Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Kajian Risiko dan Pencegahan Kebakaran pada Laboratorium Bahan Berbahaya dan Beracun, Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor Julianto, Baskoro Tri; Azizah, Khusnita; Erizal, Erizal
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 10, No 1: Maret 2024
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekaracana.v10i1.10

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini mengevaluasi risiko bencana kebakaran di Laboratorium Bahan Berbahaya dan Beracun, Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor. Data diperoleh melalui observasi langsung dan wawancara dengan petugas laboratorium untuk menilai dimensi ruangan, okupansi, inventarisasi peralatan keselamatan kebakaran, dan jenis kegiatan yang dilakukan. Metode analisis risiko meningkuti AS/NZS 4360:2004, mengkategorikan risiko berdasarkan probabilitas dan tingkat keparahan. Hasil menunjukkan laboratorium memiliki infrastruktur keselamatan kebakaran yang memadai, termasuk APAR yang ditempatkan secara srategis, kotak P3K, dan sistem exhaust. Penilaian risiko mengidentifikasi bahaya dengan tingkat risiko rendah, sedang, dan tinggi pada beberapa pekerjaan laboratorium. Oleh karena itu, langkah pencegahan diperlukan untuk mengurangi risiko, termasuk pemahaman yang lebih baik akan prosedur keselamatan, penggunaan alat pelindung diri, dan evaluasi ulang protokol yang lebih aman. Analisis lintasan APAR mengacu pada Permen PU No. 26/PRT/M/2008 tentang Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan untuk kebakaran kelas B yaitu kurang dari 15 m.Kata kunci: kebakaran, keparahan, laboratorium, proteksi, risikoABSTRACKThis study evaluates the risk of fire disaster in the Laboratory of Hazardous and Toxic Materials, Department of Civil and Environmental Engineering, Bogor Agricultural University. Data were obtained through direct observation and interviews with laboratory staff to assess room dimensions, occupancy, fire safety equipment inventory, and types of activities performed. The risk analysis method follows AS/NZS 4360:2004, categorizing risks based on probability and severity. Results showed that the laboratory had adequate fire safety infrastructure, including strategically placed fire extinguishers, first aid kits, and exhaust systems. The risk assessment identified some laboratory work hazards with low, medium, and high-risk levels. Therefore, preventive measures are needed to reduce risks, including a better understanding of safety procedures, use of personal protective equipment, and re-evaluating safer protocols. The APAR trajectory analysis refers to Permen PU No. 26/PRT/M/2008 concerning Technical Requirements for Fire Protection Systems in Buildings and Environments for class B fires, which are less than 15 m.Keywords: fire, laboratory, protection, risk, severity
Respon Struktur Gedung Belajar Baru SMAN 1 Margaasih terhadap Penggunaan Material Kayu Durian Gergajian dan Laminasi Julianto, Baskoro Tri; Desimaliana, Erma; Diredja, Nessa Valiantine
Journal of Sustainable Construction Vol 2 No 2 (2023): Journal of Sustainable Construction
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26593/josc.v2i2.6658

Abstract

Seiring dengan bertambahnya penduduk, maka permintaan terhadap sarana penunjang pendidikan juga ikut meningkat. Gedung belajar di Indonesia umumnya dibangun menggunakan material komposit seperti beton bertulang dan baja halmana material-material tersebut tidak dapat diperbaharui, serta berpotensi mengancam lingkungan. Oleh karena itu, diperlukan material pengganti seperti kayu durian baik gergajian maupun laminasi. Penelitian ini membahas mengenai respon struktur gedung belajar baru SMAN 1 Margaasih terhadap penggunaan material pengganti kayu durian dengan bantuan software ETABS.  Dilakukan analisis struktur dengan metode baik statik ekivalen maupun respon spektrum berdasarkan SNI 1726:2019, sehingga dihasilkan respon struktur berupa periode fundamental, gaya geser dasar seismik, distribusi vertikal gaya lateral ekivalen serta simpangan antar lantai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan material kayu durian sebagai alternatif material konstruksi struktur gedung belajar baru SMAN 1 Margaasih menunjukkan respon struktur yang baik. Hal ini terlihat dari periode fundamental, gaya geser dasar, distribusi vertikal gaya lateral ekivalen dan simpangan antar lantai yang terjadi lebih kecil dibandingkan struktur eksisting. Selain itu, berat struktur alternatif jauh lebih ringan dibandingkan struktur eksisting.
Simulasi Sebaran Suhu oleh Pendinginan Evaporatif pada Rumah Tanaman Tropika Basah untuk Persemaian Eukaliptus Julianto, Baskoro Tri
Rona Teknik Pertanian Vol 18, No 1 (2025): Volume No. 18, No. 1, April 2025
Publisher : Department of Agricultural Engineering, Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/rtp.v18i1.42886

