Naryati Naryati
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pelaksaanaan Pemberantasan Sarang Nyamuk: Menguras, Menutup, Mengubur Atau Mendaur Ulang (3M) Dalam Upaya Pencegahan Penyakit Demam Berdarah Di RW 02 Kelurahan Cakung Barat Nabilla Azizah; Naryati Naryati
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Volume 1 Nomor 4 Desember 2021
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.747 KB) | DOI: 10.33024/mahesa.v1i4.5291

Abstract

ABSTRACT: FACTORS RELATED TO IMPLEMENTATION OF ERADICATION OF MOSQUITO NESTS (3M) IN ERADICATION EFFORTS PREVENTION OF DENTAL FEVER DISEASE IN RW 02 KELURAHAN CAKUNG BARAT Introduction: Mosquito Nest Eradication or PSN is an activity to eradicate the eggs, larvae, and cocoons of mosquitoes that transmit dengue hemorrhagic fever in their breeding sites. PSN is influenced by several factors, such as knowledge, education, attitudes, and the role of jumantik.Objective: To analyze the factors related to the implementation of 3M PSN in the community in RW 02, West Cakung Village.Methods: The research design used was quantitative with a cross-sectional design. The number of samples involved was 94 respondents using the proportional stratified random sampling technique. The results of the study used Chi-Square statistical test analysis. Results: This study found that there was a relationship between knowledge (Pv=0.022), education (Pv=0.016), attitude (Pv=0.004), jumantic role (Pv=0.014), and the implementation of PSN 3M.Conclusion: Health services, especially at the Cakung District Health Center, are expected to improve programs that aim to encourage people to want to carry out PSN 3M activities in preventing DHF by further increasing education in the form of counseling about DHF and its prevention. , both held at the puskesmas and in the community. Keywords: Dengue Hemorrhagic Fever, 3M Mosquito Nest Eradication (PSN), Knowledge, Education, Attitude, The Role of Jumantik.  INTISARI: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSAANAAN PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK (3M) DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DI RW 02 KELURAHAN CAKUNG BARAT  Pendahuluan: Pemberantasan sarang nyamuk atau PSN merupakan kegiatan memberantas telur, jentik dan kepompong nyamuk penular demam berdarah dengue di tempat-tempat perkembangbiakannya. PSN dipengaruhu oleh beberapa faktor, seperti pengetahuan, pendidikan, sikap,dan peran juru pemantau jentik (jumantik).Tujuan: untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan pelaksanaan PSN 3M pada masyarakat di RW 02 Kelurahan Cakung Barat.Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Jumlah sampel yang dilibatkan sebanyak 94 responden dengan menggunakan teknik proportional stratified random sampling. Hasil penelitian menggunakan analisis uji statistic Chi Square. Hasil: penelitian ini memperoleh ada hubungan antara pengetahuan (Pv=0,022), pendidikan (Pv=0,016), sikap (Pv=0,004), peran jumantik (Pv=0,014) dengan pelaksanaan PSN 3M.Kesimpulan: pelayanan kesehatan khususnya di puskesmas kelurahan cakung diharapkan untuk meningkatkan program yang bertujuan untuk mendorong masyarakat agar mau melakukan kegiatan PSN 3M dalam pencegah DBD dengan cara lebih meningkatkan edukasi berupa penyuluhan tentang DBD dan pencegahannya, baik yang diadakan di puskesmas maupun di masyarakat. Kata kunci: Demam Berdarah Dengue, Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M, Pengetahuan, Pendidikan, Sikap, Peran Jumantik.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengontrolan Tekanan Darah pada Penderita Hipertendi di RW 03 Kelurahan Jagakarsa Jakarta Selatan Naryati Naryati; Nur Nabila Putri Priyono
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 1 (2022): Volume 4 Nomor 1 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.392 KB) | DOI: 10.33024/mnj.v4i1.5725

