Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

APLIKASI EMPOWERMENT DALAM MENINGKATKAN SUBJECTIVE WELL-BEING IBU POSTPARTUM PRIMIPARA YANG MENGALAMI BREAST ENGORGEMENT : LITERATURE REVIEW Reina Dhamanik; Luky Dwiantoro
The Shine Cahaya Dunia Ners Vol 5, No 1 (2020): The Shine Cahaya Dunia Ners
Publisher : LPPM An Nuur Purwodadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35720/tscners.v5i1.214

Abstract

Latar Belakang : Postpartum merupakan masa transisi dari intranatal ke postnatal, masa ini ibu belajar beradaptasi dengan perubahan fisik, seperti breast engorgement. Didapatkan 66,6%-75% ibu mengalami bendungan ASI karena ketidakadekuatan pengeluaran ASI. Kondisi stress memicu perasaan yang mempengaruhi pandangan seseorang tentang kehidupan mencakup penilaian kognitif terhadap kepuasan hidup dan penilaian afektif dari suasana hati dan emosi. Subjective well-being dibutuhkan oleh ibu postpartum menjalankan peran baru secara optimal dalam proses menyusui. Teknik yang dilakukan untuk meningkatkan subjective well-being dengan empowerment. Empowerment merupakan konsep menejemen sebagai bentuk partnership dan proses memampukan individu untuk memilih, mengambil kendali, dan mengambil keputusan atas hidupnya. Tujuannya untuk meningkatkan kompetensi dan kemandirian dalam menggunakan kemampuan yang dimiliki sehingga tercapainya kesejahteraan.Tujuan : memberikan gambaran aplikasi empowerment dalam meningkatkan subjective well-being ibu postpartum yang mengalami breast engorgementMetode : metode yang digunakan dalam pencarian dengan database Google schoolar, Scientdirect, PubMed, Jurnal Perawat Indonesia, dan Jurnal Diponegoro. Kata kunci pencarian yaitu subjective well-being, breast engorgement, ibu postpartum, dan empowerment.Hasil: analisa sintesa dilakukan antara komponen subjective well-being dan empowerment didapatkan antara lain, Education, Information and Personal Competence : edukasi dan informasi untuk meningkatkan kompetensi, kognitif, serta kemandirian ibu. Patient Centered Care: pelayanan berfokus pada ibu postpartum yang memberi kesempatan keluarga untuk turut berpartisipasi aktif dengan melakukan empowerment dalam tercapainya kepuasan hidup (life satisfaction). Self-Determination: merupakan dimensi yang membentuk pemberdayaan psikologis dan berkaitan dengan kepribadian (personality) individu dalam membangun motivasi dan penerimaan diri (self-acceptance). Environment and social support: dukungan berperan dalam menciptakan lingkungan internal yang nyaman bagi ibu postpartum untuk meningkatkan self-empowerment.Kesimpulan : Aspek afek negatif pada subjective well-being ibu postpartum yang mengalami breast engorgement dapat ditingkatkan dengan empowerment. Kata kunci : Subjective Well-Being, Breast Engorgement, Ibu Postpartum, Empowerment
Well-Being In Breastfeeding Mother Reina Dhamanik; Anggorowati Anggorowati; Sari Sudarmiati
Media Keperawatan Indonesia Vol 3, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.074 KB) | DOI: 10.26714/mki.3.3.2020.191-207

Abstract

Well-being is something that everyone, especially breastfeeding mothers, wants to achieve. Well-being is needed by postpartum mothers to play a new role optimally in the lactation process. The individual experience of breastfeeding is influenced by knowledge, positive affect and a lot of confidence in the breastfeeding process to achieve well-being during the postpartum psychological adaptation process. This study aims to describe the well-being of breastfeeding mothers. Literature review regarding the well-being of breastfeeding mothers using databases from ProQuest, ScienceDirect, JSTOR, and Scopus obtained from 2008-2020 with a total of 10 articles. Synthesis analysis reveals seven aspects that affect the well-being of postpartum mothers in the breastfeeding process, such as 1) family support, 2) self-efficacy, 3) initiation in the first time breastfeeding. 4) positive mood, 5) awareness of self-acceptance, 6) negative obstetric experience, 7) knowledge. Postpartum mothers can improve well-being through the management of factors that influence postpartum psychological adaptation as a positive preventive effort in increasing the ability of the lactation process to prevent ineffective breastfeeding.
Penyuluhan dan Pelatihan Pijat Endhorphin dan Relaksasi Otot Progresif dalam Upaya Mengatasi Disminore pada Remaja di SMP Negeri 1 Lasem Pawestri Pawestri; Reina Dhamanik; Nikmatul Khayati; Machmudah Machmudah; Sri Rejeki
SALUTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/sjpkm.v2i2.10999

