Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (ABDIKEMAS)

PELAKSANAAN SENAM KAKI DM BAGI KAKI PENYANDANG DM DUSUN KWARASAN YANG BERADA DI DESA NOGOTIRTO, GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA Agus Sarwo Prayogi; Induniasih .
ABDIKEMAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 No 2 Desember (2021): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (ABDIKEMAS)
Publisher : PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT, POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (578.215 KB) | DOI: 10.36086/j.abdikemas.v3i2 Desember.627

Abstract

Diabetes Mellitus is a non-communicable disease that is increasing in number in the future due to lifestyle changes. These non-communicable diseases are the main killers in Indonesia compared to infectious diseases. Complications of Diabetes Mellitus include eye disorders (retinopathy), kidney disorders (nephropathy), blood vessel disorders (vasculopathy), and abnormalities in the legs. Feet are limbs that get less attention because they are far from sight and eye observation. Management of prevention of complications in patients with Diabetes Mellitus is not only limited to counseling. Direct intervention in the form of foot exercises for people with DM aims to improve blood circulation so that nutrients to the tissues run more smoothly. Community Service Activities carried out in Kwarasan Hamlet, Nogotirto, Gamping, Sleman were carried out 8 times; The target audience in community service for people with diabetes mellitus is 12 people in Kwarasan Village Nogotirto Gamping Sleman; carried out by home visits, namely: conducting assessments, measuring blood sugar at time, exercise foot exercises for Diabetes Militus; Supervision of Diabetus Militus foot gymnastics, Diabetus Militus foot exercises performed 4 times; Supervision of diabetic foot exercise is carried out 2 times for each person with diabetes mellitus; On the sixth week of conducting an assessment, measuring blood sugar while, supervising diabetic militus foot exercises; as well as providing illustrated leaflets containing steps for diabetic foot exercise and termination. Diabetus Militus foot exercise is performed by people with diabetes mellitus to prevent injuries and help improve blood circulation in the legs. Leg exercises can help improve blood circulation and strengthen the small muscles of the feet and prevent foot deformities. In addition, it can increase the strength of the calf muscles, thigh muscles, and also overcome the limitations of joint movement.
PELAKSANAAN TERAPI RELAKSASI BENSON UNTUK MENGONTROL KADAR GULA DARAH PADA LANSIA DENGAN DIABETES MELLITUS Wittin Khairani; Sapta Rahayu Noamperani; Agus Sarwo Prayogi
ABDIKEMAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5 No 1 (2023): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (ABDIKEMAS)
Publisher : PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT, POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/j.abdikemas.v5i1.1540

Abstract

Diabetes Mellitus merupakan penyakit yang tidak dapat disembuhkan, tetapi dapat dikontrol dengan melakukan pengelolaan yang tepat. Pengontrolan diabetes mellitus sangat dipengaruhi oleh kemandirian diabetes dalam melakukan perawatan diabetes yang benar sehingga manajemen diabetes dapat menjadi gaya hidup pasien. Edukasi tentang Diabetes Mellitus yang diberikan mencakup pengendalian gula darah melalui perencanaan makan, latihan jasmani dan obat-obatan, pemantauan gula darah, tanda dan gejala komplikasi akut dan pencegahan komplikasi kronik Salah satu latihan jasmani dengan teknik relaksasi benson yang digunakan untuk mengurangi stres. Mekanisme penurunan kadar gula darah dengan relaksasi benson terjadi melalui penurunan stress fisik dan psikologis yang kemudian akan menurunkan epinefrin, menurunkan kortisol, menurunkan glukagon dan menurunkan hormon tiroid. Tujuan Pengabdian Masyarakat ini untuk meningkatkan kemandirian lansia dengan diabetes mellitus dalam mengontrol kadar gula darah dengan menggunakan terapi relaksasi benson. Pengabdian Masyarakat ini dilakukan dengan sasaran 20 orang lansia di Dukuh Panggungan, Trihanggo, Gamping, Sleman, D.I.Yogyakarta, Latihan Relaksasi Benson dapat meningkatkan kemandirian lansia dengan diabetes dalam mengontrol kadar gula darah. Kemandirian lansia dilihat adanya berupa peningkatan pengetahuan dan kemampuan menerapkan 6 langkah prosedur penerapan terapi relaksasi benson secara mandiri.
Pelaksanaan Senam Kaki DM bagi Kaki Penyandang DM Dusun Kwarasan yang Berada di Desa Nogotirto, Gamping Sleman, Yogyakarta Prayogi, Agus Sarwo; ., Induniasih
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (ABDIKEMAS) Vol 3 No 2 (2021): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (ABDIKEMAS)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Politeknik Kesehatatan Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/j.abdikemas.v3i2.627

