Nessa Valiantine Diredja
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan, ITENAS, Bandung

Published : 16 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Analisis Pushover terhadap Ketidakberaturan Horizontal pada Struktur Gedung Baja Komposit Erma Desimaliana; Nessa Valiantine Diredja; Rizky Syahputra
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 8, No 2: Juli 2022
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekaracana.v8i2.118

Abstract

ABSTRAKKota Bandung merupakan salah satu daerah dengan potensi bencana cukup tinggi yang disebabkan oleh alam terutama gempa bumi. Gempa bumi dapat menyebabkan terjadinya kerusakan baik struktural maupun nonstruktural pada gedung. Penggunaan material baja komposit pada elemen kolom menjadi solusi untuk mengatasi terjadinya kerusakan struktur gedung akibat beban gempa, karena memiliki kekuatan dan daktilitas yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kinerja struktur gedung baja dengan kolom komposit terhadap ketidakberaturan horizontal menggunakan analisis pushover berdasarkan SNI 1726:2019 dan FEMA-356. Pemodelan gedung apartemen 10 lantai dengan variasi denah U, H dan L pada software ETABS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gedung baja komposit berbentuk denah U yang paling efektif dalam meredam beban gempa karena memiliki gaya geser dasar maksimum arah X sebesar 10.482,22 kN dan arah Y sebesar 10.498,57 kN serta drift maksimum arah X sebesar 0,944 dan arah Y sebesar 0,910. Selain itu, denah U juga dikategorikan tanpa ketidakberaturan torsi dengan tingkat kinerja struktur dikategorikan aman yaitu Immediate Occupancy (IO) berdasarkan FEMA-356.Kata kunci: tingkat kinerja, ketidakberaturan horizontal, gedung baja komposit, analisis pushover ABSTRACTBandung city is one of high potential natural disaster areas, especially earthquakes. Earthquakes can occur either structural or nonstructural damage to buildings. The use of composite steel material in column elements is a solution to overcome building structure damages due to earthquake loads, because of its high strength and ductility. The study aimed to analyze the performance point of steel building structures with composite columns against horizontal irregularities using pushover analysis based on SNI 1726:2019 and FEMA-356. Modeling of 10-story apartment buildings with variations of U, H and L floor plans on ETABS software. The results show that U floor plans composite steel buildings are the most effective in dampening earthquake loads with maximum base shear forces of X and Y direction is 19,482.22 kN and 10,498.57 kN, and maximum drift of X and Y direction is 0.944 and 0.910. In addition, U floor plans also categorized without torsional irregularity and Immediate Occupancy (IO) for structural performance points based on FEMA-356.Keywords: performance point, horizontal irregularities, composite steel buildings, pushover analysis
Perencanaan Ulang Struktur Rangka Atap Baja Truss pada Bangunan Industri Prasetyo, Agung Budi; Diredja, Nessa Valiantine
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 10, No 2: Juli 2024
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekaracana.v10i2.151

Abstract

ABSTRAKBangunan Industri adalah struktur fisik yang dirancang dan digunakan untuk memfasilitasi proses produksi, penyimpanan, dan distribusi produk dalam skala industri, salah satunya adalah gudang. Pada bangunan industri, terdapat salah satu jenis rangka atap yang umum digunakan, yaitu truss, suatu sistem rangka dari elemen struktural lurus yang saling terhubung dan membentuk segitiga-segitiga tertutup. Perencanaan rangka atap perlu mempertimbangkan efisiensi penggunaan material, karena baja merupakan material yang mahal. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan perencanaan ulang struktur atap Gudang Bahan Baku PT Petrokimia Gresik dengan menggunakan beban angin berdasarkan peraturan beban minimum untuk perencanaan gedung yaitu SNI 1727: 2020 yang pada perencanaan awalnya menggunakan SNI 1727:1989. Hasil menunjukkan bahwa dengan pemodelan analisis struktur tiga dimensi dengan software SAP2000, didapatkan profil atap gudang dengan perencanaan ulang adalah 2L 250x250x25 dengan hasil lendutan bertambah sebesar 59,82% dan berat struktur bertambah 86,76% lebih berat daripada perencanaan awal yang menggunakan profil 2L 150x150x15.Kata kunci: perencanaan ulang, gudang, baja, truss, SAP2000 ABSTRACTAn Industrial Building is a physical structure designed and used to facilitate the production, storage, and distribution of products on an industrial scale, such as a warehouse. One common type of roof frame used in industrial buildings is the truss, a frame system made of straight structural elements connected to form closed triangles. Roof frame planning must consider material efficiency since steel is an expensive material. This study aims to redesign the roof structure of the Raw Material Warehouse at PT Petrokimia Gresik using wind loads based on the minimum load regulations for building structure planning, specifically SNI 1727:2020, as opposed to the original plan that used SNI 1727:1989. The results show that with the three-dimensional structural analysis modeling using SAP2000 software, the redesigned warehouse roof profile is 2L 250x250x25, resulting in a deflection increase of 59.82% and the structural weight increasing by 86.76% compared to the original plan using the 2L 150x150x15 profile.Keywords: redesign, warehouse, steel, truss, SAP2000 
Studi Perbandingan Respon Struktur pada Gedung Menggunakan Profil Baja Kastela dan WF Diredja, Nessa Valiantine; Desimaliana, Erma; Adhitomo, Ibnu
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 9, No 3: November 2023
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekaracana.v9i3.240

