Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

KEMITRAAN PENDIDDIKAN DI ERA OTONOMI DAERAH Fatchurrohman Fatchurrohman; Suyata Suyata; Sodiq Azis Kuntoro
Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi Vol 4, No 2 (2016): Desember
Publisher : Graduate School, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jppfa.v4i2.10723

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memahami orientasi pemikiran, implementasi dan dampak kemitraan pendidikan. Jenis penelitian ini adalah studi kasus di SMA Negeri 1, SMK Negeri 2, MAN dan lembaga sosial di kota Salatiga dengan pendekatan interpretif.  Data penelitian digali melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui analisis holistic, embedded, analysis of theme, within case, dan cross case analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekolah menghadapi banyak keterbatasan, sementara lembaga sosial memiliki banyak sumber daya untuk mengatasi keterbatasan tersebut. Sekolah memiliki variasi orientasi pemikiran dan implementasi kemitraan pendidikan, yaitu akademik-profesional, akademik-vokasional, dan akademik-spiritual. Implementasi kemitraan pendidikan didukung oleh modal sosial. Penghambat kemitraan pendidikan berasal dari orang tua, sekolah, dan lembaga sosial. Pada era Otonomi Daerah partisipasi partai politik mendominasi dalam pengambilan dan pelaksanaan kebijakan pendidikan. Kemitraan pendidikan memiliki dampak signifikan terhadap mutu lulusan, budaya sekolah, dan orang tua.Kata kunci: kemitraan, sekolah, orang tua, lembaga sosial kemasyarakatan EDUCATIONAL PARTNERSHIP IN THE ERA OF REGIONAL AUTONOMYAbstractThis research is aimed at understanding the mind orientation, implementation, and impact of educational partnership in the era of regional autonomy. The research was a case study in Senior High School, Vocational High School, Madrasah Aliyah Negeri, and social institution in Salatiga municipality employing interpretive approach. Data were obtained through interview, observation, and documentation. Data analysis was conducted through holistic analysis, embedded analysis, analysis of theme, analysis within case, and cross case analysis. The result of the research shows that school encounters many limitedness, while social institution has many resources to overcome the limitedness. School has variation of mind orientation and implementation of educational partnership, namely academic-professional, academic-vocational, and academic-spiritual minded. The implementation of educational partnership is supported by social capital. The obstructive factors of educational partnership can be derived from parents, school, and social institutions. In the era of regional autonomy, the participation of political parties dominates the decision and implementation of educational policy. Educational partnership has a significant impact on the quality of the graduates, school culture, and the parents.Keywords: partnership, school, parents, social institution
KEMITRAAN ANTARA SEKOLAH, ORANG TUA, DAN LEMBAGA-LEMBAGA SOSIAL KEMASYARAKATAN DI MADRASAH ALIYAH NEGERI SALATIGA Fatchurrohman Fatchurrohman
Akademika : Jurnal Pemikiran Islam Vol 23 No 1 (2018): Good Coorporate Governance dan Manajemen Lembaga Pendidikan Islam
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Institut Agama Islam Negeri Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.28 KB)

Abstract

Abstract This study was aimed at determining the background of thought that underlies the education partnership in MAN Salatiga, the implementation of educational partnerships among the schools, parents, and social institutions in MAN Salatiga, and the impact of the partnerships among the schools, parents, and social institutions in the city Salatiga to improve the quality of schools, school culture, graduates, and parents. This type of research was a qualitative interpretive approach, which took place in MAN Salatiga, and community social institutions (Indonesian Red Cross, Indonesian National Sports Committee, Asmoro Budoyo Circle of Friends, Prana Shakti Jaka Tingkir Respiratory Self Defense College) in the city of Salatiga. Data were collected through interviews, observation, and document study. The data were then analyzed by following the stages developed by Yin and Stake, namely the stage of holistic analysis, embedded analysis, analysis of themes, within case analysis, and cross case analysis. The results of the study show that MAN Salatiga sees the need to utilize various resources in the community to overcome various limitations in the implementation of education in order to meet the demands of the community. The development of educational partnerships in MAN Salatiga is supported by social capital which is influenced by the type of school, initiative and interest, parental circumstances, school policy and political participation. Education partnerships in MAN Salatiga affect the quality of the schools, graduates, and parents. Keywords: Partnership, School, and Community Social Institutions Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang pemikiran yang mendasari kemitraan pendidikan di MAN Salatiga, pelaksanaan kemitraan pendidikan antara sekolah, orang tua, dan institusi sosial kemasyarakatan di MAN Salatiga, dan dampak kemitraan antara sekolah, orang tua, dan lembaga-lembaga sosial kemasyarakatan di kota Salatiga terhadap perbaikan kualitas sekolah, budaya sekolah, lulusannya, dan orang tua. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan interpretatif, yang mengambil lokasi di MAN Salatiga, dan lembaga sosial kemasyarakatan (Palang Merah Indonesia, Komite Olahraga Nasional Indonesia, Paguyuban Asmoro Budoyo, Perguruan Beladiri Pernafasan Prana Shakti Jaka Tingkir) di kota Salatiga. Pengambilan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan studi dokumen. Data yang terkumpul dianalisis dengan mengikuti tahapan yang dikembangkan oleh Yin and Stake, yaitu tahap holistic analysis, embedded analysis, analysis of theme, within case analysis, dan cross case analysis. Berdasarkan pembahasan dapat disimpulkan, bahwa MAN Salatiga memandang perlunya meman-faatkan berbagai sumber daya dalam masyarakat untuk mengatasi berbagai keterbatasan penyelenggaraan pendidikan dalam rangka memenuhi tuntutan kebutuhan masyarakat. Pengembangan kemitraan pendidikan di MAN Salatiga didukung oleh modal sosial yang dipengaruhi oleh jenis sekolah, inisiatif dan interest, keadaan orang tua, kebijakan sekolah dan partisipasi politik. Kemitraan pendidikan di MAN Salatiga mempengaruhi mutu sekolah, lulusan, dan orang tua. Kata Kunci : Kemitraan, Sekolah, dan Lembaga Sosial Kemasyarakatan
Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbantu Google Form mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Suyati Suyati; Fatchurrohman Fatchurrohman
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN Vol 4, No 6 (2022)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/edukatif.v4i6.3689

