Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN SEMBUKAN (Paederia Foetida L.) TERHADAP KADAR BLOOD UREA NITROGEN DAN KREATININ MENCIT (Mus Musculus) Suwahyuni Mus; Nurzadrina Wahyuddin; Sitti Rahimah; Elisabeth Melani
Majalah Farmasi dan Farmakologi Vol. 27 No. 4 (2023): MFF SPECIAL ISSUE
Publisher : Faculty of Pharmacy, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/mff.v27i4.30054

Abstract

Sembukan (Paederia foetida L.) merupakan salah satu tanaman yang digunakan untuk pengobatan. Namunsebelum diolah menjadi bahan obat sangat penting untuk menguji keamanan daun sembukan. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui efek toksik pemberian ekstrak etanol daun sembukan terhadap kreatinin danBlood Urea Nitrogen pada mencit. Mencit yang digunakan sebanyak 20 ekor yang dibagi menjadi 4 kelompokyaitu kelompok I kontrol (aquades), dan 3 kelompok uji yang diberi ekstrak etanol daun sembukan dengandosis 500 mg/KgBB (kelompok II), 1000 mg/KgBB (kelompok III), dan 2000 mg/KgBB (kelompok IV) selama 14hari lalu diukur kadar Blood Urea Nitrogen dan kreatinin. Hasil penelitian menunjukkan kadar Blood UreaNitrogen dan kreatinin tertinggi terdapat pada kelompok IVdosis 2000 mg/KgBB yaitu sebesar 55.6 mg/L danKreatinin 0.52 mg/L. Nilai ini masih termasuk dalam rentang kadar normal sehingga dapat disimpulkan bahwapemberian ekstrak etanol daun sembukan pada dosis 500 mg/KgBB, 1000 mg/KgBB dan 2000 mg/KgBB tidakmenyebabkan efek toksik pada ginjal mencit.
Fraksi Daun Andong Merah (Cordyline fruticose (L.) A. Cheval) Berpotensi sebagai Sitotoksik Metode BSLT Yuri Pratiwi Utami; Imrawati Imrawati; Suwahyuni Mus; Andi Astri Sri Nurul Fardila Astri; Rahmah Mustarin
JOURNAL OF NONCOMMUNICABLE DISEASES Vol 4, No 1 (2024): April 2024
Publisher : Poltekkes Kemenkes Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jond.v4i1.974

Abstract

Andong merah (Cordyline fruticosa (L.) A. Cheval) merupakan tanaman yang banyak digunakan sebagai obat tradisional. Kandungan senyawa yang ada pada tanaman andong merah berupa metabolit sekunder diantaranya polifenol, flavonoid, saponin, alkaloid, steroid dan triterpenoid sedangkan pada daun andong merah mengandung senyawa polifenol, tannin dan flavonoid. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui sitotoksisitas fraksi daun andong merah (C. Fruticosa) terhadap larva udang Artemia salina Leach menggunakan metode BSLT. Ekstrak etanol 70% menghasilkan tiga fraksi yaitu fraksi n-heksan, fraksi etil asetat, dan fraksi etanol-air dengan teknik ekstraksi cair-cair (ECC) menggunakan tiga pelarut. Kemudian diuji sitotoksisitasnya dari seri konsentrasi 20 ppm, 40 ppm, 60 ppm, 80 ppm dan 100 ppm serta kontrol negatif. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini berupa aktivitas sitotoksik fraksi dengan parameter nilai LC50 yaitu fraksi n-heksan 25,05 ppm ppm, fraksi etil aetat 85,21 ppm dan fraksi etanol-air 32,39 ppm. Kesimpulannya yakni fraksi dari daun andong merah (C. Fruticosa) termasuk dalam kategori sitotoksistas kuat. Cordyline fruticosa (L.) A. Cheval is a plant that is widely used as a traditional medicine. The compounds contained in the red oak plant are secondary metabolites including polyphenols, flavonoids, saponins, alkaloids, steroids and triterpenoids whereas in the leaves of the red andong contain compound polyphenol, tannins and flavanoids. The aim of the study was to determine the cytotoxicity of the C. fruticosa fraction to the larvae of the shrimp Artemia salina Leach using the BSLT method. The 70% ethanol extract produces three fractions namely the n-hexane fraction, the ethyl acetate fraction and the ethanole-water fraction using the liquid-liquid extraction technique (ECC) using three solvents. Then they tested their cytotoxicity from a series of concentrations of 20 ppm, 40 ppm and 60 ppm as well as negative controls. The results obtained from this study were fractional cytotoxic activity with LC50 parameters of 25.05 ppm n-hexane fraction, 85.21 ppm ethyl acetate fraction and 32.39 ppm ethanol-water fraction. The conclusion is that the fraction of the C. Fruticosa leaves belongs to the category of strong cytotoxists
PENGUJIAN AKTIVITAS ANALGETIK DAN ANTIPIRETIK EKSTRAK ETANOL DAUN TENDANI (Ganiothalamus macrophyllus (Blume) Hook. F. & Thomson) Rahimah, Sitti; Mirnawati Salampe; Suwahyuni Mus; Ismail Ismail; Michrun Nisa; Supardi
Jurnal Kefarmasian Akfarindo Vol 8 No 1 (2023)
Publisher : Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37089/jofar.v8i1.200

