Harif Fadhillah
Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengaturan Tentang Tenaga Kesehatan Dalam Peraturan Perundang-Undangan Dan Azas Kepastian Hukum Harif Fadhillah; Endang Wahyati; Budi Sarwo
SOEPRA Vol 5, No 1: Juni 2019
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.669 KB) | DOI: 10.24167/shk.v5i1.1653

Abstract

UUD NRI 1945 selaku konstitusi hukum tertinggi Indonesia mengamanatkan pemenuhan kebutuhan dasar dan hak sipil setiap warga Negara yang meliputi kebutuhan kesehatan sehingga dibutuhkan undang-undang di bidang kesehatan yang menjamin terpenuhinya kebutuhan warga Negara masyarakat akan jaminan pelayanan kesehatan yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaturan tenaga kesehatan yang telah diatur dengan undang-undang dan azas kepastian hukum. Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum normatif dengan pendekatan doctrinal legal approach dan statuteapproach dengan desain penelitian kualitatif. Hasil Penelitian meliputi: 1) Ditemukan norma yang tidak konsisten pada UU Nomor 36/2009 pada  pasal 21 ayat (2) dan (3). 2) Perbedaan Terminologi tenaga Kesehatan pada UU No. 44/2009, UU No. 29/2004, UU No. 38/2014 dan UU No. 36/2014 menimbulkan perbedaan dalam mengklasifikasi tenaga kesehatan. 3) Perbedaan tingkat Pengaturan Tenaga Kesehatan di Indonesia. Rekomendasi: 1) Mengamandemen UU No. 36/2009 agar lebih menjamin kepastian hukum, karena UU Kesehatan sering menjadi rujukan Perundang-undangan lainnya. 2) DPR, Pemerintah dan Organisasi Profesi masing-masing tenaga kesehatan mengupayakan pengaturan dengan UU tersendiri. 3) Pemerintah segera menerbitkan Peraturan Pelaksanaan UU yang mengatur Tenaga Kesehatan 4) Pelaksana Peraturan perundang-undangan hendaknya menggunakan azas Preferensi dalam menyikapi peraturan perundang-undangan yang mengatur tenaga kesehatan yang bertentangan, tidak jelas dan tidak konsisten. 5) Organisasi Profesi harus Proaktif dalam membela kepentingan anggota dan selalu berkoordinasi dengan pemerintah sesuai dengan Peran dan fungsinya.
Edukasi Kesehatan Mental (Masalah Psikososial) pada Remaja Nuraenah Nuraenah; Giri Widakdo; Naryati Naryati; Aisyah Aisyah; Harif Fadhillah; Annisya Adelia; Meisya Adelia
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 10 (2023): Volume 6 No 10 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i10.12155

