Lefrand Manoppo
Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Sam Ratulangi

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Ketaatan Kapal Penangkap Jaring Insang di Laut Arafura yang Berpangkalan di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung (The obedience gill nets boats in the Arafura Sea that based in Bitung Oceanic Fisheries Port) Bahrul Y. N. I. Syah; Lefrand Manoppo; Emil Reppie
JURNAL ILMU DAN TEKNOLOGI PERIKANAN TANGKAP Vol. 2 No. 4: Desember 2016
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jitpt.2.4.2016.14034

Abstract

Arafura Sea waters are one of the good fishing ground for gill net boats over than 30 GT.Currently, there are 14 gill nets boats that fishing in these waters and are based in Bitung Oceanic Fisheries Port.Therefore, it is necessary to study the boat obedience-based during fishing activities. This study aimed to evaluate compliance gill net vessels based in Bitung Oceanic Port according long days operation in each trip and port based.  This research was conducted from August to September 2015 in Marine and Fisheries Resources Supervision Base and Bitung Oceanic Fisheries Port; and done with descriptive method.  Results of the analysis showed that 79% of gill net boats based in Bitung Oceanic Fisheries Port disobedient in day fishing operations; and 14% of the boats did not obey the appropriate port based.Key words: Gill net, Arafura Sea, obedience day operations, obedience-port based ABSTRAKPerairan Laut Arafura merupakan salah satu fishing ground yang cocok untuk pengoperasian jaring insang dengan kapal berukuran di atas 30 GT. Saat ini terdapat 14 kapal jaring insang yang menangkap ikan di perairan tersebut dan berpangkalan di Pelabuhan Perikanan Samudera  Bitung. Oleh karena itu, perlu di lakukan kajian mengenai ketaatan berpangkalan kapal–kapal tersebut saat melakukan kegiatan perikanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi ketaatan kapal jaring insang yang berpangkalan di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung berdasarkan lama hari operasi dalam setiap trip dan pelabuhan pangkalan.  Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus sampai September 2015 di Pangkalan Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Bitung dan Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung; dikerjakan dengan metode deskriptif.  Hasil analisis menunjukan bahwa 79% kapal jaring insang yang berpangkalan di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung tidak taat menurut hari operasi penangkapan; dan 14% kapal tidak taat sesuai pelabuhan pangkalan. Kata kunci: Jaring insang, Laut Arafura, ketaatan hari operasi, ketaatan berpangkalan
Pengaruh jenis umpan terhadap hasil tangkapan pancing dasar di perairan Marore Kecamatan Kepulauan Marore Kabupaten Kepulauan Sangihe (The effect of different kind of baits on the catch of bottom hand line inMarore waters, Marore Islands District Sangihe Islands Regency) Jenly G. Onthoni; Lefrand Manoppo; Revols D. Ch. Pamikiran
JURNAL ILMU DAN TEKNOLOGI PERIKANAN TANGKAP Vol. 2 No. 6 (2017): Desember
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jitpt.2.6.2017.17005

Abstract

Marore Island is one of the northernmost outermost islands in the territorial waters of Indonesia. The problems that often hamper the development of outer islands are the low ability of the community to manage the potential of marine resources and the lack of production facilities and infrastructure. Characteristic of an archipelagic region is to have relatively high fishery resources, but very susceptible to environmental degradation with very dynamic and unpredictable meteorological conditions. Bottom hand line is one of the many fishing gear used by fishermen in Marore Island to catch bottom fish; but it is not yet known which bait is most effective for catching the fish. Therefore this study aims to study the effect of different kind of bait on the catch of bottom hand line, and to identify the catch. This research was conducted in November until December 2016 with experimental method. The baits used consist of mackerel fish (Decapterus macarellus), selar (Selaroides sp.), frigate tuna (Auxixrochei.) and squid (Loligo sp.); the data were analyzed using randomized block design.  Total catch of 136 fish; which consists of 6 families, 14 genera and 24 species.  Analysis of variance show that the use of mackerel bait is no different from frigate tuna, but significantly different from selar; the use of frigate tuna bait is not significantly different from selar.Keywords: Outer Island, Marore Island, coral fishes, bottom hand lineABSTRAKPulau Marore adalah salah satu pulau terluar paling utara di wilayah perairan Indonesia. Permasalahan yang sering menghambat perkembangan pulau-pulau terluar seperti Pulau Marore adalah masih rendahnya kemampuan masyarakat untuk mengelola potensi sumberdaya laut dan minimnya sarana dan prasarana produksi. Ciri khas suatu wilayah kepulauan adalah memiliki sumberdaya perikanan yang relative tinggi, tetapi sangat rentan terhadap degradasi lingkungan dengan kondisi meteorologis yang sangat dinamis dan sulit diprediksi. Pancing dasar merupakan salah satu alat tangkap yang banyak di gunakan oleh nelayan di PulauMarore untuk menangkap ikan-ikan dasar; tetapi belum diketahui umpan mana yang paling efektif untuk menangkap ikan-ikan tersebut. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh jenis umpan terhadap hasil tangkapan pancing dasar; dan mengidentifikasi jenis-jenis ikan yang tertangkap.  Penelitian ini dilakukan pada bulan November-Desember 2016 dengan metode eksperimental. Umpan yang digunakan terdiri dari ikan layang (Decapterusmacarellus), selar (Selaroides sp.), tongkol (Auxix rochei.) dan cumi-cumi (Loligo sp.).dan data dianalisis menggunakan rancangan acak kelompok.  Hasil tangkapan total sebanyak 136 ekor; yang terdiri dari 6 famili, 14 genus dan 24 spesiesikan. Analisis sidik ragam menunjukkan bahwa perbedaan jenis umpan pada pancing dasar memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap hasil tangkapan. Hasil uji BNT untuk perlakuan menunjukkan bahwa penggunaan umpan cumi berbeda sangat nyata dengan ketiga umpan lainnya. Penggunaan umpan laying tidak berbeda dengan umpan tongkol tetapi berbeda sangat nyata dengan umpan selar. Penggunaan umpan tongkol tidak berbeda nyata dengan umpan selar.Kata-kata kunci: PulauTerluar, PulauMarore, ikan-ikankarang, pancing dasar