Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Animal Assisted Therapy is an effort to reduce symptoms of violent behavior in patients with mental disorders Nurbiyati, Tati; Pawestri, Pawestri; Dewi, Lily Kusuma; Arivani, Arum Lia; Indira, Eugene
South East Asia Nursing Research Vol 5, No 3 (2023)
Publisher : University of Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Violent behavior is a situation in which a person performs an action that can physically harm himself, others, and the environment. The risk of violent behavior is an angry response that is expressed by making threats or injuring oneself or others. Animal-assisted therapy with betta fish is a therapy to reduce anxiety behavior towards uncomplicated violent behavior with the principles of distraction and relaxation resulting from the interaction of therapy animals. The study aimed to determine the effect of animal-assisted therapy on reducing signs of violent behavior in patients with mental disorders. Research Methods Quasi-experimental research design with a one-group pretest and posttest design approach. Identification of respondents who fit the criteria, namely someone who experiences violent behavior in patients with mental disorders. Research Results Data analysis obtained an α-Symp Sig value of 0.004 <0.05, so there is an effect of animal assistance therapy on reducing symptoms of violent behavior in patients with mental disorders. The process of interaction with animal therapy can reduce the stimulus symptoms of violent behavior. Patients can control themselves by forming more positive behaviors such as reducing anger, appearing to have decreased tension, blood pressure does not increase. Conclusion There is an effect of animal-assisted therapy on reducing signs of symptoms of violent behavior in patients with mental disorders. Animal-assisted therapy suggestions can be used for violent behavior in mental patients
Pengaruh Aromaterapi Jahe Terhadap Mual Pada Pasien Kanker Pasca Kemoterapi Pawestri, Pawestri; Wahyurini, Dwi Esti
Ners Muda Vol 4, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/nm.v4i2.8129

Abstract

Kanker merupakan penyakit akibat mutasi sekumpulan gen pada sel tubuh yang mengatur proses penting, penatalaksanaan kanker salah satunya dengan kemoterapi. Rasa mual yang muncul pada pasien pasca kemotrapi merupakan salah satu efek samping dari pemberian obat-obatan kemoterapi. Tindakan non farmakologi yang diberikan untuk memberikan perasaan nyaman dan dapat mengatasi mual adalah penggunaan aroma terapi jahe. Studi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aroma terapi jahe terhadap mual pada pasien kanker pasca kemoterapi di RSUP dr. Kariadi Semarang. Metode studi kasus ini adalah  deskriptif yaitu menggambarkan tentang proses asuhan keperawatan meliputi pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi dan evaluasi dengan mengaplikasikan aromaterapi jahe mengunakan alat diffuser humidifier dengan cara 10 tetes aromaterapi dicampurkan dalam 100 ml air dan dimasukkan dalam humidifier di berikan selama 20  menit sehari tiga kali yang dilakukan pada pasien pasca kemoterapi di ruang kemoterapi RSUP Dr. Kariadi Semarang. Sampel yang diambil tiga pasien dewasa dengan diagnosa kanker pro kemoterapi. Pengukuran mual pre-post dengan instrument Numerik Rating Scale (NRS). Terdapat penurunan skala mual pada ketiga pasien dan diikuti perbaikan nilai tanda-tanda vital. Intervensi aromaterapi jahe sangat efektif dalam menurunkan sekala mual pasien kanker pasca kemoterapi. Intervensi aromaterapi jahe bisa di jadikan standar oprasional prosedur (SOP) untuk menurunkan rasa mual pada pasien kanker pasca kemoterapi di ruang Kemoterapi RSUP dr. Kariadi Semarang.
Inisiasi Menyusui Dini Dalam Proses Involusi Uteri Ibu Post Partum Refilia, Agna; Pawestri, Pawestri
Ners Muda Vol 5, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/nm.v5i2.10477