Abstract

ABSTRAK Menurut data di Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, menunjukan bahwa lebih dari 19 juta penduduk yang berusia lebih dari 15 tahun mengalami gangguan mental emosional. Serta lebih dari 12 juta penduduk yang berusia lebih dari 15 tahun mengalami kecemasan. Indonesia National Adolescent Mental Health Survey (2022) menjelaskan, 15,5 juta (34,9%) remaja mengalami masalah mental dan 2,45 juta (5,5%), dimana baru 2,6% yang mengakses layanan konseling, baik emosi maupun perilaku. Cemas dan Depresi merupakan gangguan mental atau alam perasaan yang umumnya ditandai dengan perasaan sedih/murung, kehilangan minat atau kesenangan, penurunan energi, perasaan bersalah atau rendah diri, sulit tidur atau nafsu makan berkurang, perasaan kelelahan dan kurang konsentrasi.  Kondisi tersebut dapat menjadi kronis dan berulang, serta akhirnya secara substansial dapat mengganggu kemampuan individu dalam menjalankan tanggung jawab sehari-hari. Di tingkat yang paling parah, depresi dapat menyebabkan bunuh diri. Meningkatkan kemampuan kognitif dan psikomotor remaja di SMK 39 Jakarta tentang Kesehatan Mental (terkait masalah psikososial pada Remaja). Pada 100 remaja Di SMA Negeri X-X-X Jakarta terdapat 70 responden mengalami depresi dan 10 responden yang tidak mengalami depresi atau resiko mengakhiri hidup serta 20 responden mengalami risiko kedua gejala tersebut. Dengan adanya permasalahan diatas maka  upaya yang akan dilakukan adalah Penguatan  Kesehatan Mental pada Siswa dan Siswi SMK 39 Cempaka Putih Tengah VI Jakarta Pusat, meliputi : 1) Peningkatan kemampuan kognitif dan psikomotor siswa  dan siswi SMKN 39 Cempaka Putih Tengah VI Jakarta Pusat 2) Identifikasi Kecemasan Siswa  dan siswi SMKN 39 Cempaka Putih Tengah VI Jakarta Pusat, 3) Identifikasi  Depresi Siswa  dan siswi SMKN 39 Cempaka Putih Tengah VI Jakarta Pusat, 4) Role Play TANADASHIP pada Siswa  dan siswi SMKN 39 Cempaka Putih Tengah VI Jakarta Pusat. Kata Kunci: Kesehatan Mental (Kecemasan dan Depresi), Remaja.  ABSTRACT According to data from Basic Health Research (Riskesdas) in 2018, it shows that more than 19 million people aged over 15 years experience mental emotional disorders. And more than 12 million people aged over 15 years experience anxiety. The Indonesian National Adolescent Mental Health Survey (2022) explains that 15.5 million (34.9%) adolescents experience mental problems and 2.45 million (5.5%), of which only 2.6% access counseling services, both emotional and emotional. as well as behavior. Anxiety and depression are mental or emotional disorders which are generally characterized by feelings of sadness/gloomy, loss of interest or pleasure, decreased energy, feelings of guilt or low self-esteem, difficulty sleeping or reduced appetite, feelings of tiredness and lack of concentration. The condition can become chronic and recurrent, and can ultimately substantially interfere with an individual's ability to carry out daily responsibilities. At its most severe level, depression can lead to suicide. Improving the cognitive and psychomotor abilities of teenagers at SMK 39 Jakarta on Mental Health (related to psychosocial problems in teenagers). Of the 100 teenagers at SMA Negeri X-X-X Jakarta, 70 respondents experienced depression and 10 respondents did not experience depression or the risk of ending their lives and 20 respondents experienced the risk of both symptoms. Given the above problems, efforts will be made to strengthen the mental health of students at SMK 39 Cempaka Putih Tengah VI, Central Jakarta, including: 1) Increasing the cognitive and psychomotor abilities of students at SMKN 39 Cempaka Putih Tengah VI, Central Jakarta 2) Identifying anxiety. Students of SMKN 39 Cempaka Putih Tengah VI Central Jakarta, 3) identification of depression of students of SMKN 39 Cempaka Putih Tengah VI Central Jakarta, 4) Role Play TANADASHIP among students of SMKN 39 Cempaka Putih Tengah VI Central Jakarta. Keywords: Mental Health (anxiety and Depression), Teenager.
Upaya Peningkatan Kemampuan Adekuasi Perawat Ruang Hemodialisa di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih Aisyah Aisyah; Naryati Naryati; Giri Widakdo; Nuraenah Nuraenah; Harif Fadhillah; Ineke Kusuma Waluyo; Agniatul Mahmudah
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 10 (2023): Volume 6 No 10 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i10.12151