Abstract

Abstrak. Persemaian Eukaliptus di rumah tanaman tropis basah menghadapi tantangan suhu yang tinggi, yang dapat mencapai 37C, jauh di atas rentang suhu ideal (25-31C). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas pendinginan evaporatif dalam mengontrol suhu rumah tanaman. Simulasi dilakukan menggunakan perangkat lunak Ansys Discovery pada model rumah tanaman berukuran 8 m x 4 m x 4 m dengan ventilasi di dinding dan atap. Kecepatan aliran udara yang disimulasikan bervariasi antara 0,9 m/s hingga 5 m/s. Hasil menunjukkan bahwa tanpa pendinginan evaporatif, suhu rumah tanaman cenderung serupa dengan suhu lingkungan, yang tidak mendukung pertumbuhan optimal Eukaliptus. Dengan pendinginan evaporatif, suhu di dalam rumah tanaman dapat diturunkan hingga 26-28C, terutama pada kecepatan aliran udara 3 m/s atau lebih. Sistem pendinginan evaporatif terbukti efektif dalam menyeragamkan suhu, menjadikannya solusi yang direkomendasikan untuk mendukung keberhasilan persemaian Eukaliptus di kawasan tropis basah.Simulation of Temperature Distribution by Evaporative Cooling in a Wet Tropical Greenhouse for Eucalyptus NurseryAbstract.Eucalyptus nurseries in wet tropical greenhouses face the challenge of high temperatures, which can reach 37C, well above the ideal temperature range (25-31C). This study aims to analyse the effectiveness of evaporative cooling in controlling greenhouse temperature. Simulations were conducted using Ansys Discovery software on an 8 m x 4 m x 4 m greenhouse model with vents in the walls and roof. The simulated airflow velocity varied from 0.9 m/s to 5 m/s. Results show that without evaporative cooling, the greenhouse temperature tends to be similar to the ambient temperature, which does not favour optimal growth of Eucalyptus. With evaporative cooling, the temperature inside the greenhouse can be reduced to 26-28C, especially at airflow velocities of 3 m/s or more. Evaporative cooling systems are proven to be effective in uniforming temperatures, making them a recommended solution to support the success of Eucalyptus nurseries in wet tropical regions.
Analisis Tren Dan Pola Perubahan Iklim Dan Musim Berdasarkan Data Historis Di Kota Bandung Pada Periode 2008-2023 Julianto, Baskoro Tri; Sitti Filzha Fitrya Ginoga
AGREGAT Vol 10 No 1 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/ag.v10i1.25979

Abstract

Penelitian ini menganalisis tren dan pola perubahan iklim di Kota Bandung berdasarkan data historis 2008-2023. Data cuaca mencakup suhu minimum, maksimum, dan rata-rata harian, kelembaban relatif, curah hujan, serta evapotranspirasi. Analisis menunjukkan kenaikan suhu rata-rata tahunan sebesar 23,5±1,9 °C, dengan suhu maksimum mencapai 29,3±1,6 °C dan minimum 19,9±1,2 °C. Sebaliknya, kelembaban relatif menurun menjadi 76,5±11,5%. Curah hujan tahunan menunjukkan tren penurunan, sementara evapotranspirasi meningkat, menandakan potensi defisit air di masa mendatang. Neraca air bulanan mengidentifikasi defisit terparah sebesar 93,5 mm pada Agustus, sedangkan curah hujan tertinggi terjadi pada November sebesar 342,7 mm. Pada 2008, total curah hujan tercatat 2.033,29 mm, sementara evapotranspirasi 1.515,96 mm. Fenomena La Niña memengaruhi pola musim, memperpanjang musim hujan dan memperpendek musim kemarau. Temuan ini mengindikasikan perubahan iklim nyata di Kota Bandung, dengan ciri utama kenaikan suhu dan defisit air pada bulan-bulan tertentu.
Sand Slope Stability Analysis Using the Bishop Simplified Hyrcan 2.0 Method with CaCO3 Reinforcement Julianto, Baskoro Tri; Ginoga, Sitti Filzha Fitrya
Journal of Civil Engineering and Planning (JCEP) Vol. 6 No. 1 (2025)
Publisher : Program Studi Sarjana Teknik Sipil Universitas Internasional Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37253/jcep.v6i1.9979

Abstract

Slopes are open land surfaces that form an angle and therefore their stability and safety factors need to be considered. This research aims to analyze the stability of sand slopes using the Bishop Simplified method in Hyrcan 2.0 software with the addition of calcite (CaCO3) as a reinforcement method. Sand slopes have low stability due to low cohesion and lack of interaction between particles, which is exacerbated by the influence of groundwater. The addition of CaCO3 in various concentrations (0%, 10%, and 20%) was applied to improve the shear strength parameters of the sand slope. The simulation model includes six material variations with slope geometric configurations that reflect field conditions. The simulation results showed that the slope with 20% CaCO3 concentration had the highest factor of safety (FOS) of 1.05, compared to 0.73 in the model without reinforcement. Vertically shifting the landslide center point affects the length of the slide plane and the FOS value, where increasing the CaCO3 concentration contributes significantly to improving the slope stability. The relationship between the vertical location of the landslide center and FOS was analyzed using linear regression, which showed a negative relationship between the two. This study concludes that the addition of CaCO3 effectively improves the stability of sand slopes, with FOS approaching safe values although the FOS value in the best model is still categorized as unsafe.