Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Evaluasi Struktur Rangka Kuda-Kuda Atap Baja Canai Dingin Wisma Perhutani Jakarta Selatan Berdasarkan SNI 7971:2013 Putri, Alya Nisrina Nabilah; Desimaliana, Erma
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 9, No 3: November 2023
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekaracana.v9i3.246

Abstract

ABSTRAKDi Indonesia, material baja canai dingin seringkali diaplikasikan terutama struktur rangka kuda-kuda atap pada konstruksi gedung dewasa ini karena harga yang terjangkau dan mudah dalam pemasangan. Pada penelitian ini dilakukan evaluasi kembali terhadap struktur rangka kuda-kuda atap Wisma Perhutani Jakarta Selatan berdasarkan SNI 7971:2013 yang bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan material baja canai dingin profil kanal dengan dimensi C75x35x0,75. Analisis profil kanal menggunakan metode LRFD berdasarkan SNI 7971:2013 dengan melakukan pemodelan pada software SAP2000 sebagai struktur rangka 2D statis tertentu. Dari hasil analisis, didapatkan 5 batang tekan melebihi rasio kapasitas penampang dengan nilai rasio terbesar sebesar 1,638. Sementara itu, lendutan yang terjadi sebesar 4,653 mm masih memenuhi nilai lendutan izin. Oleh karena itu, didapatkan simpulan bahwa struktur rangka kuda-kuda atap Wisma Perhutani Jakarta Selatan tidak dapat menahan kombinasi beban luar berdasarkan peraturan SNI 1727:2020, karena terdapat batang yang tidak memenuhi syarat rasio kapasitas penampang.Kata kunci: rangka kuda-kuda atap, baja canai dingin, rasio kapasitas penampang, deformasi ABSTRACTIn Indonesia, nowadays cold-formed steel material is often applied in building construction as roof truss frame structures, because of its affordable price and easy installation. In this research, a re-evaluation was carried out of Wisma Perhutani South Jakarta’s roof truss structure based on SNI 7971:2013 which aims to determine the effectiveness of using channel profile cold formed steel material with dimensions of C75x35x0.75. Channel profile analysis uses the LRFD method based on SNI 7971:2013 by modeling in SAP2000 software as a certain statistical 2D frame structure. From the analysis results, there are 5 compresision members exceeded its maximum capacity ratio as 1.638. Meanwhile, deflection that occurs is 4.653 mm below the allowable deflection. Therefore, it could be concluded that Wisma Perhutani South Jakarta’s roof truss structure could not restrain load combinations based on SNI 1727:2020, because of some members exceeded the allowable capacity ratio.Keywords: roof truss, cold-formed steel, cross-sectional capacity ratio, deflection
Evaluasi Kinerja Struktur Tribun Barat Stadion RAA Adiwijaya Kabupaten Garut dengan Analisis Pushover Metode ATC-40 Fathoni, Rifqi Mukhlis; Desimaliana, Erma
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 10, No 2: Juli 2024
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekaracana.v10i2.133

Abstract

Pengaruh Subtitusi Parsial Limbah Bata Ringan terhadap Kuat Tekan Mortar Geopolimer Pratama, Nugraha Adi; Desimaliana, Erma
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 10, No 1: Maret 2024
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekaracana.v10i1.51