Abstract

Diabetes Mellitus is a non-communicable disease that is increasing in number in the future due to lifestyle changes. These non-communicable diseases are the main killers in Indonesia compared to infectious diseases. Complications of Diabetes Mellitus include eye disorders (retinopathy), kidney disorders (nephropathy), blood vessel disorders (vasculopathy), and abnormalities in the legs. Feet are limbs that get less attention because they are far from sight and eye observation. Management of prevention of complications in patients with Diabetes Mellitus is not only limited to counseling. Direct intervention in the form of foot exercises for people with DM aims to improve blood circulation so that nutrients to the tissues run more smoothly. Community Service Activities carried out in Kwarasan Hamlet, Nogotirto, Gamping, Sleman were carried out 8 times; The target audience in community service for people with diabetes mellitus is 12 people in Kwarasan Village Nogotirto Gamping Sleman; carried out by home visits, namely: conducting assessments, measuring blood sugar at time, exercise foot exercises for Diabetes Militus; Supervision of Diabetus Militus foot gymnastics, Diabetus Militus foot exercises performed 4 times; Supervision of diabetic foot exercise is carried out 2 times for each person with diabetes mellitus; On the sixth week of conducting an assessment, measuring blood sugar while, supervising diabetic militus foot exercises; as well as providing illustrated leaflets containing steps for diabetic foot exercise and termination. Diabetus Militus foot exercise is performed by people with diabetes mellitus to prevent injuries and help improve blood circulation in the legs. Leg exercises can help improve blood circulation and strengthen the small muscles of the feet and prevent foot deformities. In addition, it can increase the strength of the calf muscles, thigh muscles, and also overcome the limitations of joint movement.
Pelaksanaan Terapi Relaksasi Benson untuk Mengontrol Kadar Gula Darah pada Lansia dengan Diabetes Mellitus Khairani, Wittin; Noamperani, Sapta Rahayu; Prayogi, Agus Sarwo
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (ABDIKEMAS) Vol 5 No 1 (2023): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (ABDIKEMAS)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Politeknik Kesehatatan Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/j.abdikemas.v5i1.1540

Abstract

Diabetes Mellitus merupakan penyakit yang tidak dapat disembuhkan, tetapi dapat dikontrol dengan melakukan pengelolaan yang tepat. Pengontrolan diabetes mellitus sangat dipengaruhi oleh kemandirian diabetes dalam melakukan perawatan diabetes yang benar sehingga manajemen diabetes dapat menjadi gaya hidup pasien. Edukasi tentang Diabetes Mellitus yang diberikan mencakup pengendalian gula darah melalui perencanaan makan, latihan jasmani dan obat-obatan, pemantauan gula darah, tanda dan gejala komplikasi akut dan pencegahan komplikasi kronik Salah satu latihan jasmani dengan teknik relaksasi benson yang digunakan untuk mengurangi stres. Mekanisme penurunan kadar gula darah dengan relaksasi benson terjadi melalui penurunan stress fisik dan psikologis yang kemudian akan menurunkan epinefrin, menurunkan kortisol, menurunkan glukagon dan menurunkan hormon tiroid. Tujuan Pengabdian Masyarakat ini untuk meningkatkan kemandirian lansia dengan diabetes mellitus dalam mengontrol kadar gula darah dengan menggunakan terapi relaksasi benson. Pengabdian Masyarakat ini dilakukan dengan sasaran 20 orang lansia di Dukuh Panggungan, Trihanggo, Gamping, Sleman, D.I.Yogyakarta, Latihan Relaksasi Benson dapat meningkatkan kemandirian lansia dengan diabetes dalam mengontrol kadar gula darah. Kemandirian lansia dilihat adanya berupa peningkatan pengetahuan dan kemampuan menerapkan 6 langkah prosedur penerapan terapi relaksasi benson secara mandiri.
Pemberdayaan Kader Kesehatan: Gema Canting (Gerakan Masyarakat Cegah Stunting) dengan Pelatihan Penggunaan Infantometer Prayogi, Agus Sarwo; Rialihanto, M. Primiaji; Rubaya, Agus Kharmayana; Siswati, Tri
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (ABDIKEMAS) Vol 6 No 1 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (ABDIKEMAS)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Politeknik Kesehatatan Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/j.abdikemas.v6i1.2108

Abstract

Kabupaten Sleman berkomitmen untuk mendukung program pemerintah dalam mencapai target penurunan prevalensi stunting menjadi 14% pada 2024. Sebagai bentuk komitmen, Pemkab telah menetapkan sejumlah regulasi untuk akselerasi pencapaian target penurunan stunting. Salah satu Kapanewona yaitu Moyudan angka prevalensinya masih di atas target Kabupaten Sleman yaitu 9,91 %. Poltekkes kemenkes Yogyakarta berkomitmen turut serta dalam menurunkan angka stuntung, melalui Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan pendekatan kaji tindak dan pelatihan berupa pengukuran antropometri menggunakan infantometer karya dosen Poltekkes Kemenkes Yogyakarta. Tujuan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan, dan keterampilan kader tentang pencegahan stunting pada anak balita menggunakan infantometer. Pelatihan kader posyandu dilaksanakan pada tanggal 17 Oktober 2023. Khalayak sasaran adalah 20 orang kader posyandu di dusun Jitar Sumbersari Moyudan. Metode pelatihan menggunakan cara ceramah, diskusi dan praktikum. Sebagai tindak lanjut kegiatan pelatihan kader ini telah dilakukan kegiatan pendampingan dan evaluasi oleh tim Puskesmas Moyudan dan pada kegiatan pelatihan yang diberikan kepada kader dapat meningkatkan keterampilan kader menggunakan infantometer pengukuran antropometri dalam pencegahan stunting