Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Description of Family Support and Anxiety Levels of Third Trimester Pregnant Women during the Covid-19 Pandemic in Tuban Regency Lutfiya Dwinanda; Teresia Retna P; Yasin Wahyurianto
JOSAR (Journal of Students Academic Research) Vol 8 No 2 (2023): September
Publisher : Universitas Islam Balitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35457/josar.v8i2.2680

Abstract

The COVID-19 pandemic will pose a risk of contracting the virus to pregnant women and can affect their level of anxiety. Purpose of this study was to determine family support and anxiety levels of third trimester pregnant women during the COVID-19 pandemic, precisely at BPM Mujiati, Semanding District, Tuban Regency using a cross-sectional approach. Population in this study were all third trimester pregnant women who were examined at BPM Mujiati as many as 102 mothers, with a sample size of 81 mothers. The sampling technique used was a purposive sampling technique using a questionnaire sheet instrument. The results showed that almost all of the third trimester pregnant women (96.3%) received good family support, most of the third trimester pregnant women (65.4%) experienced mild anxiety levels, and most of the third trimester pregnant women (66.7%) received good family support. experienced mild anxiety. The right effort to minimize the anxiety of pregnant women is to provide maximum family support to pregnant women to reduce the risk of premature birth, postpartum depression and child care. Keyword : Anxiety, Covid-19, Family Support, Pregnancy
Kualitas Makanan Ibu Hamil Dengan Kejadian Anemia Di Daerah Pesisir (Palang) Satria Jesicka Kurnia Dini; Teresia Retna P; Yasin Wahyurianto; Binti Yunariyah
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 4 No. 8 (2025)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70570/jikmc.v4i8.1857

Abstract

Dalam kasus di mana kadar hemoglobin (Hb) dalam darah ibu hamil kurang dari 11 g/dL, 63.522, atau sekitar 10,76% dari 590.205 ibu hamil di Provinsi Jawa Timur, mengalami anemia kehamilan, menurut data profil kesehatan Provinsi Jawa Timur tahun 2022. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan kualitasmakanan ibu hamil dengan kejadian Anemia di di daerah pesisir (Palang). Desain penelitian korelasional. Populasi pada penelitian ini yaitu sebagian Ibu Hamil yang berada di daerah pesisir sebanyak 112 Ibu Hamil.Teknik sampling yang digunakan simple random sampling.Variabel independen adalah kualitas makanan ibu hamil.Variabel dependen adalah kejadian Anemia. Cara pengambilan data dengan kuisioner dan Observasi buku KIA kemudian dilakukan pengolahan data dan analisis statistik menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian didapatkan sebagian besar (68.75%) ibu hamil memiliki kategori kualitas makanan yang baik, sebagian kecil (10,71%) ibu hamil menderita anemia. Setelah dilakukan uji Chi – Square antara kualitas makananibu hamil dengan kejadian anemia didapatkan nilai P-value = 0,005 dimana nilai P – value<α(0,05). Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara kualitas makanan ibu hamil dengan kejadian anemia. Upaya menangani Ibu Hamil dengan Anemia oleh bidan desa yaitu dengan pemeriksaan rutin untuk mengetahui kadar Hemoglobin, pemberian tablet tambah darah 2x dalam satu hari, dan edukasi gizi yang seimbang untuk kesehatan ibu dan janin.
Perilaku Konsumsi Makanan Ibu Hamil Dengan Kejadian Kekurangan Energi Kronis (KEK) Di Kelurahan Gedongombo Kecamatan Semanding Kema Azzahra; Teresia Retna P; Yasin Wahyurianto; Wahyu Tri Ningsih
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 4 No. 9 (2025)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70570/jikmc.v4i9.1913

