Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pelatihan Empati Pada Remaja Yang Melakukan Bullying Di Lembaga X Putu Diana Wulandari; Ratih Saraswaty; Aritya Widianti; Ni Luh Kade Nadia Rastafary
JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN, PSIKOLOGI DAN KESEHATAN (J-P3K) Vol 4, No 2 (2023): J-P3K AGUSTUS
Publisher : Mata Pena Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51849/j-p3k.v4i2.213

Abstract

Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju masa dewasa. Pada masa remaja muncul sifat egoisentrisme, seperti perilaku bullying dan tindakan kekerasan. Pelaku bullying umumnya memiliki agresivitas yang tinggi dan kurang memiliki empati. Hal ini sejalan dengan tujuan penelitian, yaitu penggunaan pelatihan empati untuk menurunkan bullying pada remaja. Pelatihan yang dilakukan pada remaja menggunakan dua pendekatan yaitu psikoedukasi dan pendekatan perilaku melalui latihan kasus dan role play. Hasil pelatihan diukur menggunakan metode kuantitatif menggunakan dua kuesioner pretest dan posttest. Berdasarkan tabel hasil uji t-test di atas dapat diketahui bahwa hasil nilai Sig. sebesar 0,047 (p0,05), yang berarti bahwa terdapat penurunan perilaku bullying pada remaja setelah diberikan intervensi. Selain itu, pada kuesioner empati diketahui nilai Sig. sebesar 0,016 (p0,05). Hal ini berarti bahwa terdapat peningkatan empati remaja setelah diberikan intervensi. Berdasarkan roleplay yang dilakukan, para remaja dapat menemukan insight dari kasus dan roleplay yang dilakukan oleh teman-temannya.
Pelatihan Keterampilan Dasar Dalam Konseling Sebaya Bagi Remaja Putri Di Panti Asuhan X Tabanan Bali Saraswaty, Ratih; Wulandari, Putu Diana
ISLAMIKA GRANADA Vol 5, No 1 (2024): ISLAMIKA GRANADA SEPTEMBER
Publisher : Granada El-Fath

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51849/ig.v5i1.320

Abstract

Masa remaja merupakan periode transisi antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Pada periode ini remaja memasuki masa storm and stress, yaitu masa yang bergejolak dan diwarnai oleh konflik dan perubahan suasana hati. Pada masa ini, remaja mengalami banyak permasalahan terutama bagi remaja yang bertempat tinggal di panti asuhan, seperti masalah emosi dan perilaku. Pada masa remaja kedekatan remaja dengan peergroup-nya sangatlah tinggi sehingga pendekatan peergroup dirasa efektif dalam memberikan pengetahuan dan informasi, serta pembelajaran bagi remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan keterampilan dasar konseling sebaya dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sebagai konselor sebaya dalam menghadapi permasalahan. Subjek terdiri dari 12 orang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan metode pra eksperimental tipe one group pretest post-test design. Tahapan intervensi yang diberikan terdiri dari 10 sesi dalam 2 pertemuan. Efektivitas dari pelatihan ini diketahui melalui pretest dan post-test dengan menggunakan 3 blank case dan role play. Hasil penelitian menunjukkan secara keseluruhan pelatihan konselor sebaya dapat memberikan dan menambah pengetahuan terkait konselor sebaya, perubahan sikap ke arah yang lebih positif, serta kemampuan dalam menganalisis permasalahan dan melakukan proses konseling sebaya untuk menangani kasus pelanggaran ringan yang terjadi di panti asuhan X Tabanan Bali.
MOTIVASI PADA PEREMPUAN BALI YANG MEMILIH HAMIL SEBELUM MENIKAH Saraswaty, Ratih; Tobing, David Hizkia
Jurnal Psikologi Udayana Edisi Khusus
Publisher : Program Studi Sarjana Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.297 KB)

Abstract

As a social human being, a human cannot live by him/her self; he/she needs somebody else to interact, socialize, and have a relationship, which eventually create new generations through sexual intercourse (Sumpami, 2008). Marriage is a physical and mental bonding between a man and a woman as a wife and a husband to build a happy and eternal family based on one almighty God. Bali is one of Indonesian provinces that still strongly hold its tradition. To have a child is a kind of requisite in Balinese marriage. A preliminary study conducted by a researcher on 2013 shows that 8 out of 20 Balinese women chose to get pregnant before marriage because of the requisition from their partner and partner’s parent (Saraswaty, 2013). Based on this fact, many study are having interest to find out Balinese women’s motivation to get pregnant before marriage. This research used qualitative method with phenomenology design. Respondents are four Balinese women, which were chosen through purposive sampling method. The research results show that the interviewees have intrinsic and extrinsic motivation on deciding to get premarital pregnancy. The intrinsic motivation, consist of a feeling of have found perfect match, being accepted by partner’s parents, a desire to be loved deeper, felt appreciated and fidelity of partner, tried to prove that be able to have a baby. While the extrinsic motivation are a feeling of being scared of people’s contempt, afraid that her partner will get married again, motivated to get a better life, getting attention from partner and partner’s parents, and having grown up and responsible partner. Key Words: Premarital Pregnancy, Motivation, Balinese Women.
Dinamika Psikologis Individu dengan Gangguan Skizofrenia Saraswaty, Ratih; Wulandari, Putu Diana; Rastafary, Ni Luh Kade Nadia; Widianti, Aritya
JURNAL PSIKOLOGI MANDALA Vol. 8 No. 1 (2024): JURNAL PSIKOLOGI MANDALA
Publisher : Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36002/jpm.v8i1.3016

