Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmu Kesehatan Immanuel

Transfer Pelatihan Dalam Meningkatkan Kompetensi Pegawai Rumah Sakit Andriana, Sari Sarce
Jurnal Ilmu Kesehatan Immanuel Vol. 12 No. 2 (2018): Jurnal Ilmu Kesehatan Immanuel
Publisher : Institut Kesehatan Immanuel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36051/jiki.v12i2.73

Abstract

ABSTRAK Transfer pelatihan berkaitan dengan bagaimana peserta pelatihan secara efektif dan berkelanjutan menerapkan apa yang dipelajari dalam pelatihan tersebut dalam pekerjaan mereka baik pengetahuan, keterampilan, perilaku, maupun strategi kognitif. Transfer pelatihan yang tidak optimal sangat merugikan pada upaya peningkatan kompetensi pegawai karena biaya, waktu dan tenaga yang telah dikeluarkan untuk penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan menjadi tidak efektif dan efisien bahkan sia-sia jika tidak diterapkan dalam pekerjaan. Penelitian ini bertujuan mengetahui dan menganalisis transfer pelatihan di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya. Desain penelitian ialah kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Subjek penelitian adalah pengelola pendidikan dan pelatihan, instruktur, peserta, alumni pendidikan dan pelatihan, atasan alumni pendidikan dan pelatihan yang diambil secara purposive sampling. Analisis data dilakukan secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan transfer pelatihan dilakukan dengan pemberian motivasi secara lisan, supervisi dan bimbingan lapangan. Transfer pelatihan belum direncanakan dengan baik dan terdokumentasi secara tertulis dalam bentuk rancangan transfer pelatihan yang berisi sasaran penerapan hasil pendidikan dan pelatihan dan strategi-strategi dalam penerapan hasil pendidikan dan pelatihan. Rencana dan kesepakatan tindak lanjut yang dilakukan oleh penyelenggara pendidikan dan pelatihan bersifat umum dan secara lisan. Hambatan dalam transfer pelatihan adalah kurangnya motivasi dan komitmen peserta untuk mempraktekan kemampuan yang diperoleh dalam pekerjaan dan keterbatasan sarana prasarana di tempat kerja. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah transfer pelatihan belum optimal. Saran kepada pihak manajemen untuk menetapkan kebijakan standar transfer pelatihan. Kata kunci: Transfer pelatihan, kompetensi, perawat  
PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAPAS DALAM TERHADAP SKALA NYERI PADA PASIEN POST OPERASI DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT BAYUKARTA Sari, Sari Sarce Andriana; Nurjamilah, Nurjamilah; Ngadiran, Antonius
Jurnal Ilmu Kesehatan Immanuel Vol. 18 No. 1 (2024): Jurnal Ilmu Kesehatan Immanuel
Publisher : Institut Kesehatan Immanuel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36051/jiki.v18i1.251

Abstract

Pain is an unpleasant subjective sensory and emotional experience associated with actual or potential tissue damage. Pain management can be done in two ways, namely pharmacological and non-pharmacological. One of the non-pharmacological pain management is deep breathing relaxation techniques. This study aims to determine the effect of deep breathing relaxation techniques on pain scale in postoperative patients in the inpatient room at Bayukarta Hospital, Karawang. The design of this study used accidental sampling with a quasi-experimental design with a pre-post test design approach with a control group. The number of samples in this study amounted to 36 people (18 people in the control group and 18 people in the intervention group). The instrument in this study used an observation sheet and a pain measuring instrument using the Numeric Rating Scale (NRS). Statistical test paired T-test in the intervention group and control group postoperative patient pain scale after being given deep breathing relaxation techniques with a postoperative patient pain scale before deep breathing relaxation techniques with a significance level of 95%, showed that the p-value was 0.000 ( p<0.05), meaning that Ho is rejected and Ha is accepted. There is an Influence of Deep Breathing Relaxation Techniques on Pain Scale in Surgery Patients in the Inpatient Room of Bayukarta Hospital, Karawang.
TINGKAT KECEMASAN KELUARGA RAWAT INAP  DI RUANG ICU UMUM RUMAH SAKIT SANTO ANTONIUS PONTIANAK Seriaka; Tambunan, Roselina; Sari, Sari Sarce Andriana
Jurnal Ilmu Kesehatan Immanuel Vol. 18 No. 2 (2024): Jurnal Ilmu Kesehatan Immanuel
Publisher : Institut Kesehatan Immanuel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36051/jiki.v18i2.283

Abstract

Keadaan pasien yang dirawat di intensif menyebabkan keluarga menjadi tertekan sehingga merasa cemas. Tanda-tanda kecemasan pada keluarga dapat dilihat secara fisik sesuai tingkatannya seperti jari tangan dingin, detak jantung cepat, badan terasa gemetar, berkeringat dingin, kepala pusing, nafsu makan berkurang hingga tidur tidak nyenyak. Penelitian ini bertujuan untuk mengambarkantingkat kecemasan keluarga pasien rawat inap di ruang ICU Umum Rumah Sakit Santo Antonius Pontianak. Metode penelitian yang digunakan penelitian kuantitatif menggunakan desain deskriptif. Populasi pada penelitian ini adalah keluarga pasien yang di rawat di ruang ICU Umum Rumah Sakit Santo Antonius Pontianak dengan sampel sebanyak 42 orang serta teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini mengunakan accidental sampling. Instrumen pada penelitian ini menggunakan kuesioner HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale). Hasil penelitian menunjukkan, bahwa hampir setengahnya responden yakni (41%) memiliki kecemasan ringan, sebagian kecil responden yakni (26%) cemas berat, sebagian kecil yakni 17% tidak cemas, sebagian kecil yakni 14% cemas sedang, dan sebagian kecilnya lagi yakni 2% panik. Kesimpulan keluarga pasien yang dirawat di ruang ICU sebagian besar memiliki kecemasan ringan. Keluarga pasien yang memiliki anggota keluarga dirawat di ruang intensif pasti merasakan kecemasan. Saran agar pihak Rumah sakit dapat memfasilitasi ruang nyaman bagi keluarga pasien untuk beristirahat dan menenangkan pikiran agar kecemasan ringan yang dirasakan keluarga tidak berkembang menjadi kecemasan berat. Serta dapat memfasilitasi perawat dalam meningkatkan keterampilan untuk mengurangi kecemasan melalui pelatihan terapi perilaku sehingga harapannya dapat diimplementasikan ketika berhadapan dengan keluarga pasien yang mengalami kecemasan sedang dan berat.