Abstract

ABSTRACT: FACTORS AFFECTING BLOOD PRESSURE CONTROL IN HYPERTENSION PATIENTS IN RW 03 KELURAHAN JAGAKARSA SOUTH JAKARTA Introduction: Blood pressure control is controlling blood pressure with systolic <140 mmHg and diastolic <90 mmHg. Controlling blood pressure in people with hypertension can be done by losing weight, exercising, adjusting a low-salt diet, improving unhealthy lifestyles, and pharmacological therapy. Blood pressure control is influenced by several factors, such as attitudes, knowledge, family support, and medication adherence.Objective: The purpose of this study was to determine the factors that influence blood pressure control in hypertension sufferers in RW 03 Jagakarsa Village, South Jakarta.Methods: The research design used was descriptive-analytic with a cross sectional approach. The number of samples involved were 42 respondents using the Z formula. The results of the study used Chi-Square statistical test analysis.Results: The results of this study obtained factors related to controlling blood pressure in patients with hypertension, namely attitude (p-value = 0.047), knowledge (p-value = 0.040), family support (p-value = 0.025), and medication. compliance (p-value = 0.040).Conclusion: Suggestions from this study are health services, especially in the community, to find out the factors that influence blood pressure control in hypertension sufferers, one of which can be overcome by developing health education programs for the community, both at the puskesmas and at the posyandu. Thus, blood pressure control can be carried out optimally for a better life. Keywords: Hypertension, Blood Pressure Control, Attitude, Knowledge  INTISARI: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGONTROLAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENDI DI RW 03 KELURAHAN JAGAKARSA JAKARTA SELATAN Pendahuluan: Pengontrolan tekanan darah merupakan tekanan darah yang terkontrol dengan sistole <140 mmHg dan diastole <90 mmHg. pengontrolan tekanan darah pada penderita hipertensi dapat dilakukan dengan cara penurunan berat badan, olahraga, pengaturan diet rendah garam, memperbaiki gaya hidup yang kurang sehat, dan terapi farmakologis. Pengontrolan tekanan darah dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti sikap, pengetahuan, dukungan keluarga dan kepatuhan pengobatan.Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengontrolan tekanan darah pada penderita hipertensi di RW 03 Kelurahan Jagakarsa Jakarta Selatan.Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif-analitik dengan pendekatan cross-sectional. Jumlah sampel yang dilibatkan sebanyak 42 responden dengan menggunakan rumus Z. Hasil penelitian menggunakan analisis uji statistic Chi-Square.Hasil: Hasil dari penelitian ini diperoleh faktor yang berhubungan dengan pengontrolan tekanan darah pada penderita hipertensi yaitu sikap (p-value = 0,047), pengetahuan (p-value = 0,040), dukungan keluarga (p-value = 0,025), dan kepatuhan pengobatan (p-value = 0,040).Kesimpulan: Saran dari penelitian ini adalah pelayanan kesehatan khususnya di masyarakat untuk mengetahui bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pengontrolan tekanan darah pada penderita hipertensi dapat diatasi salah satunya dengan mengembangkan program penyuluhan kesehatan bagi masyarakat baik di internal puskesmas maupun dilakukan di posyandu. Sehingga, pengontrolan tekanan darah dapat dilakukan secara optimal untuk menjalankan hidup yang lebih baik. Kata Kunci : Hipertensi, Pengontrolan Tekanan Darah, Sikap, Pengetahuan
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pengendalian Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di Rw 01 Kelurahan Pulau Panggang Kecamatan Kepulauan Seribu Utara Naryati Naryati; Jihan Sartika
Malahayati Nursing Journal Volume 3 Nomor 3 Tahun 2021
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.351 KB) | DOI: 10.33024/mnj.v3i3.4650

