahwa kuat tekan terbesar terdapat pada presentase SCT 15%, yaitu sebesar 28.41 MPa. Kata kunci: beton, kuat tekan, cangkang telur ayam
Evaluasi Struktur RSPTN UNSRAT Berdasarkan SNI 1726-2002 Dan SNI 1726-2019 Christanya K. R. Mewengkang; Reky S. Windah; Marthin D. J. Sumajouw
TEKNO Vol. 21 No. 86 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan negara yang terletak di jalur gempa pasifik dan jalur gempa Asia. Sehingga hal ini membuat Indonesia adalah negara yang rawan gempa. Kota Manado merupakan kota yang rawan gempa karena hal ini bisa dilihat dari peta gempa dalam menentukan respon spektra di kota Manado. Maka dari itu, bangunan-bangunan yang berada di kota Manado diharapkan bisa kokoh berdiri saat terjadi gempa bumi. Beberapa bangunan yang sudah ada pada saat dibangun masih menggunakan pedoman yang berlaku pada tahun mereka dibangun. Objek penelitian yang digunakan pada penelitian ini merupakan gedung RSPTN UNSRAT yang mulai dibangun pada tahun 2012. Artinya, saat merencanakan gedung tersebut masih menggunakan standarisasi yang berlaku saat itu, yakni SNI 1726-2002. Sekarang, gedung tersebut akan dianalisis menggunakan metode dinamik respons spektrum yang mengacu pada SNI 1726-2019 yang terbaru. Tujuan penelitian ini untuk mengindentifikasikan ketidakberaturan struktur gedung serta perubahan lainnya yang terjadi pada saat dianalisis dengan pedoman yang berlaku sekarang ini. Hasil analisis struktur ditemukan bahwa gedung RSPTN UNSRAT mengalami ketidakberaturan horizontal tipe 1a dan 1b, yakni secara berturut-turut adalah ketidakberaturan torsi dan ketidakberaturan torsi berlebih. Ketidakberaturan struktur yang ditemukan menyebabkan peninjaun lebih lanjut apa yang akan dilakukan pada bangunan eksisting tersebut. Kata kunci – gempa bumi, analisis dinamik, STAAD PRO Connect Edition, respons spektrum, ketidakberaturan struktur
Pengaruh Perawatan Terhadap Kuat Tekan Beton Geopolimer Berbasis Kaolin Hendrico J. Waraba; Steenie E. Wallah; Reky S. Windah
TEKNO Vol. 21 No. 86 (2023): TEKNO
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jts.v21i86.52442

Abstract

Beton geopolimer adalah beton yang diaktifkan dengan alkali yang didalamnya yaitu silika dan alumina. Bahan dasar yang digunakan pada penelitian ini yaitu kaolin. Pada penelitian ini, disubstitusi sebagian kecil semen jenis portland composite cement (PCC) sebanyak 15% dari komposisi binder. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa jenis curing pada kuat tekan beton geopolimer yang diteliti dengan bahan dasar kaolin. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan percobaan yang dilaksanakan di Laboratorium Struktur dan Material Bangunan, Fakultas Teknik, Universitas Sam Ratulangi. Benda uji yang digunakan berbentuk silinder dengan variasi perawatan yaitu (room temperature curing) selama 24 jam dan (elevated temperature curing) pada suhu 60˚C selama 6 jam & 24 jam ; suhu 90˚C selama 6 jam & 24 jam. Waktu pengujian kuat tekan beton geopolimer berumur 7, 14, & 28 hari. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kuat tekan beton geopolimer berbasis kaolin terjadi kenaikkan yang signifikan pada perawatan suhu oven (room temperature curing) 60˚C 24 jam pada umur 28 hari. Kuat tekan beton geopolimer yang dihasilkan dengan rata-rata adalah sebesar 26,74 MPa. Sedangkan perawatan suhu ruangan (room temperature curing) selama 24 jam memiliki nilai kuat tekan beton geopolimer yang kenaikannya tidak signifikan, namun cukup dibilang stabil karena kenaikan kuat tekannya meningkat pada lamanya umur beton tersebut. Kata kunci : Beton Geopolimer, Kaolin, Kuat Tekan, Room Temperature Curing, Elevated Temperature Curing
Desain Dan Analisa Struktur Kolom Beton Bertulang Gedung Bertingkat Berdasarkan SNI 2847-2019 Kezia M. Tampanguma; Reky S. Windah; Mielke R. I. A. J. Mondoringin
TEKNO Vol. 21 No. 86 (2023): TEKNO
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jts.v21i86.53493

