Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Hubungan Spiritual Self-Care dengan Kecemasan Ibu Hamil Trimester III Fajar Yousriatin; Yunita Dwi Anggreini; Wahyu Kirana
Khatulistiwa Nursing Journal Vol 4, No 2 (2022): Juli 2022
Publisher : STIKes YARSI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53399/knj.v4i0.178

Abstract

Latar Belakang: Perubahan yang terjadi selama proses kehamilan menimbulkan kecemasan pada ibu hamil. Apabila tidak ditangani, maka akan berdampak terhadap kondisi ibu dan janin. Kecemasan dapat diatasi apabila ibu hamil memiliki mekanisme koping yang baik dengan cara meningkatkan spiritual self-care. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan spiritual self-care dengan kecemasan ibu hamil trimester III. Metode: Desain penelitian menggunakan studi cross-sectional. Penelitian dilakukan di UPT Puskesmas Kampung Dalam. Sebanyak 40 sampel ibu hamil trimester III dipilih secara purposive dengan kriteria inklusi penelitian ini yaitu ibu hamil trimester III yang berkunjung ke UPT Puskesmas Kampung Dalam Pontianak Timur, ibu hamil trimester III yang mengalami kecemasan. Pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian yang terdiri dari kuesioner spiritual self-care practice dan kuesioner Zung self-rating anxiety scale yang telah dialih bahasa oleh peneliti sebelumnya. Hasil: Hasil uji statistik dengan korelasi Kendall’s tau-b menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara spiritual self-care dengan kecemasan ibu hamil trimester III dengan nilai p = 0,038 (p Kurang dari 0,05). Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara spiritual self-care dengan kecemasan ibu hamil trimester III. 
Analisis Masalah Spiritual Care pada Pasien Nurul Jamil; Nurul Hidayah; Nisma; Fajar Yousriatin
Sci-tech Journal Vol. 4 No. 2 (2025): Sci-Tech Journal
Publisher : MES Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56709/stj.v4i2.712

Abstract

Spiritual Care is an aspect that cannot be separated from the holistic nursing care process. However, until now, spiritual care has not been prioritized, even though spiritual problems have been proven to support the patient's healing process. This condition needs to be followed up, one of which is by continuously analyzing the situation. This research aims to Describe problems that generally occur in the process of Spiritual Care. Researchers used quantitative descriptive research methods. The sample in this research consisted of only 11 samples, with a total sampling technique. Researchers experienced limitations, considering several potential respondents were currently in the educational process. The results of the research show that there are specific variables that hinder the optimization of Spiritual Care, namely the time that nurses have, the patient's awareness, and the lack of training related to Spiritual Care. The author concludes that there is a need for better support with Spiritual Care management. Innovative approaches also need to be given to patients, to increase their awareness.
EFEKTIVITAS MANAJEMEN DIRI TERHADAP RESILIENSI REMAJA Florensa, Florensa; Nurul Hidayah; Fajar Yousriatin; Lintang Sari; Wahyu Kirana
Media Bina Ilmiah Vol. 19 No. 12: Juli 2025
Publisher : LPSDI Bina Patria

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Remaja merupakan kelompok usia yang rentan terhadap berbagai tekanan psikologis. Resiliensi menjadi kemampuan penting yang perlu dikembangkan untuk menghadapi tantangan perkembangan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melalui peningkatan manajemen diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas manajemen diri terhadap resiliensi remaja di Kota Pontianak. Penelitian ini menggunakan desain kuasi eksperimen dengan pendekatan pre-test post-test with control group. Sampel terdiri dari 80 remaja SMP yang dibagi secara acak ke dalam dua kelompok: kelompok eksperimen (n=40) yang mendapatkan pelatihan manajemen diri, dan kelompok kontrol (n=40) yang tidak mendapatkan intervensi. Pengumpulan data dilakukan menggunakan skala resiliensi yang telah divalidasi. Analisis data menggunakan uji wilcoxon. Hasil analisis menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan pada skor resiliensi remaja kelompok eksperimen setelah intervensi (p < 0,05), sedangkan kelompok kontrol tidak menunjukkan perubahan signifikan. Perbandingan antara kelompok juga menunjukkan perbedaan yang bermakna secara statistik. Diskusi: Temuan ini menunjukkan bahwa manajemen diri berkontribusi positif dalam meningkatkan resiliensi remaja. Pelatihan manajemen diri dapat menjadi salah satu strategi efektif dalam penguatan mental dan sosial remaja di lingkungan pendidikan.