Abstract

ABSTRACT: FACTORS RELATED TO BLOOD PRESSURE CONTROL IN HYPERTENSION PATIENTS IN RW 01 KELURAHAN PULAU PANGGANG SUB-DISTRICT OF SERIBU UTARA Introduction: High blood pressure or hypertension is an abnormal increase in blood pressure in the arteries continuously for more than one period. Hypertension can cause dangerous complications if not handled properly. Complications of hypertension include disorders of the brain, cardiovascular system, kidneys and eyes, health care system, lifestyle, environmental factors, and motivation.Objective: The purpose of this study was to determine the factors associated with controlling blood pressure in patients with hypertension in RW 01 Kelurahan Pulau Panggang, North Seribu Islands District in 2021. Methods: The research design used was descriptive-analytic with a cross-sectional design. The number of samples involved was 38 respondents using the proportional stratified random sampling technique. The results of the study used Chi-Square statistical test analysis.Results: The results of this study showed that there was no significant relationship between education and blood pressure control in patients with hypertension (Pv=0.006), there was a significant relationship between knowledge and controlling blood pressure in patients with hypertension (Pv=0.008), there was a significant relationship between family support and controlling blood pressure in patients with hypertension (Pv=0.002), there is a significant relationship between health facilities and controlling blood pressure in patients with hypertension (Pv=0.004).Conclusion: educational institutions can provide further studies by including material about the importance of controlling hypertension for health so that it can be carried out optimally and the ideal body weight can be achieved. Keywords: Hypertension, Knowledge, Education, Family Support, Health Facilities.         INTISARI: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGENDALIAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI RW 01 KELURAHAN PULAU PANGGANG KECAMATAN KEPULAUAN SERIBU UTARA Pendahuluan: Penyakit darah tinggi atau hipertensi adalah suatu peningkatan abnormal tekanan darah dalam pembuluh darah arteri secara terus menerus lebih dari satu periode, Hipertensi dapat menyebabkan komplikasi yang berbahaya jika tidak ditangani dengan baik. Komplikasi hipertensi diantaranya berupa gangguan pada otak, sistem kardiovaskuler, ginjal dan mata, sistem perawatan kesehatan, pola hidup, faktor lingkungan, dan motivasi.Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pengendalian Tekanan Darah Penderita Hipertensi di RW 01 Kelurahan Pulau Panggang Kecamatan Kepulauan Seribu Utara Tahun 2021. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional. Jumlah sampel yang dilibatkan sebanyak 38 responden dengan menggunakan teknik proportional stratified random sampling. Hasil penelitian menggunakan analisis uji statistik Chi Square.Hasil: Hasil dari penelitian ini diperoleh tidak ada hubungan yang signifikan antara pendidikan dengan pengendalian tekanan darah pada penderita hipertensi (Pv=0,006), ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan pengendalian tekanan darah pada penderita hipertensi (Pv=0,008), ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan pengendalian tekanan darah pada penderita hipertensi (Pv=0,002), ada hubungan yang signifikan antara fasilitas kesehatan dengan pengendalian tekanan darah pada penderita hipertensi (Pv=0,004).Kesimpulan: institusi pendidikan dapat memberikan kajian lebih lanjut dengan cara memasukkan materi tentang pentingnya pengendalian hipertensi bagi kesehatan sehingga, dapat dilakukan dengan optimal dan berat badan ideal bisa tercapai. Kata kunci: Hipertensi, Pengetahuan, Pendidikan, Dukungan keluarga, Fasilitas Kesehatan.
Penguatan Kualitas Pendidik Klinik/Preseptor Klinik Melalui Peningkatan Kemampuan Evaluasi Pembelajaran Dengan Metode: Objective Structured Clinical Examination (OSCE) Tahap Basic Naryati Naryati; Muhammad Hadi; Rizki Nugraha Agung; Melati Fajarini; Giri Widakdo
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 7 (2022): Volume 5 No 7 Juli 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i7.6880

Abstract

ABSTRAK Implementasi pendidikan tahap profesi ners adalah peserta didik menerapkan ilmu pengetahuan teori, konsep dan keterampilan teknis yang telah dikuasai pada program akademik pada klien langsung melalui program internship dimana peserta didik dibimbing oleh seorang perawat sebagai preceptor. Keberadaan pendidik klinik/preceptor sangat diperlukan dalam menjamin keterlaksanaan layanan pasien yang berkualitas serta menjamin kompetensi peserta didik. Disamping itu, pendidik klinik/preceptor juga diperlukan untuk mengurangi stres yang mungkin dialami oleh peserta didik sebagai lulusan sarjana keperawatan baru yang belum mengenal dunia kerja sebenarnya serta untuk menjamin bahwa tanggung jawab tidak sepenuhnya berada pada peserta didik, tidak diberikan secara lebih dini atau tidak seharusnya diberikan secara kurang tepat. Metoda pembelajaran pada tahap profesi berfokus pada pelaksanaan pendelegasian kewenangan dari preceptor kepada peserta didiknya. Sedangkan kegiatan evaluasi pada tahap profesi lebih terfokus pada pembuktian bahwa peserta didik telah memiliki kompetensi yang ditetapkan dan disertai dengan kemandirian dalam menjalankan kompetensinya sebagai cerminan kewenangan telah dimiliki. Tujuan dari pelatihan OSCE diharapkan dapat memberi pemahaman tentang evaluasi dengan metode OSCE, sehingga para evaluator dapat mengevaluasi secara objektif sesuai kemampuan mahasiswa. Metode yang akan dilakukan adalah pelatihan OSCE kepada preseptor klinik rumah sakit aliansi.  Hasil yang didapatkan pre-tes dengan nilai rata-rata 65, setelah diberikan pelatihan meningkat menjadi 85. Kesimpulan yang didapatkan terjadi peningkatan pemahaman preseptor mahasiswa. Kata Kunci: Kompetensi Klinik, OSCE, Pendidikan Keperawatan, Pendidik Klinik, Preseptor Klinik ABSTRACT The implementation of the nursing profession education stage is that students apply theoretical knowledge, concepts and technical skills that have been mastered in academic programs to clients directly through an internship program where students are guided by a nurse as a preceptor. The existence of clinical educators/preceptors is very necessary in ensuring the implementation of quality patient services and ensuring the competence of students. In addition, clinical educators / preceptors are also needed to reduce stress that may be experienced by students as new nursing graduates who are not familiar with the real world of work and to ensure that the responsibility is not entirely on the students, is not given earlier or should not be given. given incorrectly. The learning method at the professional stage focuses on implementing the delegation of authority from the preceptor to his students. Meanwhile, evaluation activities at the professional stage are more focused on proving that students have the competencies defined and accompanied by independence in carrying out their competencies as a reflection of the authority they have. The purpose of the OSCE training is expected to provide an understanding of evaluation using the OSCE method, so that evaluators can evaluate objectively according to students' abilities. The method that will be used is OSCE training for clinical precepts of alliance hospitals. The results obtained pre-test with an average value of 65, after being given the training increased to 85. The conclusion obtained was an increase in the understanding of students' precepts. Keywords: Clinical Competence, OSCE, Nursing Education, Clinical Educator, Clinical Precept
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pengendalian Kadar Gula Darah Pada Penyandang Diabetes Mellitus Di Kelurahan Bukit Betung Sungailiat Bangka Mega Yustika; Naryati Naryati
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 2, No 4 (2022): Volume 2 Nomor 4 (2022)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.313 KB) | DOI: 10.33024/mahesa.v2i4.6876