Abstract

Nyeri dan demam merupakan kondisi yang dapat dialami oleh semua orang pada segala usia. Salah satu tanaman yang secara empiris telah banyak digunakan sebagai obat untuk penaganan nyeri dan demam khususya oleh masyarakat suku Dayak adalah tendani. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas analgetik dan antipiretik ekstrak daun tendani pada mencit. Hewan coba dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan yaitu kelompok 1 sebagai kontrol negative (Na CMC), kelompok 2 sebagai kontrol positif, kelompok 3,4 dan 5 untuk pemberian ekstrak daun tendani masing-masing dengan dosis 100 mg/KgBB, 200 mg/KgBB, dan 300 mg/KgBB. Pada pengujian aktivitas analgetik, hewan coba diinduksi nyeri dengan asam asetat 1% sebelum pemberian sampel uji dengan asam mefenamat sebagai kontrol positif. Pada pengujian Pada pengujian aktivitas antipiretik, hewan coba diinduksi demam dengan pepton 12,5% setelah pemberian sampel uji dengan paracetamol sebagai kontrol positif. Hasil penelitian menujukan bahwa pemberian ektrak daun tendani memiliki aktivitas dalam menghambat terjadinya nyeri dan menurunkan demam setelah induksi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak daun tendani memiliki aktivitas sebagai analgetik dan antipiretik.
UJI STABILITAS DAN IRITASI FORMULA KRIM ANTI NYERI EKSTRAK ETANOL DAUN KELOR (Moringa oleifera) Amriani Sapra; Suwahyuni Mus; Rifka Malluka; Dwirandy Dwirandy
Jurnal Ilmiah Manuntung Vol 6 No 2 (2020): Jurnal Ilmiah Manuntung
Publisher : jurnal ilmiah manuntung sekolah tinggi ilmu kesehatan samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51352/jim.v6i2.380

Abstract

Moringa oleifera leaf contains quercetin act as an analgesic by inhibiting cyclooxygenase and lipooxygenase. These enzymes interfere synthesis of prostaglandins by arachidonic acid and lead to reduce pain. This study aimed to obtain a physically stable M/A cream formula from the lyophilized ethanol extract of Moringa leaf and to determine the irritation effect. The cream prepared with variations of cetyl alcohol concentration F1 (2%), F2 (4%,) and F3 (6%). The cream stability was determined with organoleptic, homogeneity, type of emulsion, pH, viscosity, and spreadability parameters after accelerated condition. The Irritancy test was determined to the Albino Oryctolagus cuniculus. The results showed that F1 has the best stability than F2 and F3 and showed irritation index 0,5 classified as moderate irritation.