Abstract

ABSTRAKDewasa ini penggunaan material pengikat berunsur alumina (Al2O3) atau silica (SiO2) seperti fly ash sebagai material substitusi semen mulai dijumpai dalam pembuatan beton berkelanjutan, yang seringkali dikenal sebagai beton geopolimer. Limbah bata ringan memiliki kandungan alumina atau silica sehingga dapat digunakan dalam campuran beton geopolimer. Oleh sebab itu, penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis kekuatan tekan mortar geopolimer akibat pengaruh substitusi parsial limbah bata ringan (LBR) baik sebagai binder terutama precursor fly ash (FA) maupun filler pasir galunggung (PG). Variasi substitusi parsial LBR terhadap FA yaitu 0%:100%; 10%:90%; 20%:80% dan 30%:70% sedangkan variasi substitusi parsial LBR terhadap PG yaitu 10%:90%; 15%:85% dan 20%:80%. Pengujian kekuatan tekan mortar dilakukan pada usia 7, 14 dan 28 hari. Pada usia 28 hari, kekuatan tekan mortar geopolimer dengan variasi 10% limbah bata ringan:90% fly ash yaitu 46,74 MPa. Sedangkan kekuatan tekan mortar geopolimer dengan variasi 10% limbah bata ringan:90% pasir hanya 26,37 MPa. Hal ini mengindikasikan bahwa substitusi limbah bata ringan sebagai agregat halus tidak direkomendasikan karena kekuatan tekan mortarnya mengalami penurunan yang diakibatkan kadar penyerapan alkali akivator begitu cepat sehingga reaksi polimerisasi dengan precursor tidak berlangsung dengan baik.Kata kunci: limbah bata ringan, mortar geopolimer, kekuatan tekan ABSTRACTNowadays, the use of binder materials containing alumina (Al2O3) or silica (SiO2) such as fly ash as a cement substitute material is starting to be found in the manufacture of sustainable concrete, which is often known as geopolymer concrete. Light brick waste contains alumina or silica so it can be used in geopolymer concrete mixtures. Therefore, this research aims to analyze the compressive strength of geopolymer mortar due to the influence of partial substitution of light brick waste (LBR) as a binder, especially fly ash (FA) precursor and Galunggung sand (PG) filler. Variations in partial substitution of LBR for FA are 0%:100%; 10%:90%; 20%:80% and 30%:70%, while the variation in partial substitution of LBR for P is 10%:90%; 15%:85% and 20%:80%. Mortar compressive strength testing was carried out at 7, 14 and 28 days. At 28 days, the compressive strength of geopolymer mortar with a variation of 10% light brick waste: 90% fly ash is 46.74 MPa. Meanwhile, the compressive strength of geopolymer mortar with a variation of 10% light brick waste: 90% sand is only 26.37 MPa. This indicates that the substitution of light brick waste as fine aggregate is not recommended because the compressive strength of the mortar decreases due to the rate of absorption of the alkali activator so quickly that the polymerization reaction with the precursor does not proceed well.Keywords: light brick waste, geopolymer mortar, compression strength 
Studi Perbandingan Respon Struktur pada Gedung Menggunakan Profil Baja Kastela dan WF Diredja, Nessa Valiantine; Desimaliana, Erma; Adhitomo, Ibnu
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 9, No 3: November 2023
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekaracana.v9i3.240

Abstract

ABSTRAKPenggunaan material beton bertulang sebagai material konstruksi struktur gedung masih sangat populer khususnya pada bangunan tinggi. Namun saat ini, material baja sudah tidak asing di dunia konstruksi karena kekuatan tarik dan tekan yang cukup tinggi dibandingkan beton bertulang. Adapun inovasi dari baja profil salah satunya adalah baja kastela. Baja kastela dapat menambah kapasitas kekuatan penampang tanpa menambah berat sendirinya. Penelitian ini mengkaji respons struktur dari 3 model gedung 9 lantai berupa struktur eksisting menggunakan material beton bertulang, struktur gedung dengan material baja dan struktur gedung baja yang menggunakan balok dari baja kastela. Berdasarkan hasil analisis didapatkan kesimpulan bahwa dari ketiga variasi model struktur, gedung dengan menggunakan baja kastela pada elemen balok menghasilkan periode serta simpangan antar lantai yang lebih kecil di segala arah dibandingkan dengan bangunan dari struktur beton bertulang dan struktur baja.Kata kunci: beton bertulang, baja, baja kastela ABSTRACTThe use of reinforced concrete as a construction material for building structures is still very popular, especially in high rise building. However, currently, steel material is also common to use because its tensile and compressive strength is quite high compare to reinforced concrete. One of the innovations in steel profile is castellated steel. Castellated steel can increase the strength capacity especially in bending strength without increasing its own weight. This research examines the structural response of three models of 9 story buildings in the form of existing structure using reinforced concrete material, building structure using steel material and steel building with the use of castellated beam. Based on the result of the analysis, it was concluded that of the three structural model variations, building using castellated beam produced period of structure and story drift that smaller in all direction compared to buildings using reinforced concrete and steel structures.Keywords: reinforced concrete, steel, castellated steel
Analisis Pushover terhadap Variasi Penampang Kolom pada Struktur Gedung Special Plate Shear Wall Nuranita, Badriana; Desimaliana, Erma; Sobana, Novian Arief Subagja
Journal of Sustainable Construction Vol 1 No 2 (2022): Journal of Sustainable Construction
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (525.905 KB) | DOI: 10.26593/josc.v1i2.5699