Abstract

Desain dan analisa struktur beton bertulang pada gedung bertingkat khususnya elemen kolom harus memenuhi persyaratan dasar yaitu kuat rencana harus lebih daru kuat perlu. Kolom harus didesain untuk dapat memikul gaya aksial, torsi serta momen lentur yang berkerja secara bersamaan. Struktur yang direncanakan adalah struktur gedung 8 lantai dengan menggunakan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK). Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan struktur kolom bangunan bertingkat berdasarkan SNI 2847-2019 dengan konstruksi beton bertulang yang terdiri dari 8 lantai dan Panjang bangunan = 24 m, lebar = 18 m serta tinggi = 27,2 m. letak bangunan berada di Kota Manado, Sulawesi Utara dengan diketahui nilai SDS = 0,74 dan SD1 = 0,70. Menggunakan klasifikasi jenis tanah lempung yang termasuk kelas situs SE. perencanaan struktur kolom menggunakan mutu beton (f’c) = 41,50 MPa, (fy) = 420 MPa dan (fyt) = 400 MPa. Dimensi kolom untuk K1 yaitu 800 mm x 800 mm dan K2 yaitu 600 mm x 600 mm. Perencanaan struktur kolom untuk bangunan gedung mengacu pada SNI 2847:2019 serta perhitungan beban yang mengacu pada SNI 1727:2020 dan SNI 1726:2019 serta pemodelan dan analisis struktur kolom mengguakan bantuan software SAP 2000. Berdasarkan analisis dan desain yang dilakukan, struktur kolom telah memenuhi persyarata keamanan yang sesuai dengan SNI yang berlaku dimana elemen struktur kolom mampu menahan gaya momen, gaya aksial dan gaya geser yang bekerja pada penampang dan telah memenuhi SRPMK. Kata kunci: desain, analisa, struktur, kolom, SRPMK, SAP2000
Perbandingan Kuat Lentur Dan Kuat Tarik Belah Pada Beton Geopolimer M. Resky Febriansyah; Reky S. Windah; Servie O. Dapas
TEKNO Vol. 22 No. 87 (2024): TEKNO
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jts.v22i87.53879

Abstract

Beton Geopolimer adalah beton terobosan terbaru tanpa adanya penggunaan semen pada campurannya yang pada saat ini sedang dikembangkan untuk mendapatkan hasil terbaik dalam penerapannya di lapangan. Proses pengikatan beton geopolimer terjadi dikarenakan adanya silica dan alumina pada Fly Ash yang jika dicampurkan dengan cairan alkalin activator dan superplatisizer akan membentuk pasta geopolimer. Benda uji yang digunakan adalah beton geopolimer dengan perbedaan dimensi benda uji untuk kuat Tarik belah dan Tarik lentur. Waktu pengujian benda uji dilakukan setelah beton geopolimer berumur 28 hari dengan jenis perawatan temperatur ruangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kuat tarik lentur dan kuat Tarik belah pada ukuran yang lebi kecil menunjukan nilai kuat Tarik yang lebih tinggi. Nilai rata-rata kuat tarik belah pada ukuran silinder 100 x 200 mm yang memperoleh nilai kuat tarik belah rata rata dari 1,935 dan pada ukuran silinder 150 x 300 mm yang memperoleh nilai kuat tarik belah rata rata dari 1,79. Nilai rata-rata kuat tarik lentur pada ukuran balok 100 x 100 x 400 mm yang memperoleh nilai kuat tarik lentur rata rata dari 1,80 MPa dan pada ukuran balok 150 x 150 x 600 mm yang memperoleh nilai kuat tarik lentur rata rata dari 2,70 MPa. Kata kunci: geopolimer, fly ash, kuat tarik lentur, kuat tarik belah, suhu ruang
Analisis Struktur Portal Bidang Bertingkat Akibat Gaya Lateral Dengan Program MATLAB Kezia A. Maramis; Reky S. Windah; Banu D. Handono
TEKNO Vol. 22 No. 87 (2024): TEKNO
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jts.v22i87.53987

