Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Asupan Dan Frekuensi Konsumsi Serat, Vitamin B3, dan Pufa Berhubungan dengan Profil Lipid dan Penyakit Jantung Koroner Yoan Anggraeni Saputri; Annasari Mustafa; Rany Adelina; Endang Widajati
Jurnal Vokasi Kesehatan Vol 8, No 2 (2022): Juli 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (480.48 KB) | DOI: 10.30602/jvk.v8i2.852

Abstract

Pola makan tidak seimbang merupakan salah satu pemicu terjadinya abnormalitas profil lipid, yang merupakan prediktor dari Penyakit Jantung Koroner (PJK). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan asupan dan frekuensi konsumsi serat, vitamin B3, PUFA dengan profil lipid danpenyakit jantung koroner. Metode penelitian adalah studi literatur dari jurnal penelitian yang diterbitkantahun 2016 hingga tahun 2020. Pencarian jurnal penelitianmenggunakan mesin pencari google di database E-Resources Perpustakaan Nasional RI, PubMed, PLoS, Researchgate, Google Scholar, dan Garuda Ristekbrin. Data dianalisis secara mendalam untuk menemukan persamaan dan perbedaan hasil penelitian. Enam dari 11 penelitian menunjukkan hubungan yang signifikan antara asupan serat, vitamin B3, dan PUFA sesuairekomendasi dengan penurunan risiko abnormalitas kadarlipid dan Penyakit Jantung Koroner (p-value<0,005). Dapat disimpulkan jika asupandan frekuensikonsumsi serat, vitamin B3, dan PUFA berhubungan secara signifikandengan Penyakit Jantung Koroner dan profil lipid darah. 
GAMBARAN ASUHAN GIZI PADA PASIEN SIROSIS HEPATIS DENGAN HEMATEMESIS MELENA DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. SAIFUL ANWAR MALANG Wira Triangga Yusminingrum; Endang Widajati; Diniyah Kholidah
Jurnal Informasi Kesehatan Indonesia (JIKI) Vol 5 No 2 (2019): Jurnal Informasi Kesehatan Indonesia (JIKI)
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31290/jiki.v5i2.724