Abstract

ABSTRAKPenggunaan material beton bertulang sebagai material konstruksi struktur gedung masih sangat populer khususnya pada bangunan tinggi. Namun saat ini, material baja sudah tidak asing di dunia konstruksi karena kekuatan tarik dan tekan yang cukup tinggi dibandingkan beton bertulang. Adapun inovasi dari baja profil salah satunya adalah baja kastela. Baja kastela dapat menambah kapasitas kekuatan penampang tanpa menambah berat sendirinya. Penelitian ini mengkaji respons struktur dari 3 model gedung 9 lantai berupa struktur eksisting menggunakan material beton bertulang, struktur gedung dengan material baja dan struktur gedung baja yang menggunakan balok dari baja kastela. Berdasarkan hasil analisis didapatkan kesimpulan bahwa dari ketiga variasi model struktur, gedung dengan menggunakan baja kastela pada elemen balok menghasilkan periode serta simpangan antar lantai yang lebih kecil di segala arah dibandingkan dengan bangunan dari struktur beton bertulang dan struktur baja.Kata kunci: beton bertulang, baja, baja kastela ABSTRACTThe use of reinforced concrete as a construction material for building structures is still very popular, especially in high rise building. However, currently, steel material is also common to use because its tensile and compressive strength is quite high compare to reinforced concrete. One of the innovations in steel profile is castellated steel. Castellated steel can increase the strength capacity especially in bending strength without increasing its own weight. This research examines the structural response of three models of 9 story buildings in the form of existing structure using reinforced concrete material, building structure using steel material and steel building with the use of castellated beam. Based on the result of the analysis, it was concluded that of the three structural model variations, building using castellated beam produced period of structure and story drift that smaller in all direction compared to buildings using reinforced concrete and steel structures.Keywords: reinforced concrete, steel, castellated steel
Respon Struktur Gedung Belajar Baru SMAN 1 Margaasih terhadap Penggunaan Material Kayu Durian Gergajian dan Laminasi Julianto, Baskoro Tri; Desimaliana, Erma; Diredja, Nessa Valiantine
Journal of Sustainable Construction Vol 2 No 2 (2023): Journal of Sustainable Construction
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26593/josc.v2i2.6658

Abstract

Seiring dengan bertambahnya penduduk, maka permintaan terhadap sarana penunjang pendidikan juga ikut meningkat. Gedung belajar di Indonesia umumnya dibangun menggunakan material komposit seperti beton bertulang dan baja halmana material-material tersebut tidak dapat diperbaharui, serta berpotensi mengancam lingkungan. Oleh karena itu, diperlukan material pengganti seperti kayu durian baik gergajian maupun laminasi. Penelitian ini membahas mengenai respon struktur gedung belajar baru SMAN 1 Margaasih terhadap penggunaan material pengganti kayu durian dengan bantuan software ETABS.  Dilakukan analisis struktur dengan metode baik statik ekivalen maupun respon spektrum berdasarkan SNI 1726:2019, sehingga dihasilkan respon struktur berupa periode fundamental, gaya geser dasar seismik, distribusi vertikal gaya lateral ekivalen serta simpangan antar lantai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan material kayu durian sebagai alternatif material konstruksi struktur gedung belajar baru SMAN 1 Margaasih menunjukkan respon struktur yang baik. Hal ini terlihat dari periode fundamental, gaya geser dasar, distribusi vertikal gaya lateral ekivalen dan simpangan antar lantai yang terjadi lebih kecil dibandingkan struktur eksisting. Selain itu, berat struktur alternatif jauh lebih ringan dibandingkan struktur eksisting.
Studi Eksperimental Geser Blok pada Batang Tarik Kayu Indonesia Nessa Valiantine Diredja; Bambang Suryoatmono
Jurnal Teknik Sipil Vol 12 No 2 (2016): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28932/jts.v12i2.1418