Abstract

Remaja merupakan individu yang memasuki masa periode transisi dari anak-anak menuju dewasa yang ditandai dengan adanya perubahan pada pertumbuhan dan perkembangan fisik, emosi, kognitif dan social. Disminore merupakan salah satu gangguan menstruasi yang sering dialami remaja. Kegiatan pengabdian masyarakat ini secara umum bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan remaja mengenai penanganan disminore saat menstruasi melalui pijat endhorpin daan relaksasi otot progresif.  Pelaksanaan program pengabdian ini dengan menggunakan metode pendekatan awal dengan pengkajian, ceramah mengenai materi konsep mentruasi dan disminore serta latihan dengan pijat endhorpin dan relaksasi otot progresif. Evaluasi program dari kegiatan pengabdian masyarakat yang dihadiri 96 remaja putri, adanya peningkatan pengetahuan remaja putri terkait penanganan non farmakologis pada idsminore saat menstruasi melalui pijat dan relaksasi.
Pengabdian Masyarakat Edukasi Ibu Hamil dan konseling Antenatal Care Terpadu di Wilayah Kecamatan Karimunjawa Nikmatul Khayati; Reina Dhamanik; Machmudah Machmudah; Sri Rejeki; Pawestri Pawestri
SALUTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/sjpkm.v3i1.12428

Abstract

Pelayanan kesehatan selama kehamilan merupakan hal penting bagi ibu hamil maupun janin yang dikandungnya. Upaya pelayanan tersebut merupakan pencegahan terhadap kondisi buruk yang dapat terjadi pada ibu hamil. Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil kesehatan baik untuk ibu dan janin adalah dengan Antenatal Care. Menurut Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara dalam Rencana Strategi Dinas Kesehatan 2017-2022 (Renstra Dinkes) mengidentifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara terkait kesehatan ibu dan anak yaitu masih belum optimalnya pelayanan kesehatan ibu hamil K4 dan masih ditemukannya ibu hamil KEK yang diakibatkan salah satunya belum semua ibu hamil mendapatkan pelayanan KIA sesuai standar. Terkait dengan beberapa alasan tersebut maka dilakukan progam pengabdian kepada masyarakat berupa edukasi dan konseling Antenatal Care Terpadu (ANC) untuk ibu hamil. Hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ibu hamil antusias dan meningkat pengetahuan dengan adanya pemeriksaan ANC Terpadu dan pemberian edukasi konseling mengenai kehamilan terutama yang b eresiko. Dengan adanya kegiatan konseling ANC Terpadu meningkatkan taraf kesehatan ibu dan janin selama masa kehamilan untuk mencegah terjadinya komplikasi dalam kehamilan, semakin banyak ibu hamil yang sadar akan pentingnya pemeriksaan ANC Terpadu akan meningkatkan kepedulian ibu terhadap kehamilannya. 
PEMBERDAYAAN KADER DALAM MANAGEMEN PENATALAKSANAAN ASI EKSKLUSIF DENGAN PIJAT OKSITOSIN, PIJAT ENDORPIN DAN NUTRISI IBU HAMIL Pawestri Pawestri; Anita Rachmawati; Nurjanah Chaerani Simatupang; Selly Aprilia; Sri Rejeki; Reina Dhamanik
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan Vol 5, No 2 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jpmk.v5i2.12730

Abstract

Dukungan dari lingkungan salah satunya peran dari kader kesehatan yang ada di wilayah akan meningkatkan keberhassilan ASI Eksklufif. Peranan kadar dalam mendukung peningkatan kesehatan bagi ibu menyusui sangatlah penting dalam hal pendampingan serta peningkatan pengetahuan ibu menyusui tentang ASI Eklusif dan bagaimana penanganan tentang masalah Menyusui. Tujuan: ini  ingin memberdayakan  kader dalam mendukung kesuksesan pemberian ASI Eksklusif. Metode yang digunakan pendidikan kesehatan dan pelatihan tentang managemen Penatalaksaaan ASI Eksklusif pada kader. Sasaran  Pengabdian Masyarakat ini adalah Kader Posyandu dan BKB Balita Sehat Desa Dadapan RW 2 Sendangmulyo. Peningkatan pengetahuan kader dengan Pendidikan dan pelatihan tentang ASi eksklusif, nutrisi ibu menyusui, dan pealtihan pijat oksitosin dan pijat endhorphin. Hasil: Umur rata-rata responden 42 tahun (+ ), usia tertinggi 50 tahun dan terendah 31 tahun . Rata-rata pendidikan responden Sekolah menengah Atas (SMA) (60%), responden berpendidikan sarjana 3 (12%). Rata-rata  menjadi kader 4 tahun. Rata-rata pengetahuan kader tentang asi eksklusif, pijat oksitosin, pinat endhorphin dan nutrisi ibu menyusui sebelum pelatihan 2,2 (+1,242) kategori cukup, Rata-rata pengetahuan kader tentang Asi eksklusif, pijat oksitosin, pinat endhorphin dan nutrisi ibu menyusui setelah pelatihan 3,43 (+1,006) kategori baik. Pengetahuan dan ketrampilan Kader Kesehatan meningkat setelah dilakukan pelatihan managemen penatalaksanaan ASI Eksklusif dengan pijat oksitosin, pijat endhorphin dan nutrisi ibu menyusui dengan tingkat signifikansi < 0.05 tingkat kepercayaan 95%. Kesimpulan: Ada pengaruh pelatihan managemen penatalaksanaan ASI Eksklusif dengan pijat oksitosin, pijat endhorphin dan nutrisi ibu menyusui terhadap pengetahuan Kader Kesehatan (p value 0.000).
Penerapan teori Self-Care Orem dan Self-Transcendence Pamela pada klien dengan breast engorgement Dhamanik, Reina; Rachma, Imami Nur; Budiati, Tri
Holistic Nursing Care Approach Vol 4, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/hnca.v4i2.15516

