Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH REDUCE, REUSE, RECYCLE DI KOMPLEKS BINA LINDUNG RW 011, JATICEMPAKA, BEKASI Vera Nova Lumban Raja; Tini Juartini; Johny Purnomo; Muhammad Nurhasan Assidiq; Syarif Hadiwijaya; Florida Butarbutar
Abdimas Galuh Vol 5, No 2 (2023): September 2023
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v5i2.10461

Abstract

Pemerintah kota Bekasi memiliki program pengelolaan sampah yang disosialisasikan dengan baik hingga tingkat kelurahan. Salah satu wilayah kelurahan di Kota Bekasi yang sudah menjalankan program pengelolaan sampah dengan baik berada di  Komplek Bina Lindungi RW 011, Jaticempaka, Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat. Dan sudah terdapat Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle  (TPS3 R ) secara terpadu. Saat ini susunan tata letak fasilitas produksi pengolahan sampah di TPS3R masih belum beraturan. Pintu masuk dan pintu keluar hanya ada pada satu pintu, sehingga gerobak motor yang mengangkut sampah harus berjalan dengan rute bolak-balik, dijumpai beberapa barang yang berceceran dan  tidak diletakan  pada tempatnya. Perancangan tata letak fasilitas dibutuhkan guna mengoptimalkan proses produksi dan sistem pelayanan sehingga menjadi lebih efektif dan efisien. Tempat Pengolahan Sampah merupakan salah satu fasilitas produksi yang saat ini gencar dibangun oleh pemerintah di beberapa daerah. Semua jenis sampah akan diproses sesuai manfaatnya di TPS3R, seperti sampah organik bisa diolah menjadi kompos, sampah non organik bisa didaur ulang, bahkan sampah plastik atau barang bekas masih bisa memiliki nilai ekonomis dengan cara dijual. Untuk pengolahan sampah organik menjadi kompos, tentunya membutuhkan beberapa mesin dan fasilitas produksi yang disusun dengan tata letak yang sesuai standar di TPS3R. Oleh karena itu, fasilitas produksi yang ada di TPS3R harus dirancang sesuai dengan standar, agar tercipta lingkungan kerja yang aman dan tercapainya produktivitas  yang optimal.
OPTIMALISASI SERVICE LEVEL AGREEMENT PEMBIAYAAN MIKRO DENGAN APLIKASI BRIIS DI BANK BRI SYARIAH KANTOR CABANG BEKASI MENGGUNAKAN PENDEKATAN METODE BUSINESS PROCESS REENGINEERING hadiwijaya, syarif
INDUSTRIKRISNA Vol 11 No 2 (2022): INDUSTRIKRISNA
Publisher : Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61488/industrikrisna.v11i2.57

Abstract

Pada era digitalisasi saat ini ditengah persaingan bisnis perbankan yang semakin ketat, proses bisnis pembiayaan mikro Bank BRI Syariah nyatanya masih rumit dan panjang (tidak efektif dan efisien) sehingga kualitas kecepatan layanan atau Service Level Agreement (SLA) terbilang lama. Atas dasar hal tersebut proses bisnis pembiayaan mikro tersebut harus segera diperbaiki. Maka itu penulis melakukan penelitian menggunakan pendekatan metode Business Process Reengineering dengan implementasi penggunaan aplikasi digital agar proses bisnis menjadi lebih efektif dan efisien serta praktis. Dan setelah dilakukan penelitian didapatkan hasil service level agreement (SLA) dari proses pembiayaan mikro yang lebih cepat dari sebelumnya 12 hari menjadi 4 hari, dan proses bisnis menjadi lebih efektif dan efisien karena jumlah karyawan dalam unit bisnis mikro juga berkurang dari berjumlah 6 posisi jabatan menjadi 4 posisi jabatan.
MENGUKUR TINGKAT PELAYANAN TELLER SERVICE PT. BANK TABUNGAN NEGARA KCP TAMBUN DENGAN MENGGUNAKAN METODE QFD (QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT) Hadiwijaya, Syarif
INDUSTRIKRISNA Vol 12 No 1 (2023): INDUSTRIKRISNA
Publisher : Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61488/industrikrisna.v12i1.224

