Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Penguatan Kelembagaan Pokdarwis Sumber Edi Dalam Pengelolaan Hutan Adat Wonosadi, Beji, Desa Wonosadi, Kecamatan Ngawen Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta Rosalia, Widhiastuti
POPULIKA Vol 10, No 1 (2022): Populika
Publisher : Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/populika.v10i1.479

Abstract

Hutan adat Wonosadi merupakan salah satu hutan adat di Indonesia yang berada di desa Beji, kecamatan Ngawen, kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Hutan adat Wonosadi memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi hutan wisata. Potensi itulah yang memunculkan lembaga Kelompok Sadar Wisata (pokdarwis) Sumber Edi dan lainnya dengan melibatkan elemen-eleman masyarakat desa Beji. Namun demikian dalam pengelolaannya pokdarwis mengalami banyak kendala yang berdampak pada kegagalan dalam mengembangkan hutan adat menjadi hutan wisata. Kondisi demikian dikarenakan model pengelolaan kelembagaan pokdarwis masih bersifat konvensional atau tradisional. Untuk itu diperlukan upaya penguatan kelembagaan pokdarwis yang lebih professional dengan melibatkan stakeholder dan para ahli (akademisi) serta lembaga pemerintahan untuk mendukung kinerja pokdarwis. Upaya penguatan lembaga pokdarwis diharapkan dapat mengembangkan hutan adat Wonosadi menjadi hutan wisata yang berkemajuan dan bermanfaat bagi kelestarian hutan dan lingkungannya, kesejahteraan masyarakat dan lembaga-lembaga terkait.
ANALISA MELEK POLITIK WARGA PADA PEMILU LEGISLATIF TAHUN 2014 Rosalia Widhiastuti Sri Lestari
ARISTO Vol 4, No 1 (2016): January
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (875.475 KB) | DOI: 10.24269/ars.v4i1.181

Abstract

AbstrakPemilu, secara umum adalah instrumen mewujudkan kedaulatan rakyat yang bermaksud membentuk pemerintahan yang absah serta sarana mengartikulasikan aspirasi dan juga kepentingan rakyat,  pemilu adalah syarat minimal bagi adanya demokrasi dan diselenggarakan dengan memilih wakil rakyat. Berdasar data hasil perolehan suara pemilu tahun 2014 di Kabupaten Gunungkidul maka prosentase partisipasi atau kehadiran pemilih Pemilu Legislatif 2014 sebesar 470.455 atau 78.53% dari 591.600 DPT (Pemilu dalam angka tahun 2014). Untuk masyarakat Gunungkidul dalam pelaksanaan Pemilihan Legislatif maupun Pemilihan Presiden periode 2014, tingkat partisipasi masyarakatnya  cukup tinggi yaitu antara 73% sampai dengan 84% di setiap kecamatan. Partisipasi dalam kehadiran pemilih pada pemilu legislatif yang paling tinggi sebesar 83% yaitu di Kecamatan Wonosari dan kehadiran pemilih pada pemilu legislatif yang terendah sebesar 73,04% yaitu di kecamatan Girisubo. Sedangkan ketidakhadiran paling rendah di Kecamatan Wonosari sebesar 16,89% dan ketidakhadiran paling tinggi di Kecamatan Girisubo yang mencapai 26,96%. Partisipasi politik masyarakat biasanya juga bersumber pada basis- basis sosial politik tertentu. Basis yang sama akan mendorong orang untuk berpartisipasi oleh karena itu bisa dilkelompokkan atas, Pertama, kelas, yaitu individu-individu yang terlibat dalam partisipasi politik karena memilki status sosial, income dan lapngan pekerjaan yang sama, Kedua, communal group, yaitu individu yang terlibat karena memiliki suku, agama, ras dan bahasa yang sama. Ketiga, neighborhood yaitu individu – individu yang terlibat karena memiliki tempat tinggal yang berdekatan satu sama lain, Keempat, faction, yaitu individu – individu yang terlibat dalam partisipasi karena mereka disatukan oleh inetraksi pribadi yang sangat tinggi satu sama lain yang.Literarasi Politik adalah, pemahaman praktis tentang konsep – konsep yang diambil dari kehidupan sehari – hari dan bahasa. Salah satu budaya politik termasuk budaya politik yang menonjol di Indonesia yaitu kecenderungan pembentukan pola hubungan patronase, baik di kalangan penguasa maupun masyarakat. Ada dua individu dalam budaya ini yaitu patron dan klien yang membuat interaksi timbale balik dengan tukar menukar sumber daya masing-masing pihak. Patron mempunyai sumber daya berupa kekuasaan,kedudukan, perlindungan, perhatian dan tidak jarang berupa materi, sedangkan klien mempunyai sumber daya berupa tenaga, dukungan, dan loyalitas. Kecenderungan patronase ini dapat ditentukan secara luas baik dalam lingkungan birokrasi maupun dalam kalangan masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif  dengan pendekatan studi kasus yang biasa digunakan untuk mengungkap dan memahami sesuatu dibalik fenomena yang sedikit baru diketahui dan memberi rincian yang kompleks tentang fenomena yang sulit diungkapkan oleh metode kuantitatif. populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) di desa Jerukwudel dan Karangawen Kecamatan Girisubo, Kabupaten Gunungkidul.Kata kunci : Pemilu, Partisipasi, Melek Politik, Patronase.
Identifikasi Batita Berpotensi Stunting di Dusun Mertelu Kulon Kalurahan Mertelu Kapanewon Gedangsari Kabupaten Gunungkidul Rosalia Widhiastuti Sri Lestari; Afriyanti Afriyanti; Suindartini Suindartini
Pancanaka Vol 3 No 2 (2022): PANCANAKA Jurnal Kependudukan, Keluarga dan Sumber Daya Manusia
Publisher : Perwakilan BKKBN Daerah Istimewa Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37269/pancanaka.v3i2.136

