Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Interaksi Digital sebagai Alternatif Pembelajaran Bagi AUD Berkebutuhan Khusus di RA Ulumul Qur’an Al Madani Banjarbaru Uswatun Nisa
Annual Conference on Islamic Early Childhood Education (ACIECE) Vol 6 (2022): The 6th Annual Conference On Islamic Early Childhood Education
Publisher : Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Interaksi antara guru dan peserta didik merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam kegiatan belajar mengajar. Bagi peserta didik berkebutuhan khusus, interaksi mempunyai peranan vital dalam mendorong kemampuan, keterampilan dan kepercayaan diri peserta didik secara matang. Pendidikan inklusi menjadi wadah yang saat ini dipandang visioner untuk membangun sistem interaksi yang positif melalui komunikasi, modeling hingga prinsip pengajaran diferensiasi atau berdasar kebutuhan peserta didik. Dalam keseharian di RA Ulumul Qur’an Al Madani, partisipasi aktif dari setiap peserta didik normatif maupun berkebutuhan khusus menjadi pondasi dasar dalam menciptakan sebuah sistem yang menginternalisasikan nilai-nilai kebaikan pengajaran seperti sikap saling menghargai, tidak diskriminatif, penerimaan, toleransi, kerjasama/ kolaborasi melalui peer teaching, akomodatif dan menghidupkan otak sosial atau sikap empati antar individu. Selama terjadinya situasi pandemi tahun lalu, peserta didik mengalami gap dalam loose teaching yang menyebabkan keharusan mereka untuk melaksanakan pembelajaran melalui sistem daring. Interaksi yang selama ini berjalan secara langsung melalui pengalaman dalam rentang pembelajaran yang menyatu, konkrit dan learning by doing lainnya digantikan sementara waktu oleh interaksi yang bersifat digital, dimana pembelajaran terjadi secara tidak langsung melalui platform digital dan transmisi komunikasi yang juga tidak senatiasa luwes. Interaksi digital bagi anak berkebutuhan khusus memangkas lebih banyak ruang dalam latihan, menanamkan kesan dan mengasah kemampuan bersosialiasi mereka di lingkungan yang inklusif. Interaksi digital memberikan pilihan yang cukup bias bagi sebagian peserta didik. kendati demikian, ketidakpuasan terhadap hasil dari proses interaksi digital ini dirasakan oleh orang tua dengan peserta didik berkebutuhan khusus. Ruang yang sebenarnya ingin menjadi praktek pengayaan tentang implementasi sikap kecakapan sosial, belajar nilai emosi-perilaku yang baik hingga kemandirian hanya terdapat pada wadah yang menghadirkan figur/ sosok guru dan teman sebaya secara riil. Oleh sebab itu, interaksi digital pada konteks ini dianggap sebagai sarana kompensatoris/ alternatif pendamping pembelajaran.
MENINGKATKAN PEMAHAMAN MITIGASI BENCANA PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN SAINS, VIDEO EDUKASI DAN PRAKTIK SIMULASI Firdha Hayati; Anwar Zain; Uswatun Nisa; Hanifah Hanifah; Anisa Fitri Syahida
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 5 (2023): martabe : jurnal pengabdian kepada masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i5.1533-1544

Abstract

Provinsi Kalimantan Selatan mengalami hujan berturut turut selama 14 hari dengan intensitas tinggi mengakibatkan bencana alam. Fenomena ini menimbulkan banjir, longsor, hilangnya pemukiman warga, gugurnya korban jiwa serta rusaknya lingkungan dan fasilitas umum. Sebanyak 10 dari 13 Kabupaten/ Kota terdampak banjir di Kalimantan Selatan. Selain orang dewasa yang menjadi korban, anak-anak juga menjadi kelompok masyarakat yang paling banyak terkena dampak segi materil dan juga dari segi psikologis/ traumatis.  Berlatar belakang tersebut maka peneliti tertarik untuk mengadakan kegiatan mitigasi bencana pada anak usia dini melalui kegiatan sains, video edukasi dan juga praktik simulasi bencana alam. Kegiatan ini bertujuan agar anak dapat mampu memahami dan mengurangi risiko bencana alam banjir dengan menjaga lingkungan dan sejenisnya. Kemudian anak diharapkan mampu menanggulangi bencana alam dengan menyelamatkan diri. Kegiatan ini dilaksanakan sebanyak 1 kali dengan memberikan materi pembelajaran melalui kegiatan sains, menunjukkan video edukasi dan mendampingi praktik simulasi dalam penanganan bencana. Hasil dari kegiatan ini ialah anak mampu memahami proses terjadinya hujan, penyebab timbulnya banjir maupun cara menjaga kelestarian lingkungan yang aman dari banjir dan anak mampu mempraktikan cara menyelematkan diri dari bencana setelah sebelumnya diberikan pengetahuan tentang mitigasi bencana.
EARLY DETECTION OF CHILDREN WITH SPECIAL NEEDS AND ADAPTIVE LEARNING DESIGN PROGRAM ON EARLY CHILDHOOD EDUCATION Uswatun Nisa; Akhmad Rifandi; Mardiah Mardiah; Anisa Fitri Syahrida
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 5 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i5.16615

