Dalam meningkatkan kinerja karyawan agar proses usaha yang dijalankan berjalan dengan baik haruslah didukung dengan pengelolaan karyawan yang baik pula. Namun dalam proses pengelolaan karyawan memiliki kendala, salah satunya adalah subjektivitas dalam pengambilan keputusan dalam hal promosi jabatan. Dalam penentuan prioritas karyawan pada promosi jabatan membutuhkan banyak kriteria. Penilaian dengan banyak kriteria membutuhkan suatu metode Multi Criteria Decision Making (MCDM). Pada Skripsi ini, diterapkan metode SAW dan TOPSIS dalam penentuan prioritas karyawan berdasarkan penilaian kinerjanya. Konsep dasar metode Simple Additive Weighting (SAW) adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut. Sedangkan metode TOPSIS digunakan untuk menentukan prioritas alternatif. Metode TOPSIS miliki konsep dimana alternatif yang terpilih merupakan jarak terjauh dari solusi ideal negatif dan terpendek dari solusi ideal positif. Konteks dalam penelitian ini adalah menerapkan analisis perbandingan dua metode Sistem Pendukung Keputusan yaitu SAW dan TOPSIS dengan menggunakan uji kesesuaian pada setiap kriteria penilaian kinerja yang akan dijadikan pedoman sebagai penentuan kenaikan jabatan manajer. Hasil uji kesesuaian metode SAW 99,0700% dan metode Topsis adalah 99,4733%, berdasarkan hasil uji kesesuaian tiap metode dapat dianggap sama, sehingga kedua metode dapat diterapkan untuk menyelesaikan masalah penentuan kenaikan jabatan manager. Sedangkan dari empat alternatif yang ada, terpilih 1 kandidat yakni Karyawan Dengan Nama Tomi A yang mendapatkan promosi kenaikan jabatan.