Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

GAMBARAN SUBJECTIVE WELL-BEING DOSEN DAN TENAGA PENDIDIK Anak Agung Sagung Suari Dewi
Wacana Vol 13, No 1 (2021)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13057/wacana.v13i1.185

Abstract

Being a lecturer and educational staffs are a noble task because they aimed to build a greater young generation for the nation, so that their welfare should be well-attended. Well-being or is divided into two types, which are objective well-being (OWB) and subjective well-being (SWB). This is a descriptive survey research and focused more on SWB. The respondent criteria were lecturer and educational staff at the EB and P faculty, thus obtaining 74 respondents. The scale used in this study is SWB scale adapted from the Subjective Well-Being Inventory (SUBI) (Nagpal & Sell, 1992), using an interval scale, and presented in statements. Examining the results, it can be seen that more than half (71.62%) of the respondents considered that their life had been positive, both physically and mentally, which was indicated by a high SWB level. As many as 20 respondents (27.03%) were at moderate level, and only 1.35% or 1 respondent had a low SWB level. Perceived ill-health dimension is the most contributor to the low level of SWB, which related to physical complaints experienced by individuals, such as pain, a racing heart, frequent dizziness, easily tired, sleep disturbed, and worrying about their health.
Pengaruh Stres Pengasuhan Pada Resiliensi Ibu Dengan Anak Berkebutuhan Khusus Astaningtias, Ni Made Irene Novianti; Dewi, Anak Agung Sagung Suari; Wulandari, Putu Diana; Andhini, Luh Putu Ratih
ISLAMIKA GRANADA Vol 4, No 3 (2024): ISLAMIKA GRANADA MEI
Publisher : Granada El-Fath

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51849/ig.v4i3.261

Abstract

Seorang ibu dengan anak berkebutuhan khusus tentunya mengalami permasalahan tertentu yang dapat mengakibatkan stress dalam proses pengasuhannya. Oleh karena itu, ibu memerlukan proses resiliensi untuk membantu mengontrol ataupun mengatasi stress pengasuhan yang dialami. Resiliensi merupakan proses saat individu menunjukkan adaptasi yang positif meskipun sedang mengalami kesulitan maupun peristiwa traumatis. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh stress pengasuhan pada resiliensi ibu dengan anak berkebutuhan khusus dengan menggunakan skala Parental Stress Scale dan Skala the Connor-Davidson Resilience Scale (CD-RISC). Hasil penelitian didapatkan adanya pengaruh stress pengasuhan pada resiliensi ibu dengan anak berkebutuhan khusus dengan nilai signifikansi p = 0,001 0,05. Peningkatan resiliensi pada ibu dengan anak berkebutuhan khusus akan membantu ibu untuk dapat memiliki regulasi emosi, keyakinan akan kemampuan diri dalam mengasuh anak, dan empati ibu. Peningkatan ini juga dapat menumbuhkan pandangan positif ibu terhadap kehadiran anak, serta mampu menghadapi permasalahan dalam pengasuhan secara lebih efektif.
Gambaran Strategi Pemecahan Masalah Pada Remaja Korban Bullying Dewi, Anak Agung Sagung Suari; Novianti, Ni Made Irene Novianti; Dewi, Ida Ayu Kumala; Lestari, Dwi
ISLAMIKA GRANADA Vol 4, No 1 (2023): ISLAMIKA GRANADA SEPTEMBER
Publisher : Granada El-Fath

