Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pembinaan Peserta Didik di Sekolah Dasar Negeri Berprestasi Fifin Wildanah; Widiawati Widiawati; Nikmah Hayati; Singgih Ginanjar
Journal of Educational Administration and Leadership Vol 4 No 1 (2023): Vol 4 Issue 1 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jeal.v4i1.425

Abstract

This study aims to describe the activities of fostering students in high achieving schools. This study used a qualitative approach with a case study research design. Data analysis went through several stages, namely data reduction, data display, and data verification. Checking the validity of the data through triangulation, checking membership, and referential adequacy. The results of the study indicate that the school's management of student development activities has been carefully planned. Coaching of students in the form of academic and non-academic coaching. Academic development is carried out through the daily learning activities of students at school. Non-academic coaching in the form of extracurricular activities and strengthening the character of students through habituation both incidental, routine and programmed activities. There are student regeneration activities and coaching students to take part in academic and non-academic competitions. To measure the success of student coaching activities, an evaluation of both academic and non-academic coaching is carried out. Follow-up carried out to increase the quality of student development activities. The results of coaching are in the form of positive character, attitude or behavior as well as the academic and non-academic achievements of students.
Pengembangan Skill Mengajar Dengan Pelatihan Peningkatan Literasi dan Keterampilan Presentasi Bagi Guru SMA 5 Pariaman Devi Rusli; Rindang Ayu; Elsa Rahmayanti; Nikmah Hayati
PUSAKO : Jurnal Pengabdian Psikologi Vol. 1 No. 2 (2022): PUSAKO : Jurnal Pengabdian Psikologi
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/pusako.v1i2.20

Abstract

Guru memiliki peranan yang besar dalam mencetak generasi penerus yang berkualitas di masa depan. Guru belum semuanya memiliki empat kompetensi, yakni kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial. Adapun guru dengan lulusan sarjana pendidikan pun tidak menjamin mampu melakukan pengembangan diri untuk menambah pengetahuan dan kompetensinya dalam mengajar. Hasil dari Uji Kompetensi Guru (UKG) dari tahun 2012 sampai 2015 sekitar 81% guru di Indonesia nilainya bahkan tidak mecapai nilai minimum. Guru-guru masih banyak tidak menggunakan media pembelajaran, dan mengajar dengan metode ceramah atau penugasan. Fenomena tersebut membuat guru tetaplah “teko” dan siswa tetaplah “gelas” sehingga siswa akan selalu pasif menunggu ilmu dari guru. Guru masih gagap teknologi sehingga tidak mampu menanamkan “daya kritis” kepada murid untuk menjadi manusia revolusioner. Guru banyak yang belum mampu mengoperasikan perangkat teknologi informasi di hadapan para muridnya khususnya dalam membuat media pembelajaran. Solusi yang ditawarkan adalah berupa kegiatan pelatihan pengembangan skill mengajar guru dengan peningkatan literasi guru terhadap bidang studi dan pengembangan kompetensi presentasi materi pelajaran di era digital. Guru juga diberi pelatihan teknik-teknik presentasi materi pelajaran yang menarik agar memotivasi siswa dalam belajar.
The Effectiveness of The Tack Learning Model Using Logic Model Analysis To Enhance Self-Directed Learning Ridha Husnul Hayati; Nikmah Hayati; Hendri Budi Utama
KOLOKIUM Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Vol 11, No 3 (2023): Kolokium : Publishing December 2023 Special Issue Non Formal Education Internat
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/kolokium.v11i3.653

