Konstipasi adalah masalah umum di Intensive Care Units (ICUs) yang mempengaruhi kualitas hidup pasien dan dapat menyebabkan komplikasi serius. Terapi non-farmakologis seperti abdominal massage dan kompres hangat dapat membantu mengatasi konstipasi, namun implementasinya masih jarang dilakukan oleh perawat di ICU. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh abdominal massage dan kompres hangat terhadap konstipasi pada pasien ICU di Rumah Sakit Santo Antonius Pontianak. Penelitian ini menggunakan desain Quasi-eksperimen dengan pre-test-post-test control group. Sampel terdiri dari 20 pasien konstipasi di ICU, dibagi menjadi dua kelompok: 10 pasien menerima abdominal massage dan 10 pasien menerima kompres hangat. Tingkat konstipasi diukur menggunakan Constipation Assessment Scale (CAS). Hasil penelitian menunjukkan Abdominal massage menurunkan tingkat konstipasi dari 70% konstipasi ringan dan 30% konstipasi berat menjadi 60% tidak konstipasi dan 40% konstipasi ringan. Kompres hangat menurunkan konstipasi dari 70% konstipasi ringan dan 30% konstipasi berat menjadi 30% tidak konstipasi dan 70% konstipasi ringan. Analisis data pada Abdominal massage menunjukkan penurunan konstipasi yang lebih signifikan dibandingkan kompres hangat dengan mean score 6,400 dibanding 3,900. Kedua metode efektif dalam mengurangi konstipasi pada pasien ICU, namun abdominal massage menunjukkan hasil yang lebih baik. Penelitian lebih lanjut dengan sampel lebih besar dan evaluasi jangka panjang disarankan untuk mengkonfirmasi temuan ini.: Hasil ini dapat menjadi panduan praktis bagi perawat ICU untuk meningkatkan kualitas perawatan pasien dengan konstipasi melalui metode non-farmakologis.