Abstract

Abstrak: Realitas guru kerap kali dihadapkan dengan permasalahan anak yang tidak mampu mengikuti proses belajar mengajar dengan baik, adanya anak dengan gangguan inatensi dan hiperaktivitas, anak yang sangat dependen dengan guru, agresi/berperilaku impulsif hingga kondisi anak dengan lamban belajar, sulit mengikuti pembelajaran calistung dasar dan lain sejenisnya berimplikasi pada bertambahnya beban guru dalam mendidik anak-anak usia dini di sekolah. Minimnya sumber rujukan, informasi dan edukasi tentang perhatian terhadap sekelompok minoritas anak tersebut tidak jarang melahirkan stigma/label yang mengurangi konsep diri anak di masa depan. Anak kemudian di cap dengan ciri atau sebutan tertentu hanya karena paradigma yang keliru terhadap kebutuhan khusus anak. Bertolak dari gambaran permasalahan di atas, penulis berinisiatif untuk melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan lembaga mitra sekolah TK Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) sekota Banjarmasin dengan tujuan untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis tentang dunia pendidikan inklusi sebagai sebuah realitas yang semua guru tidak dapat lari darinya. Guru diorientasikan agar memiliki sikap yang positif terhadap keberadaan anak usia dini berkebutuhan khusus. Kegiatan ini akan mengajak 34 orang guru untuk belajar tentang materi pendidikan inklusi dengan metode sharing session, forum discussion group, refleksi dan evaluasi lingkungan belajar guna memetakan persoalan anak dengan indikasi kebutuhan khusus hingga tindakan investigasi dalam menyusun perencanaan pembelajaran yang tepat. Hasil dari kegiatan menunjukkan bahwa guru memperoleh insight yang inklusif, adanya perubahan perilaku negatif ke arah yang lebih baik dalam merangkul, menerima dan melayani anak dengan kebutuhan khusus yang tersebar di sekolah masing-masing. Keberhasilan kegiatan diukur melalui tracing knowledge peserta sebelum dan sesudah kegiatan yang meningkat dari angka 65% menjadi 95 persen.Abstract: The reality of teachers often faced with the issues of students that unable to participate proficiently in learning process. There are students with attention deficit and hyperactivity disorder, highly dependent on a teacher, aggression or impulsive behavior, slow learner and other similar challenges. These issues result to increase a burden on teachers in educate early children at schools. The lack of references, information, and education about preference to these minority groups are often leads to stigmatization and labels that devaluate of children self-concept in the future. Children are sometimes labeled or identified based on misconceptions about their special needs. Based on the previous issues, the author took the initiative to engage in community services collaboration with Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) kindergarten in Banjarmasin with a purpose to improve critical thinking skill and a positive attitude that every teacher could not escape. As a result found that teachers gained inclusive insights and experienced a positive changes in behavior of embracing, accepting, and serving children with special needs through their schools. This activity will invite 34 teachers to learn about inclusive education within sharing sessions, forum discussion groups, reflection, and evaluation of learning environment. The aim is to map the issues faced by children with special needs and take investigative actions in developing appropriate lesson plans that measure through tracing knowledge participants before and after which increased from 65% to 95% succeed.
The Role of Shadow Teachers For Supporting Learning Assistance on Children with Special Needs in Inclusive Early Childhood Education Uswatun Nisa; Anwar Zain; Aulia Rahmah
Journal of Islamic Education Students (JIES) Vol 4, No 1: Mei 2024
Publisher : Universitas Islam negeri Mahmud Yunus Batusangkar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31958/jies.v4i1.12298

Abstract

Inclusive education is an implementation of the international consensus of providing education for all. Every child is given the rights as a citizen, including the right to access adequate and quality education. Inclusive education rejects dichotomies and discrimination because children are seen as having equal dignity and worth. Likewise with children with special needs such as autism, down syndrome, attention deficit hyperactivity disorder and other physical, mental and neurological obstacles. Differences in treatment encourage the presence of accompanying teachers for children with special needs at every school level. This qualitative study uses a narrative descriptive approach to explore the importance of accompanying teachers in supporting learning assistance for children with special needs. Data was obtained through field observations, interviews and documentation of 4 accompanying teachers with social work laboratory backgrounds and 2 class teachers at the school. The findings were obtained in conjunction with the data analysis process by the author as the main research instrument, seeing that accompanying teachers reflect each child's profile to accommodate needs, support learning and improve children's self-development skills activities.
Questioning The Role Of Supervisors In Supporting The Advance And Quality Of Islamic Education Teacher’s Performance In Satui Area Of Tanah Bumbu Regency Uswatun Nisa; Selamat Maulana
Tajdid Al-Athfal Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas muhammadiyah Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35747/taj.v1i1.70

Abstract

Supervisors are one of education component that play a role in ensuring and encouraging the advance of early childhood teacher’s about Islamic education performance in both Madrasah and early childhood istitute units. In practice, supervisors do not only function as supervisors but also as facilitators, counselors and motivators in order to create a conducive teaching and learning situation under their supportive environment. This paper is a field type research with a qualitative descriptive that focuses on exploring the role of supervisors including aspects of guidance Islamic education for early childhood teacher in Satui area, Tanah Bumbu regency. Through narratives, words, notes, reports that collected from several selected respondend representations, then enriched with the result of observations, interviews and documentation, also the analysis was conducted through data triangulation techniques; reduction, coding and display. The findings reveal that the duties, roles and functions of supervisors have been carried out regularly/routinely, formally with the specified standards. Especially the implementation of coaching and mentoring in preparing the completeness of learning tools, advancing teacher competence to escorting supervision. However, there are a number of internal and external constraints that can hinder the monitoring process, such as the availability of time, the presence of supervisory resources, and dissemination for the broader forum.