Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

POTENSI LIMBAH PERTANIAN DAN AGROINDUSTRI SEBAGAI PAKAN TERNAK DI KECAMATAN SELUPU REJANG KABUPATEN REJANG LEBONG Nining Suningsih; Nur’aini Nur’aini; Muhammad Hakim; Umar Ibrahim; Arif Rahman Azis; Sudarmanto Sudarmanto
Jurnal Peternakan (Jurnal of Animal Science) Vol 6, No 1 (2022): Jurnal Peternakan ( Jurnal Of Animal Science )
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jac.v6i1.6420

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahuipotensi  limbah pertanian dan agroindustry sebagai pakan ternak di Kecamatan Selupu Rejang Kabupaten Rejang Lebong. Penelitian ini telah  dilaksanakan dari bulan Juni – Oktober 2021. Lokasi penelitian adalah kecamatan Selupu Rejang kabupaten Rejang Lebong. Prosedur penelitian yang telah dilaksanakan meliputi tahapan: persiapan, koordinasi dengan perangkat daerah, pengambilan data primer dan sekunder melalui survey, pengambilan sampel limbah pertanian dan agroindustry, persiapan sampel untuk analisis proksimat, tabulasi data, analisis data, dan pembuatan output penelitian. Metode pengumpulan data melalui wawancara, survey, dan pengambilan sampel limbah pertanian dan agroindustry.Sampel penelitian diambil secara purposive sampling dan penentuan jumlah petani ditentukan secara proporsional sampling.Data yang diperoleh dilakukan tabulasi data selanjutnya dianalisis secara deskriptif. Hasil survey menunjukkan bahwa komoditas tanaman di kecamatan Selupu Rejang terdiri atas tanaman hortikultura 83,33%, tanaman perkebunan 10,61%, dan palawija 6,61%. Produksi limbah pertanian terdiri limbah tanaman hortikultura rata – rata 36,04%, limbah tanaman palawija (Jagung) 100-231,67%, dan limbah agroindustri rata – rata 55%. Hasil analisis proksimat: Tebon Jagung mengandung Abu 11.23%, Lemak kasar 0,6%, Protein Kasar 10,02%, dan Serat Kasar 27,12%. Kulit Biji Kopi mengandung Abu 32,20%, Lemak kasar 0,94%, Protein kasar 10,68%, dan Serat Kasar 14,20%. Kulit buah Aren mengandung Abu 13,72%, Lemak kasar 0,81%, Protein kasar 11,21%, dan Serat kasar 17,61%. Simpulan dari penelitian ini adalah dari segi kuantitas dan kualitas nutrisi, limbah pertanian dan agroindustri di kecamatan Selupu Rejang berpotensi sebagai pakan ternak, yaitu tebon jagung, kulit buah kopi, dan kulit buah aren. Kandungan nutrisi limbah pertanian perlu ditingkatkan kualitasnya dengan menerapkan teknologi pengolahan makanan ternak.
Teknologi Pengawetan Hijauan Dan Tebon Jagung Melalui Pembuatan Silase Sebagai Pakan Ternak Di Rejang Lebong Nur'aini Nur'aini; Kade Wahyu Saputri; Nining Suningsih; Muhammad Hakim; Kiky Nurfitri Sari
Media Kontak Tani Ternak Vol 3, No 4 (2021): November
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mktt.v3i4.36548

