Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Rancang Bangun Sistem Penyiraman Air Otomatis untuk Kebun Tanaman Ruskus di Desa Karyawangi, Kabupaten Bandung Barat Dhion Khairul Nugraha; Haris Setiawan; Andri Pratama; Dedew Karomah
Madaniya Vol. 5 No. 2 (2024)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.764

Abstract

Desa Karyawangi merupakan salah satu penghasil tanaman ruskus yang daunnya digunakan sebagai kombinasi dengan bunga pada tanaman hias. Ruskus merupakan salah satu jenis tanaman yang waktu penyiraman air harus dijadwalkan dengan baik. Saat ini, penyiraman pada kebun ruskus masih dilakukan secara manual. Penyiraman air pada tanaman secara manual memiliki beberapa keterbatasan, di antaranya adalah perlu adanya tenaga kerja, volume air yang digunakan lebih banyak, dan waktu penyiraman yang tidak teratur. Kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah melakukan rancang bangun sistem penyiraman otomatis pada kebun ruskus menggunakan timer switch yang dapat diatur lama waktu dan rentang waktu penyiraman. Terdapat dua subsitem pada sistem penyiraman otomatis, yaitu kelistrikan yang meliputi sistem kontrol, dan perpipaan yang meliputi sistem distribusi air. Sistem penyiram otomatis telah behasil dipasang dan diuji coba. Hasilnya menunjukkan bahwa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyiram menjadi lebih singkat dan volume air yang digunakan untuk menyiram kebun ruskus dapat berkurang hingga 45%.
Experimental study of geometric error of CNC turning machine tools based on ISO 13041-6 Herman Budi Harja; Elan Suherlan; Nandang Rusmana; Dhion Khairul Nugraha
Jurnal POLIMESIN Vol 21, No 4 (2023): August
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jpl.v21i4.3982

Abstract

The product quality of machining results is greatly influenced by the accuracy and precision of CNC lathe machine tools. Regular inspection of the geometric inaccuracy of the machine tool is necessary to verify its operational viability. This research contribution focuses on conducting experimental studies to evaluate machine tool geometric error. The aim is to explore cost-effective measurement methods as alternatives to direct measurements, which often involve laser interferometers and ball bar tests. The objective of this study is to investigate the geometric inaccuracy of a CNC turning machine by conducting experimental cutting tests in accordance with ISO 13041-6:2009. The testing will utilize conventional workpiece forms and requirements, including circularity features, flatness, circular features, and maybe combination features. Several geometric errors that can be acquired with this method include circularity errors, linear positional errors, and squareness errors. The cutting test for each workpiece feature of the given shape and specification requires the use of 5 specimens. Consequently, the mean value of the geometric error may be computed. The geometric error value is derived by the analysis of measurement data collected from a Coordinate Measuring Machine (CMM) applied to a specimen of the machined workpiece. Moreover, the evaluation of the geometric error condition of machine tools is ascertained through the comparison of the average data for each category of geometric error against the permissible standard values given in ISO 10791-2, ISO 10791-4, and ISO 13041-4. The findings of the study indicate that the implementation of the object machine study is not viable for the production of machined workpieces of satisfactory quality. This is primarily due to the presence of geometric errors in CNC turning that exceed the acceptable tolerance levels. Specifically, these errors manifest as linear positional deviations along multiple coordinates along the X-axis and Z-axis, as well as squareness deviations between the X-axis and Z-axis. The maximum value of the linear positional error along the X-axis is 55.2 μm, while the maximum value of the linear positional error along the Z-axis is 25.6 μm. Additionally, the greatest observed squareness error is 37.3 μm. The X and Z machine axes exhibit deviations beyond acceptable limits in terms of unidirectional accuracy and unidirectional repeatability, as per the established norm
Surface Evaluation of Tricalcium Phosphate Bioceramic Coating on SS-316L by Electrophoretic Deposition Hermana, Gita Novian; Nugraha, Dhion Khairul; Nadi, Muhammad Rizki Gorbyandi; Sektiono, Moch. Wisnu Arif; Mayello, Randy Mediawan; Farhan, Miftah; Kusuma, Nirmala Cahya; Alfayed, Naufal Alden; Rizqi, Fauzi Muhamad
Jurnal Bahan Alam Terbarukan Vol 13, No 1 (2024): June 2024 [Nationally Accredited Sinta 2]
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jbat.v13i1.49639