Abstract

ABSTRAK Gagal ginjal kronik (GGK) merupakan gangguan fungsi ginjal yang progresif dan tidak dapat pulih kembali, dimana tubuh tidak mampu memelihara metabolisme dan gagal menjaga keseimbangan cairan dan elektolit yang mengakibatkan terjadinya peningkatan ureum (Desfrimadona, 2016). Berdasarkan data trimester awal 2023, angka rata-rata kejadian anemia pada pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis di RS. Islam Jakarta Cempaka Putih, 163  pasien aktif dengan hemodialisis reguler,  atau sebanyak 6-8  % mengalami anemia, dengan rata-rata nilai Hb<10 gram/dl, kelebihan cairan sebanyak  4-6 %, kurang dukungan keluarga 5-7% , dan karena biaya sebesar  5-10 %. Gambaran diatas menjelaskan bahwa pasien gagal ginjal kronik dengan hemodialisis  di RSIJ Cempaka Putih , mengalami anemia renal dan kelebihan cairan masih cukup tinggi dan pencapaian adekuasi hemodialisis belum maksimal. Tujuan program kemitraan masyarakat (PKM) ini adalah umtuk meningkatkan kemampuan adekuasi perawat hemodialisa , sehingga dapat memberikan hasil yang maksimal pada tindakan  hemodialisa yang dilakukan  oleh pasien di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih. Metode yang akan diterapkan untuk mencapai tujuan/target program abdimas ini melalui pemberdayaan melalui pelatiahan adukasi perawat hemodialisis dengan narasumber yang kompeten  dengan bidang tersebut. Adanya peningkatkan kemampuan adekuasi perawat hemodialisa. Terbentuknya tim adekuasi hemodialisa dan discharge planning. Kata Kunci: Hemodialisa, Manajemen Adekuasi  ABSTRACT Chronic renal failure (CKD) is a progressive and irreversible disorder of kidney function, where the body is unable to maintain metabolism and fails to maintain fluid and electrolyte balance, resulting in an increase in urea (Desfrimadona, 2016). Based on data from the first trimester in 2023, the average incidence of anemia in chronic kidney disease patients undergoing hemodialysis in hospitals. Islam Jakarta Cempaka Putih, 163 active patients on regular hemodialysis, or as many as 6-8% have anemia, with an average Hb value <10 grams/dl, excess fluid of 4-6%, lack of family support 5-7%, and because the costs are 5-10%. The description above explains that patients with chronic renal failure on hemodialysis at RSIJ Cempaka Putih, experience renal anemia and fluid overload is still quite high and the achievement of hemodialysis adequacy is not yet optimal. The aim of this community partnership program (PKM) is to improve the adequacy capabilities of hemodialysis nurses, so that they can provide maximum results in hemodialysis procedures carried out by patients at the Jakarta Cempaka Putih Islamic Hospital. The method that will be applied to achieve the goals/targets of this community service program is through empowerment through hemodialysis nurse education training with resource persons who are competent in this field. Keywords: Hemodialysis, Adequacy Management
Pengaruh Edukasi Terintegrasi Terhadap Manajemen Adekuasi Asuhan Pasien Hemodialisis di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih Naryati Naryati; Giri Widakdo; Aisyah Aisyah; Nuraenah Nuraenah; Harif Fadhillah; Uus Husni Mahmud; Ineke Kusuma Waluyo; Rony Heryadi
Malahayati Nursing Journal Vol 5, No 10 (2023): Volume 5 Nomor 10 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v5i10.12153