Abstract

Desa Kayu Manis merupakan desa yang memiliki potensi dalam pengembangan ternak sapi potong dan pakan ternak, salah satunya pada Kelompk Tani Tunas Muda. Namun, pengembangan ini belum didukung dengan penerapan teknologi dan kegiatan  pelatihan di bidang peternakan. Limbah pertanian berupa tebon jagung dan hijauan yang melimpah belum dimanfaatkan secara optimal sebagai pakan ternak. Oleh karena itu, perlu dilakukan penerapan teknologi pengawetan hijauan dan tebon jagung melalui pembuatan silase. Tujuan pengabdian kepada masyarakat adalah mengoptimalisasi pemanfaatan limbah pertanian berupa tebon jagung dan hijauan sebagai pakan ternak, meningkatkan ketersediaan pakan ternak pada musim kemarau, meningkatkan pengetahuan, wawasan dan keterampilan  kelompok tani dalam pembuatan silase. Metode yang digunakan yaitu sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan. Setelah dilakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, terjadi peningkatan dalam hal pengetahuan sebesar 97,73%, minat sebesar 95,45%, dan keterampilan sebesar  97,50% peserta pelatihan. Silase yang dihasilkan berwarna kuning kehijauan, beraroma fermentasi, dan bertekstur lunak serta memiliki tingkat palatabilitas ternak sebesar 80-100%.
PEMANFAATAN KULIT KOPI MENJADI KOMPOS UNTUK BUDIDAYA SAYURAN ORGANIK OLEH KELOMPOK TANI DI DESA KAYU MANIS Kiky Nurfitri Sariaa Sariaa; Nuraini; Andika Prawanto; Leny Maryati
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 (2021): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.076 KB)

Abstract

Abstract The activity of utilizing coffee husks into compost for organic vegetable cultivation by farmer groups in Kayu Manis Village, Selupu Rejang District, Rejang Lebong Regency was carried out from March to August 2021. This activity aims to provide science and technology to the community, especially the Tunas Muda Farmers Group in Kayu Manis Village Selupu Rejang District in the utilization of agricultural waste such as coffee husks into compost so that it can be used to produce vegetables organically. The activity was carried out in several stages, starting from site surveys, counseling, mentoring through direct practice, monitoring to the stage of evaluating the implementation of activities. The results of this activity can significantly improve the science and technology of the community in utilizing coffee husks as compost for organic vegetable cultivation. Abstrak Kegiatan pemanfaatan kulit kopi menjadi kompos untuk budidaya sayuran organik oleh kelompok tani di Desa Kayu Manis Kecamatan Selupu Rejang Kabupaten Rejang Lebong dilakukan pada bulan Maret sampai dengan Agustus 2021. Kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan IPTEK kepada masyarakat khususnya pada Kelompok Tani Tunas Muda di Desa Kayu Manis Kecamatan Selupu Rejang dalam pemanfaatan limbah pertanian seperti kulit kopi menjadi kompos agar dapat dimanfaatkan untuk memproduksi sayuran secara organik. Kegiatan tersebut dilakukan dalam beberapa tahapan yaitu mulai dari survei lokasi, penyuluhan, pendampingan melalui praktik langsung, monitoring hingga sampai pada tahapan evaluasi pelaksanaan kegiatan. Hasil dari kegiatan ini secara nyata dapat meningkatkan IPTEK masyarakat dalam memanfaatkan kulit kopi sebagai kompos untuk budidaya sayuran secara organik.
Pengenalan Hortikultura, Ternak Unggas Dan Perikanan Melalui Permainan Ular Tangga Pada Siswa SDN 36 Rejang Lebong Muhammad Subhan Hamka; Kiky Nurfitri Sari; Nining Suningsih; Indriati Meilina Sari; Nur’aini Nur’aini; Andika Prawanto
Jompa Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 3 (2022): Jompa Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Jompa Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55784/jompaabdi.v1i3.268

Abstract

Pertanian sebagai ladang yang menghasilkan makanan manusia secara otomatis memainkan peran yang sama.  Kabupaten Rejang Lebong merupakan salah satu daerah produksi pertanian terbesar di Provinsi Bengkulu. Terletak di ketinggian 500 hingga 1.300 meter di atas permukaan laut, Rejang Lebong memiliki kekayaan potensi sumber daya alam, sebagian besar masyarakat bekerja sebagai petani atau buruh tani. Rendahnya minat pemuda melanjutkan kuliah maupun untuk menekuni pekerjaan di bidang pertanian tidak bisa dibiarkan begitu saja, mengingat peran penting dari sektor pertanian. Berdasarkan hal itu, penulis merasa perlu diadakan sosialisasi dan pelatihan mengenai pertanian kepada generasi muda. Pengenalan terhadap suatu pengetahuan akan lebih efektif jika dilakukan sedini mungkin. Melihat hal tersebut pengabdi merancang sebuah permainan edukasi agar siswa sekolah dasar bisa terlibat aktif dan menambah pengetahuannya terkait pertanian, peternakan dan perikanan. Kegiatan pengabdian dilakukan bentuk permainan edukasi ular tangga pada siswa sekolah dasar. Hasil kegiatan menunjukkan peserta mengapresiasi media yang digunakan dan menerima informasi dengan baik.
UJI ORGANOLEPTIK PADA DAGING AYAM PETELUR AFKIR YANG DIREBUS DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK KULIT NENAS (Ananas comosus) Nur’aini Nur’aini
Jurnal Peternakan (Jurnal of Animal Science) Vol 6, No 2 (2022): Jurnal Peternakan ( Jurnal Of Animal Science )
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jac.v6i2.10676

