p-Index From 2020 - 2025
4.274
P-Index
This Author published in this journals
All Journal TEKNO
Isri R. Mangangka
Universitas Sam Ratulangi

Published : 32 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

Analisa Efektivitas Pengolahan Limbah Cair Rumah Sakit Umum Daerah Noongan Tirsa E. Makaraung; Isri R. Mangangka; Roski R. I. Legrans
TEKNO Vol. 20 No. 82 (2022): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Melalui hasil observasi dilapangan diketahui RSUD Noongan telah memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), meskipun demikian limbah yang dihasilkan dikhawatirkan masih mengandung bahan berbahaya yang memiliki potensi yang berdampak penting terhadap penurunan kualitas lingkungan dan secara langsung memiliki potensi bahaya kesehatan bagi penduduk sekitar rumah sakit. Hal ini terlihat dari adanya septic tank pada setiap bangunan unit-unit kesehatan dan perawatan pasien yang dilengkapi dengan bak control untuk mengolah air limbah terutama dari toilet sehingga proses anaerobic dapat terjadi untuk meminimalisasi parameter pencemar terutama COD dan BOD sebelum diolah di IPAL. Untuk limbah nonWC seperti air cucian dari watafel atau keran-keran pada setiap unit kesehatan langsung dialirkan ke IPAL. Analisis data primer meliputi parameter yaitu pH, COD, BOD, TSS, Minyak dan Lemak, Amoniak, Total Colifrom rincian analisis data sekunder dapat dilihat dari analisi inlet dan outlet IPAL. Dari hasil (I) penelitian dapat dilihat bahwa IPAL yang dimiliki RSUD Noongan termasuk dalam kategori cukup efisien. Cukup efisien kinerja IPAL tersebut dapat dilihat dari penurunan kandungan BOD dari 26 mg/l menjadi 2 mg/l, kandungan COD dari 38 mg/l menjadi 3 mg/l, kandungan TSS dari 11 mg/l menjadi 1 mg/l, kandungan Minyak dan Lemak dari 1,5 mg/l menajdi 1,0 mg/l, dan Amoniak dari 0,01 mg/l menjadi 5 mg/l, kandungan Total Colifrom dari >160.00/100 ml menjadi 7.000/100 ml. Kiranya penelitian ini bisa Memberikan kontribusi ilmiah terhadap peningkatan kinerja sistem IPAL rumah sakit umum daerah Noongan agar efluen yang dihasilkan sesuai dengan baku mutu. Kata kunci – Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), pH, COD, BOD, TSS, Minyak dan Lemak, Amoniak, Total Colifrom
Analisa Potensi Pencemaran Merkuri Pada Sungai Ongkag Dumoga Akibat Kegiatan Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) Annisah A. Bouty; Herawaty Riogilang; Isri R. Mangangka
TEKNO Vol. 20 No. 82 (2022): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hadirnya aktivitas pertambangan emas rakyat dengan menggunakan merkuri dalam pengolahannya dapat menyebabkan terjadinya pencemaran air sungai dan kerusakan fungsi lingkungan. Hal ini disebabkan oleh kurangnya penanganan limbah sisa pengolahan emas yang mengandung merkuri ke sungai atau badan air. Maka dilakukan penelitian ini dengan tujuan untuk menganalisis potensi pencemaran merkuri akibat adanya kegiatan pertambangan emas tanpa izin pada sungai Ongkag Dumoga. Penelitian yang dilakukan termasuk jenis penelitian kualitatif deskriptif. Hal tersebut dikarenakan penelitian ini menganalisis data sekunder berupa angka dan tabulasi juga beberapa kutipan dari jurnal penelitian yang terkait. Penentuan potensial tercemar atau tidak pada sungai dilakukan dengan menggunakan metode perhitungan beban pencemaran, perhitungan beban pencemar yang dilakukan berupa beban pencemar maksimum (BPM) dan beban pencemar actual (BPA).Hasil analisis data sekunder dengan menggunakan persamaan hitungan beban pencemaran maksimum (BPM) menunjukkan total potensi pencemaran pada tahun 2018 sebanyak 0,001275 mg/l, untuk tahun 2019 sebanyak 0,0099 mg/l dan untuk tahun 2020 sebanyak 0,0155 mg/l. Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kenaikan angka pencemaran merkuri di kemudian hari maka perlu dilakukan upaya pencegahan dan penanggulangan pencemaran dengan menerapkan strategi secara teknis dan non-teknis. Adapun metode yang dapat digunakan yakni metode Fitoremediasi, Pengadaan IPAL Komunal dan Pemantauan Kualitas Air Sungai oleh pemerintah setempat maupun instansi terkait. Kata kunci – merkuri (Hg), Pertambangan Emas Tanpa Izin, potensi pencemaran, fitoremediasi
