Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Analysis of National Health Insurance Patient Satisfaction on Quality of Outpatient Services at Tugurejo Hospital Semarang Desy Widyaningrum; Yohanes Budi Sarwo; Daniel Budi Wibowo
SOEPRA Vol 7, No 1: Juni 2021
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/shk.v7i1.1992

Abstract

Abstract: Health service quality refers to the level of health service perfection in generating the patients’ satisfaction. In realizing qualified health services a hospital should have service standards to measure the service standard indicators. To measure whether the predetermined standards have been reached or not  indicators are used, namely to measure the compliance toward predetermined standards. Health service provision to JKN patients should be in accordance with the service standard so that the patients would feel satisfied. The incresing JKN membership coverage and the number of  JKN patients’ made the researcher interested to study.This study used a socio-legal approach having descriptive-analytical specification  that was conducted to the outpatient services provided by Tugurejo Regional Hospital Semarang. The type of data were primary and secondary data whereas the sampling technique was purposive sampling. The data gathering was conducted by literature and field studies. The data obtained were then quantitatively and qualitatively analyzed. The results of the study showed that the service standard of Tugurejo Regional Hospital was based on the the Central Java Governor's regulation by the issuance of the regulation of the Director of Tugurejo Regional Hospital Nr. 38 of 2017 on the Standard of the Tugurejo Regional Hospital of Central Java of 2018. In providing health services Tugurejo Regional Hospital should implement minimum service standard of Tugurejo Rgional Hospital Semarang that was in accordance with the Minister of Health of the Republic of Indonesia’s Decree  Nr. 129/Menkes/SK/II/2008 on Minimum Service Standards. The levels of JKN patients’ satisfaction in effectiveness dimension were feeling satisfied  44.4% and very satisfied 55.6%,. Based on efficiency dimension the level of satisfied was 60% and very satisfied was 40% whereas according to accessibility dimension the levels were dissatisfied at 11.1%, satisfied  46.7%, and very satisfied  42.2%. The acceptability/patient-centered dimension showed that 40% satisfied and 60% very satisfied whereas equitablity dimension showed 33.3% satisfied and 66.7% very satisfied. Safety dimension showed that 60% satisfied and 40% very satisfied. Some factors caused dissatisfaction, namely the facts that the health workers did not comply with the existing health service standards beside lack of patients’ awareness to their obligations.Keywords: service quality, hospital, satisfaction, JKN patient Abstrak: Mutu pelayanan kesehatan adalah yang merujuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan dalam menimbulkan rasa puas pada diri setiap pasien. Dalam mewujudkan pelayanan kesehatan  yang bermutu rumah sakit harus memiliki standar pelayanan untuk mengukur indikator standar pelayanan. Untuk mengukur tercapai atau tidaknya standar yang telah ditetapkan maka dipergunakan indikator, yaitu ukuran kepatuhan terhadap standar yang telah ditetapkan. Pada pelaksanaan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien JKN harus diberikan sesuai dengan standar pelayanan sehingga pasien merasa puas. Cakupan kepesertaan JKN yang semakin meningkat dan  banyaknya kasus ketidakpuasan yang terjadi pada pasien pengguna JKN sehingga peneliti tertarik untuk meneliti.Penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis sosiologis. Penelitian ini bersifat deskriptif analitis dilakukan pada pelayanan rawat jalan di RSUD Tugurejo Semarang. Jenis data menggunakan data primer dan data sekunder. Metode sampling yang digunakan yaitu purposive sampling. Metode pengumpulan data menggunakan studi pustaka dan studi lapangan. Teknik analisis data menggunakan analisis kuantitatif dan kualitatif.                             Hasil penelitian didapatkan RSUD Tugurejo Semarang memiliki standar pelayanan dibuat berdasarkan peraturan gubernur jawa tengah dengan dikeluarkannya Peraturan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo Provinsi Jawa Tengah Nomor 38 Tahun 2017 Tentang Standar Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018 dalam memberikan pelayanan kesehatan RSUD Tugurejo Semarang menerapkan Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Tugurejo Semarang sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal. Tingkat kepuasan pasien JKN pada dimensi Effective pasien merasakan puas sebesar 44,4% dan sangat puas sebesar 55,6%, dimensi efficient didapatkan hasil responden puas 60% dan sangat puas 40%, dimensi Accessible didapatkan hasil tidak puas sebesar 11,1%, puas sebesar 46,7%, dan sangat puas sebesar 42,2%, dimensi Acceptable/patient-centred didapatkan hasil responden puas sebesar 40% dan sangat puas 60%, dimensi equitable didapatkan hasil responden puas sebesar 33,3% dan sangat puas sebesar 66,7%, pada dimensi safe didapatkan hasil responden puas sebesar 60% dan sangat puas sebesar 40%. Faktor yang menyebabkan ketidakpuasan dikarenakan tenaga kesehatan kurang mematuhi standar pelayanan kesehatan yang telah ditetapkan dan kurangnya kesadaran pasien akan kewajibannyaKata kunci: mutu pelayanan, rumah sakit, kepuasan, pasien JKN
Electronic Medical Record Management in Monitoring Loan and Return of Medical Records at Majalaya Hospital Haryati, Sri; Syahidin, Yuda; Widyaningrum, Desy
International Journal Software Engineering and Computer Science (IJSECS) Vol. 3 No. 2 (2023): AUGUST 2023
Publisher : Lembaga Komunitas Informasi Teknologi Aceh (KITA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35870/ijsecs.v3i2.1496