Abstract

Proses involusi uteri pada ibu post partum perlu dimonitor terutama post partum hari pertama yang termasuk periode kritis, jika involusi uteri tidak termonitor dengan baik dapat menimbulkan perdarahan. Perdarahan sebagai penyumbang kematian ibu post partum terbanyak di Indonesia (50%). Proses involusi uteri dapat di stimulasi dengan inisiasi menyusui dini. Pada karya ilmiah akhir ners ini dilakukan penerapan IMD pada dua ibu post partum. Metode yang digunakan pada studi kasus ini deskriptif dengan pendekatan asuhan keperawatan. Kriteria inklusi studi kasus ini yaitu ibu post partum status multipara dengan persalinan normal tanpa induksi dan riwayat partus lama. Penerapan IMD setiap 2 jam sekali dengan durasi 1 jam setiap pelaksanaannya selama 24 jam pertama masa post partum. Pengukuran fundus uteri dilakukan sebelum IMD, 2 jam setelah perlakuan dan 12 jam setelah perlakuan. Hasil akhir ada penurunan fundus uteri pada rentang 1 -1,5 cm. Hasil tersebut termasuk dalam kategori normal, karena sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menyebutkan pada hari pertama post partum tinggi fundus uteri kira-kira satu jari bawah pusat. Adanya penurunan fundus uteri karena isapan mulut bayi merangsang otot polos pada payudara yang memicu kelenjar pituitaria menghasilkan hormon oksitosin untuk kontraksi uterus, sehingga dapat disimpulkan IMD membantu proses involusi uteri ibu post partum.
Penerapan teknik relaksasi otot progresif terhadap intensitas nyeri pada remaja putri dengan dismenore primer Tyastuti, Dyah Ayu Kun Werdining; Pawestri, Pawestri; Machmudah, Machmudah; Dhamanik, Reina
Holistic Nursing Care Approach Vol 5, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/hnca.v5i1.15670

Abstract

Dismenore adalah nyeri diperut, tepatnya di daerah hipogastrik atau daerah genitalia yang menjalar ke panggul atau pelvis. Penanganan dismenore salah satunya menggunakan teknik non farmakologi menggunakan terapi relaksasi otot progresif. Studi kasus ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh relaksasi otot progresif terhadap penurunan skala nyeri. Studi kasus ini menggunakan metode deskriptif studi dengan pendekatan proses keperawatan yang menggambarkan pengelolaan kasus dalam mengaplikasikan pemberian terapi relaksasi otot progresif pada pasien dismenore yang berjumlah 3 orang subyek studi yang diperoleh dari pre-test yang sesuai dengan kriteria inklusi. Dismenore yang dirasakan diukur menggunakan Numeric Rating Scale (NRS). Hasil studi kasus pada ketiga subyek studi dengan dismenore setelah dilakukan terapi relaksasi otot progresif selama 1 hari dan lama waktu yang digunakan 30 menit terjadi penurunan skala nyeri dari sebelum dilakukan terapi hasil yang ditemukan adalah dismenore sedang dengan nilai rata-rata 4,3 dan setelah dilakukan terapi relaksasi otot progresif nyeri dapat menurun menjadi dismenore ringan dengan nilai rata-rata 2,3. Terapi relaksasi otot progresif ini menjadi salah satu terapi komplementer yang efektif untuk menurunkan dismenore pada remaja.
Aplikasi BE-ALERT: Inovasi Deteksi Dini Gejala Stroke untuk Masyarakat Nursalam, Nursalam; Krisnana, Ilya; Aden, Christine; Handayani, Luh Titi; Mariyam, Mariyam; Pawestri, Pawestri; Riu, Silvia Dewi Mayasari; Rusmini, Sri
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 3 No. 7 (2025): September
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v3i7.3122