Abstract

ABSTRACT Diabetes mellitus (DM) is a disease or metabolic disorder characterized by high blood sugar levels accompanied by impaired carbohydrate, lipid, and protein metabolism as a result of insulin function insufficiency. Risk factors that can be controlled in blood sugar levels are physical activity, a healthy diet with balanced nutrition, medication adherence, and stress control. The purpose of this study was to determine the factors associated with controlling blood sugar levels in people with diabetes mellitus in Kelurahan Bukit Betung Sungailiat Bangka Tahun 2021. The design used was a quantitative study with a correlational analytical research design and a cross-sectional approach. The number of samples involved was 60 respondents using a simple random sampling technique. Results of this study showed that there is a correlation between physical activity and blood sugar levels (Pv = 0.001), there is a correlation between a healthy balanced diet and blood sugar levels (Pv = 0.001), there is a correlation between stress control and blood sugar levels (Pv = 0.037), and correlation between medication adherence and blood sugar levels (Pv=0.045). It is hoped that health services, especially in Puskesmas and Posyandu Elderly, Kelurahan Bukit Betung are expected to improve programs that aim to encourage people with diabetes mellitus to achieve optimal quality of life by further improving education in the form of counseling about diabetes mellitus and its prevention using leaflets, flipcharts, and In public lectures.  Keywords: Diabetes Mellitus, Physical Activity, Healthy Diet Balanced Nutrition, Stress Control, and Medication Adherence. ABSTRAK  Diabetes mellitus (DM) adalah suatu penyakit atau gangguan metabolisme yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin. Faktor-faktor resiko yang dapat  dikendalikan dalam  kadar gula darah yaitu aktivitas fisik, diet sehat gizi seimbang, kepatuhan minum obat dan pengendalian stress. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pengendalian kadar gula darah pada penyandang diabetes mellitus di Kelurahan Bukit Betung Sungailiat Bangka Tahun 2021. Desain penelitian yang digunakan penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian analitik korelasional dan menggunakan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel yang dilibatkan sebanyak 60 responden dengan menggunakan tekniksimple random sampling. Hasil dari penelitian ini diperoleh ada hubungan antara aktivitas fisik dengan kadar gula darah (Pv=0,001), ada hubungan diet sehat gizi seimbang dengan kadar gula darah (Pv=0,001), ada hubungan antara pengendalian stres dengan kadar gula darah (Pv=0,037), dan ada hubungan kepatuhan pengobatan dengan kadar gula darah (Pv=0,045). Diharapkan bagi pelayanan kesehatan khususnya di Puskesmas dan Posyandu Lansia Kelurahan Bukit Betung diharapkan untuk meningkatkan program yang bertujuan untuk mendorong masyarakat penyandang diabetes mellitus untuk mencapai kualitas hidup yang optimal dengan cara lebih meningkatkan edukasi berupa penyuluhan tentang diabetes mellitus dan pencegahannya menggunakan leaflet, lembar balik, dan ceramah umum. Kata Kunci: Diabetes Melitus, Aktivitas Fisik, Diet Sehat Gizi Seimbang, Pengendalian Stress, Kepatuhan Pengobatan
Hubungan Kesejahteraan Spiritual dengan Kemampuan Resiliensi pada Penderita Diabetes Millitus Tipe 2 di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Tingkat II Moh. Ridwan Meuraksa Naryati Naryati; Yuni Setiawati
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 8 (2022): Volume 4 Nomor 8 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v4i8.6936

