Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HUBUNGAN KADAR VITAMIN D KALSIFEROL DENGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL Nur Syahwidad; Waras Budiman; Muhammad Rizki Kurniawan
Journal of Medical Laboratory and Science Vol 3 No 1 (2023): Journal of Medical Laboratory and Science
Publisher : Jurusan Teknologi Laboratorium Medis, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/medlabscience.v3i1.1467

Abstract

Latar Belakang : Anemia merupakan suatu keadaan seseorang kekurangan sel darah merah atau eritrosit. Eitrosit mengandung sejumlah senyawa yang disebut hemoglobin yang berfungsi untuk menyebarkan oksigen ke seluruh tubuh. Anemia saat kehamilan menurut World Health Organization (WHO) yaitu ibu hamil yang memiliki konsentrasi hemoglobin rendah <11 g/dL. Anemia pada ibu hamil dapat menyebabkan masalah serius pada ibu dan bayi baru lahir, seperti berat badan rendah, hipertensi, dan kelahiran prematur. Vitamin D merupakan zat yang dibutuhkan oleh tubuh untuk berbagai proses metabolisme di dalam tubuh dan bersifat larut dalam lemak dan diproduksi oleh kulit manusia dengan energi yang diperoleh dari sinar ultraviolet, asupan makanan, atau suplemen vitamin D. Kalsiferol (25(OH)D) merupakan bentuk aktif vitamin D dalam tubuh. Seseorang dikatakan deficiency vitamin D kalsiferol apabila memiliki <20ng/mL, insufficiency <30ng/mL, sufficiency 30-100 ng/mL, dan potential toxicity apabila lebih dari 100ng/mL dalam tubuh. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui hubungan kadar vitamin D kalsiferol dengan anemia pada ibu hamil. Metode: Penelitian ini menggunakan metode uji Spearman Rho dengan sampel berupa data rekam medis dengan 37 sampel ibu hamil yang mengalami anemia dan melakukan pemeriksaan vitamin D kalsiferol di RS YPK Mandiri. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu hamil anemia dan melakukan pengecekan vitamin D kalsiferol di RS YPK Mandiri berada pada rata-rata usia 32 tahun, yang mengalami deficiency kalsiferol sebanyak 48,6%, insufficiency 27%, dan yang sufficiency sebanyak 24,4%. Kesimpulan: Tidak terdapat korelasi yang berarti dan tidak ada hubungan antara kadar vitamin D kalsiferol dengan anemia pada ibu hamil.
HUBUNGAN KADAR VITAMIN D KALSIFEROL DENGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL Nur Syahwidad; Waras Budiman; Muhammad Rizki Kurniawan
Journal of Medical Laboratory and Science Vol 3 No 1 (2023): Journal of Medical Laboratory and Science
Publisher : Jurusan Teknologi Laboratorium Medis, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/medlabscience.v3i1.1467

Abstract

Latar Belakang : Anemia merupakan suatu keadaan seseorang kekurangan sel darah merah atau eritrosit. Eitrosit mengandung sejumlah senyawa yang disebut hemoglobin yang berfungsi untuk menyebarkan oksigen ke seluruh tubuh. Anemia saat kehamilan menurut World Health Organization (WHO) yaitu ibu hamil yang memiliki konsentrasi hemoglobin rendah <11 g/dL. Anemia pada ibu hamil dapat menyebabkan masalah serius pada ibu dan bayi baru lahir, seperti berat badan rendah, hipertensi, dan kelahiran prematur. Vitamin D merupakan zat yang dibutuhkan oleh tubuh untuk berbagai proses metabolisme di dalam tubuh dan bersifat larut dalam lemak dan diproduksi oleh kulit manusia dengan energi yang diperoleh dari sinar ultraviolet, asupan makanan, atau suplemen vitamin D. Kalsiferol (25(OH)D) merupakan bentuk aktif vitamin D dalam tubuh. Seseorang dikatakan deficiency vitamin D kalsiferol apabila memiliki <20ng/mL, insufficiency <30ng/mL, sufficiency 30-100 ng/mL, dan potential toxicity apabila lebih dari 100ng/mL dalam tubuh. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui hubungan kadar vitamin D kalsiferol dengan anemia pada ibu hamil. Metode: Penelitian ini menggunakan metode uji Spearman Rho dengan sampel berupa data rekam medis dengan 37 sampel ibu hamil yang mengalami anemia dan melakukan pemeriksaan vitamin D kalsiferol di RS YPK Mandiri. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu hamil anemia dan melakukan pengecekan vitamin D kalsiferol di RS YPK Mandiri berada pada rata-rata usia 32 tahun, yang mengalami deficiency kalsiferol sebanyak 48,6%, insufficiency 27%, dan yang sufficiency sebanyak 24,4%. Kesimpulan: Tidak terdapat korelasi yang berarti dan tidak ada hubungan antara kadar vitamin D kalsiferol dengan anemia pada ibu hamil.
Edukasi Pemanfaatan Biji Asam Jawa (Tamarindus Indica L.) Sebagai Tindakan Preventif Obesitas Pada Remaja Rahma Widyastuti; Nur Vita Purwaningsih; Vella Rohmayani; Tri Ade Saputro; Waras Budiman; Hartono Kahar
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 3 No. 1 (2023): Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat : MEMAKSIMALKAN POTENSI
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/snpm.v3i1.1280

Abstract

Angka kejadian obesitas pada remaja terus meningkat dan berkontribusi terhadap risiko penyakit metabolik seperti diabetes tipe 2 dan dislipidemia, yang merupakan faktor risiko utama untuk penyakit kardiovaskular. Perubahan gaya hidup masyarakat yang mementingkan kemudahan dan kecepatan dalam mengonsumsi makanan cepat saji menyebabkan kurangnya asupan nutrisi yang dibutuhkan tubuh, dan cenderung mengonsumsi makanan dengan kandungan kolesterol tinggi. Sebagai alternatif pencegahan obesitas pemanfaatan biji asam jawa (Tamarindus indica L.) merupakan tanaman herbal biji asam jawa yang mengandung berbagai senyawa bioaktif seperti flavonoid, asam fenolat, vitamin C dan serat pangan. Metode yang digunakan pada kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah presentasi dan diskusi tentang bahaya obesitas pada remaja. Untuk mengukur tingkat pemahaman peserta terkait bahaya obesitas, dilakukan pretest di awal dan dilakukan postest diakhir kegiatan. Kegiatan ini diikuti sebanyak 65 remaja, baik laki – laki maupun perempuan. Adapun rata – rata nilai pretest adalah sebesar 56,15 poin, sedangkan rata – rata nilai postest sebesar 81,23 poin. Hasil ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan bahaya obesitas pada remaja. Kegiatan edukasi pemanfaatan biji asam jawa (Tamarindus L Indica) sebagai penurunan penyakit kardiovaskular pada remaja dapat terlaksana dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan pengetahuan remaja yang dibuktikan dengan meningkatnya nilai rata – rata post-test. Kegiatan ini diharapkan dapat berlanjut dengan cara melakukan pencegahan obesitas dengan pemanfaatan ramuan tradisional.