Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Gambaran Emosi Pada Kasus Remaja Awal Yang Mengalami Trans Disosiatif (Kesurupan): Studi Kasus Di SMP SL Bali Anak Agung Istri Mira Pramitya; Aritya Widianti; Ni Made Irene Novianti Astaningtyas
JURNAL PSIKOLOGI MANDALA Vol 2, No 1 (2018): JURNAL PSIKOLOGI MANDALA
Publisher : Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.663 KB)

Abstract

Abstrak. Perkembangan individu merupakan suatu hal yang unik salah satunya yang dialami pada fase remaja. Dewasa ini, beberapa remaja mengalami pengalaman yang tidak biasa yakni trans disosiatif atau yang dikenal dengan kesurupan dalam bahasa awam. Trans disosiatif adalah perubahan kesadaran yang menunjukkan penurunan responsivitas terhadap stimulus eksternal (Kaplan, 1994). Salah satu alasan trans disosiatif terjadi adalah remaja memiliki emosi yang kuat, dan penilaian mereka sangat dipengaruhi oleh suka dan tidak suka. Di samping itu, tekanan mental (stres) dapat disebabkan oleh kesedihan, kekecewaan, syok dan pengalaman traumatis. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran emosi pada kasus trans pada remaja di SMP Sunari Loka. Metode yang digunakan adalah desain kualitatif, menggunakan pendekatan studi kasus. Hasil dari 3 peserta adalah emosi negatif berasal dari pengabaian lingkungan dan penggunaan mekanisme pertahanan ego maladaptif. Kata Kunci: remaja, emosi, trans disosiatif
Pelatihan Empati Pada Remaja Yang Melakukan Bullying Di Lembaga X Putu Diana Wulandari; Ratih Saraswaty; Aritya Widianti; Ni Luh Kade Nadia Rastafary
JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN, PSIKOLOGI DAN KESEHATAN (J-P3K) Vol 4, No 2 (2023): J-P3K AGUSTUS
Publisher : Mata Pena Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51849/j-p3k.v4i2.213

Abstract

Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju masa dewasa. Pada masa remaja muncul sifat egoisentrisme, seperti perilaku bullying dan tindakan kekerasan. Pelaku bullying umumnya memiliki agresivitas yang tinggi dan kurang memiliki empati. Hal ini sejalan dengan tujuan penelitian, yaitu penggunaan pelatihan empati untuk menurunkan bullying pada remaja. Pelatihan yang dilakukan pada remaja menggunakan dua pendekatan yaitu psikoedukasi dan pendekatan perilaku melalui latihan kasus dan role play. Hasil pelatihan diukur menggunakan metode kuantitatif menggunakan dua kuesioner pretest dan posttest. Berdasarkan tabel hasil uji t-test di atas dapat diketahui bahwa hasil nilai Sig. sebesar 0,047 (p0,05), yang berarti bahwa terdapat penurunan perilaku bullying pada remaja setelah diberikan intervensi. Selain itu, pada kuesioner empati diketahui nilai Sig. sebesar 0,016 (p0,05). Hal ini berarti bahwa terdapat peningkatan empati remaja setelah diberikan intervensi. Berdasarkan roleplay yang dilakukan, para remaja dapat menemukan insight dari kasus dan roleplay yang dilakukan oleh teman-temannya.
Kontribusi Strategi Coping Terhadap Stres Akademik Mahasiswa Yang Sedang Mengerjakan Skripsi Tulle, Charlie Paschal Jordan Diliyano; Widianti, Aritya; Astaningtias, Ni Made Irene Novianti
ISLAMIKA GRANADA Vol 4, No 2 (2024): ISLAMIKA GRANADA JANUARI
Publisher : Granada El-Fath