Abstract

Stroke salah satu penyebab kematian dan kecacatan terbesar pada orang dewasa dan salah satu penyakit akut berat yang paling sering dibawa ke unit gawat darurat. Penanganan segera pada penderita stroke diperlukan untuk mengurangi risiko kerusakan permanen pada otak dan meningkatkan peluang pemulihan pasien. Deteksi dini stroke dapat mengurangi keterlambatan penanganan. Efektivitas deteksi dini tidak hanya bergantung pada layanan kesehatan, tetapi juga pada kemampuan keluarga sebagai pemberi perawatan primer di rumah. Tujuan pengabdian masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan keluarga tentang deteksi dini stroke melalui pemberian pendidikan kesehatan dan pelatihan penggunaan aplikasi BE-ALERT untuk mendeteksi stroke. Sasaran pengabdian masyarakat adalah keluarga yang memiliki pasien stroke di RSD KRMT Wongsonegoro Semarang. Pengabdian masyarakat dilaksanakan pada rabu 16 Juli 2025 di RSD KRMT Wongsonegoro Semarang. Kegiatan diawali dengan perijinan, pengembangan aplikasi, dan pelaksanaan pendidikan kesehatan. Pendidikan kesehatan diakukan dengan metode ceramah, demonstrasi, dan tanya jawab. Media yang digunakan adalah link aplikasi. Pendidikan kesehatan diikuti oleh 30 keluarga yang memiliki pasien stroke. Materi yang disampaikan antara lain tentang stroke dan gejala stroke, dan cara penggunaan aplikasi BE-ALERT. Sebelum dan setelah diberikan pendidikan kesehatan dievaluasi menggunakan kuesioner. Hasil pengabdian masyarakat menunjukkan bahwa keluarga pasien 83,3% dewasa dan 56,7% laki-laki. Pengetahuan keluarga tentang gejala stroke pasien sebelum pendidikan kesehatan mayoritas kurang (70%) dan setelah pendidikan kesehatan 100% baik. Kemampuan keluarga pasien dalam penggunaan aplikasi BE-ALERT sebelum pendidikan kesehatan sebagian besar kurang (66,7%) dan setelah pendidikan kesehatan 100% baik.
Aplikasi Senam Disminorea untuk Mengatasi Nyeri Menstruasi pada Remaja Pawestri, Pawestri; Handayani, Luh Titi; Asih, Susi Wahyuni; Muafiro, Adin; Retnaningsih, Dwi; Manurung, Sarida Surya; Wahyuni, Sri; Nurrahima, Artika; Aden, Christine
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 3 No. 8 (2025): Oktober
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v3i8.3165

Abstract

Gangguan atau kelainan yang muncul saat menstruasi tiba seperti rasa nyeri pada perut bagian bawah, hal tersebut dinamakan dysmenorrhea. Dismenorea merupakan nyeri pada abdomen tepatnya dibagian Hypogastric (pubic region)  yang menjalar sampai ke pelvis (panggul) hal tersebut disebabkan karena adanya kontraksi otot pada uterus (rahim) pada saat menstruasi. Berdasarkan fenomena yang terjadi kebanyakan remaja saat mengalami disminorea tidak dapat mengontrol emosi, tidak masuk sekolah serta mengurungkan diri sehingga berpengaruh pada psikologis remaja. Beberapa perempuan mengalami nyeri haid, mengatasi nyeri dengan mengkonsumsi  obat-obat anti nyeri secara berkala.. Diperlukan penanganan nyeri menstruasi dengan senam disminorea. Tujuan pengabdian masyarakat ini melakukan Pendidikan Kesehatan tentang managemen nyeri menstruasi dengan senam disminorea pada siswi di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur.  Kegatan  diawali  dengan  perijinan, koordinasi  pelaksanaan  kegiatan  dan  kegiatan  pengabdian  masyarakat.  Pengabdian  masyarakat  dilaksanakan dengan memberikan Pendidikan Kesehatan kepaada remaja putri siswi SMP sejumlah 52 orang. Hasil pre tes didapatkan bahwa pengetahuan sedang sebesar 27 orang (51,9 %) sedangkan hasil post test didapatkan pengetahuan baik sebesar 46 orang (88,5%). Dari hasil analisis Hasil uji paired t-test menunjukkan p < 0,05, artinya edukasi yang diberikan berpengaruh signifikan dalam meningkatkan pengetahuan responden. Dengan adanya intervensi pendidikan yang tepat, seperti penyuluhan atau pelatihan senam dismenorea di sekolah, diharapkan remaja dapat lebih mandiri dalam mengelola nyeri haid, sehingga meningkatkan kualitas hidup dan produktivitas mereka.