Abstract

Pertumbuhan perbankan menjadikan semakin ketatnya persaingan, oleh karena itu perusahaan harus mempunyai langkah strategis untuk menghadapi persaingan ini. Kepuasan konsumen dapat dicapai dengan memberikan kualiats yang baik. Oleh karena itu BTN KCP harus fokus pada kepuasan pelanggan agar bisa memberikan pelayanan yang sesuai dengan keinginan dan harapan nasabah. Salah satu tolak ukur penting untuk memberikan kepuasan konsumen adalah melalui penciptaan produk jasa yang dapat memberikan value yaitu kualitas. Orientasi kualitas perlu mempertimbangkan tiga hal yaitu persepsi konsumen, produk jasa dan proses. Pada penelitian ini digunakan beberapa metode untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan seperti Servqual (Service Quality) digunakan untuk mengetahui kesenjangan antara persepsi dan ekspektasi pelanggan atas pelayanan yang diberi pihak perusahaan, selain itu digunakan pula Importance Performance Analysis (IPA) untuk mengetahui atribut-atribut yang menjadi proritas utama untuk dilakukan perbaikan. Data yang dibutuhkan adalah tingkat kepentingan dan tingkat kepuasan layanan. Kemudian output data IPA digunakan sebagai dasar untuk perancangan perbaikan dengan metode Quality Function Deployment (QFD). Berdasarkan metode QFD diperoleh usulan perbaikan seperti penambahan pendingin ruangan di area tunggu nasabah, waktu istirahat bergantian, dan penambahan loket pelayanan.
ANALISIS PERBAIKAN KUALITAS PRODUK BED A6 DENGAN METODE FAULT TREE ANALYSIS (FTA) DAN FLOW PROCESS CHART (FPC) DI PT. PARAMOUNT BED INDONESIA Nurfadillah Putri, Dwi; Butarbutar, Florida; Hadiwijaya , Syarif
INDUSTRIKRISNA Vol 13 No 1 (2024): INDUSTRIKRISNA
Publisher : Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61488/industrikrisna.v13i1.545

Abstract

PT. Paramount Bed Indonesia merupakan pabrik tempat tidur rumah sakit dan perlengkapan perawatan Kesehatan berteknologi tinggi. Berdasarkan data produksi selama tahun 2022 didapatkan bahwa produk Bed A6 mengalami kecacatan sebanyak 340 produk dengan persentase sebesar 2% dimana persentase tersebut telah melebihi standar Perusahaan yaitu tidak melebihi 1%. Tujuan dari penelitian ini adalah mencari faktor penyebab terjadinya defect dan melakukan perbaikan untuk mengurangi cacat produk Bed A6. Metode yang efektif digunakan untuk mencari faktor penyebab defect pada produk Bed A6 yaitu metode Fault Tree Analysis (FTA) dan usulan tindakan perbaikan pada produk Bed A6 dengan menggunakan metode Flow Process Chart (FPC) untuk menyelesaikan produk cacat yang terjadi. Hasil analisa menggunakan metode FTA yaitu diketahui faktor penyebab defect produk Bed A6 adalah manusia, mesin, metode, dan material. Kerugian yang dihasilkan akibat produk defect Bed A6 dalam waktu setahun sebesar Rp35.492.917,00. Berdasarkan hasil analisa menggunakan FPC dapat dilakukan perbaikan dengan retraining operator, perawatan mesin dan perbaikan Tree BOM aplikasi Solomon. Perusahaan disarankan untuk memperbaiki mesin yang rusak serta melakukan perawatan mesin secara rutin dan berkala. Selain itu, perlu dilakukan retraining terhadap operator dan terhadap metode proses produksi yang sedang berlangsung agar operator lebih teliti dan tidak terjadi kesalahan sehingga defect pada produk Bed A6 di PT. Paramount Bed Indonesia dapat berkurang.
Pendampingan Pembuatan Bisnis Model Canvas sebagai Upaya Perintisan Agrobisnis dan Agroeduwisata Anggrek Juartini, Tini; Butar, Florida Butar; Assidiq, Muhammad Nurhasan; Hadiwijaya, Syarif; Adlani, Maulud; Hakim, Muhammad Lukman; Wibisono, Mohammad Rico; Kurniawan, Muhammad Danu; Refta, Laddy Nafissa
Jurnal Pengabdian Masyarakat (ABDIRA) Vol 4, No 4 (2024): Abdira, Oktober
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdira.v4i4.533