Abstract

Stunting is condition where toddler experience abnormal growth. Many elements cause toddler born with stunting condition, start from candidate manten who doesn't guard health, home and environment, water source used every day, intake nutrition, pattern nurturing, and knowledge about child growth. This study use qualitative approach. Locus research in Kapanewon Gendangsari. Object study this are 10 toddlers who have the potential for stunting. These toddlers were chosen as the object of research because they reffered to quantitative data released by the Gunungkidul District Health office in 2021. Data collection techniques were interviews. The data processing technique use d is qualitative data analysis including: data collection, data reduction, data presentation, and verification and coclusions. There are several toddlers who are concluded to have the potential for stunting based on the indicators set by the government. At their age, the toddlers have a height below the standard set by the Regulation of The Minister of Health of the Republic of Indonesian. The reasons why the toddlers are at risk of stunting is inferred because of lack of literacy of understanding of stunting, its causes, and how to prevent it.
Identifikasi Penggunaan Dana Desa untuk Penanggulangan Kemiskinan di Kapanewon Rongkop Kabupaten Gunungkidul Afriyanti, Rosalia Widhiastuti Sri Lestari
Jurnal Masyarakat dan Desa Vol 1 No 2 (2021): Pemberdayaan Masyarakat Desa (Desember 2021)
Publisher : Program Studi Pembangunan Masyarakat Desa (D3)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.064 KB) | DOI: 10.47431/jmd.v1i2.153

Abstract

Poverty is still be a attractive researcrh topic. Kapanewon Rongkop has been proclaimed as a center for the development of science and technology. It is interesting to see the use of Village Funds for poverty reduction. This research focuses on identifying poverty reduction programs. This research aims to identify: (1) the amount of Village Funds used for poverty reduction programs; and (2) programs that are realized for poverty reduction in Rongkop subdistrict, Gunungkidul Regency. The research methods are descriptive with quantitative and qualitative approaches. The research location is in Rongkop subdistrict, Gunungkidul Regency. Data was collected by using interview, observation, and documentation techniques. The analytical methods used are descriptive statistics and qualitative analysis consists of: collection, reduction, presentation, and conclusion/verification. The results shows that: (1) the amount of the Village Funds used for poverty reduction in 2019 is 24,14%, in 2020 is 45,69%, an in 2021 is 59,24% of total Rongkop subdistrict Village Funds. From 2019-2021 the amount of Village Funds realization for poverty reduction programs has increased; and (2) poverty reduction programs implemented in Rongkop subdistrict during 2019-2021 consists of: provision of health facilities for residents such as latrines; provision or develeopment or improvement of clean water; and rehabilitation or construction of uninhabitable houses. There aren’t many business strengthening and training programs held so need to improved
Kontribusi Perempuan Penjual Kuliner Dalam Pengembangan Wisata Argo Wijil Febriana, Alma; Prabintari, Silvia Arnita; Diantama, Anggi; Novianto, Dian; Lestari, Rosalia Widhiastuti Sri
Journal of Society Bridge Vol. 2 No. 1 (2024): Society Bridge
Publisher : Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59012/jsb.v2i1.27