Abstract

Kekurangan Energi Kronis ialah keadaan kurang gizi akibat rendahnya asupan makanan yang mengandung makronutrien sebagai sumber energi. Ibu hamil KEK dapat berdampak buruk bagi kesehatan ibu maupun janin. Salah satu faktor penyebabnya adalah perilaku konsumsi yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Perilaku konsumsi mencerminkan sikap, perilaku, dan tindakan dalam menjaga kesehatan serta mencegah penyakit, termasuk KEK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perilaku konsumsi makanan ibu hamil dan kejadian KEK di Kelurahan Gedongombo, Kecamatan Semanding. Penelitian ini menggunakan desain studi korelasional. Populasi penelitian berjumlah 52 orang ibu hamil yang berada di Kelurahaan Gedongombo, Kecamatan Semanding. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah probability sampling dengan metode total sampling, dimana semua anggota populasi dijadikan sebagai sampel. Pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner, serta analisis data dilakukan dengan uji statistik Chi-Square. Berdasarkan hasil penelitian, mayoritas ibu hamil yang mengalami Kekurangan Energi Kronis (KEK) menunjukkan perilaku konsumsi makanan yang kurang baik. Hasil analisis statistik menggunakan uji Chi-Square menunjukkan nilai p = 0,003, yang berada di bawah batas signifikansi 0,05. Temuan ini mengindikasikan adanya hubungan yang bermakna antara perilaku konsumsi makanan pada ibu hamil dengan kejadian KEK. Perilaku konsumsi makanan ibu hamil memiliki keterkaitan yang kuat dengan kejadian KEK. Semakin baik perilaku konsumsi makanan yang diterapkan, maka semakin kecil risiko KEK, yang akhirnya dapat menurunkan kemungkinan ibu lahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah.
Lama Pengobatan Dengan Gangguan Mental Emosional (GME) Pada Pasien TB Paru Di Puskesmas Sumurgung Palang Vera Feriska A; Yasin Wahyurianto; Teresia Retna P; Binti Yunariyah
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 3 No. 8 (2024)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada penderita penyakit kronik seperti TBC dengan pengobatan yang lama memungkinkan mengalami depresi. Salah satu penyebab terjadinya depresi pada penderita TB karena banyaknya konsumsi obat setiap hari, terapi dalam waktu lama dan kompleks, menimbulkan gejala depresi yang merupakan suatu gangguan mental pada penderita TBC. Tujuan penelitian ini untuk megetahui hubungan lama pengobatan TB paru dengan gangguan mental emosional (GME) pada pasien TB paru di Puskesmas Sumurgung Palang. Desain penelitian analitik korelational dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian adalah pasien TB paru yang menjalani pengobatan TB di wilayah kerja Puskesmas Sumurgung sejumlah 30 pasien. Teknik sampling penelitian menggunakan nonprobability sampling. Sampel penelitian adalah seluruh pasien TB paru yang menjalani pengobatan sejumlah 30 pasien.Variabel independen dalam penelitian ini adalah Lama pengobatan TB Paru sedangkan variabel dependen yaitu Kejadian Gangguan Mental Emosional pada penderita TB Paru yang menjalani pengobatan. Pengambilan data mengguakan kuesioner SRQ-29 diolah dengan metode Chi-Square. Hasil penelitian didapatkan hampir seluruh pasien TB paru di Puskesmas Sumurung menjalankan pengobatan tahap awal dan sebagian besar Pasien TB paru di Puskesmas Sumurung yang menjalankan pengobatan tahap awal mengalami GME. Hasil uji chi-square, didapatkan p-value = 0,009 dengan p < 0,05 sehingga hipotesis diterima, artinya ada hubungan antara Lama Pengobatan Dengan Gangguan Mental Emosional (GME) Pada Pasien TB Paru. Gangguan Mental emosional pada fase awal pengobatan lebih banyak terjadi, hal ini dikarenakan pada fase lanjutan pengobatan pasien TB Paru sudah mulai adaptif dan bisa mengkopping gangguan emosional dan stress dalam masa pengobatan lanjutan mencoba penerima apa yang sedang dijalani.