Abstract

Penerapan Teori Self-Care Orem Dan Self-Transcendence Pamela Pada Klien Dengan Breast Engorgement. Perubahan fisik, emosional, kognitif merupakan salah satu periode paling sensitive dalam kehidupan ibu pasca melahirkan. Kondisi pembengkakan payudara (breast engorgement) menjadi permasalahan umum yang terjadi pada ibu postpartum di masa menyusui, namun jika penatalaksanaan kurang tepat dapat mengakibatkan kondisi ketidaknyaman pasca melahirkan hingga mengganggu kondisi psikologis, mulai dari muncul kecemasan hingga depresi. Pemberian penatalaksanaan non farmakologi yang ada telah dilakukan untuk kebermanfaatan bagi ibu secara mandiri dan tenaga kesehatan di dalam menurunkan resiko mastitis yang dialami ibu selama proses menyusui. Metode yang digunakan dalam case study ini dengan fokus penerapan teori self-care Dorothea Orem dan teori Self-Transcendence Pamela G. Reed yang bertujuan untuk mengajarkan kemandirian pada ibu yang dimulai dari fase taking hold sampai masa nifas untuk mencapai kesejahteraan (well-being) dengan kesadaran (vulnerability) menyusui dan mencukupi kebutuhan nutrisi bayi sehingga ibu mampu mengaplikasikan kemampuan diri dalam mengelola afek positif dan negatif pada kondisi pembengkakan payudara (breast engorgement).
The Experience of Families who Care for Relatives with Mental Disorders Post Arbitrary Coercion: A Qualitative Study Mubin, Mohammad Fatkhul; Rahayu, Desi Ariyana; Dhamanik, Reina; Hsieh, Chia-Jung; Basuki, Rochman
Jurnal Keperawatan Soedirman Vol 18 No 2 (2023): Jurnal Keperawatan Soedirman (JKS)
Publisher : Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.jks.2023.18.2.8079

Abstract

People with mental disorders who experience coercion and are referred to a mental hospital are often shackled after returning from the hospital or re-admitted to the mental hospital. However, some families take care of their family members with mental illness who had previously been coerced. The time taken to care for relatives with mental disorders at home is crucial as caregivers of relatives with schizophrenia and early psychosis experience significant stress and psychosocial burden. Meanwhile, the family members are supposed to maintain their relative’s condition to avoid relapse. This study explores the experiences of families who cared for their relatives with mental disorders who experienced coercion to give insight and information to patients, families, and communities. This is a phenomenological qualitative study. The sampling technique used was purposive sampling, with the number of participants being 11 family members who treated their relative suffering from mental illness post-coercion. The descriptive analysis resulted in 5 themes: 1) Heavy burden, 2) Family support, 3) Gratitude, 4) Adjustment, and 5) Improved mental health condition. The results of this study can be used as a reference for helping families with the psychological and physical treatment of their post-coercion relatives.
Terapi akupressure PC6 dan ST36 dapat menurunkan mual muntah pada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi Dhamanik, Reina; Eriyani, Fini Dwi
Ners Muda Vol 4, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/nm.v4i3.13248