Abstract

Sirosis Hepatis merupakan penyakit kronis pada hati dengan inflamasi dan fibrosis hati yang mengakibatkan distorsi struktur hati dan hilangnya sebagian besar fungsi hati. Penyebab munculnya sirosis hepatis di negara barat paling sering yaitu diakibatan oleh alkoholik sedangkan di Indonesia terbanyak disebabkan karena virus hepatitis B atau C. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran asuhan gizi meliputi Assessment, Diagnosis, Intervensi, Monitoring dan Evaluasi pada pasien Sirosis Hepatis dengan Hematemesis Melena di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar Malang. Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan desain studi kasus (case study) yaitu dengan mengamati asuhan gizi pada pasien sirosis hepatis dengan hematemesis melena di Instalasi Rawat Inap 1 Ilmu Penyakit Dalam (IPD) Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar pada tanggal 2 sampai dengan 30 April 2018. Subyek penelitian berjumlah 6 pasien. Pengumpulan data dengan cara wawancara, obeservasi, pengukuran dan perhitungan secara langsung pada pasien, keluarga serta ahli gizi ruangan. Data yang diperoleh disajikan dalam tabel dan grafik serta dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk menilai status gizi menggunakan LILA didapatkan 4 pasien status gizi kurang sampai buruk. Biokimia pada data awal didapatkan hemoglobin dan hematokrit pada 5 pasien rendah, eritrosit 6 pasien rendah, 6 pasien dengan anemia, leukosit 5 pasien tinggi, SGOT 5 pasien tinggi, SGPT 5 pasien rendah dan 5 pasien dengan albumin yang rendah. Pemeriksaan fisik pasien sirosis hepatis menunjukkan bahwa 6 pasien (100%) mengalami lemas, BAK warna teh, nafsu makan menurun dan nyeri pada perut, 5 pasien (83,33%) mengalami mual, mata kuning, BAB hitam, asites dan sesak nafas, serta 4 pasien (66,67%) memiliki edema, sedangkan pada pemeriksaan klinis pasien sirosis hepatis menujukkan 3 pasien (50%) dengan tekanan darah rendah, 4 pasien (66,67%) dengan nadi normal dan 5 pasien dengan GCS ringan pada saat pemeriksaan awal. Pada riwayat penyakit dahulu penyebab terbanyak yaitu virus hepatitis B, riwayat gizi dahulu 4 pasien sering mengkonsumsi teh dan kopi lebih dari 3 kali sehari dan pada riwayat gizi sekarang 4 pasien dengan asupan energi, protein dan lemak dalam kategori kurang, sedangkan 6 pasien dengan asupan karbohidrat dalam kategori kurang. Diagnosis gizi yang digunakan yaitu domain NI-2.1, NI-5.2, NI-5.4 dan NB-1.1. Intervensi gizi yang diberikan yaitu pemberian atau modifikasi, jenis atau jumlah makanan dan zat gizi pada waktu tertentu (ND-1.2) dan pemberian edukasi terkait pengaturan makan sesuai kondisi pasien (E-1.1). Pada monitoring dan evaluasi 4 pasien dengan status gizi kurang sampai dengan buruk, biokimia yang fluktuatif pada 6 pasien, 4 pasien dengan peningkatan tekanan darah, 3 pasien mengalami penurunan GCS atau kesadaran dan asupan makanan yang fluktuatif pada 6 pasien. Hasil penelitian didapatkan 6 pasien beresiko malnutrisi menggunakan SGA dan MUST, sedangkan penilaian status gizi dengan menggunakan pengukuran antropometri lingkar lengan atas (LILA) 4 pasien mengalami status gizi kurang sampai dengan buruk. Rata-rata tingkat konsumsi energi, protein, lemak dan karbohidrat masih dalam kategori kurang, hal ini disebabkan makanan diberikan secara bertahap. Perkembangan antropomteri belum mengalami peningkatan, pemeriksaan biokimia belum mengalami peningkatan yang lebih baik, pemeriksaan laboratorium terdapat perubahan setiap hari dan kondisi fisik pada 5 pasien mengalami penurunan. Keluarga diperlukan untuk memantau perubahan perilaku pada pasien.
ANALYSIS OF FERMENTED RICE BRAN, PHOSPHATE INTAKE, AND SODIUM INTAKE ON BLOOD PRESSURE: A REVIEW: Analisis Pengaruh Fermentasi Rice Bran, Asupan Fosfat, dan Natrium Terhadap Tekanan Darah Azizah Afifah; Endang Widajati; Rany Adelina
Jurnal Pangan Kesehatan dan Gizi Universitas Binawan Vol. 3 No. 2 (2023): Juni 2023
Publisher : Program Studi Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Binawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54771/jakagi.v3i2.782

Abstract

The number of people with hypertension continues to increase every year. Several foods contain nutrients that can affect blood pressure.  They are rice bran fermentation, phosphate intake, and sodium intake. This study aims to analyze the effect of fermented rice bran, sodium, and phosphate intake on blood pressure through a review of literature. This research is a literature narrative study. That is the analysis of fermented rice bran, phosphate intake, and sodium effect on blood pressure. Seven kinds of literature met the inclusion criteria, with most of the designs being cross-sectional and experimental study designs with a large sample of the majority of the top 20 human respondents and more than ten experimental animals (rats). The results showed that fermentation of rice bran could lower blood pressure through ACE (Angiotensin-Converting Enzyme) inhibitor compounds that inhibit angiotensin I turning into angiotensin II with a p-value<0.05 in experimental animals (rats). In addition, a high intake of phosphate or sodium can increase blood pressure By narrowing of blood vessels and make the heart work heavier with a p-value<0.05 in the healthy human subject, hypertension sufferers, and experimental animals (rats). Rice bran fermentation has significantly reduced (rat) blood pressure. High intake of phosphate or sodium can increase blood pressure in healthy humans, hypertensive patients, and animal studies.
Carbohydrate and Fiber Intake on Fasting Blood Glucose Levels In Patients with Type 2 Diabetes Mellitus after Intervention of Brown Rice Diet Chyntia Cahyawardani; Etik Sulistyowati; Endang Widajati
Indonesian Journal of Human Nutrition Vol. 10 No. 1 (2023)
Publisher : Department of Nutrition, Faculty of Health Sciences, Universitas Brawijaya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.ijhn.2023.010.01.1