Abstract

Special Plate Shear Wall (SPSW) merupakan struktur rangka yang terdiri dari pelat baja vertikal (infill plate) sebagai dinding pengisi yang tersambung dengan balok dan kolom, berfungsi untuk menahan beban seismik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kinerja struktur gedung SPSW terhadap variasi penampang kolom menggunakan metode analisis pushover dengan bantuan software ETABS. Struktur gedung klinik 6 lantai, dengan total tinggi lantai 21,5 m. Variasi penampang kolom yaitu profil king cross pada model 1 dan profil hollow pada model 2. Standar analisis mengacu pada SNI 1726:2019 dan FEMA 356. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur gedung SPSW model 1 memiliki kinerja struktur yang paling efektif sebagai struktur rangka penahan beban gempa. Hasil perhitungan berdasarkan SNI 1726:2019 menunjukkan bahwa struktur gedung SPSW model 1 memiliki gaya geser dasar terbesar yaitu 3.137,30 kN untuk arah X dan 3.144,66 kN untuk arah Y. Level kinerja struktur gedung SPSW berdasarkan FEMA 356 termasuk dalam kategori aman yaitu Immediate Occupancy (IO), baik untuk model 1 maupun model 2.
Respon Struktur Gedung Belajar Baru SMAN 1 Margaasih terhadap Penggunaan Material Kayu Durian Gergajian dan Laminasi Julianto, Baskoro Tri; Desimaliana, Erma; Diredja, Nessa Valiantine
Journal of Sustainable Construction Vol 2 No 2 (2023): Journal of Sustainable Construction
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26593/josc.v2i2.6658

Abstract

Seiring dengan bertambahnya penduduk, maka permintaan terhadap sarana penunjang pendidikan juga ikut meningkat. Gedung belajar di Indonesia umumnya dibangun menggunakan material komposit seperti beton bertulang dan baja halmana material-material tersebut tidak dapat diperbaharui, serta berpotensi mengancam lingkungan. Oleh karena itu, diperlukan material pengganti seperti kayu durian baik gergajian maupun laminasi. Penelitian ini membahas mengenai respon struktur gedung belajar baru SMAN 1 Margaasih terhadap penggunaan material pengganti kayu durian dengan bantuan software ETABS.  Dilakukan analisis struktur dengan metode baik statik ekivalen maupun respon spektrum berdasarkan SNI 1726:2019, sehingga dihasilkan respon struktur berupa periode fundamental, gaya geser dasar seismik, distribusi vertikal gaya lateral ekivalen serta simpangan antar lantai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan material kayu durian sebagai alternatif material konstruksi struktur gedung belajar baru SMAN 1 Margaasih menunjukkan respon struktur yang baik. Hal ini terlihat dari periode fundamental, gaya geser dasar, distribusi vertikal gaya lateral ekivalen dan simpangan antar lantai yang terjadi lebih kecil dibandingkan struktur eksisting. Selain itu, berat struktur alternatif jauh lebih ringan dibandingkan struktur eksisting.
Analisis Biaya terhadap Pengaruh Penggunaan Limbah Marmer dan Abu Sekam Padi pada Beton Geopolimer Desimaliana, Erma; Shima, Ratih Dewi; Musyaffa, Fathan
Journal of Sustainable Construction Vol 3 No 2 (2024): Journal of Sustainable Construction
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26593/josc.v3i2.7905

Abstract

Mortar geopolimer merupakan alternatif mortar konvensional yang mengandalkan reaksi pengikatan terhadap senyawa silikat alumina anorganik dengan material fly ash. Harga dan komposisi material fly ash sangat mempengaruhi nilai biaya produksi serta kualitas mortar geopolimer di Indonesia. Oleh karena itu, komposisi material fly ash pada campuran mortar geopolimer perlu dikembangkan dengan teknologi substitusi material pozzolan hasil limbah lainnya untuk mengurangi biaya produksi yang masif. Penelitian secara eksperimental di laboratorium ini bertujuan untuk menganalisis biaya produksi per m3 mortar geopolimer dengan subsitusi limbah marmer (LM) dan abu sekam padi (ASP) terhadap fly ash (FA) sebagai binder yang mencapai kekuatan tekan mortar konvensional tipe M sekitar 17 MPa. Variasi substitusi parsial LM dan ASP terhadap FA yaitu 0%:0%:100%; 5%:5%:90%; 10%:10%:80% dan 15%:15%:70%. Pengujian kekuatan tekan mortar dilakukan pada usia 28 hari, dengan benda uji berukuran 50 mm x 50 mm  x 50 mm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin besar kadar substitusi parsial LM dan ASP terhadap FA ternyata kekuatan tekan mortar geopolimer mengalami penurunan tetapi masih melebihi kekuatan tekan mortar konvensional tipe M. Dari segi biaya produksi, semakin besar kadar substitusi parsial LM dan ASP terhadap FA ternyata mampu mengurangi total biaya produksi mortar geopolimer konvensional. Maka, LM dan ASP dapat direkomendasikan sebagai material alternatif substitusi FA dalam komposisi campuran mortar geopolimer dan diaplikasikan pada proyek infrastuktur di Indonesia.
Evaluasi Kinerja Struktur Bangunan Café di Kabupaten Bandung dengan Time History Berdasarkan FEMA 356 Siadari, Fanny Sara; Desimaliana, Erma; Arifin, Altie Santika
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 10, No 3: November 2024
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekaracana.v10i3.211