Abstract

The development of orthopedic implant materials has become an important topic of discussion lately. The SS-316L alloy is widely used as an implant material due to its relatively low cost, corrosion resistance, and ease of production. However, metal alloys, especially SS-316L, are prone to ion release into the blood over time. Therefore, TCP or tricalcium phosphate [Ca3(PO4)2] is needed to coat the surface of SS-316L, preventing ion release into the blood and enhancing the biocompatibility of the implant material. In this study, TCP coating was applied to the SS-316L substrate using the electrophoretic deposition technique. The influence of deposition time on changes in microstructure and mechanical properties is the main focus of this study. The results of the coating technique indicate that the deposition yield increases with the deposition time. Morphological testing results show that increasing deposition time improves coating quality by increasing the thickness of the coating layer and preventing layer peeling. The coating process also reveals the accumulation of layers in certain areas and the formation of thin layers in other regions. A deposition time of 30 minutes results in a coating thickness ranging from 48.7 to 57.9 µm. Hardness testing, conducted with indentation loads of 50, 100, and 300 gf, indicates that longer deposition times and higher indentation loads during hardness testing result in reduced material hardness.
PEMASANGAN PENERANGAN JALAN UMUM TENAGA SURYA (PJU-TS) DI DESA SUKAMANDI, SAGALAHERANG, SUBANG Nugraha, Dhion Khairul; Harja, Herman Budi; Setiawan, Haris; Hadiani, Dini; Fathurohman, Muhamad
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 3 (2023): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kumawula.v6i3.44841

Abstract

Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu bentuk Tri Dharma perguruan tinggi melalui skema pengabdian kepada masyarakat. KKN bertujuan memberikan pengalaman kepada mahasiswa untuk mengimplementasikan disiplin ilmu yang didapat selama kuliah untuk mengatasi permasalahan yang ada di masyarakat. Lokasi kegiatan KKN berada di Desa Sukamandi, Kecamatan Sagalaherang, Kabupaten Subang, sekitar 28 km dari Polman Bandung. Desa ini terletak di area gunung Tangkuban Parahu. Desa ini memiliki potensi pariwisata yang cukup besar, namun belum bisa dioptimalkan. Satu hal yang menjadi permasalahan di desa ini adalah sistem penerangan yang tidak terlalu baik. Solusi yang ditawarkan melalui program KKN ini adalah penggunaan Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS) yang terintegrasi. Potensi energi matahari di Indonesia yang mencapai 270,8 GW dan baru dimanfaatkan sebesar 0,1% membuat penggunaan PJU-TS sangat menjanjikan. Pada pelaksanaannya, terdapat tiga PJU-TS yang dipasang. PJU-TS tersebut dipasang di area wisata Bukit Jamali dan Curug Cibingbin sesuai dengan arahan kepala desa dan elemen masyarakat. Spesifikasi PJU-TS yang dipasang telah sesuai dengan standar SNI dengan daya lampu 150 W dan solar panel 30 Wp. Hasil dari uji performa PJU-TS menunjukkan nilai 30 Wp dapat tercapai pada keluaran panel surya dengan rata-rata daya mencapai 29,9 W. Hasil pengujian performa menunjukan waktu yang dibutuhkan untuk pengisian baterai hingga kondisi penuh adalah 7,06 jam dengan kondisi cuaca yang cerah. Perkiraan lama hidup lampu adalah kurang lebih 5,7 tahun, dengan mempertimbangkan faktor kondisi operasional dan lingkungan. The community service program is one of the “Tri Dharma” for the university in a scheme of society dedication. The general purpose of community service is to allow students to implement the knowledge obtained during university. This is the real implementation to solve real problems in society. The community service program was held in Sukamandi, Sagalaherang, Subang. It is located around 28 km from Polman Bandung. Located in the foothills of Tangkuban Parahu, this village has a lot of potential tourist attractions. One of the problems during the night is the lack of lighting. This program offers a solution to install integrated solar-powered street lighting. Solar energy potential in Indonesia is around 207,8 GW, which is only 0,1% used for electricity. As discussed with the headman of Sukamandi village, three solar-powered street lights are installed in the Bukit Jamali and Curug Cibingbin areas. The specification of solar-powered street lighting is 150 Watts and the solar panel is 30 Wp which complies with SNI standards. The performance of solar panels can be achieved with an average power of 29,9 W.  Based on the measurement result, the time required to charge the battery to full condition is 7.06 hours in fine weather. The lifetime of solar-powered street lighting is approximately 5.7 years, depending on operating conditions and the environment.  
Assessment Geometri Mesin Bubut Harrison M390 dengan Metode Pengukuran dan Coordinate Measuring Machine (CMM) Nugraha, Dhion Khairul; Suherlan, Elan; Fauzi, Mohammad
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 19, No 2 (2024): Volume 19, Nomor 2, Agustus 2024
Publisher : Mechanical Engineering Department - Semarang State Polytechnic