Abstract

This study aims to develop an electronic-based governance system for monitoring borrowing and returning medical record files at Majalaya Hospital. The Waterfall method was chosen as the main approach because the detailed and structured nature of this method allows planned and scheduled development. This approach also guarantees the quality of the resulting system, as each phase is completed in stages, avoiding over-reliance on a single stage. System development documentation is well organized, where each phase must be completed comprehensively before the next step can be carried out. One of the problems identified related to borrowing medical record files is the absence of an expedition book to record borrowing and returning. The existence of this expedition book is critical in monitoring the distribution of medical record files. Therefore, the authors designed a management system in accordance with the procedures for borrowing and returning medical record files. This system is expected to be able to efficiently monitor the distribution of medical records and organize borrowing and return processes more smoothly. With the existence of an effective monitoring mechanism, it is hoped that it can reduce potential problems that may occur when borrowing and returning medical records, even being able to deal with them proactively
Pengaruh Pendistribusian Rekam Medis Elektronik Pasien Rawat Jalan terhadap Efektivitas Pelayanan di Rumah Sakit Umum Triadi, Ahmad Diaz; Widyaningrum, Desy
Jurnal Kesmas Asclepius Vol 5 No 2 (2023): Jurnal Kesmas Asclepius
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/jka.v5i2.7651

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk menganalisis bagaimana pengaruh penggunaan EMR terhadap kualitas pelayanan yang diberikan kepada pasien di Rumah Sakit Umum PINDAD Kota Bandung. Metode penelitian menggunakan metode kuantitatif, dengan bentuk penelitian survei analitik dengan desain cross-sectional. Total partisipan dalam penelitian ini berjumlah 19 orang; 1 orang adalah direktur bagian rekam medis, dan sisanya adalah pegawai rekam medis. Kuesioner dikirimkan kepada peserta untuk mengumpulkan informasi. Uji chi-square dan analisis univariat digunakan untuk menguraikan data. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas dari 19 responden pengguna rekam medis elektronik menilai “Sangat Baik” atau “Baik” (total 2 responden atau 10,5%), “Normal” (total 5 responden atau 26,3%), atau “Cukup Baik” (total 1 responden atau 5,3%). Uji chi-square menunjukkan ada hubungan antara sifat EMR yang tersebar dengan kualitas pelayanan (p-value 0,05). Simpulan penelitian dari penerapan EMR memiliki dampak besar terhadap kualitas pelayanan yang diberikan di Rumah Sakit Umum PINDAD Kota Bandung. Kata Kunci: Efektivitas, Rekam Medis Elektronik
PENGARUH PEMROSESAN BERKAS BPJS PASIEN RAWAT INAP TERHADAP EFEKTIVITAS PENGKLAIMAN DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH BANDUNG Putri Maharani, Aqissa; Widyaningrum, Desy
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 3 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i3.33578

Abstract

Studi pendahuluan di Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung menemukan bahwa berkas rekam medis pasien merupakan salah satu elemen penting dalam proses klaim BPJS Kesehatan. Ketelitian berkas rekam medis pasien rawat inap sangat berpengaruh terhadap prosedur klaim. Penelitian ini bertujuan untuk menilai bagaimana pengelolaan berkas BPJS pasien rawat inap mempengaruhi efektivitas klaim, dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara antara bulan Januari dan Maret 2024. Dari 150 berkas klaim BPJS rawat inap yang diteliti, 88 berkas (58,67%) lengkap, sedangkan 62 berkas (41,33%) tidak lengkap. Penelitian ini mengidentifikasi beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan klaim BPJS: (1) Entri data klinis yang tidak lengkap pada formulir ringkasan medis rawat inap, (2) Penumpukan berkas klaim, (3) Berkas yang tidak dikirim ke ruang casemix, (4) Diagnosis dokter yang tidak terbaca, (5) Kesalahan ringkasan medis oleh dokter atau perawat, (6) Kurangnya staf rekam medis.
ANALISIS EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BIOMETRIK BPJS PADA RAWAT INAP DI RSUD KOTA BANDUNG Fadillah, Muhamad Adrian; Widyaningrum, Desy
Jurnal Infokes Vol 15 No 2 (2025): Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan
Publisher : Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/qc9hv107