Abstract

Ayam petelur afkir banyak dimanfaatkan sebagai ayam penghasil daging, namun memiliki beberapa kelemahan yaitu mempunyai kualitas daging lebih rendah dibanding ayam pedaging karena memiliki aroma yang kurang disukai dan tekstur daging yang kasar serta alot. Tingkat kealotan pada daging ayam ras petelur afkir dipengaruhi oleh faktor umur yang relatif tua, sehingga kandungan kolagen pada jaringan ikat semakin meningkat. Pemanfaatan ekstrak dari limbah kulit nenas dapat dijadikan sebagai bahan untuk pengempukan daging ayam petelur afkir karena adanya kandungan enzim bromelin pada buah nenas (Ananas comosus) maupun kulit nenas, dimana enzim ini merupakan salah satu enzim protease yang dapat menghidrolisa protein termasuk kolagen sehingga dapat mengempukkan daging ayam petelur afkir. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas daging ayam petelur afkir yang direbus dengan penambahan ekstrak kulit nenas (Ananas comosus) melalui uji organoleptik. Perlakuan yang diberikan pada penelitian ini adalah R0A : perebusan daging paha tanpa ekstrak kulit nenas; R0b : perebusan daging dada tanpa ekstrak kulit nenas; R1 : perebusan daging paha + ekstrak kulit nenas; R2 : perebusan daging dada + ekstrak kulit nenas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan ekstrak kulit nenas pada perebusan daging ayam petelur afkir menghasilkan warna putih agak kecokelatan pada daging ayam bagian paha dan warna putih pada bagian dada, tetapi memiliki aroma, tekstur dan rasa yang sama yaitu agak amis, empuk dan gurih. Simpulan dari penelitian ini adalah penambahan ekstrak kulit nenas pada perebusan daging ayam afkir dapat meningkatkan kualitas daging baik dari warna, aroma, tekstur dan rasa daging ayam baik bagian paha maupun dada.
Biokonversi Limbah Organik Kulit Kopi Menjadi Kompos Untuk Media Pembibitan Tanaman Di Desa Tebat Laut Andika Prawanto; Kiky Nurfitri Sari; Indriati Meilina Sari; Muhammad Subhan Hamka; Nur'aini Nur'aini; Ikromatun Nafsiyah
Jompa Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 4 (2023): Jompa Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Jompa Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57218/jompaabdi.v2i4.986

Abstract

Tingginya aktivitas pertanian di Desa Tebat Laut, menyebabkan Desa Tebat Laut menjadi salah satu penyumbang limbah organik hasil aktivitas pertanian di Kabupaten Kepahiang yang berupa kulit kopi. Hal ini dikarena oleh luasnya areal perkebunan kopi di Desa Tebat Laut yang mencapai 436 ha setengah dari luasan areal pemukimam masyarakat. Dari aktivitas pertanian tersebut, meninggalkan kulit kopi sebagai limbah pertanian yang hingga saat ini belum sepenuhnya mampu dimanfaatkan oleh masyarakat. Adapun jumlah rata-rata kulit kopi yang dihasilkan pada saat pengolahan pascapanen yaitu mencapai 80–150 kg per harinya. Berdasarkan hal itu, penulis merasa perlu diadakan sosialisasi dan pelatihan mengenai biokonversi limbah organik kulit kopi menjadi kompos untuk media pembibitan tanaman. Kegiatan pengabdian dilakukan bentuk penyuluhan, demo cara, praktik dan pendampingan. Hasil kegiatan menunjukkan peserta mengapresiasi IPTEK yang dikenalkan kepada mereka dan menerima informasi dengan baik.
Penyuluhan Budidaya Ikan Dalam Ember Pada Kelompok Tani Putra Tani Sejahtera Desa Mojorejo Kecamatan Selupu Rejang Muhammad Subhan Hamka; Andika Prawanto; Ikromatun Nafsiyah; Kiky Nurfitri Sari; Nur'aini Nur'aini; Triayu Rahmadiah
Jompa Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 4 (2023): Jompa Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Jompa Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57218/jompaabdi.v2i4.988