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51849/ig.v4i1.143

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran strategi pemecahan masalah pada remaja korban bullying. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Desain yang digunakan dalam penelitian ini ialah studi kasus. Kasus atau fenomena spesifik dalam penelitian ini akan berkaitan dengan kesadaran psikologis korban bullying mengenai strategi coping yang dimilikinya dalam menghadapi bullying yang dialaminya atau dalam menghadapi tuntutan hidup lainnya. Partisipan dipilih dengan menggunakan metode non-random sampling, yaitu purposive sampling. Kriteria pertimbangan atau inklusi partisipan penelitian ini ialah remaja usia 13-18 tahun dengan pernah mengalami bullying dalam 5 tahun terakhir serta masih merasakan dampak psikologis atas bullying. Terdapat dua partisipan dalam penelitian ini. Bullying mengacu pada berbagai bentuk bullying yang dilakukan melalui kontak fisik langsung, kontak verbal langsung, perilaku nonverbal langsung, serta perilaku nonverbal tidak langsung. Beberapa indikator intimidasi di kalangan siswa sekolah, yang juga digunakan sebagai kriteria umum bagi partisipan penelitian ini, yakni: mengalami penurunan tajam dalam nilai selama kelas, menjadi kasar pada saudaranya, mengakui sakit, luka yang tidak jelas, Perubahan suasana hati yang tiba-tiba, serta perubahan pola tidur atau makan.
Pengaruh Culture Shock terhadap Penyesuaian Diri Pada Mahasiswa Rantau di Universitas X Yanti, Swasti Ningrum Galuh Widi; Dewi, Anak Agung Sagung Suari; Novianti, Ni Made Irene Novianti
ISLAMIKA GRANADA Vol 5, No 1 (2024): ISLAMIKA GRANADA SEPTEMBER
Publisher : Granada El-Fath

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51849/ig.v5i1.318

Abstract

Fenomena banyaknya mahasiswa yang merantau ke luar daerah dengan latar belakang budaya beragam menuntut mereka untuk beradaptasi dengan lingkungan baru. Kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan norma dan kebiasaan setempat sering menyebabkan culture shock. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh culture shock terhadap penyesuaian diri pada mahasiswa rantau di Universitas X. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan analisis regresi linier sederhana. Subjek penelitian ini sebanyak 118 mahasiswa rantau di Universitas X. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner culture shock dari Pertiwi (2020) dengan reliabilitas sebesar 0,891 sedangkan validitas dari rentang nilai 0.423-0.693 dan kuesioner penyesuaian diri dari Mauraji (2022) dengan reliabilitas sebesar 0,892 kemudian validitas dari rentang nilai 0.418-0599. Hasil uji hipotesis menggunakan analisis regresi linier sederhana menunjukkan nilai signifikan sebesar 0,918 (ɑ 0,05). Artinya tidak terdapat pengaruh culture shock terhadap penyesuaian diri pada mahasiswa rantau di Universitas X, nilai signifikan antara culture shock dan penyesuaian diri, dengan tingkat kontribusi yang diukur mencapai 0%.
Studi Kasus Daily Routine untuk Meningkatkan Aktivitas pada Penderita Depresi Dewi, Anak Agung Sagung Suari
JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN, PSIKOLOGI DAN KESEHATAN (J-P3K) Vol 6, No 1 (2025): J-P3K
Publisher : Yayasan Mata Pena Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51849/j-p3k.v6i1.698

Abstract

Gejala quarter life crisis jika dibiarkan dan tidak ditangani secara efektif, akan mengarahkan individu pada gangguan psikis yang lebih berat, salah satunya adalah depresi. Dalam penelitian ini, riwayat serupa peneliti temukan pada responden. Responden ini telah memperoleh diagnosis depresi hingga mengonsumsi obat-obatan dari psikiater. Teknik kognitif dan perilaku akan digunakan dalam penelitian ini untuk membantu responden yang merupakan seorang laki-laki yang berusia 23 tahun, dalam mengubah pikiran yang dianggap merusak diri. Setelah pola pikir yang merusak diri telah ditemukan, responden akan diminta untuk menguji validitas pikiran baru yang lebih positif, dengan menggunakan eksperimen perilaku.Setelah menjalani intervensi kognitif-perilaku dengan menerapkan teknik daily routine selama lebih kurang 3 bulan, diperoleh hasil bahwa R tidak terindikasi mengalami depresi kembali, ditunjukkan dengan semakin banyaknya kegiatan yang dilakukan di luar rumah, semakin banyaknya interaksi yang dilakukan dengan orang baru, dan R yang lebih mampu untuk mengungkapkan pendapatnya kepada orang lain. Teknik intervensi kognitif-perilaku dapat efektif untuk mengatasi masalah yang berakar dari distorsi kognitif, perilaku maladaptif, serta respon afektif yang kurang adekuat. Intervensi ini akan dimulai dengan metode restrukturisasi kognitif. Kemudian ditambahkan dengan terapi perilaku untuk mengurangi perilaku-perilaku maladaptif yang dimunculkan.
Efektivitas Group Positive Psychotherapy Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Psikologis Pada Ibu Bali (Perawat) Yang Mengalami Konflik Kerja-Keluarga Andhini, Luh Putu Ratih; Astaningtias, Ni Made Irene Novianti; Dewi, Anak Agung Sagung Suari; Putri, Putu Debby Noviyanti Mantara; Dewi, Sagung Ratih Trisna Pratami; Utami, Ni Made Sintya Noviana
JURNAL SOCIAL LIBRARY Vol 3, No 3 (2023): JURNAL SOCIAL LIBRARY NOVEMBER
Publisher : Granada El-Fath

