Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Komposisi Maseral Organik Terhadap Karbonisasi Batubara Daerah Muara Singan dan Sekitarnya, Kalimantan Tengah Nefia, Arica
Jurnal Ilmiah MTG Vol 14, No 1 (2023): Jurnal Ilmiah MTG Volume 14 No. 1 Tahun 2023
Publisher : Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknologi Mineral UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmtg.v14i1.9765

Abstract

Daerah penelitian secara administrasi berada pada daerah Desa Muara Singan dan Sekitarnya, kecamatan Gunung Bintangawai kabupaten, Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah dan secara geografis terletak pada BT 115° 10' 00” BT - 115° 13' 30” dan LS 1°32' 0” LS 1°35'30”. Penelitian dilakukan dengan pemetaan geologi permukaan untuk mengetahui lapisan batubara pada daerah Muara Singan dan sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi maseral organic pada lapisan batubara sebagai bahan baku karbonisasi. Proses karbonisasi merupakan peningkatan pemanfaatan batubara dengan pengkayaan unsur karbon. Penentuan karbonisasi menggunakan metode penelitian menggunakan 4 sampel batubara yang didapatkan dari singkapan permukaan batubara dan dilakukan analisa laboratorium berupa maseral batubara, Rv, calori value dan FSI. Maseral batubara yaitu komponen asal pembentuk batubara terbagi berupa vitrinite, Liptinite, dan Inertinite. Maseral Inertinite adalah proses oksidasi tumbuhan yang terbakar atau hasil dari pembusukan jamur atau bakteri. Hasil analisa petrografi didapatkan komposisi maseral vitrinite 67-84,2 %vol, Liptinite 0.4-7.4%vol, Inertinite 7-31%vol, dan mineral matter 1.4-3.4%vol,  berdasarkan nilai kalori dan reflektan vitrinit batubara memiliki rank Lignite hingga High volaile subbituminous C dengan nilai kalori 4489-6896 cal/gr, dan nilai Free Swelling Index 1-3.5. Batubara pada daerah Muara Singan yang dapat digunakan sebagai bahan baku karbonisasi yaitu pada sampel 4 dengan kandungan Inertinite 31%vol dan FSI 2 (Sifat caking sedang).
Analisa Kestabilan Lereng Area High Wall di PT.X berdasarkan Faktor keamanan Manek, Emanuel; Nefia, Arica
Journal of Civil Engineering and Technology Sciences Vol. 4 No. 1 (2025): April: Journal of Civil Engineering and Technology Sciences
Publisher : Faculty Of Engineering University 17 August 1945 Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/qtng6x72

Abstract

Slope stability is a key concern in open-pit mining due to its impact on safety and operational efficiency. Mine X, located in Kalimantan Island, faces landslide risks on its high wall slopes. This study aims to model slope stability and determine safe and economical slope geometry. The analysis was performed using the Limit Equilibrium Method (Bishop Simplified), both analytically and numerically, through Slide 6.0 software by Rockscience Inc. Input data were obtained from five geotechnical investigation points provided by PT.X, including cohesion, internal friction angle, and saturated unit weight. Two lithologies were analyzed—claystone and sandstone—with slope height variations (5 m, 10 m, 15 m) and angles (26°, 45°, 51°, 59°), under dry and saturated conditions. Simulation results show that the factor of safety (SF) decreases with increasing slope height and angle, especially under saturated conditions. Sandstone demonstrates better stability than claystone. The recommended optimal slope geometry is 10 meters in height with a 59° angle, yielding a SF ≥ 1.25 and aligning with the PC-400 excavator's cutting capability. This study provides a technical reference for designing safe slopes that support mining productivity.