Evaluasi Kinerja Dan Operasional Instalasi Pengolahan Air Limbah Komunal Di Kelurahan Girian Indah Kecamatan Girian Kota Bitung Adam T. Duma; Isri R. Mangangka; Roski R. I. Legrans
TEKNO Vol. 20 No. 82 (2022): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal merupakan sebuah solusi pengolahan air limbah domestik pada permukiman penduduk. IPAL Komunal yang ada di Kelurahan Girian Indah menggunakan teknologi pengolahan ABR (Anaerobic Baffled Reactor) dan melayani 46 SR atau 172 jiwa yang terlayani. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif, kuantitatif dan kualitatif, dimana tujuan dari penelitian ini yaitu melakukan evaluasi kinerja dan operasional IPAL Komunal. Dari hasil observasi, Kondisi eksisting IPAL Komunal cukup baik, hal ini dapat dilihat dari keadaan IPAL yang masih terawat dan tidak didapati masalah luapan air limbah pada IPAL akibat influen yang masuk. Penelitian ini juga menganalisis kinerja pengolahan IPAL melalui pengujian parameter TSS, BOD, COD, dan T.Coliform dengan mengacu pada peraturan pemerintah. Berdasarkan pengujian laboratorium, pada bagian inlet IPAL kadar pencemaran melebihi kadar maksimum, sedangkan pada bagian outlet IPAL kadar pencemar pada hari kedua yaitu parameter T.Coliform melewati kadar maksimum. Analisis air limbah menggunakan perhitungan efisiensi removal menunjukan kemampuan reaktor ABR untuk menurunkan kandungan bahan-bahan pencemar yang masuk kedalam reaktor cukup baik, sedangkan analisis air limbah menggunakan metoda storet menunjukan nilai pada inlet -40 berada pada kelas D yaitu cemar berat, dan nilai pada outlet kelas C yaitu cemar sedang. Pada aspek ekonomi-sosial rata-rata pekerjaan kepala keluarga pengguna IPAL adalah pekerjaan swasta. Masyarakat pengguna IPAL juga siap membentuk Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara (KPP) atau Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM). Diberikan rekomendasi teknis yaitu melakukan redesign pada bak atau tangki pengendapan, sehingga didapatkan dimensi L = 5meter, P = 6 meter, sebelumnya 1,5 meter dan T = 2,3 meter. Kata kunci – evaluasi IPAL, kelurahan Girian Indah
Perencanaan TPA Sanitary Landfill Di Kecamatan Esang Kabupaten Kepulauan Talaud Sulawesi Utara Pricilia B. Diamanis; Isri R. Mangangka; Cindy J. Supit
TEKNO Vol. 20 No. 82 (2022): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sanitary landfill merupakan salah satu inovasi manusia tentang teknik proses akhir dengan mengurug sampah ke dalam tanah dan menyebarkan tanah secara berlapis di satu lokasi dengan alat berat dan di tutup dengan tanah.Tujuan dilakukan penelitian ini yaitu untuk mengehasilkan suatu design TPA Sanitary Landfil. Penelitian ini menggunakan data kondisi timbunan sampah rata-rata berdasarkan Standar dan Peraturan yang menajdi dasar perencanan dengan survei 8 hari pengamatan, data penduduk kecamatan Esang 10 tahun terakhir,data timbulan,luas area,pelayanan sampah. Dari hasil perhitungan menggunakan metode sanitary Landfill di dapatkan kapasitas kebutuhan lahar urug 7.4 Ha untuk 25 tahun ke depan,dengan jumlah penduduk 4.347 jiwa luas yang dibutuhkan untuk menampung sampah selama 20 tahun yaitu 5.2 Ha. Sel landfill direncanakan sebanyak 1 zona otal volume sampah yang 25 tahun mendatang sebesar 1286.63 m3 . Kata kunci – Tempat Pembuangan Akhir (TPA), Sanitary Landfill
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Pasar Tradisional Langowan Di Kecamatan Langowan Timur Kabupaten Minahasa Shinta P. Kaawoan; Isri R. Mangangka; Roski R. I. Legrans