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51849/sl.v3i3.165

Abstract

Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh group positive psychotherapy terhadap kesejahteraan psikologis pada perawat yang mengalami konflik kerja-keluarga. Metode penelitian menggunakan group pretest posttest desain yang hanya melibatkan satu kelompok saja yang diberikan perlakuan dan dilakukan dua kali pengukuran terhadap kelompok sebelum (pre-test) dan setelah (post-test) diberikan perlakuan. Populasi pada penelitian ini adalah para perawat di RS. Sampel penelitian diambil dengan cara purposive random, yaitu memenuhi karakteristik penelitian sebagai berikut: berjenis kelamin perempuan, berada dalam masa kerja aktif, telah menikah, memiliki anak minimal satu (berusia 0-16 tahun), berprofesi sebagai perawat, dan melakukan kegiatan menyama braya. Jumlah sampel berjumlah 30 orang. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala work family conflict (WFC) diadaptasi dari Artiawati dengan reliabilitas 0.901, terdapat 12 item. Skala psychological well-being (PWB) diadaptasi dari Mufliha dengan reliabilitas 0.810, terdapat 30 item. Analisis data penelitian ini menggunakan uji wilcoxon dan uji paired sample t-test. Hasil didapatkan group positive psychotherapy efektif meningkatkan psychological well-being pada ibu Bali (Perawat), tetapi tidak efektif menurunkan konflik kerja-keluarga. Konflik kerja-keluarga dapat diturunkan dengan menggunakan manajemen stres.
Peer Social Support and Self-Acceptance Among Adolescents in the Korean Roleplayer Group M Pratami Dewi, Sagung Ratih Trisna; Ratih Andhini, Luh Putu; Suari Dewi, Anak Agung Sagung
Psikologi Prima Vol. 8 No. 1 (2025): Psikologi Prima
Publisher : unprimdn.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/psychoprima.v8i1.5589

Abstract

An individual who achieves self-acceptance will approach any situation they encounter with objectivity, which facilitates a positive life. Peer social support is one of the components influencing self-acceptance. Korean roleplaying adolescents in Group M feel less accepted in real life, suggesting that their concept of self-acceptance is not fully developed and that there is a deficiency in peer social support in real life. The aim of this study is to examine the influence and contribution of social support on self-acceptance. Data were collected using a quantitative approach with random sampling. The study sample comprised senior Korean roleplayers in Group M, totaling 43 subjects. The results indicate that peer social support significantly affects self-acceptance among Korean roleplayers in Group M (Sig = 0.012; sig < 0.05). Peer social support accounts for 14.4% of the variance in self-acceptance among these roleplayers (R Square = 0.144). The implications of these findings suggest that roleplayers should enhance their real-life peer relationships to better experience peer social support, thereby aiding their self-acceptance process. Future research is recommended to explore other variables such as family social support and self-concept.
Hubungan Intensitas Mendengarkan Musik Populer Terhadap Kecerdasan Emosional Remaja Akhir di Universitas Bali Internasional Ni Putu, Septian Eka Cahya Dewi; Novianti Astaningtias, Ni Made Irene; Suari Dewi, Anak Agung Sagung
Bali International Scientific Forum Vol. 4 No. 1 (2023): Bali International Scientific Forum
Publisher : Bali International University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34063/bisf.v4i1.228