Abstract

Skizofrenia merupakan salah satu gangguan kesehatan mental yang banyak ditemui di Indonesia. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 1 orang, yaitu laki-laki berusia 36 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan dinamika psikologis individu dengan gangguan skizofrenia berdasarkan hasil asesmen dan pemeriksaan psikologi yang telah dilakukan. Metode dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan melalui asesmen psikologi (wawancara dan observasi) dan pemberian tes psikologi, seperti tes grafis (WZT, DAP, BAUM, HTP), Mini Mental State Exam (MMSE), dan The Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI-2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek memenuhi kriteria gangguan skizofrenia berdasarkan DSM V. Faktor penyebab munculnya gangguan skizofrenia pada subjek adalah pola asuh, inferioritas, dan kemampuan problem solving.
Forgiveness Therapy untuk Mengatasi Post-Traumatic Stress Disorder pada Korban Bom Bali Wulandari, Putu Diana; Widianti, Aritya; Astaningtias, Ni Made Irene Novianti; Saraswaty, Ratih
JURNAL SOCIAL LIBRARY Vol 4, No 2 (2024): JURNAL SOCIAL LIBRARY JULY
Publisher : Granada El-Fath

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51849/sl.v4i2.270

Abstract

Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan dapat memunculkan trauma pada seseorang. Salah satu trauma yang parah dan berkepanjangan dapat menyebabkan seseorang mengalami post traumatic stress disorder (PTSD). Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektifitas forgiveness therapy untuk mengurangi trauma masa lalu pada korban bom Bali. Subjek terdiri dari 1 orang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan single case design. Tahapan dari intervensi yang diberikan terdiri dari 6 sesi, yaitu psikoedukasi, uncovering phase, decision phase, work phase, deepening phase, serta terminasi dan evaluasi. Skala yang digunakan untuk mengukur trauma yang dialami subjek adalah kuesioner trauma harvard. Hasil penelitian menunjukkan adanya perubahan pada diri subjek. Subjek mulai dapat memahami kondisi dirinya dan juga dapat memaafkan dirinya sendiri.
FGD dan Psikoedukasi Guru BK: Meningkatkan Penanganan Kesehatan Mental Remaja Andhini, Luh Putu Ratih; Widianti, Aritya; Astaningtias, Ni Made Irene Novianti; Dewi, Anak Agung Sagung Suari; Rastafary, Ni Luh Kade Nadia; Utami, Ni Made Sintya Noviana; Wulandari, Putu Diana; Saraswaty, Ratih; Aryanata, Nyoman Trisna
UNBI Mengabdi Vol. 5 No. 1 (2024): UNBI Mengabdi Januari
Publisher : Universitas Bali Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34063/um.v5i1.415

Abstract

Isu kesehatan mental pada remaja sangat meningkat di Indonesia, hal tersebut menjadi fokus bagi pihak keluarga dan sekolah. Peran guru BK sangat penting dalam mencegah isu kesehatan mental pada siswa SMA/SMK. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman guru BK mengenai pentingnya kesehatan mental remaja dan teknik konseling yang efektif. Melalui kegiatan FGD dan psikoedukasi, guru BK memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru dalam menangani masalah kesehatan mental remaja. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pemahaman peserta, dengan peningkatan skor rata-rata pada post-test dibandingkan pre-test. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan ini berhasil memberikan wawasan yang lebih baik kepada guru BK dalam mengelola isu kesehatan mental di sekolah.   Mental health issues in adolescents are on the rise in Indonesia, which is a focus for families and schools. The role of counseling teachers is very important in preventing mental health issues in SMA / SMK students. This service activity aims to increase the understanding of counseling teachers about the importance of adolescent mental health and effective counseling techniques. Through FGDs and psychoeducation activities, counseling teachers gained new knowledge and skills in dealing with adolescent mental health problems. The evaluation results showed a significant increase in participants' understanding, with an increase in the average score on the post-test compared to the pre-test. This shows that this activity succeeded in providing BK teachers with better insights in managing mental health issues in schools.
Psychological Dynamics of Inmates with Amphetamine Dependence: A Case Study Wulandari, Putu Diana; Widianti, Aritya; Saraswaty, Ratih; Astaningtias, Ni Made Irene Novianti
Bali Medical and Wellness Journal Vol. 2 No. 3 (2025): Bali Medical and Wellness Journal
Publisher : PT BMW Journal Sejahtera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71341/bmwj.v2i3.38

Abstract

Introduction: Substance dependence among inmates presents complex psychological challenges often rooted in personal history and environmental factors. This study aims to identify and analyze the specific psychological dynamics of an inmate diagnosed with amphetamine dependence to provide a basis for effective intervention. Case Description: This study utilized a qualitative case study approach involving "IK," a 25-year-old male inmate at Penitentiary X with a history of early-onset substance abuse. Data were collected through in-depth interviews, observation, and psychological assessments, including Graphic Tests (BAUM, DAP, HTP), SPM, Wartegg, and TAT. The subject presented with severe anxiety, moderate depression, and profound feelings of guilt and inferiority, exacerbated by a history of parental divorce and the loss of his partner and child during incarceration. Discussion: The analysis reveals that the subject's amphetamine dependence functions as a maladaptive coping mechanism stemming from a dysfunctional family history and childhood trauma. The prison environment has further intensified his psychological distress, particularly anxiety and internal conflict regarding his inability to take responsibility. Despite possessing average intelligence, the subject exhibits emotional repression and a low fighting spirit, which are critical factors influencing his recovery potential. Conclusion: The psychological dynamics of inmates with amphetamine dependence are deeply intertwined with past traumatic experiences and unsupportive environments. Understanding these underlying factors is crucial for correctional facilities and mental health practitioners to design personalized rehabilitation programs that address not only the addiction but also the root psychological vulnerabilities.