Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ANALISIS KEUNGGULAN KOMPARATIF PENGEMBANGAN TERNAK KERBAU DI KABUPATEN PADANG LAWAS Harahap, Salsabila; Hutasuhut, Ulina; Hafni, Syafrida
Jurnal Peternakan (Jurnal of Animal Science) Vol 8, No 2 (2024): JURNAL PETERNAKAN (JURNAL OF ANIMAL SCIENCE)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jas.v8i2.16917

Abstract

The development of buffalo livestock in Padang Lawas Regency has significant potential for regional economic growth. This study aims to analyze the comparative advantage of buffalo livestock development using the Location Quotient (LQ) method and identify supporting and inhibiting factors. The research was conducted in Padang Lawas Regency, North Sumatra Province, from February to March 2024. The study utilized secondary data from 2019 to 2023, analyzed using the Location Quotient (LQ) method and Growth Ratio Model (MRP). Results show that 11 out of 17 sub-districts in Padang Lawas Regency are classified as base areas for buffalo livestock (LQ > 1), with Huristak sub-district having the highest LQ value (3.5867). The MRP analysis indicates positive growth in several sub-districts, particularly Barumun (RPs 5.237) and Ulu Barumun (RPs 0.907), despite a declining trend at the provincial level (RPr -0.440). Supporting factors include proactive government policies, availability of high-quality feed, and the use of modern technology. Inhibiting factors encompass inadequate infrastructure, limited financial resources for small-scale farmers, and animal health issues. This research provides valuable insights for policymakers and stakeholders in developing targeted strategies to enhance buffalo livestock production in Padang Lawas Regency.Keywords: Buffalo, Location Quotient, Growth Ratio Model, Comparative Advantage, Padang Lawas
EVALUASI POTENSI TERNAK KAMBING DI KABUPATEN PADANG LAWAS UTARA PROVINSI SUMATERA UTARA Siregar, Arman Efendi; Sari, Ricca; Hutasuhut, Ulina
Jurnal Peternakan (Jurnal of Animal Science) Vol 8, No 2 (2024): JURNAL PETERNAKAN (JURNAL OF ANIMAL SCIENCE)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jas.v8i2.16955

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kondisi wilayah Kabupaten Padang Lawas Utara terkait ketersediaan pakan di lahan padang penggembalaan dan menganalisis kelayakan wilayah untuk pengembangan usaha peternakan kambing kacang. Analisis kepadatan ternak menunjukkan variasi yang menarik antar kecamatan dan antar jenis kepadatan. Kepadatan ekonomi ternak kambing tergolong jarang (<50 ekor/1000 penduduk) di seluruh kecamatan, dengan nilai tertinggi di Kecamatan Hulu Sihapas (23,71) dan terendah di Kecamatan Halongonan Timur (5,47). Kepadatan usaha tani ternak kambing juga bervariasi, dengan beberapa kecamatan memiliki kepadatan sangat padat hingga jarang. Kecamatan Ujung Batu dan Halongonan Timur memiliki kepadatan usaha tani yang sangat tinggi (> 2 ekor/ha), menunjukkan pemanfaatan lahan yang intensif untuk ternak kambing. Analisis Indeks Daya Dukung (IDD) hijauan menunjukkan bahwa kecamatan dengan LQ rendah memerlukan insentif dan dukungan lebih besar untuk meningkatkan populasi ternak kambing, sementara kecamatan dengan LQ tinggi dapat difokuskan pada peningkatan produktivitas dan nilai tambah. Hasil analisis KPPTR menunjukkan bahwa Portibi dan Padang Bolak memiliki kapasitas peningkatan populasi tertinggi. Berdasarkan perbandingan nilai KPPTR (KK) dan KPPTR (SL), dapat disimpulkan bahwa KPPTR Efektif dalam kasus ini adalah KPPTR (KK). Hal ini berarti bahwa populasi ternak harus dibatasi berdasarkan jumlah tenaga kerja yang tersedia untuk mengelolanya dengan baik. Integrasi sistem pertanian-peternakan direkomendasikan untuk mengidentifikasi wilayah potensial untuk pengembangan komoditas ternak tertentu. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai referensi ilmiah bagi penelitian serupa di masa mendatang dan memberikan masukan bagi pemerintah daerah dalam merumuskan kebijakan pengembangan peternakan yang lebih tepat sasaran. Kata Kunci: PotensI, Peternakan Kambing, LQ, IDD, KPPTR
Efektivitas Media Tumbuh Maggot (Hermetia illucens) Berbasis Limbah Pertanian Sebagai Bahan Pakan Sumber Protein Nur'aini; Ulina Hutasuhut
Jurnal Ilmu dan Industri Peternakan Vol 10 No 1 (2024): JUNI
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jiip.v10i1.39798