TEKNO Vol. 20 No. 82 (2022): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pasar Tradisional Langowan merupakan salah satu pasar tradisional yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Minahasa yang terletak di Kecamatan Langowan Timur, Kabupaten Minahasa. Aktivitas pasar yang dilakukan setiap harinya menghasilkan air limbah. Air limbah ini kemudian dibuang ke saluran drainase dan badan jalan dan tidak dilakukan pengolahan. Hasil uji laboratorium yang telah dilakukan terhadap air limbah Pasar Tradisional Langowan menunjukkan bahwa bahan organik yang terkandung telah melebihi baku mutu yaitu BOD 1920 mg/L, COD 3380 mg/L, TSS 2220 mg/L, NH3 198 mg/L, minyak dan lemak 20 mg/L. Baku mutu yang digunakan adalah Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.68 Tahun 2016. Berdasarkan hasil perhitungan debit air limbah Pasar Tradisional Langowan diperoleh kapasitas Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang direncanakan sebesar 20,52 /hari. Teknologi yang dipilih yaitu Grease Trap, Bak Ekualisasi, Bak Pengendap Awal, Biofilter Aerobik, Adsorpsi Karbon aktif dan Bak Pengendap Akhir. Pemilihan teknologi pengolahan didasarkan karena unit ini memiliki keunggulan dalam meremoval kadar pencemar dengan tingkat efisiensi yang tinggi dan kebutuhan lahan yang tidak terlalu luas. Metode penelitian menggunakan data primer mengenai pengujian kualitas air limbah dan data sekunder yang diperoleh dari data pemakain air setiap kegiatan jual beli di Pasar tradisional dan informasi lain yang terkait dengan perencanaan. Hasil penelitian yang didapat berupa gambar desain unit IPAL, dimensi total bangunan pengolah seluas 23.4 . Kata kunci – air limbah, pasar tradisional, perencanaan IPAL, Adsorpsi Karbon Aktif, Biofilter Aerobik
Evaluasi Terhadap Sistem Plambing Air Bersih Dan Air Buangan Di Gedung Dekanat Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Yuri S. A. Dasinangon; Isri R. Mangangka; Roski R. I. Legrans
TEKNO Vol. 20 No. 82 (2022): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Evaluasi sistem plambing di Gedung Dekanat Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi mengacu pada SNI 8153-2015 tentang Sistem Plambing Bangunan Gedung dan SNI 03-7065-2005 tentang Tata Cara Perencanaan Sistem Plambing. Evaluasi didahului dengan analisis kebutuhan air bersih dan dilanjutkan dengan analisis pipa plambing pada sistem plambing air bersih dan air buangan. Hasil analisis pada lokasi studi memberikan hasil yakni: i) pemakaian air rata-rata per hari, (Qd) = 20,1 m3/hari, ii) pemakaian air pada jam puncak, (Qh-max) = 4,80 m3/jam, iii) pemakaian pada menit puncak, (Qm-max) = 0,160 m3/menit, iv) volume Ground Reservoir = 11.706 liter, v) volume rooftank = 2800 liter. Kapasitas tangki atas dalam perencanaan adalah 2x3 m3 artinya kapasitas tersebut cukup untuk menampung volume pada kebutuhan air bersih dalam Gedung. Hasil analisis diameter pipa system plambing air bersih adalah untuk pipa dinas Lt 4 & 5 berukuran 2 inci, Pipa dinas Lt 1, 2 & 3 berukuran 2 inci, Pipa datar dari shaft ke tiap lantai berukuran 1 ½ inci, pipa tiap alat plambing untuk berukuran ½ inci. Ukuran ini sesuai dengan ketentuan dalam SNI 8153-2015. Hasil analisis terhadap system plambing air buangan air kotor menggunakan pipa shaft berukuran 4 inci dan pipa cabang berukuran 4 inci, yang sesuai dengan ketentuan dalam SNI 8153-2015. Pipa untuk air buangan air kotoran menggunakan pipa shaft berukuran 4 inci dan pipa cabang berukuran 4 inci, yang sesuai dengan SNI 8153-2015. Sistem vent pada air kotor menggunakan pipa berukuran 4 inci dan air kotoran menggunakan pipa berukuran 4 inci, sudah sesuai dengan SNI 8153-2015. Kata kunci – sistem plambing air bersih, sistem plambing air buangan, SNI 8153-2015
Analisis Penyebaran Air Lindi TPA Mobongo Minahasa Selatan Ragil Andika Putra Hartono; Hendra Riogilang; Isri R. Mangangka