Abstract

Salah satu kegagalan yang dapat terjadi pada suatu sambungan baja atau kayu adalah kegagalangeser blok. Penelitian ini mempelajari geser blok pada batang tarik kayu Indonesia. Ujieksperimental pada penelitian ini menggunakan 3 jenis kayu yang berbeda yaitu Sengon, AkasiaMangium, dan Meranti Kuning. Jumlah benda uji yang dibuat adalah 3 benda uji untuk masingmasing jenis kayu. Sambungan kayu adalah sambungan geser ganda dengan menggunakan alatsambung batang baja berulir berdiameter 10 mm. Jarak-jarak baut minimum setiap benda ujidibuat sesuai ketentuan SNI 7973:2013. Berdasarkan hasil perhitungan sambungan geser ganda,didapatkan hasil analisis bahwa kegagalan sambungan kayu yang terjadi adalah kegagalan tumpupada komponen utama kayu akibat tertekan alat sambung namun hasil pengujian eksperimentalmenunjukkan terjadinya keruntuhan geser blok pada sambungan kayu. Hasil kuat tarik dari ujieksperimental dan perhitungan menggunakan persamaan pada SNI 7973:2013 memiliki persenbeda antara 41,1% - 50,5% untuk Sengon, 47,2% - 48,1% untuk Akasia Mangium, dan 34,2% -47,7 % untuk Meranti.
Kajian Eksperimental Sambungan Geser Tunggal Kayu Sengon Terhadap Variasi Pengencang Nurrensyah, Delinaismie; Diredja, Nessa Valiantine; Desimaliana, Erma
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 11, No 2: Juli 2025
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekaracana.v11i2.108

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kekuatan sambungan geser tunggal pada kayu sengon (Paraserianthes falcataria) menggunakan tiga jenis pengencang berbeda, yaitu baut, paku, dan sekrup. Kayu sengon dipilih karena merupakan jenis kayu ringan yang banyak digunakan dalam konstruksi ringan serta memiliki harga yang terjangkau. Dimensi elemen kayu yang digunakan adalah 15 mm (tebal), 10 mm (lebar), dan 50 mm (panjang), dengan diameter pengencang masing-masing Dbaut = 3 mm; Dsekrup = 2,7 mm; dan Dpaku = 2 mm. Pengujian dilakukan berdasarkan acuan SNI 7973:2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio antara kapasitas eksperimental dan empiris adalah 1,265 untuk sambungan dengan baut; 1,664 untuk paku; dan 1,24 untuk sekrup. Temuan ini mengindikasikan bahwa sambungan kayu dengan pengencang yang diuji memiliki kapasitas yang lebih tinggi dibandingkan perhitungan empiris, sehingga menegaskan pentingnya pengujian eksperimental dalam validasi desain sambungan kayu.Kata kunci: sambungan geser tunggal, kayu sengon, variasi pengencang, eksperimentalABSTRACTThis study aims to evaluate the strength of single shear connection in sengon wood (Paraserianthes falcataria) using three different types of fasteners: bolts, nails, and screws. Sengon wood was selected due to its lightweight characteristics and widespread use in light construction, as well as its affordability. The wood specimens had dimensions of 15 mm (thickness), 10 mm (width), and 50 mm (length), with fastener diameters of 3 mm for bolts, 2.7 mm for screws, and 2 mm for nails. The experimental tests were conducted in accordance with SNI 7973:2013. The results showed that the ratio between experimental and empirical capacities was 1.265 for bolts, 1.664 for nails, and 1.24 for screws. These findings indicate that wood joints with the tested fasteners exhibit higher strength than predicted empirically, highlighting the importance of experimental testing in validating wood connection designs.Keywords: single shear connection, sengon wood, fastener variation, experimental