Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

OPTIMALISASI PERAN SOSIAL EKONOMI WAKAF DARI ASET WAKAF PADA YAYASAN MUSLIMIN KOTA PEKALONGAN Jumailah Jumailah
Jurnal Studi Islam Lintas Negara (Journal of Cross Border Islamic Studies) Vol. 2 No. 1 (2020): Ekonomi Syariah
Publisher : Pascasarjana Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37567/cbjis.v2i1.283

Abstract

This study will explain about the optimization of the socio-economic role of waqf from waqf assets, because so far people think that waqf is still functioned as a means of worship only. Law Number 41 of 2004 is the starting point for the management of waqf in Indonesia. That the law provides an understanding that the management and development of waqf assets can be carried out productively to improve the social and economic welfare of the community. This research is a field research which takes place at the Pekalongan City Muslimin Foundation (YMKP) with the type of qualitative research. This study states that the management of the waqf assets of the Pekalongan City Muslimin Foundation has economic benefits for the community, although not optimally. To optimize the role of waqf in the Pekalongan City Muslimin Foundation, it is necessary to optimize the role of Nazhir because Nazhir has a very strategic function in managing waqf assets so that coordination between Nazhir and the Indonesian Waqf Board (BWI) is necessary as a guidance function and the Office of Religious Affairs (KUA) as Officials. The maker of the Wakaf Pledge Deed (PPAIW) as a control function. So that waqf can function as an alternative to improve the social and economic welfare of the community
The Contribution of Mass Organization to the Improvement of SMEs Business (A Case Study on KJKS Ankasa GP. Ansor of Pekalongan Regency) Jumailah Jumailah
Islamic Studies Journal for Social Transformation ISJOUST Vol 3, No 2, 2019
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) IAIN Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (843.6 KB) | DOI: 10.28918/isjoust.v3i2.2264

Abstract

This article aims to find out the contribution of mass organization to the improvement of SME business in KJKS Ankasa GP. Ansor of Pekalongan Regency. This study was a qualitative research with case study approach. The subject of research was Sharia-based Financial Service Cooperatives (Koperasi Jasa Keuangan Syariah, thereafter called KJKS) Ankasa, while the object was GP Ansor of Pekalongan Regency. The result of research showed that GP Ansor of Pekalongan Regency can empower the existing economic potency of members, by means of developing pro-people economy, establishing KJKS. The presence of KJKS can reduce unemployment rate, by providing funding help. The fund grant is given to the members having expertise (skill) but having no capital. To the public, this KJKS Ankasa is a means of providing capital, particularly to small-to-medium scale employers that facilitates them in the term of financing. To GP. Ansor, the presence of KJKS is beneficial to the distribution of fund for social activity (social service) purpose. KJKS Ankasa’s business activity includes financing, investment, and saving corresponding to profit sharing (sharia) pattern and aiming to achieve organizational independency.
Penegakan Hukum Terhadap Money Politic Pada Pemilihan Legislatif Kota Pekalongan Tahun 2019 Khusnul Khotimah; Jumailah
Manabia: Journal of Constitutional Law Vol. 2 No. 2 (2022)
Publisher : Department of Constitutional Law, Faculty of Sharia, Universitas Islam Negeri K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.159 KB) | DOI: 10.28918/manabia.v2i2.6716

Abstract

This research examines Law Enforcement Against Money Politics in the 2019 Pekalongan City Legislative Election. In Pekalongan City there were two cases of money politics, which the Bawaslu carried out law enforcement, but the law enforcement was not optimal. Law enforcement was carried out against the defendant FK up to the court level and he was found guilty of practicing money politics. naHowever, the defendant FK filed an appeal which stated that the defendant FK was not legally and convincingly proven guilty of committing the crime as charged. Meanwhile, law enforcement against the FM Candidate case was declared not to meet the material requirements, so the process of handling election crimes was stopped. The legal consequence of the lack of maximum law enforcement against money politics that has been carried out by the Sentra Gakkumdu Pekalongan team is that the legal culture and legal substance are not optimal as a sub-system of the overall election crime, which then gives rise to corrupt legislative candidates. Unfinished cases of money politics violations can lead to weak rules that must be enforced regarding regulations on money politics in elections, because money politics can damage the quality of election organizers and damage the quality of the leaders they produce.
Tinjauan Maslahah Mursalah terhadap Jual Beli Bahan Bakar Minyak POM Mini: (studi kasus di Kecamatan Wonokerto Kabupaten Pekalongan) el hisbah journal; Ana Fitra Rozmi; Jumailah Jumailah; Dahrul Muftadin
el hisbah: Journal of Islamic Economic Law Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1087.23 KB) | DOI: 10.28918/el_hisbah.v1i1.3809