Abstract

Dalam rangka meningkatkan akurasi dan keamanan identifikasi pasien, BPJS Kesehatan melalui RSUD Kota Bandung menerapkan sistem biometrik (face print dan finger print) sejak 17 Februari 2025 berdasarkan Surat Edaran No. 686-RSUD/2025. Namun, penerapannya di lapangan memunculkan berbagai tantangan teknis dan efisiensi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis efektivitas kebijakan penggunaan biometrik dalam verifikasi pasien BPJS di RSUD Kota Bandung, menilai dampak kebijakan tersebut terhadap efisiensi waktu pelayanan pendaftaran pasien rawat inap, serta membandingkan proses layanan administrasi pasien sebelum dan sesudah diterapkannya kebijakan sesuai Surat Edaran Nomor 686-RSUD/2025. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dengan petugas pendaftaran, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan menggunakan model interaktif dari Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan biometrik meningkatkan keamanan verifikasi data pasien. Namun, waktu pelayanan bertambah sekitar 10–15 menit per pasien karena jarak loket pendaftaran dengan ruang rawat inap serta keterbatasan jaringan. Terdapat pula penurunan jumlah pasien rawat inap, khususnya pasien BPJS baru dan pasien umum, setelah kebijakan diterapkan. Temuan ini menunjukkan adanya dampak langsung pada efisiensi pelayanan rumah sakit. Kebijakan biometrik dinilai efektif dari sisi keamanan dan validasi data, namun belum efisien dalam pelaksanaannya di lapangan. Oleh karena itu, diperlukan perbaikan infrastruktur, pelatihan petugas, dan penempatan alat yang strategis untuk meningkatkan efisiensi pelayanan.
Analisis Ruang Penyimpanan Rekam Medis Di RSUD Kota Bogor Ihsan Ramadhan; Desy Widyaningrum; R Iqbal Taufik Nugraha
Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia (JKMI) Vol. 3 No. 1 (2025): Oktober 
Publisher : Publikasi Inspirasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/jkmi.v3i1.5809

Abstract

Pengelolaan rekam medis di RSUD Kota Bogor masih menghadapi sejumlah kendala meskipun telah mengikuti standar operasional prosedur (SOP). Penelitian ini bertujuan mengevaluasi tata kelola ruang penyimpanan rekam medis, dengan fokus pada aspek pengawasan, sistem retensi, keamanan, serta kesiapan digitalisasi. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif melalui observasi langsung, wawancara mendalam dengan kepala ruang rekam medis dan petugas filing, serta dokumentasi kondisi fisik ruang penyimpanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun SOP tersedia, pengawasan masih bersifat insidental sehingga berpotensi menimbulkan ketidaksesuaian prosedur. Sistem retensi lima tahun telah diterapkan, namun pelaksanaan pemusnahan terhambat oleh kebijakan digital klaim. Dari sisi keamanan, penyediaan APAR dan sistem akses fingerprint sudah diterapkan, tetapi ruang penyimpanan yang menyatu dengan ruang kerja masih berisiko terhadap kebocoran data. Penerapan sistem Terminal Digit Filing (TDF) dinilai efektif, meskipun keterbatasan sarana prasarana menyebabkan praktik penyimpanan belum optimal. Transisi menuju rekam medis elektronik (RME) belum sepenuhnya berjalan, sehingga arsip fisik masih sangat dibutuhkan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa keterbatasan fasilitas dan rendahnya prioritas manajemen menjadi faktor utama yang menghambat efektivitas penyimpanan, sehingga diperlukan dukungan manajerial, penguatan infrastruktur, serta strategi digitalisasi yang terarah untuk mendukung pengelolaan rekam medis yang lebih berkelanjutan.
Penerapan Sistem Monitoring Biomarker Kesehatan berbasis Google Sheet untuk Meningkatkan Kesadaran Kesehatan pada Masyarakat Berisiko Metabolik di Klinik Prima Husada Firmansyah Sumantri, Agung; Thesalonika, Lona; Alim, Agus; Nurul Huda, Ilham; Dewi Utami Hamid, Nuke; Wahab, Syaikhul; Widyaningrum, Desy; Irma Suryani, Ade; Arif Setyawan, Adhita
PADMA Vol 4 No 2 (2024): JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PADMA)
Publisher : LPPM Politeknik Piksi Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56689/padma.v4i2.2263

Abstract

Changes in modern lifestyles, which tend to be sedentary, have increased theprevalence of metabolic diseases such as diabetes mellitus, hypertension, anddyslipidemia in urban communities. Regular monitoring of health biomarkersis an important step in the early detection of metabolic risks. However,the limited availability of simple and easy-to-use monitoring facilitieshas resulted in low public awareness of their health conditions.This Community Service Activity (PKM) aims to increase awarenessof health among people at risk of metabolic disorders through the implementation of aGoogle Sheet-based biomarker monitoring system at the Prima Husada Clinic in Bandung. The methodsused in this activity include socialization, training in the use of Google Sheet HealthTracker, and evaluation of health awareness levels and changes inbiomarker parameters (blood pressure, BMI, blood sugar levels, and cholesterol). The resultsof the activity showed a 52% increase in participants' understanding of the importance ofhealth monitoring, and 68% of participants began to routinely recordhealth indicators for one month. The Google Sheet system proved to be effective, simple, and accessible via mobile phones, making it easier forthe community to independently monitor their health conditions. This activity demonstratesthat simple digital innovations can be a promotive and preventive solutionin community physiotherapy to reduce the risk of metabolic diseases.