Abstract

Pertanian dan perikanan merupakan bidang yang sangat penting dalam produksi makanan manusia. Kabupaten Rejang Lebong merupakan pusat produksi pertanian yang menonjol di Provinsi Bengkulu. Terletak di ketinggian antara 500 hingga 1.300 meter di atas permukaan laut, Rejang Lebong memiliki sumber daya alam yang melimpah. Mayoritas penduduknya terlibat dalam kegiatan pertanian, baik sebagai petani maupun buruh tani. Desa Mojorejo salah satu desa yang terletak di Kecamatan Selupu Rejang, yang merupakan bagian dari Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu. Salah satu kelompok tani yang terdapat di Desa Mojorejo adalah Kelompok Tani Putra Tani Sejahtera. Kelompok tani ini bergerak pada sektor pertanian, baik subsektor hortikultura dan perikanan yang merupakan pemuda tani milenial gencar melaksanakan kegiatan untuk menambah ilmu dan keterampilan selain karena peduli dengan program pertanian berkelanjutan juga peduli dengan isu stunting yang merupakan program dan isu prioritas di Kabupaten Rejang Lebong. Lahan pekarangan dimanfaatkan agar menjadi lebih produktif untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga melalui kegemaran menanam sayuran tanpa media tanah dan perikanan dengan cara yang sederhana dan dapat dilakukan oleh masyarakat. Budikdamber (Budidaya ikan dalam ember) dan hidropnik merupakan teknik pengembangan alternatif budidaya ikan dan sayuran pada lahan terbatas Kegiatan pengabdian dilakukan dalam bentuk penyuluhan, demonsrasi cara/ praktik langsung dan pendampingan disertai evaluasi. Hasil kegiatan menunjukkan peserta mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan dan menerima informasi dengan baik.
Training on the Application of Silage Technology for Vegetable Waste as Feed for Ducks in Kayu Manis Village Nining Suningsih; Muhammad Hakim; Nur'aini Nur'aini
Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Institut Teknologi dan Bisnis Asia Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32815/jpm.v5i1.1259

Abstract

Purpose: This study addresses the challenge of low community knowledge in Kayu Manis village, aiming to boost interest and skills in duck farming. The primary objective is to elevate community understanding by applying silage technology to convert vegetable waste into duck feed. Method: Through training sessions involving socialization, practical demonstrations, and hands-on practice, participants learn to create vegetable waste silage as duck feed. Pre- and post-test evaluation reveals significant sequential improvements of 88.15%, 7.69%, and 89.23% in knowledge, interest, and skills. Practical Applications: The outcomes offer practical benefits for the community and potential scalability for similar agricultural sectors. Silage technology proves valuable in enhancing sustainable farming practices. Conclusion: In conclusion, the community-based intervention focusing on making vegetable waste silage effectively achieves its goals of enhancing participants' knowledge, interest, and skills in duck farming. The sequential increases of 88.15%, 7.69%, and 89.23% underscore the training program's success. The practical applications extend beyond Kayu Manis village, demonstrating the broader relevance and impact of implementing silage technology in agricultural practices. This research contributes significantly to addressing the initial problem outlined in the introduction, emphasizing the importance of sustainable and innovative approaches in community-based agrarian interventions.
PRODUKSI MAGGOT BLACK SOLDIER FLY MELALUI PENGGUNAAN LIMBAH PERTANIAN SEBAGAI MEDIA TUMBUH Nur'aini, Nur'aini
Jurnal Peternakan (Jurnal of Animal Science) Vol 8, No 1 (2023): JURNAL PETERNAKAN (JURNAL OF ANIMAL SCIENCE)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jac.v8i1.15130