Abstract

Abstract Adolescence is known as a period of storm and stress, where there is emotional upheaval accompanied by physical growth. Changes in the development of late adolescence affect the emotional condition of late adolescence. Several studies explain that music helps increase emotional intelligence. Individuals tend to listen to music to change moods, one of which is when individuals feel anxious. One of the genres of music that is popular with adolescents is popular music. This study aims to determine the relationship between the intensity of listening to popular music and the emotional intelligence of late adolescents at the Bali International University.        This study uses simple linear regression statistical analysis. The participants in this study were active students of class 5 of the Bali International University with an age range of 18-21 years old. The sampling technique of this research used purposive sampling technique. The scale used in this study were the intensity scale of listening to popular music to measure the intensity of adolescents in listening to popular music, and the emotional intelligence scale to measure the emotional intelligence of adolescents. Data retrieval is carried out via google form.        The results of the study using simple linear regression obtained a significance value of 0.000 (α <0.05) with a regression coefficient of 0.951 which means that there is a positive relationship between the intensity of listening to popular music with the emotional intelligence of adolescents at the Bali International University. If the intensity of listening to popular music is high, the emotional intelligence of adolescents will be high, and vice versa. The intensity of listening to music contributes 75.3% to emotional intelligence and 24.7% are influenced by other factors.
Kualitas Tidur Siswa Saat Pandemi Covid-19 Ditinjau Dari Stres Akademik Dewi, Ida Ayu Kumala; Widianti, Aritya; Dewi, Anak Agung Sagung Suari
Jurnal Ilmiah Mandala Education (JIME) Vol 9, No 1 (2023): Jurnal Ilmiah Mandala Education (Januari)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jime.v9i1.4551

Abstract

Tidur yang cukup akan membuat individu merasa tenaganya telah pulih, peningkatan kesehatan, dan pemulihan dari keadaan sakit. Berdasarkan beberapa penelitian yang dilakukan, kualitas tidur remaja pertengahan usia 15-18 tahun dipengaruhi oleh stres akademik yang dirasa cukup berat khususnya selama pandemi. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara stres akademik dengan kualitas tidur siswa kelas X SMA Y di masa pandemi covid-19. Peneliti menggunakan pendekatan cross-sectional dengan populasinya seluruh siswa kelas X di SMA Y dan sampel sebanyak  228 orang. Instrumen penelitian merupakan modifikasi dari penelitian stres akademik Rohana (2017) dan kualitas tidur Zetrial (2021). Pengambilan data menggunakan google form. Hasil penelitian didapatkan ada hubungan antara stres akademik dengan kualitas tidur siswa kelas X SMA Y di masa pandemi covid-19. Adapun nilai koefisien regresi menunjukkan arah negatif dan terlihat stres akademik mempengaruhi kualitas tidur sebesar 28,4%. Dapat disimpulkan bahwa stres akademik dipengaruhi oleh stresor akademik yaitu tekanan berprestasi dari guru dan orang tua, pemaksaan diri karena melakukan prokratinasi, dan konflik akibat kebingungan menentukan pilihan. Kualitas tidur siswa kelas X SMA Y di masa pandemi covid-19 dipengaruhi oleh waktu tidur siswa kurang dari 8 jam 30 menit, mengalami mimpi buruk, dan tidur mereka tidak nyenyak akibat gangguan suara.
Aktualisasi Diri Siswa Ditinjau dari Pola Asuh Orang Tua Selama Pembelajaran Jarak Jauh Utami, Ni Made Sintya Noviana; Andhini, Luh Putu Ratih; Dewi, Anak Agung Sagung Suari
JURNAL SOCIAL LIBRARY Vol 4, No 2 (2024): JURNAL SOCIAL LIBRARY JULY
Publisher : Granada El-Fath

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51849/sl.v4i2.226

Abstract

Pembelajaran jarak jauh menjadi metode pembelajaran baru yang diterapkan pada sistem pendidikan akibat adanya pandemi Covid-19. Peran guru kini banyak beralih ke orang tua yang pendampingi anak belajar di rumah untuk mendorong tercapainya tujuan pembelajaran dan tercapainya aktualisasi diri siswa. Penelitian ini ingin menganalisis kembali aktualisasi diri siswa ditinjau dari pola asuh orang tua selama pembelajaran jarak jauh. Partisipan penelitian ini adalah siswa SMP di Denpasar yang dipilih secara random. Skala yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu menggunakan skala pola asuh orang tua mengacu pada teori Baumrind dan skala aktualisasi diri mengacu pada teori Roger. Data dianalsis dengan menggunakan uji one-way anova. Hasil analisis data menunjukkan hasil ada perbedaan yang signifikan nilai rerata aktualisasi diri siswa ditinjau dari empat pola asuh yaitu demokratis, otoriter, permisif, dan penelantaran. Siswa yang diasuh dengan pola asuh demokratis memiliki nilai rerata aktualisasi diri paling tinggi dibandingkan dengan pola asuh lainnya.