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32497/jrm.v19i2.5444

Abstract

Pada penelitian ini dilakukan assessment geometri terhadap mesin bubut Harrison M390. Kondisi geometri mesin bubut dapat mempengaruhi kualitas benda kerja yang dihasilkan, terutama berkaitan dengan kepresisian benda kerja. Assessment dilakukan dengan dua metode, yaitu metode pengukuran dan metode Coordinate Measuring Machine (CMM). Metode pengukuran dilakukan dengan mengukur kondisi geometri mesin menggunakan alat ukur seperti dial indicator, spirit level, dan alat bantu testbar. Sedangkan metode CMM dilakukan dengan mengidentifikasi titik-titik koordinat untuk selanjutnya diolah menjadi sebuah bidang permukaan. Hasil pengukuran kedua metode dibandingkan dengan kriteria dan toleransi yang diizinkan. Hasil dari assessment terhadap mesin bubut diantara kedua metode menunjukkan hasil yang sama terkait dengan kondisi geometri mesin. Kondisi spindle mesin bubut dalam keadaan baik dan masuk dalam toleransi yang diizinkan. Sedangkan kondisi guide ways dan tailstock mengalami penyimpangan yang diindikasikan oleh parameter pengukuran yang berada di luar toleransi yang diizinkan. Pada guide ways, sebanyak 45% bidang referensi untuk parameter kedataran berada di luar toleransi. Sedangkan pada tailstock, terdapat perbedaan sumbu sebesar  0,622 mm dan 0,168 mm masing-masing untuk tailstock pada posisi maju dan mundur. Pada guide ways dan tailstock juga mengindikasikan hasil yang sama, yaitu nilai kedataran dan kesumbuan yang akan semakin menurun ke arah headstock. Masalah yang terjadi pada guide ways dan tailstock ini dapat mempengaruhi kualitas hasil benda kerja yang dihasilkan.
Desain dan Pembuatan Modul Upper Bearing untuk Modular Turbin Ulir Archimedes Nugraha, Dhion Khairul; Harja, Herman Budi; Daian, Ilham Ramdani
Jurnal Mekanik Terapan Vol 5 No 1 (2024): April 2024
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32722/jmt.v5i1.6318

Abstract

Turbin Ulir Archimedes merupakan sebuah mekanisme pemanfaatan energi air pada head (tinggi jatuh air) yang rendah pada aliran sungai. Permasalahan yang ada pada turbin ulir tersebut adalah sulitnya pemasangan di lapangan karena ukuran yang cukup besar dan dipasang pada remote area. Salah satu solusi dari permasalahan ini adalah membuat turbin ulir dalam bentuk modular. Penelitian ini fokus pada desain dan pembuatan salah satu modul turbin ulir yaitu upper bearing. Komponen upper bearing terdiri dari poros atas, housing, cover, spacer, roller bearing, thrust bearing, dan seal. Poros atas, housing, cover, dan spacer merupakan komponen non standar yang dibuat dengan menggunakan mesin perkakas. Sedangkan roller bearing, thrust bearing, dan seal merupakan komponen standar pabrikan. Hasil perhitungan ukuran poros atas dan ukuran baut menunjukkan desain aman karena beban yang diterima masih dibawah kapasitas yang diijinkan. Masing-masing diameter poros terkecil adalah 20 mm dan ukuran baut M16 Grade 4.6. Material housing St37 juga cukup kuat untuk menerima beban geser. Keseluruhan komponen upper bearing berhasil dipasang dan diuji fungsi dengan baik. Poros dapat memutar tanpa ada gesekan yang berarti yang menunjukkan assembly modul upper bearing telah berhasil dibuat.