Abstract

ABSTRACT Diabetes mellitus is a serious chronic disease that occurs because the pancreas does not produce enough or when the body cannot effectively use the insulin it produces. One of the supporters of spiritual resources is the fulfillment of spiritual well-being so that sufferers tend to have high resilience skills. Research objectives to analyze the relationship of spiritual well-being with resilience ability in people with type 2 diabetes mellitus in the Hospital Level II Moh. Ridwan Meuraksa in 2022. Method this research uses quantitative research with analytical descriptive design and a cross-sectional approach. The number of samples involved as many as 88 respondents using probability sampling techniques with proportional stratified random sampling method. The results of the study used Chi Square analysis with a confidence level of 95% (a = 0.05). Results obtained aged 46-55 years amounted to 49 respondents (22.7%), Female gender is 48 respondents (54.5%), highly educated which is 51 respondents (58.0%), work is 48 respondents (54.5%), Duration suffered ≤ 3 years which is 50 respondents (56.8%). Good spiritual well-being was 82 respondents (93.2%), high resilience ability was 84 respondents (95.5%). Conclusion there is a relationship between spiritual well-being and resilience in people with type 2 diabetes mellitus in the moh level II hospital inpatient room. Ridwan Meuraksa in 2022 (Pv = 0.012). This research is expected to be an input in improving health services related to holistic services that include bio-psycho-socio-spiritual and as input or reference sources of scientific development where students can be taught dimensions on spiritual well-being. Keywords: Spiritual Well-being, Resilience Ability, Work  ABSTRAK Diabetes Mellitus merupakan penyakit kronis serius yang terjadi karena pankreas tidak menghasilkan cukup atau ketika tubuh tidak dapat secara efektif menggunakan insulin yang dihasilkannya. Peningkatan kejadian pasien diabetes mellitus berdampak terhadap kualitas hidup, adanya perubahan psikologis. Salah satu pendukung sumber daya spiritual adalah terpenuhinya kesejahteraan spiritual sehingga penderita cenderung memiliki ketrampilan resiliensi yang tinggi. Tujuan penelitian untuk menganalisis hubungan kesejahteraan spiritual dengan kemampuan resiliensi pada penderita diabetes mellitus tipe 2 di ruang rawat inap rumah sakit Tingkat II Moh. Ridwan Meuraksa tahun 2022. Metode Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriftif analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel yang dilibatkan sebanyak 88 responden dengan menggunakan teknik pengambilan sampel probability sampling dengan metode proportional stratified random sampling. Hasil penelitian menggunakan analisis Chi Square dengan tingkat kepercayaan 95% (a=0,05). Hasil diperoleh usia 46-55 tahun berjumlah 49 responden (22,7%), Jenis kelamin perempuan yaitu 48 responden (54,5%), berpendidikan tinggi yaitu 51 responden (58,0%), bekerja yaitu 48 responden (54,5%), Lamanya menderita ≤ 3 tahun yaitu 50 responden (56,8%). kesejahteraan spiritual baik yaitu 82 responden (93,2%), kemampuan resiliensi tinggi yaitu 84 responden (95,5%). Kesimpulan ada hubungan antara kesejahteraan spiritual dengan kemampuan resiliensi pada penderita diabetes mellitus tipe 2 di ruang rawat inap Rumah Sakit Tingkat II Moh. Ridwan Meuraksa tahun 2022 (Pv= 0,012). Dari penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan dalam meningkatkan pelayanan kesehatan terkait layanan holistik yang mencakup bio-psiko-sosio-spiritual serta sebagai masukan atau referensi sumber pengembangan ilmu pengetahuan dimana mahasiswa dapat diajarkan dimensi pada kesejahteraan spiritual. Kata Kunci: Kesejahteraan Spiritual, Kemampuan Resiliensi, Pekerjaan 
Peningkatan Pengetahuan dan Kemampuan Kemampuan Tenaga Kesehatan yang Mendukung Fungsi Preventif dan Promotif bagi Pasien Pasca Stroke Naryati Naryati; Giri Widakdo; Nuraenah Nuraenah; Sugiatmi Sugiatmi
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 3 (2023): Volume 6 No 3 Maret 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i3.8881