Abstract

Berkembangnya wisata Pasar Argo Wijil ini didukung oleh usaha kuliner lokal yang dijalankan oleh perempuan. Peran perempuan dalam sektor ekonomi khususnya kuliner tradisional sangat dominan. Perempuan pedagang kuliner di Pasar Argo Wijil, sebagai sarana bagi perempuan untuk berjualan. Kuliner wisata ini mendorong citra kawasan ini sebagai salah satu tujuan wisata di Gunungkidul. Melalui penelitian ini mengkaji tentang kontribusi perempuan pedagang kuliner dalam pengembangan wisata Argo Wijil. Penelitian ini menyoroti peran penting perempuan dalam industri kuliner. Penelitian ini dilakukan bulan Agustus 2023 dengan mengumpulkan data dengan wawancara mendalam, observasi dan pengumpulan dokumen. Untuk mengecek data yang ada, peneliti menggunakan triangulasi data yakni membandingkan data-data yang telah dikumpulkan. Melalui wawancara mendalam dijelaskan bagaimana perempuan pedagang kuliner dapat mempromosikan kuliner lokal dan sejarah Argo Wijil melalui branding yang efektif. Kontribusi perempuan dalam menjaga kekayaan kuliner tradisional dan identitas budaya di daerah ini sangat signifikan.
Penguatan Kelembagaan Pokdarwis Sumber Edi Dalam Pengelolaan Hutan Adat Wonosadi, Beji, Desa Wonosadi, Kecamatan Ngawen Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta Rosalia, Widhiastuti
POPULIKA Vol. 10 No. 1 (2022): Populika
Publisher : Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/populika.v10i1.479

Abstract

Hutan adat Wonosadi merupakan salah satu hutan adat di Indonesia yang berada di desa Beji, kecamatan Ngawen, kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Hutan adat Wonosadi memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi hutan wisata. Potensi itulah yang memunculkan lembaga Kelompok Sadar Wisata (pokdarwis) Sumber Edi dan lainnya dengan melibatkan elemen-eleman masyarakat desa Beji. Namun demikian dalam pengelolaannya pokdarwis mengalami banyak kendala yang berdampak pada kegagalan dalam mengembangkan hutan adat menjadi hutan wisata. Kondisi demikian dikarenakan model pengelolaan kelembagaan pokdarwis masih bersifat konvensional atau tradisional. Untuk itu diperlukan upaya penguatan kelembagaan pokdarwis yang lebih professional dengan melibatkan stakeholder dan para ahli (akademisi) serta lembaga pemerintahan untuk mendukung kinerja pokdarwis. Upaya penguatan lembaga pokdarwis diharapkan dapat mengembangkan hutan adat Wonosadi menjadi hutan wisata yang berkemajuan dan bermanfaat bagi kelestarian hutan dan lingkungannya, kesejahteraan masyarakat dan lembaga-lembaga terkait.
PENGEMBANGAN UMKM SEBAGAI DAYA TARIK WISATAWAN : (Studi Pada Desa Wisata Kampoeng Di Kalurahan Kampung Kapanewon Ngawen Kabupaten Gunungkidul) Purnamasari, Martina Indah; Amira, Gibrina Rizki; Nugroho, Ricardho Dhaniel; Rosalia Widhiastuti
POPULIKA Vol. 12 No. 1 (2024): Populika
Publisher : Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/populika.v12i1.1212

Abstract

Tourism development can bring many benefits and benefits to both a village and its community.  It is hoped that this construction and development will be able to increase tourism, so that it can become a main sector in the development of community-managed businesses.  Tourism development efforts can create jobs for people who have potential in micro, small and medium enterprises or other businesses. The method used is a qualitative approach by collecting interview data, observation and documentation. Interviews were conducted with several informants, including tourism village managers, tourism village actors, community service providers and visitors.  In data analysis, researchers followed the flow of activities suggested by Miles and Huberman.  The flow of activities consists of data reduction, data presentation, and drawing conclusions which are carried out simultaneously.  The aim is to examine the potential of Kampoeng Tourism Village as an attractive tourism destination.  And the role of the community and village institutions can contribute to the development and preservation of MSMEs and create structures that can increase village tourism potential. Keywords: Development; Management; Tourist Village Kampoeng.
Peningkatan Keterampilan Mahasiswa Universitas Gunung Kidul melalui Pelatihan Budidaya Tanaman Sayur dalam Polybag Utami, Angki Intan; Lestari, Rosalia Widhiastuti Sri
Jurnal Atma Inovasia Vol. 5 No. 4 (2025)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jai.v5i4.11440