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51849/ig.v4i2.195

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat adanya hubungan antara strategi coping dengan stres akademik mahasiswa Program Studi X Universitas Y yang sedang mengerjakan skripsi. Skala stres akademik yang digunakan dalam penelitian ini diadaptasi dari Oktafiani (2020) dengan validitas 0,399-0,709 dan reliabilitas 0,922. Penelitian ini juga menggunakan skala strategi coping yang diadaptasi dari Sipayung (2016) dengan rentang nilai validitas 0,306-0,663 dan reliabilitas 0,907. Penelitian ini menggunakan uji regresi linier sederhana untuk mengetahui hubungan antara strategi coping dengan stres akademik. Subjek pada penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi X Universitas Y yang sedang mengerjakan skripsi berjumlah 40 orang. Teknik pengambilan sample yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling. Hasil penelitian dengan uji regresi linier sederhana memperoleh nilai signifikansi α sebesar 0,000 (α 0,05), artinya ada hubungan antara strategi coping dengan stres akademik mahasiswa Prodi X Universitas Y yang sedang mengerjakan skripsi. Nilai kontribusi variabel strategi coping terhadap variabel stres akademik adalah 29,9%.
Menumbuhkan Minat Belajar Mengurangi Prokrastinasi: Tantangan Siswa Kelas X di SMA X Dewa Ayu Intan Sukmayanthi; Nyoman Trisna Aryanata; Aritya Widianti
Journal of Psychology and Social Sciences Vol. 2 No. 3 (2024): Journal of Psychology and Social Sciences
Publisher : CV. Doki Course and Training

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61994/jpss.v2i3.694

Abstract

The success of learning is influenced by students' interest in learning. When someone has an interest in learning, they will show a high level of interest and gladly pay attention to learning activities. However, a common phenomenon among students today is that teenagers spend more time on entertainment than completing academic tasks. This study aims to determine the relationship between learning interest and academic procrastination among 10th-grade students at SMA X. This study uses a quantitative research method with simple linear regression analysis. The subjects of this study were 241 10th-grade students at SMA X. The instruments used were a learning interest questionnaire from Prihatin (2017) with a reliability of 0.713 and a validity score of 0.654-0.706, and an academic procrastination questionnaire from Zakiah (2021) with a reliability of 0.923 and a validity score of 0.218-0.672. The results of this study show a significance of 0.000 (ɑ < 0.05) with a regression coefficient value of -0.912 and an R Square of 5.4%. This indicates a significant negative relationship between the variables, meaning that the higher the learning interest, the lower the academic procrastination, and vice versa. However, the researcher found that even with a high interest in learning, students may still experience moderate academic procrastination, which is influenced by their inability to prioritize tasks. There is a relationship between the factors of learning interest and academic procrastination among 10th-grade students at SMA X, amounting to 5.4%, with the remaining percentage influenced by other factors. Future researchers are encouraged to further develop this study by investigating other factors that were not examined in this research.
Stres Akademik Pada Siswa SMA Ketika Terjadi Transisi Pembelajaran Dari Daring Ke Pembelajaran Tatap Muka Made Sukma Wirayana; Nyoman Trisna Aryanata; Aritya Widianti
Journal of Psychology and Social Sciences Vol. 2 No. 3 (2024): Journal of Psychology and Social Sciences
Publisher : CV. Doki Course and Training

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61994/jpss.v2i3.701

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran yang alamiah dan mendalam tentang stres akademik dan faktor – faktor yang membuat stress akademik siswa SMA ketika terjadinya transisi pembelajaran daring ke pembelajaran tatap muka penuh. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data dikumpulkan melalui wawancara semi terstruktur dengan lima partisipan perempuan siswa SMA Negeri X. Pemilihan partisipan didasarkan pada pengalaman transisi pembelajaran yang dimiliki dan kebersedian menjadi partisipan pada penelitian ini. Kredibilitas penelitian ini menggunakan member check. Penelitian ini mendapatkan 13 kategori tema. Stres akademik yang dialami siswa saat transisi pembelajaran antara lain, pembelajaran daring siswa kurang mendapatkan penjelasan dari guru sehingga membuat siswa harus mampu memahami materi secara mandiri. PTM terbatas siswa dituntut untuk merubah kebiasaan harus mulai bangun pagi. Stres akademik yang dialami siswa saat terjadinya transisi pembelajaran dari daring, PTM terbatas, dan tatap muka penuh antara lain pembelajaran yang tidak efektif menuntut siswa supaya mampu memahami materi secara mandiri, harus merubah kebiasaan supaya bisa beradaptasi dengan cepat dan baik, mencemaskan nilai hasil belajar, aktivitas pembelajaran yang padat, dan tugas sekolah yang banyak.
Dinamika Psikologis Individu dengan Gangguan Skizofrenia Saraswaty, Ratih; Wulandari, Putu Diana; Rastafary, Ni Luh Kade Nadia; Widianti, Aritya
JURNAL PSIKOLOGI MANDALA Vol. 8 No. 1 (2024): JURNAL PSIKOLOGI MANDALA
Publisher : Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36002/jpm.v8i1.3016