Abstract

ABSTRAK Stroke merupakan masalah kesehatan utama di dunia karena menjadi penyebab kematian ketiga di dunia juga termasuk di Amerika setelah penyakit jantung dan kanker, bahkan stroke juga  menjadi penyebab pertama kecacatan. Tujuan pelaksanaan kegiatan peningkatan untuk meningkatkan kemampuan kognitif dan kkemandirian pasien pasca stroke di Rumah Sakit  Islam Jakarta Cempaka Putih, meliputi : 1) Peningkatan pengetahuan dan kemampuan fungsi kognitif dan  kemandirian bagi Perawat, Nakes lainnya dan pasien,   2) Skrinning tentang Fungsi kognitif dan kemandirian pasien pasca stroke, 3) Bina suasana dengan cara optimalisasi club  stroke RSIJCP, pendampingan , 4) monitoring dan evaluasi kemajuan pasien pasca stroke. Strategi yang dilakukan pada kegiatan Pengabdian Masyarakat melalui pelatihan MMSE dan BADL adalah fase persiapan, fase pelaksanaan dan fase evaluasi serta tindak lanjut. Pelatihan di tujukan untuk Tenaga perawat di Lingkungan Rumah Sakit Islam Jakarta. RSIJ  Cempaka Putih, RSIJ  Pondok Kopi, RSIJ  Sukapura, dan RS Islam Jiwa Klender, kegiatan pelatihan berjalan dengan baik, ada pre test dan post test dan ada kenaikan sebesar 43%. Dari kegiatan pelatihan didapatkan nilai pre tes dan post tes mengalami kenaikan yang bermakna. Materi pelatihan di buat Modul pelatihan. Kata Kunci: Stroke, Preventif, Promotif  ABSTRACT Stroke is a major health problem in the world because it is the third cause of death in the world, including in America after heart disease and cancer, even stroke is also the first cause of disability. The objectives of implementing improvement activities to improve the cognitive abilities and independence of post-stroke patients at the Jakarta Islamic Hospital Cempaka Putih, include: 1) Increasing the knowledge and ability of cognitive function and independence for Nurses, other health workers, and patients, 2) Screening of cognitive function and patient independence post-stroke, 3) Fostering the atmosphere by optimizing the RSIJCP stroke club, mentoring, 4) monitoring and evaluating the progress of post-stroke patients. The strategies carried out in Community Service activities through MMSE and BADL training are the preparation, implementation, evaluation, and follow-up phases. The training is aimed at nurses in the Jakarta Islamic Hospital Environment. RSIJ Cempaka Putih, RSIJ Pondok Kopi, RSIJ Sukapura, and Klender Mental Islamic Hospital, the training activities went well, there were pre-tests and post-tests and there was an increase of 43%. From the training activities, the pre-test and post-test scores experienced a significant increase. The training material is made into a training module. Keywords: Stroke, Preventive, Promotive
Edukasi “Sejawat Hebat” Meningkatkan Kemampuan Kesehatan Jiwa Perawat Giri Widakdo; Naryati Naryati; Aisyah Aisyah; Nuraenah Nuraenah; Sugiatmi Sugiatmi; Elli Hidayat; Ineke Kusumo Waluyo; Erlin Rahmawati; Dwi Wendriani; Fatha Anisya Ayuningtyas
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 3 (2023): Volume 6 No 3 Maret 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i3.8678

Abstract

ABSTRAK Kejadian pandemi covid 19 yang merupakan kejadian luar biasa pada seluruh  aspek kehidupan termasuk aspek/bidang kesehatan, bagi tenaga kesehatan  terutama perawat, yang menjadi salah satu subyek penting pada garda terdepan dalam memberikan pelayanan khususnya pemberian asuhan keperawatan secara paripurna, walau dengan kondisi pasien yang infeksius. Situasi kesehatan  pasien yang turun naik tanpa bisa di prediksi , makin banyaknya pasien baru bermunculan dan ketidak tersediaan ruang rawat di berbagai rumah sakit, akan meningkatkan resiko gangguan kesehatan mental emosional pada perawat itu sendiri, akhirnya   kondisi tersebut bagi tenaga kesehatan khususnya perawat dapat memperburuk daya tahan tubuh dan membuat rentan untuk juga terinfeksi covid 19. Tujuan program kemitraan masyarakat (PKM) ini adalah umtuk meningkatkan  pengetahuan dan kemampuan perawat dalam mengenal kesehatan mental emosionalnya serta mampu beradaptasi dalam berbagai kondisi sehinga terbentuknya pribadi sehat fisik dan mental yang profesional. Adapun metode pelaksanaan dalam pengabdian masyarakat ini adalah dengan pendekatan advokasi,   bina suasana dan pemberdayaan perawat. Hasil pengabdian masyarakat yang dilakukan . Pemberdayaan melalui Pembentukan Kelompok Kerja Kesehatan Jiwa (Pokja Keswa) “Edukasi Sejawat Hebat”. dan Pelatihan Pokja Keswa terhadap kesehatan jiwa, tehnik relaksasi serta  deteksi dini. Kata Kunci: Sejawat Hebat, Meningkatkan, Kesehatan Jiwa  ABSTRACT The Covid 19 pandemic is an extraordinary event in all aspects of life including aspects/fields of health, for health workers, especially nurses, who are one of the important subjects at the forefront in providing services, especially providing complete nursing care, even with the patient's infectious condition. . The patient's health condition fluctuates without being predictable, causing many new sufferers to emerge and the unavailability of inpatient rooms in various hospitals, will increase the risk of emotional mental health disorders for the nurses themselves, ultimately these conditions for health workers, especially nurses, can improve endurance. and makes you more vulnerable to contracting COVID-19. The purpose of this community partnership program (PKM) is to increase the knowledge and ability of nurses to recognize their emotional mental health and to be able to adapt to various conditions so that a healthy, physically and mentally professional person is formed. The implementation method in community service is by advocacy, atmosphere building and nurse empowerment approaches. The results of the community service carried out: Empowerment through the Formation of a Mental Health Working Group (Pokja Keswa) "Great Peer Education"and Keswa Working Group training on mental health, relaxation techniques and early touch. Keywords: Great Colleague, Improving, Mental Health
Hubungan Pengetahuan Pasien dan Dukungan Keluarga terhadap Kepatuhan Minum Obat pada Penderita Tuberkulosis di Puskesmas Padurenan Mustikajaya Kota Bekasi Robbiatul Istiqomah; Naryati Naryati
Malahayati Nursing Journal Vol 5, No 5 (2023): Volume 5 Nomor 5 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v5i5.9492