Abstract

Tulisan ini mengkaji putusan perkara ekonomi syariah yang di dalamnya membahas tentang penundaan lelang jaminan. Kajian ini difokuskan pada latar belakang permohonan penundaan lelang, pertimbangan hakim dalam putusan penundaan lelang, dan akibat hukum dari putusan penundaan lelang. Penelitian ini masuk ke dalam jenis penelitian yuridis normatif. Analisis bahan hukum dalam penelitian ini menggunakan perspektif melalui metode penalaran hukum, argumentasi hukum, dan logika hukum. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: 1praktik jual beli Bahan Bakar Minyak (BBM) pada Pom mini di Kecamatan Wonokerto Kabupaten Pekalongan tidak sesuai dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal, dan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi. dari segi keberadaannya masalah ini termasuk dalam Maṣlaḥah al-Mursalah karena menyangkut semua orang yang terlibat dalam jual beli Bahan Bakar Minyak (BBM) pada Pom mini baik penjual, pembeli, maupun pemerintah setempat. Penjual membutuhkan uang untuk kebutuhan hidupnya, pembeli membutuhkan Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk menjalankan alat transportasinya, dan meringankan pemerintah setempat untuk menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakatnya.
Analisis Hukum Terhadap Produk Makanan Tanpa Label Halal di Industri Rumah Tangga Afdhila Nurukusuma; Jumailah
el hisbah: Journal of Islamic Economic Law Vol. 2 No. 1 (2022)
Publisher : Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (403.166 KB) | DOI: 10.28918/el_hisbah.v2i1.6257

Abstract

The Law on Halal Product Assurance Number 33 of 2014 has mandated that all food products circulating in Indonesia must be certified halal. However, the fact is that in Pecangakan Village, Pemalang Regency, many home industries have not been certified halal, including the rambak cracker industry. Therefore, the purpose of this study is to find out how the legal provisions related to food products must be certified halal, and to find out the legal impact of food products that have not been certified halal. This research is an empirical legal research with qualitative method and sociological approach. The results of the study show that the halal label for food products is one of the things mandated by Law Number 33 of 2014 concerning Halal Product Guarantee and Law Number 39 of 2021 concerning the Implementation of the Halal Product Assurance Sector. Whereas in Islamic law, halal certification of food products is not mandatory. The legal impact of the rambak cracker industry that has not been certified halal is contrary to the mandate of Law Number 33 of 2021, so that producers can be subject to sanctions. Meanwhile, if from the perspective of Islamic law, the cracker rambak industry in Pecangakan Village does not include a halal label, there are no legal consequences for this action.
Studi Komparasi Pengelolaan Dana Umat Antara LAZISNU Dan LAZISMU di Kota Pekalongan Muhammad Rofiudin; Jumailah; Teti Hediati
el hisbah: Journal of Islamic Economic Law Vol. 2 No. 2 (2022)
Publisher : Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28918/el_hisbah.v2i2.7328

Abstract

Perkembangan penerimaan dana umat dalam bentuk zakat, infaq, dan sedekah mengalami perkembangan yang relatif pesat sejak 10 tahun terakhir. Hal tersebut selain terlihat dari tingginya nilai penerimaan dana umat juga karena banyak berdirinya berbagai lembaga amil zakat, infaq, dan sedekah (LAZIS) baik pada tingkat nasional hingga pada tingkat daerah kabupaten/kota. Berdirinya banyak LAZIS tersebut didasari dari tingginya potensi penerimaan zakat, infaq, dan sedekah akibat dari pertumbuhan kelompok ekonomi menengah-atas. Jenis penelitian ini merupakan penelitian yuridis empiris dengan menggunakan pendekatan kualitatif yaitu penelitian yang akan menggali informasi tentang praktik pengelolaan dan umat yang dikelola oleh LAZISMU dan LAZISNU yang ada di Kota Pekalongan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, 1) Pengelolaan dana pada LAZISNU dan LAZISMU Kota Pekalongan sudah sesuai dengan teori fungsi pengelolaan yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan. 2) Persamaan dalam proses pelaksanaan pengelolaan dana pada LAZISNU dan LAZISMU Kota Pekalongan yaitu LAZISNU dan LAZISMU Kota Pekalongan yang sama-sama melakukan penghimpunan dana melalui metode langsung dan tidak langsung serta dalam pengelolaan penghimpunan dana LAZISNU dan LAZISMU bekerja sama dengan kantor layanan dan ranting atau cabang yang tersebar di seluruh kecamatan Kota Pekalongan. 3) Perbedaannya dalam proses pelaksanaan pengelolaan dana pada LAZISNU dan LAZISMU Kota Pekalongan ialah pada mekanisme penghimpunan dana.
Studi Perbandingan Analisis Hukum Ekonomi Syariah Dan Hukum Positif Tentang Penyelenggaraan Financial Technology : Dalam Transaksi Transfer Dana Beda Bank Melalui Aplikasi Flip Jumailah; Faizah
el hisbah: Journal of Islamic Economic Law Vol. 3 No. 1 (2023)
Publisher : Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (992.003 KB) | DOI: 10.28918/el_hisbah.v3i1.7363