Abstract

This study aims to determine the best growth media of maggot (Hermetia Illucens) including media conditions, temperature and pH of media, media shrinkage through the use of agricultural waste. This study used a Non-Factorial Complete Randomized Design (RAL) with 5 treatments and 3 repeats. The treatment given in this study is: P0A = bran 100%; P0b = 100% vegetable and fruit waste; P1 = bran 75 % + vegetable and fruit waste 25 %; P2 = bran 50 % + vegetable and fruit waste 50 %; P3 = bran 25% + vegetable and fruit waste 75%. The results showed that maggot growing media from mixing 50% bran with 50% vegetable and fruit waste (P2) is the best growing media and suitable for maggots both in terms of media conditions, temperature and media pH, so that the use of growing media as feed for maggots is more optimal and effective which is shown by the high media shrinkage value. The condition of the growing media from P2 is brown, quite smooth, moist and not moldy with a pH of 5 - 6.03 and a media temperature of 23.27 - 26.73 OC with a media shrinkage of 1,540 g. It was concluded that maggot growing media with the same ratio of mixing bran agricultural waste with vegetable and fruit waste can produce high media shrinkage with conditions, temperature and pH of the growing media suitable for the needs of maggot life.
The Effect of Rainbow Game and Creative Response Strategies on the Students to Build Up Simple Sentece at SMA Cerdas Murni Tembung Hafni, Syafrida; Harahap, Saimarlina; Hutasuhut, Ulina; Lubis, Fitri Amelia Sari
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 1 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v9i1.25304

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menyusun kalimat sederhana, untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menyusun kalimat sederhana yang dipikirkan dengan Strategi Permainan Pelangi, untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menyusun kalimat sederhana yang dipikirkan dengan Strategi Respon Kreatif, untuk menganalisis perbedaan kemampuan siswa dalam menyusun kalimat sederhana yang dipikirkan dengan strategi Permainan Pelangi dan strategi Respon Kreatif, untuk mendeskripsikan pengaruh permainan pelangi dan strategi respon kreatif sebagai variabel bebas (X), dan kemampuan siswa dalam menyusun kalimat sederhana sebagai variabel terikat (d Y). Populasi penelitian ini adalah siswa semester satu MTs Cerdas Murni Tembug tahun pelajaran 2008/2009. Mereka terdiri dari dua kelas, yaitu kelas pertama VII-1 (Kelas Eksperimen) dan kelas kedua VII-2 (Kelas Kontrol). Jumlah kelas VII-1 sebanyak 39 siswa dan kelas VII-2 sebanyak 39 siswa. Seluruh siswa yang berjumlah 78 orang diambil sebagai sampel penelitian. Teknik pengumpulan data meliputi t = 1,30 dan Tt=1,01. Dalam menganalisis data, saya menghitung rata-rata kedua kelompok sampel. Rata-rata kemampuan siswa dalam menyusun kalimat sederhana dengan menggunakan strategi Rainbow Game adalah 73,07. Rata-rata kemampuan siswa dalam menyusun kalimat sederhana dengan menggunakan strategi Creative Response adalah 61,37. Kemudian data dianalisis dengan menggunakan rumus uji t. Hasil analisis menunjukkan bahwa thitung lebih besar dibandingkan ttabel, dimana thitung = (4,30) > ttabel (1,99). Artinya penolakan hipotesis (Ho). Dengan demikian hipotesis alternatif (Ha) diterima. Artinya, kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan strategi Permainan Pelangi lebih efektif untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menyusun kalimat sederhana.
PEMANFAATAN FESES KAMBING SEBAGAI PUPUK KOMPOS UNTUK MENDUKUNG SEKTOR PERTANIAN BERKELANJUTAN DI DESA SUNGAI DURIAN Hutasuhut, Ulina; Siregar, Raja Aminuddin; Zulfahmi, Zulfahmi; Nasution, Ari Andani
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 3 (2025): Volume 6 No 3 Tahun 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v6i3.46634

Abstract

Sektor pertanian adalah bagian dari salah satu sektor penting dalam perekonomian  yang harus dikelola secara berkelanjutan untuk menjaga keseimbangan ekosistem. Menggunakan pupuk kimia yang berlebihan dalam waktu yang lama akan merusak struktur tanah dan menjadi sumber pencemaran lingkungan sehingga dibutuhkan solusi pupuk yang ramah lingkungan salah satunya adalah pupuk kompos yang bersumber dari feses kambing. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan di Desa Sungai Durian Kecamatan Padang Bolak Kabupaten Padang Lawas Utara Provinsi Sumatera Utara. Sebagian besar penduduk Desa Sungai Durian bermata pencaharian di bidang pertanian dan perkebunan dengan komoditas utama kelapa sawit dan karet. Rata-rata petani memiliki kambing sebanyak 3-5 ekor atau lebih dan cenderung menggunakan langsung feses kambing sebagai pupuk tanpa dilakukan pengolahan terlebih dahulu, sehingga perlu adanya pelatihan tentang pengolahan feses kambing menjadi pupuk kompos dengan metode fermentasi atau pengomposan. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini antara lain melakukan survei lokasi kegiatan, Focus Group Discussion (FGD) dan implementasi kegiatan dengan praktik secara langsung tahapan cara mengolah feses kambing menjadi pupuk kompos. Peserta pelatihan yang hadir sangat antusisas mengikuti kegiatan hingga selesai. Masyarakat melihat secara langsung mulai dari persiapan bahan pengurai, pembuatan pupuk organik hingga pengemasan. Pelatihan pupuk kompos ini bertujuan memberikan ilmu pengetahuan kepada kelompok tani dan masyarakat agar dapat menerapkannya pada lahan pertanian atau perkebunan yang dimiliki. Sehingga dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia, mengatasi pencemaran lingkungan serta mendukung kegiatan pertanian berkelanjutan