Abstract

Kemampuan budidaya tanaman sayur bagi mahasiswa sangat penting untuk ditingkatkan melalui pelatihan. Hal ini selain untuk memberikan keterampilan soft skill dan hard skill bagi mahasiswa, juga memberikan bekal bagi mahasiswa untuk berwirausaha. Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Gunung Kidul. Peserta pelatihan budidaya tanaman sayur dalam polybag adalah 28 mahasiswa Program Studi Administrasi Publik angkatan masuk tahun 2022 yang sedang menempuh mata kuliah Pemberdayaan Masyarakat. Jumlah polybag yang dibudidayakan sebanyak 84 polybag. Pelatihan diawali dengan mempersiapkan media tanam, masing-masing mahasiswa membudidayakan tiga polybag, dengan tanaman yang berbeda, yaitu kangkung, bayam, dan sawi. Mahasiswa melakukan pemeliharaan tanaman, berupa penyiraman setiap hari, pemupukan, dan proteksi tanaman secara mekanis ketika ditemukan hama di sekitar tanaman. Pemupukan dilakukan dua kali dengan pupuk kandang dan pupuk NPK 16-16-16. Hasil produksi menunjukkan persentase tanaman mati untuk tanaman kangkung adalah 10,7%, tanaman bayam adalah 42,8%, dan tanaman sawi adalah 35,7%. Tingginya persentase tanaman mati karena adanya serangan hama ulat dan cuaca ekstrem hujan tiga hari berturut turut saat awal pertumbuhan. Total keberhasilan budidaya tanaman sayur dalam polybag sebesar 70,23% dan meningkatkan keterampilan mahasiswa di bidang budidaya tanaman sayur sebesar 77,36%.
Integrasi Kegiatan Ecoprint dalam Pendidikan Tinggi untuk Mendukung Kreativitas, Kewirausahaan, dan Pelestarian Alam Siwi Pambayun, Lintang Panjali; Rosalia Widhiastuti Sri Lestari
Jurnal Atma Inovasia Vol. 5 No. 4 (2025)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jai.v5i4.11459

Abstract

Ecoprint merupakan metode pencetakan yang memanfaatkan pewarna alami yang berasal dari daun, batang, maupun bunga di sekitar lingkungan. Teknik ini dianggap ramah lingkungan karena menggunakan bahan-bahan alami yang mudah dijumpai. Motif yang dihasilkan oleh ecoprint sangat khas, tergantung dari jenis daun, batang, atau bunga yang digunakan, meskipun tidak semua bahan dapat langsung diaplikasikan dalam proses ini. Pelatihan ecoprint dilakukan dengan membekali mahasiswa pengetahuan dan bimbingan terkait tahapan-tahapan dalam pembuatan ecoprint. Tujuan dari kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan kreativitas mahasiswa dengan pemanfaatan bahan alam sehingga mereka dapat ikut melestarikan potensi yang ada di Indonesia serta menghasilkan produk yang bernilai ekonomis serta dapat diaplikasikan dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat. Metode yang dilakukan memiliki tahapan yaitu tahap perencanaan dan tahap pelaksanaan. Hasil ecoprint yang telah dibuat menjadi berbagai produk yang bernilai guna, seperti tote bag. Kesimpulan yang didapatkan dari kegiatan bahwa pelatihan ini berfungsi sebagai upaya untuk memanfaatkan potensi lokal dari tumbuhan sebagai sumber bahan alami.
Peningkatan Keterampilan Mahasiswa Universitas Gunung Kidul melalui Pelatihan Budidaya Tanaman Sayur dalam Polybag Utami, Angki Intan; Lestari, Rosalia Widhiastuti Sri
Jurnal Atma Inovasia Vol. 5 No. 4 (2025)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jai.v5i4.11440

Abstract

Kemampuan budidaya tanaman sayur bagi mahasiswa sangat penting untuk ditingkatkan melalui pelatihan. Hal ini selain untuk memberikan keterampilan soft skill dan hard skill bagi mahasiswa, juga memberikan bekal bagi mahasiswa untuk berwirausaha. Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Gunung Kidul. Peserta pelatihan budidaya tanaman sayur dalam polybag adalah 28 mahasiswa Program Studi Administrasi Publik angkatan masuk tahun 2022 yang sedang menempuh mata kuliah Pemberdayaan Masyarakat. Jumlah polybag yang dibudidayakan sebanyak 84 polybag. Pelatihan diawali dengan mempersiapkan media tanam, masing-masing mahasiswa membudidayakan tiga polybag, dengan tanaman yang berbeda, yaitu kangkung, bayam, dan sawi. Mahasiswa melakukan pemeliharaan tanaman, berupa penyiraman setiap hari, pemupukan, dan proteksi tanaman secara mekanis ketika ditemukan hama di sekitar tanaman. Pemupukan dilakukan dua kali dengan pupuk kandang dan pupuk NPK 16-16-16. Hasil produksi menunjukkan persentase tanaman mati untuk tanaman kangkung adalah 10,7%, tanaman bayam adalah 42,8%, dan tanaman sawi adalah 35,7%. Tingginya persentase tanaman mati karena adanya serangan hama ulat dan cuaca ekstrem hujan tiga hari berturut turut saat awal pertumbuhan. Total keberhasilan budidaya tanaman sayur dalam polybag sebesar 70,23% dan meningkatkan keterampilan mahasiswa di bidang budidaya tanaman sayur sebesar 77,36%.