Abstract

ABSTRAK Tuberkulosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis. Gejala utama dari pasien tuberkulosis yaitu batuk berdahak selama 2 minggu atau lebih. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan pasien dan dukungan keluarga terhadap kepatuhan minum obat pada penderita tuberkulosis di Puskesmas Padurenan Mustikajaya Kota Bekasi tahun 2022. Desain penelitian korelasional dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 44 responden dengan dengan menggunakan non-probability sampling dengan jenis purposive sampling. Hasil penelitian menggunakan analisi uji statistik Chi-Square dengan tingkat kemaknaan (a=0,05). Hasil penelitian didapatkan usia 46-55 tahun yaitu 15 responden (34,1%), jenis kelamin laki-laki yaitu 29 responden (65,9%), bekerja sebanyak 28 responden (63,6%), pendidikan rendah sebanyak 25 respoden (56,8%), pengetahuan baik sebanyak 23 responden (52,3%), dukungan keluarga baik sebanyak 25 respoden (56,8%), kepatuhan minum obat rendah sebanyak 27 respoden (61,4%). Berdasarkan hasil uji statistic Chi- Square ada hubungan antara pengetahuan (p=0,004), dukungan keluarga (p=0,002), terhadap kepatuhan minum obat. Saran dari peneliti yaitu tenaga kesehatan perlu meningkatkan kunjungan rumah untuk mengetahui apakah penderita meminum obat sesuai aturan atau tidak, dan petugas kesehatan memberikan penyuluhan kepada pasien dan keluarga mengenai program pengobatan tuberkulosis. Kata Kunci: Pengetahuan, Dukungan Keluarga, Kepatuhan Minum Obat, Tuberkulosis  ABSTRACT Tuberculosis is a disease caused by Mycobacterium Tuberculosis. The main symptom of tuberculosis patients is coughing up phlegm for 2 weeks or more.. The purpose of the study: to determine the relationship between knowledge and family support on medication adherence in tuberculosis patients at the Padurenan Mustikajaya Public Health Center, Bekasi City in 2022. Research design: using a correlational research design with a cross sectional approach. The number of samples is 44 respondents by using non-probability sampling with purposive sampling type. The results of the study: using Chi-Square statistical test analysis with a level of significance (a = 0.05). The results showed that the age of 46-55 years, namely 15 respondents (34.1%), male sex, namely 29 respondents (65.9%), working as many as 28 respondents (63.6%), low education as many as 25 respondents ( 56,8%), good knowledge as many as 23 respondents (52.3%), good family support as many as 25 respondents (56.8%), low medication adherence as many as 27 respondents (61.4%). Conclusion: based on the results of the Chi-Square statistical test there is a relationship between knowledge (p = 0.004), family support (p = 0.002), and adherence to medication. Suggestion: health workers need to increase home visits to find out whether patients take medication according to the rules or not, and health workers provide counseling to patients and families about the tuberculosis treatment program. Keywords: Knowledge, Family Support, Medication Adherence, Tuberculosis
Edukasi Kesehatan Mental (Masalah Psikososial) pada Remaja Nuraenah Nuraenah; Giri Widakdo; Naryati Naryati; Aisyah Aisyah; Harif Fadhillah; Annisya Adelia; Meisya Adelia
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 10 (2023): Volume 6 No 10 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i10.12155