Abstract

Skizofrenia merupakan salah satu gangguan kesehatan mental yang banyak ditemui di Indonesia. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 1 orang, yaitu laki-laki berusia 36 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan dinamika psikologis individu dengan gangguan skizofrenia berdasarkan hasil asesmen dan pemeriksaan psikologi yang telah dilakukan. Metode dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan melalui asesmen psikologi (wawancara dan observasi) dan pemberian tes psikologi, seperti tes grafis (WZT, DAP, BAUM, HTP), Mini Mental State Exam (MMSE), dan The Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI-2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek memenuhi kriteria gangguan skizofrenia berdasarkan DSM V. Faktor penyebab munculnya gangguan skizofrenia pada subjek adalah pola asuh, inferioritas, dan kemampuan problem solving.
Pelatihan Pengasuh (Babby Sitter) untuk Anggota Keluarga Wisatawan Mancanegara yang Disabilitas di Denpasar Widianti, Aritya; Putri, Putu Debby Noviyanti Mantara; Sudana, Ni Nyoman Tri Ayu Rupani
Gotong Royong: Jurnal Pengabdian, Pemberdayaan Dan Penyuluhan Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2025): Gotong Royong (JP3KM) Juni 2025
Publisher : Yayasan Mata Pena Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51849/jp3km.v4i2.69

Abstract

Pengasuh (babby sitter) memiliki peran penting di dalam pengasuhan pada keluarga wisatawan mancanegara yang datang berkunjung ke Indonesia khususnya Bali. Pengasuh (babby sitter) bukan hanya bertugas memenuhi kebutuhan fisik namun juga psikis bahkan diperlukan dalam stimulasi agar perkembangan anak asuhannya bisa optimal. Keberadaan anggota keluarga wisatawan mancanegara yang memiliki disabilitas tentu membawa pengasuhan yang berbeda. Pengetahuan akan individu disabilitas yang dimiliki pengasuh (babby sitter) tidaklah sama sehingga perlu dilaksanakan pelatihan dengan tujuan  menambah pengetahuan pengasuh (babby sitter) terkait mendampingi individu dengan disabilitas. Pelatihan diberikan di sebuah layanan kesehatan di Denpasar, diikuti oleh enam belas pengasuh (babby sitter) dan berlangsung selama sehari. Metode yang dilakukan adalah ceramah, diskusi, simulasi dan evaluasi melalui pemberian pre test dan post test. Teknik analisis data menggunakan N-Gain score. Hasil perhitungan rata-rata selisih nilai post test dengan pre test sebesar 0,5489, menunjukkan kategori sedang. Hasil perhitungan persentase N-Gain score diperoleh nilai rata-rata 54, 89 sehingga dapat disimpulkan bahwa pelatihan bahwa pelatihan pengasuh (babby sitter) untuk anggota keluarga wisatawan mancanegara yang disabilitas di Denpasar efektif.  
Developing Social-Emotional Skills in Preschool Children Through Drawing and Storytelling Activities Sudana, Ni Nyoman Tri Ayu Rupani; Ratih Andhini, Luh Putu; Widianti, Aritya
Psikologi Prima Vol. 8 No. 1 (2025): Psikologi Prima
Publisher : unprimdn.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/psychoprima.v8i1.5585

Abstract

Preschool children are children aged 5 to 6 years who have various potentials. According to the World Health Organization's (WHO) 2019 report, 5-25% of preschool-aged children experience difficulties with their social-emotional skills, which have an impact on their readiness for school. Appropriate and engaging stimulation is crucial for supporting the social and emotional development of preschool children. Based on this background, this study aims to determine whether there are changes in the social-emotional abilities of preschool children before and after being given treatment in the form of drawing and storytelling activities. This study employed a quantitative experimental approach, utilizing a one-group pre-post test design. Data collection was conducted by involving raters who used observation sheets and documentation during the study. The participants in this study were 14 children from Group B at Taman Kanak-Kanak X, Mengwi District, Badung Regency. The results of this study showed that there were changes in the social-emotional abilities of preschool children before and after treatment in the form of an increase in several aspects of behavior through drawing and storytelling activities. This can occur because, during the activity, children have much interaction with their peers and can express the feelings or emotions they feel through the results of the drawing.
Kualitas Tidur Siswa Saat Pandemi Covid-19 Ditinjau Dari Stres Akademik Dewi, Ida Ayu Kumala; Widianti, Aritya; Dewi, Anak Agung Sagung Suari
Jurnal Ilmiah Mandala Education (JIME) Vol 9, No 1 (2023): Jurnal Ilmiah Mandala Education (Januari)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jime.v9i1.4551