Abstract

Pasar Rebo District, East Jakarta City has an area of 12.98 , which is 6.90% of the area of East Jakarta City area of 188.03 , with 5 sub-districts, 53 RW and 525 RT and 221,158 people. The Million Orchid Village Program is the main icon of Pasar Rebo to promote its potential to the public. Program still faces several challenges in developing agribusiness and agro-tourism in realizing this program. For example, the orchid cultivation program is still in the pilot stage and funding has not yet been prepared properly, there is no proper business plan and there is limited land to build agribusiness and agro-tourism locations. The aim of this community service activity is to assist sub-district employees in creating business strategies using the canvas business model and SWOT method. The goal is to establish a village of a million orchids that relies on agribusiness and agro-tourism. The activity ended with a Focus Group Discussion, with recommendations for business strategy concepts.
Optimalisasi Tata Letak Gudang Menggunakan Metode Dedicated Storage Untuk Meminimasi Biaya Perpindahan Barang Fajri, Fajri Indrawan Imam; Butarbutar, Florida; Hadiwijaya, Syarif; Assidiq, Muhammad Nurhasan
Metode : Jurnal Teknik Industri Vol. 11 No. 1 (2025): Jurnal Metode
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33506/mt.v11i1.4075

Abstract

The high cost of moving goods in the P3WH1 warehouse of PT Astra Honda Motor is caused by a less than optimal warehouse layout. A layout that does not have good rules will certainly make it difficult for operators to organise items to be stored or retrieved. Because it will require inefficient time and distance travelled in retrieving and storing goods. This study aims to reduce the cost of moving goods through layout improvements with the dedicated Storage method. The methods used include analysing the current warehouse layout, redesigning the layout using the dedicated storage method, and simulating the cost of moving goods before and after improvement. The results showed that the new layout can reduce the cost of moving goods and improve the operational efficiency of the warehouse. Comparison of the results of the displacement distance of the layout before and after improvement is 3,156 m / month. While the comparison of the results of the calculation of material handling costs before and after the improvement is Rp3,828,274.56/year. The main conclusion of this research is that the application of the dedicated storage method is effective in minimising the cost of moving goods. The contribution of this research is to provide practical guidance for companies in designing warehouse layouts that are more efficient and reduce operational costs.
Minimasi Bullwhip Effect dengan Metode EOQ pada Supply Chain: Studi Kasus Distributor Susu XX Hadiwijaya, Syarif; Ramadhandika, Tiara; Suwanda, Suwanda; Butarbutar, Florida; Assidiq, Muhammad Nurhasan
Industrika : Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol. 9 No. 3 (2025): Industrika: Jurnal Ilmiah Teknik Industri
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tulang Bawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37090/indstrk.v9i3.2319

Abstract

XX Milk distributors face the bullwhip effect, which is fluctuations in excess demand due to inaccurate information and a suboptimal ordering system, causing stock inefficiency. This study aims to minimize the bullwhip effect on XX Milk Distributors by applying the Economic Order Quantity (EOQ) method. The research uses a quantitative approach with an explanatory design. The data used includes demand and sales of SGM Eksplor milk from five major retailers in Bekasi during the period from May 2022 to April 2023. The analysis techniques used include the calculation of the variance coefficient to measure the bullwhip effect before and after the implementation of EOQ, as well as inventory cost analysis. The results showed that the implementation of EOQ succeeded in reducing the bullwhip effect by 11% and optimizing inventory costs with an average savings of 1.24%.Although the EOQ method is effective in reducing demand fluctuations, this study recommends the implementation of additional strategies such as Collaborative Planning, Forecasting, and Replenishment (CPFR) and Vendor-Managed Inventory (VMI) to improve supply chain stability. In addition, the integration of artificial intelligence-based technologies can improve the accuracy of demand forecasting. With a more holistic strategy, supply chain management can become more efficient and adaptive to changing market demand. Keywords: Bullwhip effect, Economic Order Quantity, Supply chain