Abstract

Type 2 diabetes mellitus (T2DM) is a metabolic disorder characterized by hyperglycemia that occurs due to a decrease in insulin secretion by pancreatic beta cells and insulin resistance. One of the pillars in the management of T2DM is medical nutrition therapy in the form of a balanced diet. A good intake of carbohydrates and fiber can help control fasting blood glucose levels of diabetic patients. This study aims to determine the relationship between carbohydrate and fiber intake on fasting blood glucose levels in patients with T2DM after the intervention of brown rice diet. The type used in this study was pre-experimental without control variables and the sample was not selected randomly. The design was one-shot case study by looking at the post-test results. The number of samples was 18 people aged 48–60 years. Data analysis used the Shapiro Wilk normality test and Spearman correlation test. The results showed that most of the respondents had normal carbohydrate intake (88.9%) and all respondents had good fiber intake (100%). Most of the respondents had uncontrolled fasting blood glucose levels (55.6%). There is no relationship between carbohydrate and fiber intake on fasting blood glucose levels after the intervention of a brown rice-based diet menu.
Peer Tutoring on Fish and Vegetables-Based Diet Education to Prevent Anemia and Hypoalbuminemia in Adolescents Annasari Mustafa; Endang Widajati; Farida Halis; Khairuddin Khairuddin
Indonesian Journal of Human Nutrition Vol. 10 No. 1 (2023)
Publisher : Department of Nutrition, Faculty of Health Sciences, Universitas Brawijaya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.ijhn.2023.010.01.8

Abstract

Early detection of nutritional problems is a vital skill for individuals as it enables timely prevention before any symptoms arise. This skill can be fostered through enhancing knowledge, practicing skills via educational activities and mentoring, and seeking support from peers who share similar challenges. This study aims to investigate the impact of peer tutoring on the development of a balanced menu and healthy snack consumption based on fish and vegetables among 11th-grade female students at a state high school in Singosari, Malang Regency. This study examined the effect of these interventions on the intake of energy, protein, and iron among the participants. Data were gathered by collecting food consumption data using the 24-hour food recall method and measurement of weight, height, Hb, and Albumin levels. The study employed a purposive sampling technique by conducting pretest, intervention, and post-test. The results showed significant improvements in the health indicators of the participants, including knowledge, intake, Hb, and Albumin levels (p=0.000; α=0.005). These findings demonstrate the potential of education and mentoring through peer tutoring in promoting healthy eating habits and preventing nutrition-related problems among female adolescents.  
Hubungan Konsumsi Lemak Hewani, Makanan Pedas, Dan Minuman Tinggi Kafein Dengan Kejadian Gastritis Pada Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Malang (Studi Pendahuluan) Nindia Kumala Sinta Bela; Endang Widajati; Rany Adelina
NUTRITURE JOURNAL Vol 1 No 2 (2022): Jurnal Nutriture
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31290/nj.v1i2.3510

Abstract

Latar belakang: Gastritis merupakan gangguan kesehatan terkait proses pencernaan terutama lambung. Salah satu faktor pemicu gastritis adalah konsumsi tinggi lemak hewani dalam menu harian. Jenis makanan yang beresiko untuk penderita gastritis yang dikonsumsi seperti makanan yang pedas secara berlebihan akan merangsang sistem percernaan, makanan mengandung pedas, gas maupun banyak bumbu dan rempah. Konsumsi makanan dan minuman yang memicu tingginya sekresi asam lambung adalah penyebab penting terjadinya gastritis. Selain konsumsi lemak hewani, konsumsi makanan pedas, kebiasaan mengkonsumsi minuman tinggi kafein seperti kopi juga dapat memicu terjadinya gastristis. Gastritis sering terjadi pada pelajar atau mahasiswa karena tidak memperhatikan pola makan akibat banyaknya kegiatan di kelas. Tujuan: Mengidentifikasi Hubungan Konsumsi Lemak Hewani, Makanan Pedas, dan Minuman Tinggi Kafein Dengan Kejadian Gastritis Pada Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Malang. Metode: Jenis penelitian ini yaitu observasional yang dilaksanakan pada bulan Juli 2022 dengan cara menyebar kuesioner melalui daring. Populasi penelitian adalah mahasiswa Poltekkes Kemenkes Malang dengan besar sampel berjumlah 100 mahasiswa. Variabel penelitian adalah konsumsi lemak hewani, makanan pedas, dan minuman tinggi kafein dengan kejadian gastritis. Uji statistik yang digunakan adalah Chi Square. Hasil: Didapatkan nilai p value (0,00) kurang dari alpha (0,05), sehingga diartikan ada hubungan antara konsumsi lemak hewani, makanan pedas, dan minuman tinggi kafein dengan kejadian gastritis. Simpulan: Ada hubungan antara konsumsi lemak hewani, makanan pedas, dan minuman tinggi kafein dengan kejadian gastritis pada mahasiswa Poltekkes Kemenkes Malang. Berdasarkan penelitian ini disarankan mahasiswa mengurangi konsumsi makanan tinggi lemak hewani, makanan pedas, dan minuman tinggi kafein yang dapat menyebabkan kejadian gastritis. Selanjutnya disarankan mahasiswa tetap menjaga hidup sehat, kelola faktor stress, dan melakukan aktifitas fisik yang tidak terlalu berat dengan tetap menjaga kondisi tubuh.
Pengaruh Suplementasi Vitamin D terhadap Fungsi Paru pada Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) Vintiara Fairus Nur Aini; Endang Widajati; Annasari Mustafa
NUTRITURE JOURNAL Vol 2 No 2 (2023): Nutriture Journal
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31290/nj.v2i2.3862