Abstract

Tidur yang cukup akan membuat individu merasa tenaganya telah pulih, peningkatan kesehatan, dan pemulihan dari keadaan sakit. Berdasarkan beberapa penelitian yang dilakukan, kualitas tidur remaja pertengahan usia 15-18 tahun dipengaruhi oleh stres akademik yang dirasa cukup berat khususnya selama pandemi. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara stres akademik dengan kualitas tidur siswa kelas X SMA Y di masa pandemi covid-19. Peneliti menggunakan pendekatan cross-sectional dengan populasinya seluruh siswa kelas X di SMA Y dan sampel sebanyak  228 orang. Instrumen penelitian merupakan modifikasi dari penelitian stres akademik Rohana (2017) dan kualitas tidur Zetrial (2021). Pengambilan data menggunakan google form. Hasil penelitian didapatkan ada hubungan antara stres akademik dengan kualitas tidur siswa kelas X SMA Y di masa pandemi covid-19. Adapun nilai koefisien regresi menunjukkan arah negatif dan terlihat stres akademik mempengaruhi kualitas tidur sebesar 28,4%. Dapat disimpulkan bahwa stres akademik dipengaruhi oleh stresor akademik yaitu tekanan berprestasi dari guru dan orang tua, pemaksaan diri karena melakukan prokratinasi, dan konflik akibat kebingungan menentukan pilihan. Kualitas tidur siswa kelas X SMA Y di masa pandemi covid-19 dipengaruhi oleh waktu tidur siswa kurang dari 8 jam 30 menit, mengalami mimpi buruk, dan tidur mereka tidak nyenyak akibat gangguan suara.
Fungsi Keluarga ditinjau dari Resiliensi pada Keluarga Anak Autism Spectrum Disorder (ASD) di Masa Pandemi Covid-19 Widianti, Aritya; Novianti, Ni Made Irene; Wulandari, Putu Diana
JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN, PSIKOLOGI DAN KESEHATAN (J-P3K) Vol 4, No 3 (2023): J-P3K DESEMBER
Publisher : Yayasan Mata Pena Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51849/j-p3k.v4i3.222

Abstract

Penanganan anak ASD membutuhkan kolaborasi dari berbagai profesional. Pendamping yang paling utama tentunya adalah keluarga. Tempat pendampingan yang lain seperti pusat terapi dan fasilitas kesehatan juga sangat menunjang stimulasi bagi anak ASD. Salah satu fasilitas dari pemerintah yang ada di daerah dalam pendampingan anak ASD adalah Pusat Layanan Autis (PLA). Akibat pandemi covid-19 layanan tersebut terpaksa harus ditutup sebagai bentuk kepatuhan terhadap aturan pemerintah agar varian baru tidak menyebar. Keberadaan anak ASD yang butuh penanganan komprehensif ditambah situasi pandemi dan penutupan sementara PLA membawa keluarga pada kondisi negatif (stres, cemas, dan mungkin depresi). Situasi yang masih belum diketahui akhirnya membutuhkan adaptasi. Ketidakmampuan beradaptasi membawa pada berbagai kesulitan yang akan terus dihadapi. Resiliensi menjadi penting bagi setiap keluarga anak ASD. Penelitian ini dilakukan sebagai langkah awal dalam mengatasi dampak yang diakibatkan oleh pandemi covid-19 khususnya dampak psikologis dengan memahami bagaimana hubungan resiliensi terhadap fungsi keluarga yang memiliki anak ASD di masa Pandemi Covid-19. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Variabel bebas dari penelitian ini yaitu resiliensi dan variabel tergantungnya adalah fungsi keluarga. Subjek penelitian adalah 33 orangtua anak ASD dan dipilih secara random. Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi positif dan signifikan antara resiliensi dan fungsi keluarga. Resiliensi berkontribusi 22,6% terhadap fungsi keluarga.