Abstract

Kemoterapi pada pasien kanker menyebabkan efek samping mual dan muntah. Kondisi ini dapat menimbulkan ketidakseimbangan cairan, elektrolit, anoreksia, penurunan berat badan, sehingga menyebabkan memperburuk kondisi dan pasien meninggalkan pengobatan. Studi ini bertujuan untuk menerapkan terapi akupressure PC6 dan ST36 untuk menurunkan mual muntah sebagai efek kemoterapi. Studi kasus ini menggunakan case report dengan multicase study melalui pendekatan asuhan keperawatan yang melibatkan dua subjek Perempuan, pasien 1 berusia 45 tahun dan pasien 2 berusia 48 tahun yang mengalami mual muntah. Pemijatan dilakukan pada titik PC6 dan ST36 selama 5 detik secara berulang dalam waktu 3 menit selama dua hari, akupressure dilakukan 30 menit sebelum kemoterapi,4 jam dan 12 jam setelah kemoterapi. pengukuran mual muntah dilakukan setelah 48 jam, alat ukur yang digunakan adalah Index Nausea, Vomiting, and Retching (INVR). Hasil studi menunjukkan adanya penurunan skore INVR dengan masing-masing subjek mengalami penurunan sebesar 4 point. Pada pasien ke-1 terjadi penurunan dari skala 16 menjadi 14 dengan kategori (tetap sedang), pada pasien ke-2 terjadi penurunan skala 12 menjadi 8 (dari sedang menjadi ringan). Titik PC6 dan ST36 merangsang saraf parasimpatis untuk bekerja sehingga produksi HCL atau asam lamung menurun dan rangsangan mual berkurang. Pemberian terapi akupressure PC6 dan ST36 dapat menurunkan mual muntah.
KELAS LAKTASI DAN PENDAMPINGAN PADA IBU MENYUSUI DI PUSKESMAS ROWOSARI SEMARANG Machmudah, Machmudah; Dhamanik, Reina
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan Vol 6, No 2 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jpmk.v6i2.16100

Abstract

Menyusui merupakan cara pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi bayi baru lahir dan cara terbaik untuk memberikan perhatian pada awal kehidupan seorang anak yang disertai dengan sebuah perhatian sederhana, cerdas serta terjangkau namun membawa manfaat besar bagi perkembangan dan pertumbuhan anak. ASI berperan serta dalam perkembangan kognitif, sensorik, motorik dan memberikan perlindungan terhadap infeksi dan penyakit kronis. Data dari Puskesmas Rowosari disebutkan bahwa pada tahun 2019 ada 2602 bayi yang berumur 0—6 bulan, bayi yang mendapatkan ASI eksklusif sampai umur 4 bulan 0,49% dan yang mendapatkan ASI eksklusif sampai umur 6 bulan baru 0,018%. Hasil studi pendahuluan yang diperoleh data bahwa masih ada ibu yang tidak memberikan ASI nya secara eksklusif, masih ada anggapan bahwa kolostrum adalah susu basi yang harus dibuang. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang menyusui dengan melibatkan kader sebagai orang terdekat yang akan memberikan pendampingan pada ibu menyusui. Program pengabdian masyarakat yang diimplementasikan adalah pembentukan kelas laktasi dan pendampingan pada ibu menyusui. Pelaksanaan program kelas laktasi diawali dengan pengkajian, ceramah menegnai konsep menyusui dan ASI eksklusif, serta latihan kader terkait kelas laktasi. Pembentukan kelas ibu menyusui dan pendampingan menyusui berkaitan erat dengan upaya untuk memberikan dukungan dan informasi yang dibutuhkan oleh ibu menyusui dalam proses menyusui.
Penerapan teknik relaksasi otot progresif terhadap intensitas nyeri pada remaja putri dengan dismenore primer Tyastuti, Dyah Ayu Kun Werdining; Pawestri, Pawestri; Machmudah, Machmudah; Dhamanik, Reina
Holistic Nursing Care Approach Vol 5, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/hnca.v5i1.15670

Abstract

Dismenore adalah nyeri diperut, tepatnya di daerah hipogastrik atau daerah genitalia yang menjalar ke panggul atau pelvis. Penanganan dismenore salah satunya menggunakan teknik non farmakologi menggunakan terapi relaksasi otot progresif. Studi kasus ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh relaksasi otot progresif terhadap penurunan skala nyeri. Studi kasus ini menggunakan metode deskriptif studi dengan pendekatan proses keperawatan yang menggambarkan pengelolaan kasus dalam mengaplikasikan pemberian terapi relaksasi otot progresif pada pasien dismenore yang berjumlah 3 orang subyek studi yang diperoleh dari pre-test yang sesuai dengan kriteria inklusi. Dismenore yang dirasakan diukur menggunakan Numeric Rating Scale (NRS). Hasil studi kasus pada ketiga subyek studi dengan dismenore setelah dilakukan terapi relaksasi otot progresif selama 1 hari dan lama waktu yang digunakan 30 menit terjadi penurunan skala nyeri dari sebelum dilakukan terapi hasil yang ditemukan adalah dismenore sedang dengan nilai rata-rata 4,3 dan setelah dilakukan terapi relaksasi otot progresif nyeri dapat menurun menjadi dismenore ringan dengan nilai rata-rata 2,3. Terapi relaksasi otot progresif ini menjadi salah satu terapi komplementer yang efektif untuk menurunkan dismenore pada remaja.