Abstract

ABSTRACT Patients with chronic kidney failure can improve the quality and quantity of life by undergoing kidney replacement therapy. In clients with kidney failure, to eliminate residual toxins, excess fluid and to improve electrolyte adequacy using the principles of external and internal dialysis osmosis systems, hemodialysis is required. Based on data taken in the first trimester of 2023, the average rate of anemia in chronic kidney disease patients undergoing regular hemodialysis in hospitals. Islam Jakarta Cempaka Putih is known to have 163 active patients on regular hemodialysis or as many as 6-8% have anemia with an average HB value <10 grams/dl, an average of 4-6% excess fluid, 5-7% less family support, Because the fees are 5-10%. The description above explains that in patients on hemodialysis for chronic kidney disease at RSIJ Cempaka Putih, the rate of renal anemia and fluid overload is still quite high and the achievement of hemodialysis adequacy has not yet been achieved to the maximum. Integrated educational implementation is to maintain Kt/V, Kt/V is the ratio of urea clearance or clearance (K) and hemodialysis time (t) to the distribution volume of urea in human body fluids (V) thus making hemodialysis effective for cleaning toxins waste from body metabolism. The aim of this study was to analyze the effect of integrated education on adequacy in patients undergoing hemodialysis at the Jakarta Cempaka Putih Islamic Hospital. The research method that the researcher will carry out is quantitative analysis with a cohort approach, using the Dependent T Test. Furthermore, the targeted outputs are teaching materials for adequacy management in hemodialysis patients, final research reports, publication of scientific journals of at least Sinta 4, Integrated Education Benner on Adequacy Management. The statistical test results obtained a value of 0.0001, so there was an average difference between the first and second knowledge adequacy measurements for respondents (hemodialysis nurses) after the intervention. The influence of integrated education on the adequate management of care for hemodialysis patients at the Jakarta Cempaka Putih Islamic Hospital. Keywords: Integrated Education, Adequacy Management, Hemodialysis    ABSTRAK Penderita penyakit gagal ginjal kronik untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hidupnya dengan melakukan terapi pengganti ginjal. Pada klien gagal ginjal untuk menghilangkan sisa toxik, kelebihan cairan dan untuk memperbaiki ketidakseimbangan elektrolit dengan prinsip osmosis system dialisa eksternal dan internal diperlukan tindakan yaitu hemodialisa. Berdasarkan data yang diambil pada tri-semester awal 2023, angka rata-rata anemia pada pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis secara reguler di RS. Islam Jakarta Cempaka Putih diketahui sejumlah 163  pasien aktif dengan hemodialisis reguler atau sebanyak 6-8  % mengalami anemia dengan rata-rata nilai HB<10 gram/dl, Kelebihan cairan rata-rata 4-6 %, Dukungan keluarga 5-7% kurang, Karena biaya 5-10 %. Gambaran diatas menjelaskan bahwa pada pasien dengan hemodialisis  pada penyakit ginjal kronik di RSIJ Cempaka Putih, angka anemia renal dan kelebihan cairan masih cukup tinggi dan pencapaian adekuasi hemodialisis belum pada pencapian yang maksimal. Implementasi edukasi  Terintregasi adalah untuk mempertahankan Kt/V, Kt/V adalah rasio dari bersihan urea atau klirens (K) dan waktu hemodialisis (t) dengan volume distribusi urea dalam cairan tubuh manusia (V) sehingga membuat hemodialisis menjadi efektif untuk membersihkan toksin-toksin sisa metabolisme tubuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh edukasi terintegrasi terhadap adekuasi pada pasien yang  menjalani hemodialisis di rumah sakit islam jakarta cempaka putih. Metode penelitian yang akan peneliti lakukan adalah analisis kuantitatif dengan pendekatan Kohort, dengan menggunakan Uji T Dependent. Selanjutnya luaran yang ditargetkan adalah bahan ajar manajemen adekuasi pada pasien hemodialisis, Laporan akhir penelitian, Publikasi jurnal ilmiah minimal Sinta 4, Benner Edukasi Terintegrasi terhadap Manajemen Adekuasi. Hasil uji statistic didapatkan nilai 0,0001, sehingga terdapat perbedaan rata-rata antara pengukuran pengetahuan adekuasi pertama dan kedua bagi responden (perawat hemodialisa) setelah dilakukan intervensi. Adanya pengaruh edukasi terintegrasi terhadap manajemen adekuasi asuhan pasien hemodialisis di rumah sakit islam jakarta cempaka putih. Kata Kunci: Edukasi Terintegrasi, Manajemen Adekuasi, Hemodialisis