TEKNO Vol. 20 No. 82 (2022): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah persampahan menjadi masalah yang umun terjadi di masyarakat. TPA Mobongo merupakan TPA yang mencakup daerah Minahasa Selatan. Terdapat berbagai macam permasalahan di TPA ini, mulai dari timbunan sampah, sistem pengelolaan yang tidak diperhatikan, kurangnya fasilitas dalan TPA, serta kolam penampungan air lindi yang sudah tidak berfungsi. Pada musim hujan terjadi genangan – genangan air lindi di sekitar TPA dan air rembesan yang mengarah ke daerah permukiman warga. Dengan adanya hal – hal tersebut maka penulis membuat penelitian terkait status mutu, kualitas dan penyebaran kontaminan pada air tanah. Parameter yang digunakan Biological Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD), Total Suspended Solid (TSS), Dissolved Oxygen (DO), dan pH. Titik pengambilan sampel terdiri dari 4 titik yaitu titik TPA, titik Sumur Warga 1 (SW1), titik Sumur Warga 2 (SW2), dan titik Sumur Warga 3 (SW3). Sampel yang diambil dilakukan pengujian di laboratorium BTKLPP. Dari hasil yang didapat parameter BOD di 4 titik melewati baku mutu, sedangkan parameter COD, TSS, DO, dan pH hanya pada titik TPA yang melewati baku mutu dan untuk 3 titik di daerah sumur warga tidak melewati baku mutu. Standar baku mutu yang digunakan mengacu pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.82 Tahun 2001. Status mutu air dihitung menggunakan metode indeks pencemar dengan hasil 6,05 di titik TPA masuk kategori Cemar sedang, pada daerah permukiman menunjukan hasil 1,91, 1,77, 1,58 yang masuk kategori cemar ringan. Berdasarkan hasil pemodelan yang ada dapat dilihat penyebaran kontaminan ke arah tenggara dan menuju ke daerah permukiman. Jarak sebaran kontaminan sekitar 300 – 450 m dari titik TPA. Dengan luasan penyebaran yaitu sebesar 4,3 ha. Dengan cakupan daerah sekitar TPA seperti permukiman warga di Desa Kawangkoan Bawah Lingkungan 11. Kata kunci – TPA Mobongo, air lindi, pencemaran, BOD, COD, TSS, DO, pH
Analisis Beban Emisi CO2 Di Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi Manado Dengan Metode Intergovernmental Panel on Climate Change Inri D. Pinatik; Hendra Riogilang; Isri R. Mangangka
TEKNO Vol. 21 No. 84 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dampak emisi karbon dioksida (CO2) dari bandara berpengaruh terhadap meningkatnya gas rumah kaca (GRK). Namun, emisi CO2 dari operasi bandara jarang diperkirakan dan didiskusikan. Penggunaan bahan bakar fosil di bandara Internasional Sam Ratulangi Manado merupakan hasil dari kegiatan penerbangan domestik, penerbangan internasional, Main Power Station (MPS), dan Ground Handling. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis beban emisi gas CO2 di Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi Manado tahun 2019 dan tahun 2020. Penelitian ini menggunakan pedoman Intergovermental Panel on Climate Change (IPCC) tahun 2019 dengan metode Tier 1 (metode dasar) dan Tier 2 (metode menengah) sesuai persyaratan dan ketersedian data. Metode Tier 1 untuk menghitung emisi penerbangan pesawat komersial, fasilitas MPS, dan Ground Handling; sedangkan Tier 2 untuk menghitung emisi berdasarkan tipe pesawat. Hasil dari perhitungan Tier 1 menunjukkan emisi CO2 terbesar dari kegiatan penerbangan pesawat komersial, tahun 2019 (107.78 ton) lebih tinggi dibandingan tahun 2020 (53.43 ton) sesuai dengan kepadatan penerbangan. Dengan Tier 2 didapatkan pesawat penerbangan komersial yang mengemisikan CO2 paling tinggi adalah tipe pesawat Boeing 737 900 (30%) dan ATR-72 (23 %). Hasil dari pengukuran CO2 di lokasi masih terbilang baik. Upaya untuk mengurangi emisi CO2 di bandara, yaitu memperbaiki Ruang Terbuka Hijau dengan merancang Green Belt oleh tanaman trembesi untuk mereduksi hasil emisi CO2 yang di hasilkan. Kata kunci: bandar udara, emisi CO2, IPCC 2019, Tier 1, Tier 2, jalur hijau
Perencanaan Sistem Pemanenan Air Hujan Sebagai Alternatif Penyediaan Air Bersih Di Desa Kawahang Kabupaten Siau Tagulandang Biaro Vilanty J. Salindeho; Isri R. Mangangka; Roski R. I. Legrans