Abstract

Struktur portal merespon terhadap gaya lateral dengan menahan dan mentransfer beban horizontal melalui elemen balok dan kolom yang menyebabkan perpindahan horizontal pada struktur yang memiliki potensi menimbulkan kerusakan struktural pada struktur portal. Analisis struktur portal dilakukan menggunakan metode kekakuan, dan penggunaan MATLAB sebagai alat bantu dalam meningkatkan efisiensi pengolahan data dan matriks. Analisis struktur portal dilakukan terhadap dua arah yaitu arah x dan arah y dengan menerapkan gaya lateral gempa yang dihasilkan melalui analisis statik ekuivalen. Hasil analisis menunjukkan distribusi gaya-gaya dalam pada struktur portal yang diperoleh melalui MATLAB, dan hasil ini dibandingkan dengan perhitungan manual menggunakan perangkat lunak Microsoft Excel. Kata kunci: analisis struktur, metode kekakuan, gaya lateral, struktur portal, MATLAB
Pemanfaatan Fly Ash Dari PLTU-3 SULUT Untuk Substitusi Sebagian Semen Pada Produksi Paving Block Sebagai Upaya Pengurangan Limbah Fly Ash Dan Emisi CO2 Miguel R. Chandra; Isri R. Mangangka; Reky S. Windah
TEKNO Vol. 22 No. 87 (2024): TEKNO
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jts.v22i87.54786

Abstract

PLTU-3 SULUT menghasilkan limbah fly ash sekitar 10 ton/hari yang masih terbatas pemanfaatannya, menyebabkan penumpukan limbah di landfill. Produksi semen untuk pembuatan paving block juga berdampak pada emisi CO2 yang tinggi. Pemanfaatan fly ash sebagai substitusi sebagian semen pada produksi paving block dapat mengurangi limbah fly ash dan emisi CO2 sekaligus, karena fly ash berpotensi sebagai bahan substitusi semen yang mengurangi jejak karbon (PP No. 22 Tahun 2021). Penelitian ini bertujuan mendapatkan komposisi optimal fly ash untuk substitusi semen pada paving block dan menganalisis dampaknya. Fly ash tipe C digunakan dengan variasi 0%, 10%, 20%, 30%, 40%, dan 50% dari berat semen. Paving block dibuat dengan mesin press dan getar hidrolik, lalu diuji kuat tekan dan diklasifikasi berdasarkan IS 15658:2021. Hasil menunjukkan komposisi optimal 10% fly ash, dimana kuat tekan turun 4,05% (7 hari) dan 2,65% (28 hari) dibanding tanpa fly ash, namun masih memenuhi standar M-30 (30-35 MPa). Pada 20-50% fly ash, kuat tekan menurun signifikan 48-80% dan tidak memenuhi standar. Komposisi 10% fly ash mengurangi emisi CO2 0,235 ton/hari dan limbah fly ash 0,279 ton/hari per pabrik (produksi 5000 buah/hari). Menurut Müllauer dkk. (2015), penambahan fly ash meningkatkan kadar logam, namun pelepasannya berkurang karena fly ash mengurangi porositas beton. Namun, proses produksi berisiko pencemaran tanah dan air tanah oleh logam berat fly ash mentah karena tidak ada penyimpanan material fly ash dan tidak ada pengendalian air limpasan pada pabrik, sehingga diperlukan pengendalian risiko sesuai KEPDIRJEN MINERBA No.185 K/37.04/DJB/2019, dengan metode eliminasi risiko (pembuatan peyimpanan fly ash dan saluran air limpasan) dan administratif (pelatihan pekerja dan penggunaan rambu peringatan). Kata kunci: fly ash, paving block, kuat tekan, dampak lingkungan