Abstract

ABSTRAK Menurut data di Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, menunjukan bahwa lebih dari 19 juta penduduk yang berusia lebih dari 15 tahun mengalami gangguan mental emosional. Serta lebih dari 12 juta penduduk yang berusia lebih dari 15 tahun mengalami kecemasan. Indonesia National Adolescent Mental Health Survey (2022) menjelaskan, 15,5 juta (34,9%) remaja mengalami masalah mental dan 2,45 juta (5,5%), dimana baru 2,6% yang mengakses layanan konseling, baik emosi maupun perilaku. Cemas dan Depresi merupakan gangguan mental atau alam perasaan yang umumnya ditandai dengan perasaan sedih/murung, kehilangan minat atau kesenangan, penurunan energi, perasaan bersalah atau rendah diri, sulit tidur atau nafsu makan berkurang, perasaan kelelahan dan kurang konsentrasi.  Kondisi tersebut dapat menjadi kronis dan berulang, serta akhirnya secara substansial dapat mengganggu kemampuan individu dalam menjalankan tanggung jawab sehari-hari. Di tingkat yang paling parah, depresi dapat menyebabkan bunuh diri. Meningkatkan kemampuan kognitif dan psikomotor remaja di SMK 39 Jakarta tentang Kesehatan Mental (terkait masalah psikososial pada Remaja). Pada 100 remaja Di SMA Negeri X-X-X Jakarta terdapat 70 responden mengalami depresi dan 10 responden yang tidak mengalami depresi atau resiko mengakhiri hidup serta 20 responden mengalami risiko kedua gejala tersebut. Dengan adanya permasalahan diatas maka  upaya yang akan dilakukan adalah Penguatan  Kesehatan Mental pada Siswa dan Siswi SMK 39 Cempaka Putih Tengah VI Jakarta Pusat, meliputi : 1) Peningkatan kemampuan kognitif dan psikomotor siswa  dan siswi SMKN 39 Cempaka Putih Tengah VI Jakarta Pusat 2) Identifikasi Kecemasan Siswa  dan siswi SMKN 39 Cempaka Putih Tengah VI Jakarta Pusat, 3) Identifikasi  Depresi Siswa  dan siswi SMKN 39 Cempaka Putih Tengah VI Jakarta Pusat, 4) Role Play TANADASHIP pada Siswa  dan siswi SMKN 39 Cempaka Putih Tengah VI Jakarta Pusat. Kata Kunci: Kesehatan Mental (Kecemasan dan Depresi), Remaja.  ABSTRACT According to data from Basic Health Research (Riskesdas) in 2018, it shows that more than 19 million people aged over 15 years experience mental emotional disorders. And more than 12 million people aged over 15 years experience anxiety. The Indonesian National Adolescent Mental Health Survey (2022) explains that 15.5 million (34.9%) adolescents experience mental problems and 2.45 million (5.5%), of which only 2.6% access counseling services, both emotional and emotional. as well as behavior. Anxiety and depression are mental or emotional disorders which are generally characterized by feelings of sadness/gloomy, loss of interest or pleasure, decreased energy, feelings of guilt or low self-esteem, difficulty sleeping or reduced appetite, feelings of tiredness and lack of concentration. The condition can become chronic and recurrent, and can ultimately substantially interfere with an individual's ability to carry out daily responsibilities. At its most severe level, depression can lead to suicide. Improving the cognitive and psychomotor abilities of teenagers at SMK 39 Jakarta on Mental Health (related to psychosocial problems in teenagers). Of the 100 teenagers at SMA Negeri X-X-X Jakarta, 70 respondents experienced depression and 10 respondents did not experience depression or the risk of ending their lives and 20 respondents experienced the risk of both symptoms. Given the above problems, efforts will be made to strengthen the mental health of students at SMK 39 Cempaka Putih Tengah VI, Central Jakarta, including: 1) Increasing the cognitive and psychomotor abilities of students at SMKN 39 Cempaka Putih Tengah VI, Central Jakarta 2) Identifying anxiety. Students of SMKN 39 Cempaka Putih Tengah VI Central Jakarta, 3) identification of depression of students of SMKN 39 Cempaka Putih Tengah VI Central Jakarta, 4) Role Play TANADASHIP among students of SMKN 39 Cempaka Putih Tengah VI Central Jakarta. Keywords: Mental Health (anxiety and Depression), Teenager.