Abstract

Pesatnya perkembangan teknologi mengakibatkan pasar perbankan pada sistem pembayaran mulai berkurang. Artinya perbankan memunculkan inovasi yang mempermudah, diantaranya dengan dompet digital dan perusahaan teknologi finansial yang dapat mempermudah transaksi beda bank. Salah satu start-up teknologi finansial yang muncul pada bidang transfer dana yaitu Flip. Flip memunculkan inovasi dalam bidang transfer dana berupa aplikasi transfer dana tanpa biaya administrasi. Pesatnya perkembangan teknologi mengakibatkan pasar perbankan pada sistem pembayaran mulai berkurang. Artinya perbankan memunculkan inovasi yang mempermudah, diantaranya dengan dompet digital dan perusahaan teknologi finansial yang dapat mempermudah transaksi beda bank. Salah satu start-up teknologi finansial yang muncul pada bidang transfer dana yaitu Flip. Flip memunculkan inovasi dalam bidang transfer dana berupa aplikasi transfer dana tanpa biaya administrasi. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif. Penelitian lapangan (field research) dengan pengumpulan data berupa dokumen terkait transfer dana beda bank tanpa biaya administrasi melalui flip serta observasi partisipan yaitu pengamatan secara langsung pada aplikasi flip yang dianalisis dengan menggunakan teknik deskriptif. Hasil analisis menyimpulkan bahwa: Penyelenggaraan Financial Technology Dalam Transaksi Transfer Dana Beda Bank Melalui Aplikasi Flip diterapkan secara tepat sesuai dengan rukun dan akad wakalah. Jika dalam analisis hukum positif transaksi transfer dana beda bank melalui flip belum sepenuhnya sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 19/12/PBI/2019 Tentang Penyelenggaraan Teknologi Finansial.
Pemenuhan Hak-Hak Pekerja Anak Oleh Orang Tua di Kota Pekalongan: Perspektif UU Perlindungan Anak No. 23 Tahun 2002 dan Maslahah Al-Mursalah Deva Oliviawan; Jumailah Jumailah
Al-Hukkam: Journal of Islamic Family Law Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1058.006 KB) | DOI: 10.28918/al-hukkam.v1i1.3918

Abstract

Salah satu permasalahan tentang anak di Kota Pekalongan adalah pekerja anak, pihak yang berkewajiban penuh dalam pemenuhan hak-hak anak adalah orang tua, serta agar pelaksanannya dapat berjalan dengan baik maka perlu disesuaikan dengan UU Perlindungan Anak No. 23 Tahun 2002 dan maslahah al-mursalah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemenuhan hak-hak pekerja anak di kota Pekalongan dan perspektif dengan UU Perlindungan Anak No. 23 Tahun 2002 dan maslahah al-mursalah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa orang tua di kota Pekalongan sebagian besar telah memahami tentang peraturan dan pemenuhan hak-hak anak, namun dalam praktiknya masih ditemui orang tua yang belum memenuhi ketentuan yang terdapat dalam UU Perlindungan Anak No. 23 Tahun 2002 dan maslahah al-mursalah. Sehingga dapat dikatakan bahwa pemenuhan hak-hak pekerja anak di kota Pekalongan oleh orang tua belum dilakukan dengan baik karena ditemuinya berbagai kekurangan-kekurangan tersebut.
Kedudukan Anak Angkat dalam Pembagian Warisan Perspektif Hukum Islam dan KuhPerdata Abdul Latif; Jumailah Jumailah; Luqman Haqiqi Amirullah
Al-Hukkam: Journal of Islamic Family Law Vol. 1 No. 2 (2021)
Publisher : Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1312.217 KB) | DOI: 10.28918/al-hukkam.v1i2.4814

Abstract

Penelitian ini membahas tentang kedudukan anak angkat dalam pembagian warisan di Pekalongan Barat dengan perspektif hukum Islam dan KUH Perdata. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research). Dari hasil penelitian diketahui bahwa kedudukan anak angkat menurut hukum Islam dan KUHPerdata bahwa antara keduanya terjadi perbedaan, dalam hukum Islam, pengangkatan anak tidak membawa akibat hukum dalam hal hubungan darah, hubungan wali-mewali dan hubungan waris mewaris dengan orang tua angkat. Ia tetap menjadi ahli waris dari orang tua kandungnya dan anak tersebut tetap memakai nama dari ayah kandungnya. Kedudukan anak angkat menurut KUHPerdata adalah bahwa anak status anak yang diangkat maka berubah menjadi seperti seorang anak sah. Hubungan keperdataan dengan orang tua kandungnya menjadi putus sama sekali dan menimbulkan akibat hukum secara hukum memperoleh nama dari bapak angkat, dijadikan sebagai anak yang dilahirkan dari perkawinan orang tua angkat dan menjadi ahli waris orang tua angkat. Pembagian harta peninggalan di Kelurahan Tirto dari orang tua angkat kepada anak angkatnya didasarkan pada wasiat dan dengan cara musyawarah mufakat internal keluarga dengan pertimbangan bahwa anak angkat telah merawat orang tuanya. setelah diadakan pembagian harta waris kepada yang berhak, kemudian masing-masing dari saudara pewaris yang mendapatkan harta waris memberikan harta tersebut dengan akad hibah.