Abstract

Studi Eksperimental Kuat Tekan Beton Geopolimer dengan Metode Curing Pembasahan Desimaliana, Erma
Jurnal Proyek Teknik Sipil Vol 8, No 1 (2025): Maret
Publisher : Civil Infrastructure Engineering and Architectural Design

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/potensi.2025.25933

Abstract

Geopolymer concrete is an environmentally friendly concrete that does not use cement at all, but uses high silica-containing materials such as fly ash (waste from PLTU). Geopolymer concrete consists of a binder material in the form of fly ash reacted with an alkaline activator solution, and filler material in the form of aggregate. The alkaline activator used is a solution of NaOH concentration of 8M and Na2SiO3 solution in a ratio of 1:2, while the ratio of aggregate and binder is 60%: 40%. In this study, the wetting treatment method was carried out with the number of test specimens for each variation as many as 3 test specimens and concrete compressive strength testing was carried out at the age of 3, 7, and 28 days on cylindrical test specimens with a size of 10 cm × 20 cm as many as 9 test specimens. Based on the results of the compressive strength test, the relationship graph between the compressive strength of concrete and the age of concrete is obtained, the value of the compressive strength of concrete with the wetting treatment method is 19.92 MPa
Pemanfaatan Limbah Kaca Sebagai Substitusi Filler Dalam Campuran Mortar Geopolimer Sandika, Faris Gilar; Desimaliana, Erma; Shima, Ratih Dewi
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 11, No 1: Maret 2025
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekaracana.v11i1.52

Abstract

ABSTRAKLimbah kaca merupakan material anorganik yang tidak dapat didaur ulang secara alami, sehingga perlu penanganan yang tepat supaya tidak mencemari lingkungan. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan kembali limbah kaca sebagai alternatif material konstruksi, seperti material pengisi (filler) dalam campuran beton geopolimer karena memiliki kandungan kimia silika yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan limbah kaca sebagai filler dalam campuran mortar geopolimer. Penelitian dilakukan secara eksperimental di laboratorium. Pengujian kuat tekan mortar geopolimer dengan variasi penambahan limbah kaca sebesar 0%, 25%, 50% dan 75% terhadap agregat halus. Limbah kaca yang digunakan yaitu lolos saringan no. 4. Rasio larutan alkali aktivator (NaoH:Na2SiO3) yaitu 1:3 dengan konsentrasi 10M. Hasil kuat tekan maksimum rata-rata didapatkan pada substitusi limbah kaca 25%; yaitu 37,39 MPa melampaui kuat tekan rencana mortar tipe M 17,16 MPa berdasarkan ASTM C 270. Walaupun nilai tersebut menurun 14,81% dari variasi 0% sebagai mortar geopolimer kontrol.Kata kunci: limbah kaca, substitusi filler, kuat tekan, mortar geopolimer ABSTRACTGlass waste is an inorganic material that cannot be recycled naturally, so it needs proper handling so as not to pollute the environment. This can be done by reusing glass waste as an alternative construction material, such as filler material in geopolymer concrete mixtures because it has a high silica chemical content. This study aims to determine the effect of utilizing glass waste as a filler in a geopolymer mortar mixture. The study was conducted experimentally in the laboratory. Testing the compressive strength of geopolymer mortar with variations in the addition of glass waste of 0%, 25%, 50% and 75% to fine aggregate. The glass waste used is that which passes sieve no. 4. The ratio of alkali activator solution (NaoH: Na2SiO3) is 1: 3 with a concentration of 10M. The average maximum compressive strength results were obtained at 25% glass waste substitution; namely 37.39 MPa exceeding the planned compressive strength of type M mortar 17.16 MPa based on ASTM C 270. Although the value decreased by 14.81% from the 0% variation as a control geopolymer mortar.Keywords: glass waste, filler substitution, compressive strength, geopolymer mortar