Abstract

Lembar Kerja Siswa merupakan bahan ajar yang sering digunakan dalam pembelajaran, dan  sangat membantu siswa dalam pembelajaran aktif dengan materi yang dipelajarinya. Seorang guru dituntut untuk kreatif dan inovatif dalam memberikan pembelajaraan. Pada penelitian ini akan mengembangkan Lembar Kerja Siswa berbantu Google Form mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Tujuan penelitian ini adalah menganalis kebutuhan, mengembangkan dan menguji efektivitas Lembar Kerja siswa berbantu Google Form mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Jenis penelitian ini merupakan penelitian pengembangan menggunakan prosedur pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementasi dan Evaluation). Tehnik pengumpulan data dengan: wawancara, angket dari ahli desain, ahli materi ahli pengguna dan subyek uji coba. Uji coba dilakukan dengan uji coba terbatas dan uji coba luas. Hasil analisis menunjukkan bahwa Lembar Kerja Siswa yang dikembangkan sangat layak digunakan dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan penilaian ahli materi dengan skor 92,8% dengan kriteria sangat layak sedangkan penilaian ahli media dengan skor 93,3% dengan kriteria sangat layak. Dalam uji wilcoxon hasil data t.5.900 P= 0.00 < 0.05
Pengembangan Instrumen Penilaian Kognitif Berbasis Higher Order Thingking Skills dengan Penilaian Portofolio Pada Mata Pelajaran IPA Ustadzah Ustadzah; Fatchurrohman Fatchurrohman
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN Vol 5, No 2 (2023): April
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/edukatif.v5i2.4266

Abstract

Penelitian ini membahas tentang pengembangan alat asesmen kognitif berbasis hots dengan asesmen portofolio yang bertujuan untuk mengembangkan alat asesmen hots question yang efektif dan efisien. Metode yang digunakan untuk menyusun penelitian ini menggunakan tahapan penelitian dan pengembangan. Menggunakan desain 4D yang meliputi definisi, desain, pengembangan dan implementasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa alat penilaian kognitif host gabungan dapat meningkatkan hasil belajar dengan mencapai skor rata-rata yang lebih tinggi pada KKM. Disimpulkan bahwa data pre-test adalah 69,33 dan data post-test adalah 86,67 menggunakan sampel berpasangan T- data uji, memberikan korelasi sebesar 0,515 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 Hasil perhitungan uji sampel berpasangan dikenal dengan Sig. (two-tailed) nilainya 0,000 < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima Artinya ada perbedaan antara pretest dan posttest
Fenomena Madrasah Bubar dan Islamic Fullday School Fatchurrohman Fatchurrohman
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan EDUKASI | VOLUME 5, NOMOR 3, SEPTEMBER 2007
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32729/edukasi.v5i3.135

Abstract

The birth of Islamic full-day school (SDIT) brings about the direct or indirect effect to the existence of Islamic elementary schools. several schools in Surakarta and its surroundings are lack of students and some of them break up. based on the observation most of the broken schools were built by the collective societies. conversely, the integrated schools or the full-day schools were usually established and possessed by private owners; thus, the profit oriented management of such schools are more dominant; even though, this assumption is not absolutely always correct.