Abstract

This research aims to evaluate the effectiveness of the TACK (Technological, Andragogical, Content Knowledge) learning model combined with Logic Model analysis in enhancing students' self-directed learning in the Department of Non-formal Education (PNF) at Padang State University. This research employs a quantitative experimental research approach, measuring the difference between pre-test and post-test scores to assess the impact of the TACK learning model on student self-directed learning. Data were collected through questionnaires, observations of the teaching implementation, and documentation. Logic Model analysis is utilized to map the components of the TACK model and evaluate the expected outcomes. The research findings indicate a significant improvement in student self-directed learning, as evidenced by the increase in post-test scores compared to pre-test scores. Statistical analysis supports the hypothesis that the TACK model effectively enhances students' self-directed learning in the Department of Non-formal Education (PNF). This research highlights the potential of the TACK learning model combined with Logic Model analysis as a valuable strategy for enhancing the quality of learning within university environments. Its application offers a promising approach to improving self-directed learning, which is crucial for enhancing learning outcomes. The findings of this research have implications for curriculum design and faculty training in educational institutions. Furthermore, this research contributes to the existing knowledge base on effective teaching methods for students, providing valuable insights for future learning practices.
Pengembangan Kurikulum di Indonesia: Prinsip, Model dan Tantangan dalam Impelementasi Dea Hamanda; Afita Sulaiman; Aditya Riza Putra; Karin Sevira; Merika Setiawati; Nikmah Hayati
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 2 No. 6 (2025): JUNI 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengembangan kurikulum di Indonesia merupakan suatu proses yang terus berkembang dan dipengaruhi oleh berbagai aspek, seperti kebijakan pemerintah di bidang pendidikan, tuntutan masyarakat, serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Artikel ini membahas prinsip-prinsip dasar dalam pengembangan kurikulum, berbagai model yang telah diterapkan, serta tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaannya di Indonesia. Penelitian dilakukan melalui pendekatan kualitatif dengan desain studi pustaka, menganalisis beragam sumber ilmiah dari jurnal terindeks dan dokumen relevan dalam kurun sepuluh tahun terakhir. Prinsip utama dalam pengembangan kurikulum meliputi relevansi, kesinambungan, efektivitas, dan efisiensi agar kurikulum mampu menjawab kebutuhan peserta didik dan tantangan global. Beberapa model yang telah digunakan antara lain model Tyler dengan fokus pada empat pertanyaan utama, model Taba yang menggunakan pendekatan sistematis tujuh tahap, model Wheeler yang bersifat siklikal, dan model akar rumput yang mendorong partisipasi langsung dari sekolah. Namun, implementasi kurikulum di Indonesia masih menghadapi hambatan seperti keterbatasan kompetensi pendidik, ketimpangan sarana pendidikan antar daerah, ketidaksesuaian dengan kondisi lokal, sistem evaluasi yang belum maksimal, serta perubahan kebijakan yang kerap tidak konsisten. Temuan penelitian menegaskan bahwa keberhasilan pengembangan kurikulum sangat bergantung pada kolaborasi antara pemerintah, institusi pendidikan, dan masyarakat dalam mewujudkan kurikulum yang adaptif terhadap perubahan serta responsif terhadap kebutuhan pendidikan nasional.
Kurikulum Merdeka sebagai Strategi Inovatif untuk Meningkatkan Mutu Pembelajaran Akram Maulana Yamin; Haellsa Tanjung; Merika Setiawati; Nikmah Hayati
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 2 No. 6 (2025): JUNI 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kurikulum Merdeka merupakan inovasi pendidikan di Indonesia yang bertujuan meningkatkan kualitas pembelajaran melalui pendekatan yang lebih fleksibel, relevan, dan berbasis pada kebutuhan siswa. Artikel ini mengkaji peran Kurikulum Merdeka dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, dengan fokus pada aspek fleksibilitas, pengembangan karakter, dan keterampilan abad ke-21. Kurikulum ini memberikan kebebasan bagi sekolah untuk merancang pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik dan potensi siswa, serta mendukung pendekatan pembelajaran berdiferensiasi yang mengakomodasi keberagaman minat, kesiapan, dan gaya belajar siswa. Meskipun demikian, implementasi Kurikulum Merdeka dihadapkan pada sejumlah tantangan, seperti keterbatasan sarana prasarana, pelatihan guru yang terbatas, dan kesiapan teknologi di daerah terpencil. Sehingga, kolaborasi antara pemerintah, sekolah, guru, dan masyarakat sangat diperlukan untuk memastikan keberhasilan penerapannya. Dengan dukungan yang tepat, Kurikulum Merdeka diharapkan dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih bermakna dan relevan, serta mempersiapkan generasi muda yang kompeten baik secara akademis maupun dalam keterampilan hidup