TEKNO Vol. 21 No. 84 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Air bersih adalah kebutuhan seluruh manusia, tidak terkecuali pada penduduk yang tinggal di daerah Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro). Permaslahan yang terjadi adalah seringnya terjadi kekurangan air bersih dan akses sumber air bersih yang jauh, khususnya dari wilayah penelitian yaitu di Desa Kawahang, Kecamatan Siau Barat Utara. Berdasarkan analisis geologi dan observasi lapangan, ditemukan daerah kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) adalah daerah dengan kondisi penyediaan air bersih yang kurang, dari aspek geologi terlihat daerah tersebut disusun oleh batuan vulkanik sehingga memiliki kapasitas penyimpanan air yang kurang, kemudian diperparah oleh kondisi kontur daerah pegunungan. Fokus penelitian berada di Desa Kawahang. Dari hasil perhitungan dapat diketahui bahwa luas atap rumah rerata di Desa Kawahang adalah 121,2 m3 dengan rerata jumlah orang per rumah 4,16. Kebutuhan air rerata per rumah adalah 60 liter / orang /hari atau 0,25 m3 / rumah / hari dan jumlah air yang dapat dipanen untuk memenuhi kebutuhan saat hari kering selama 7 hari adalah 1,75 m3 dengan volume bak desain 3,375 m3. Hal ini menunjukkan bahwa pemanenan air hujan dapat memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga Desa Kawahang dan membutuhkan bak dengan volume kapasitas penampungan 1,75 m3 untuk menampung air agar dapat bertahan pada kondisi hari tidak hujan selama 7 hari . Tingkat efisiensi pemanfaatan air bersih terhadap kebutuhan air bersih individu dengan standar 60 liter/orang adalah 85%. Artinya, pemanenan air hujan efisien dalam pemenuhan air bersih di desa Kawahang. Kata kunci: ketersediaan air, Pemanenan Air Hujan (PAH), Desa Kawahang
Analisis Kebutuhan Dan Ketersediaan Air Pada Sistem Penyediaan Air Minum Di Kecamatan Matuari Kota Bitung Gracia I. Mangare; Isri R. Mangangka; Roski R. I. Legrans
TEKNO Vol. 21 No. 85 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Bitung adalah kota yang terdapat di provinsi Sulawesi Utara.Kota Bitung berkembang menjadi tempat tinggal kaum urban jumlah data penduduk yang ada di kota Bitung tersebar pada 8 kecamatan penyebaran tertinggi terdapat pada kecamatan Matuari sebanyak (40.496 jiwa).Beberapa tahun kedepan jumlah penduduk akan semakin pesat akan berpengaruh terhadap peningkatan jumlah kebutuhan air bersih. Untuk itu perlu dilakukan analisis kebutuhan dan ketersediaan air bersih yang ada sampai beberapa tahun kedepan. lokasi yang menjadi objek penelitian adalah kecamatan matuari, data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder dari hasil pengamatan di lokasi penelitian dan data pendukung yang diperoleh dari instansi sehingga dalam pengumpulan data akan dilakukan analisa data dengan memproyeksi jumlah penduduk, melakukan perhitungan kebutuhan air domestik dan non domestik fasilitas umum kemudian melakukan perhitungan ketersediaan air dengan perhitungan debit andalan kemudiaan hitung menggunakan neraca air.Hasil perhitungan diperoleh untuk analisa kebutuhan air bersih maka di dapat kebutuhan air untuk sektor domestik (SR) sebesar 1890,202 liter/detik sedangkan untuk sektor non domestik fasilitas umum sebesar 58,031 liter/detik, dan kehilangan air yang terjadi sebesar 487,06 liter/detik. Maka jumlah kebutuhan air total yang diperlukan sebesar 2435,29 liter/detik. Ketersediaan sumber air masih mampu mencukupi kebutuhan air bersih tahun 2038. Sedangkan ketersediaan air pada IPA Pinokalan dan IPA Tendeki masih belum mampu mencukupi kebutuhan air masyarakat kecamatan matuari hingga tahun 2038. Dengan demikian perlu penambahan dan pengembangan unit IPA untuk pelayanan distribusi air ke Kecamatan Matuari sehingga pendistribusian air berjalan dengan baik. Kata kunci: kebutuhan air, ketersediaan air, Kecamatan Matuari