Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat Sebagai Penapisan Kanker Serviks Pada Pengemudi Ojek Online Lily Marliany Surjadi; Rully Ayu Nirmalasari Haryadi Putri; Irmiya Rachmiyani; Denny Dhanardono
AMMA : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 12 (2023): AMMA : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : CV. Multi Kreasi Media

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kanker serviks merupakan kanker ginekologik yang paling sering dijumpai dan dapat menjangkiti semua golongan usia. Gejala kanker serviks baru muncul setelah adanya kerusakan jaringan yang lebih luas pada stadium yang lebih lanjut. Oleh karena itu, penapisan dan diagnosis dini kanker serviks menjadi hal yang penting untuk dilakukan secara rutin dan berkala pada semua wanita yang sudah aktif secara seksual. Berbagai cara penapisan dapat dilakukan, salah satunya adalah pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (tes IVA) yang dilakukan dengan mengoleskan larutan asam asetat (asam cuka) 3-5% pada daerah serviks (leher rahim). Hasil yang positif menunjukkan adanya perubahan warna menjadi putih mutiara yang dapat dilihat dalam waktu 1-2 menit. Laporan WHO menyebutkan bahwa pemeriksaan ini dapat mendeteksi lesi pra kanker serviks dengan sensitivitas 66-96% dan spesifisitas 64-98%. Cara pemeriksaan yang mudah, murah dan kecepatan dalam memberikan hasil menjadikan pemeriksaan ini menjadi pemeriksaan yang cocok dilakukan secara massal, khususnya di negara berkembang termasuk Indonesia.
Pemeriksaan Pertumbuhan Janin Laksmi Maharani; Denny Dhanardono; Irmiya Rachmiyani; Imelda Yunitra
AMMA : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 9 : Oktober (2023): AMMA : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : CV. Multi Kreasi Media

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Antenatal care is a crucial activity that should be done periodically in all pregnant women. The goal of antenatal care is to monitor the growth and development of the fetus and to prepare the women to successfully deliver healthy baby. Monitoring fetal growth is important to detect fetal growth restriction condition promptly and make any intervention needed as soon as possible to avoid further complications. The measurement can be done conventionally by measuring the fundal height.   On the other hand, ultrasound scanning to measure fetal biometry is more accurate to do so. A community serviced activity has been performed to monitor fetal growth at Kelurahan Ciangsana to 24 pregnant women, which showed a quite good result.
Penyuluhan Dan Pelatihan Tentang Manfaat Latihan Fisik Aerobik Dan Pemberian Multivitamin Donna Adriani; Patwa Amani; Mustika Anggiane Putri; Irmiya Rachmiyani; Yudhisman Imran
AMMA : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 8 : September (2023): AMMA : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : CV. Multi Kreasi Media

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The World Health Organization has declared that March 11, 2020 as a COVID-19 pandemic. One of the risk factors for someone infected with COVID-19 is a decrease in body resistance. Aerobic exercise is effective in increasing immunity by increasing antioxidants in the body and lowering oxidants. An increased immune system can prevent the spread of COVID-19. Aerobic exercise can also improve  cognitive function of people who do more activities at home. Therefore, knowledge, attitudes, and behavior towards aerobic exercise are very important and useful as an effort to prevent the spread of COVID-19 and improve cognitive function. The purpose of this activity is that participants can do aerobic exercise independently and regularly so as to increase endurance and cognitive function. The method of this activity is filling out questionnaires by 30 participants before and after seminar through the zoom meeting application. The study showed that there were 45.13 ± 17.84 years old, lack of knowledge, good attitude, and good behavior. The results of the research after seminar were 45.13 ± 17.84 years old, good knowledge, good attitude, and good behavior. Based on the results of the research above, it can be said that seminar can increase public knowledge.
PENYULUHAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANSIA Yudhisman Imran; Irmiya Rachmiyani; Donna Adriani; Mustika Anggiane Putri; Patwa Amani; Dimas Jordhi
AMMA : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 8 : September (2023): AMMA : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : CV. Multi Kreasi Media

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cognition is the highest function of the brain. Impaired cognitive function in the long term and not treated adequately can interfere with daily activities such as senile dementia or dementia. Before a person develops dementia, there is a transitional condition between healthy old age and dementia called Mild Cognitive Impairment. This condition occurs as a result of a degenerative process called Mild Cognitive Impairment (MCI) or is caused by vascular disorders, namely Vascular Cognitive Impairment (VCI). MCI in the future can develop into dementia over a period of 5-6 years. Cognitive function consists of several domains, namely: attention, working memory, episodic memory, verbal learning, executive function, and visuospatial. Cognitive function can decrease due to age, or due to brain injury such as head trauma, stroke, and even degenerative diseases such as hypertension and diabetes mellitus. The importance of controlling vascular risk factors can slow the decline in cognitive function. This counseling is carried out as an educational effort to the community to increase knowledge about cognitive function, risk factors, and efforts to prevent cognitive decline. Cognitive function counseling for the elderly has been carried out through zoom meeting to residents of Duren Sawit RT 002/04.
Hubungan antara kebiasaan minum teh dengan anemia pada wanita hamil Nanda Lisisina; Irmiya Rachmiyani
Jurnal Biomedika dan Kesehatan Vol 4 No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18051/JBiomedKes.2021.v4.65-69

Abstract

LATAR BELAKANGAnemia merupakan salah satu permasalahan yang sering terjadi dalam kehamilan di Indonesia yang memiliki dampak buruk bagi keadaan ibu, janin maupun proses persalinan. Ada banyak faktor penyebab anemia pada wanita hamil dan penyebab paling sering adalah defisiensi besi. Teh merupakan jenis minuman yang paling banyak dikonsumsi orang dewasa setelah air termasuk wanita hamil. Sementara teh berperan sebagai faktor inhibitor pada absorpsi zat besi dalam tubuh. Penelitian ini dilakukan untuk menilai hubungan Frekuensi kebiasaan minum teh dengan anemia pada wanita hamil. METODEPenelitian ini menggunakan studi analitik observasional dengan desain potong lintang yang dilakukan terhadap 230 wanita hamil trimester ke-3 di Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, DKI Jakarta. Frekuensi minum teh dinilai dengan menggunakan kuesioner dan kadar Hb dinilai dari data rekam medis. Analisis data menggunakan uji Chi-square dengan tingkat kemaknaan 0.05. HASILDistribusi kebiasaan minum teh menunjukkan hasil bahwa lebih banyak subjek yang memiliki kebiasaan minum teh jarang (51.7%) dan berdasarkan distribusi anemia diketahui bahwa sebagian besar responden tidak mengalami anemia (67.8%). Terdapat hubungan antara kebiasaan minum teh dengan anemia pada wanita hamil (p=0.00) KESIMPULANPenelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara frekuens minum teh dengan anemia pada wanita hamil trimester ketiga.