Abstract

Latar Belakang: Penyakit Paru Obstruktif Kronik adalah salah satu penyakit dengan tingkat mortalitas tinggi. Komplikasi pada pernafasan memberikan dampak pada sistem pencernaan. Berkurangnya asupan makan akan mengarah pada defisiensi zat gizi yang dapat menyebabkan kerusakan dalam paru. Vitamin D merupakan zat gizi yang berperan dalam sistem imunitas pada paru-paru. Tujuan: Analisis berujuan menilai efektivitas dari suplementasi vitamin D terhadap fungsi paru dan menemukan potensi vitamin D terkait kesehatan paru. Metode: Penelitian berupa studi literatur dengan metode systematic literature review. Hasil: 2 artikel menunjukkan perbedaan yang signifikan terkait pemberian suplementasi vitamin D terhadap fungsi paru pasien PPOK dan 2 artikel menunjukkan perbedaan yang tidak signifikan. Simpulan: Suplementasi vitamin D berdosis tinggi (60.000-100.000 IU per bulan) dengan pemberian dalam jangka waktu 6-12 bulan, dapat meningkatkan fungsi paru dan mengurangi eksaserbasi pada pasien PPOK. Hasil pada pasien dengan tingkat keparahan lebih tinggi, berusia lanjut, dan dalam kondisi defisit vitamin D lebih terlihat secara signifikan.
PENGARUH DIETARY APPROACHES TO STOP HYPERTENSION (DASH) DIET TERHADAP ASUPAN KALIUM DAN NATRIUM PENDERITA HIPERTENSI (STUDI LITERATUR) Rohmah, Zulfa; Endang Widajati; Etik Sulistyowati
HARENA : Jurnal Gizi Vol 3 No 3 (2023): HARENA: Jurnal Gizi (Agustus 2023)
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/harena.v3i3.3182

Abstract

Latar Belakang: Hipertensi merupakan silent killer di mana gejala dapat bervariasi pada setiap individu dan memiliki gejala hampir sama dengan penyakit lainnya sehingga beberapa kasus tidak dapat diketahui penyebabnya dengan pasti. Salah satu manajemen hipertensi adalah non-farmakologi. Beberapa cara untuk melakukan pengobatan non-farmakologi dapat dilakukan dengan mengontrol pola makan, mengurangi asupan garam, meningkatkan konsumsi kalium dan magnesium, serta melakukan aktivitas fisik. Salah satu cara untuk mengatur pola makan bagi penderita hipertensi adalah dengan menerapkan diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh diet DASH terhadap konsumsi kalium dan natrium penderita hipertensi. Metode: Jenis penelitian ini menggunakan studi literatur dengan desain traditional review. Jumlah jurnal yang direview ada tujuh. Pengumpulan data dilakukan dengan mengambil jurnal yang memuat data tentang asupan kalium dan natrium pasien hipertensi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dari tujuh jurnal yang dianalisis, semuanya menunjukkan perubahan asupan kalium sebelum dan sesudah intervensi. Dari tujuh jurnal yang dianalisis, empat penelitian menunjukkan adanya penurunan yang signifikan terhadap asupan natrium setelah diberikan intervensi.