Abstract

Pembudidayaan maggot Black Soldier Fly (BSF) sebagai bahan pakan alternatif sumber protein masih memiliki tingkat keberhasilan yang rendah dan terbatas, hal ini disebabkan kurang tepatnya media tumbuh yang digunakan. Dedak, limbah sayuran dan buah memiliki potensi untuk dijadikan media tumbuh dalam memproduksi maggot (Hermetia Illucens), hal ini karena dedak, limbah sayuran dan buah masih memiliki kandungan gizi berupa protein, lemak, air, karbohidrat yang cukup tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui produksi maggot BSF dari media tumbuh limbah pertanian yang terbaik. Perlakuan yang diberikan pada penelitian ini adalah P0A = dedak 100 %; P0b = limbah sayuran dan buah 100 %;  P1 = dedak 75 % + limbah sayuran dan buah 25 %; P2 = dedak 50 % + limbah sayuran dan buah 50 %; P3 = dedak 25 % + limbah sayuran dan buah 75 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media tumbuh maggot dari pencampuran dedak 50% dengan limbah sayur dan buah 50% (P2) merupakan media tumbuh terbaik yang menghasilkan panjang maggot rata-rata sebesar 1,74 cm dan rata-rata produksi maggot 319,33 g. Simpulan dari penelitian ini adalah penggunaan limbah pertanian berupa campuran dedak dengan limbah sayuran dan buah sebagai media tumbuh maggot BSF dapat meningkatkan panjang tubuh dan bobot produksi maggot BSF.
TEKNIK PENGAWETAN TELUR DENGAN MENGGUNAKAN LARUTAN PANDAN (Pandanus amaryllifolius), SEREH (Cymbopogon citratus) DAN JERUK PURUT (Cytrus Hystrix) Wisnu, Febryan Kusuma; Sinuraya, Eden Ericson; Saputri, Kade Wahyu; Nur'aini, Nur'aini
Jurnal Peternakan (Jurnal of Animal Science) Vol 8, No 1 (2023): JURNAL PETERNAKAN (JURNAL OF ANIMAL SCIENCE)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jas.v8i1.16727

Abstract

Kualitas telur ayam ras akan mengalami penurunan selama penyimpanan. Teknik pengawetan telur diperlukan untuk mempertahankan kualitas dan memperpanjang daya simpan. Pelapisan kerabang telur menggunakan bahan alami dengan kandungan antibakteri dan antioksidan menjadi salah satu solusi pengawetan telur secara sederhana. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh pelapisan kerabang telur menggunakan larutan bahan alami selama penyimpanan dingin terhadap nilai Haugh Unit, pH putih telur, dan pH kuning telur. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 3 kali ulangan. Perlakuan pelapisan kerabang telur terdiri dari 4 taraf yaitu kontrol, larutan sereh, larutan daun jeruk purut dan larutan daun pandan. Telur ayam ras akan disimpan selama 30 hari. Data pengamatan diambil setiap 10 hari sekali. Data dianalisis menggunakan ANOVA satu arah dengan uji lanjut Tukey pada taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik pelapisan kerabang telur menggunakan bahan alami selama penyimpanan dingin mampu mempertahankan kualitas telur ayam ras selama 30 hari dibandingkan perlakuan kontrol pada suhu ruang. Larutan sereh menjadi bahan herbal terbaik dengan menghasilkan nilai Haugh Unit 83,66 (grade AA), nilai pH putih 8,72 dan nilai pH kuning telur 6,67. Simpulan dari penelitian ini adalah pelapisan kerabang telur dengan larutan sereh dapat mempertahankan kualitas telur paling baik selama penyimpanan dingin 30 hari.