Dukungan Keluarga Pada Pasien Odha Di Poli Edelweis Rsud Dr. R. Koesma Tuban Vellsa Zarohtul Cahyani; Yasin Wayurianto; Teresia Retna P; Su’udi
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 3 No. 8 (2024)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Human Immunodeficiency Virus & Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV-AIDS) merupakan salah satu masalah kesehatan global yang jumlah penderitanya meningkat setiap tahunnya. Ini adalah masalah kesehatan global. Sebagai support system utama bagi ODHA, keluarga memegang peranan penting sebagai pendamping dalam aktivitas sehari-hari dan pengambilan keputusan pengobatan. Kelangsungan hidup ODHA mendapat manfaat dari dukungan atau perhatian. ODHA mungkin akan mendapatkan semangat baru dari keluarganya, sehingga mereka akan merasa lebih percaya diri untuk menjalani hidup sehat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui lebih jauh mengenai program dukungan keluarga yang diberikan kepada pasien ODHA di RSUD Dr. R Koesma Poliklinik Edelweis Tuban. Penelitian ini memiliki desain deskriptif. Populasi penelitian adalah sebagian pasien ODHA yang rata-rata menerima pengobatan setiap bulannya adalah 50. Purposive sampling merupakan metode pengambilan sampel yang diterapkan. Dukungan keluarga pada pasien ODHA menjadi variabel penelitian. Caranya dengan menggunakan penyebaran kuesioner untuk mengumpulkan data. Tabel frekuensi digunakan untuk analisis data deskriptif. Hasil penelitian ini diperoleh oleh penderita ODHA di Poli Edelweis RSUD dr.R Koesma Tuban sebagian besar (64%) berusia 26-45. Sebagian besar (62%) pasien ODHA berjenis kelamin laki-laki, hampir setengah (44%) pasien ODHA berpendidikan menengah atas. Sebagian besar (66%) pasien ODHA bekerja. Sebagian besar (64%) dukungan keluarga pada ODHA kurang. Sebagian besar (75%) pasien ODHA yang berusia 12-25 tahun memiliki dukungan keluarga dalam kategori kurang, sebagian besar (73%) pasien ODHA yang berpendidikan SMA memiliki dukungan keluarga dalam kategori kurang, dan hampir seluruh (79%) pasien ODHA yang bekerja memiliki dukungan keluarga dalam kategori kurang. Hasil dari memberi dan menerima bantuan dari anggota keluarga seperti pasangan, orang tua, mertua, dan istri kepada anggota keluarga lainnya disebut dengan dukungan keluarga. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya dukungan keluarga bagi pasien HIV yang menerima pengobatan, karena pasien yang memiliki dukungan keluarga yang kuat akan lebih mampu mematuhi rejimen pengobatannya, menanamkan semangat baru pada ODHA, dan memiliki rasa percaya diri untuk menjalani hidup sehat.
Perilaku Makan Remaja Putri dan Kejadian Anemia Di MTS Hidayatush Shubyan Cendoro Kec. Palang Meylia Ilma Muta’adiyah; Teresia Retna P; Yasin Wahyurianto; Wahyuningsih Triana Nugraheni
Science Techno Health Journal Vol. 2 No. 2 (2024): Science Techno Health Journal
Publisher : Science Techno Health Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada remaja putri dan Wanita usia subur dikatakan anemia jika kadar hemogoblin <12 gram/dL. Program pemerintah Kesehatan dengan pemberian TTD akan tetapi masih ditemukan anemia di puskesmas sumurgung dikarenakan kurangnya kebutuhan zat besi. Faktor penyebabnya dikarenakan tingginya kebutuhan zat gizi termasuk zat besi pada masa pertumbuhan, banyaknya kehilangan darah saat siklus menstruasi, remaja putri melakukan diet ketat, mengonsumsi makanan nabati sehingga kebutuhan zat besi tidak terpenuhi dan asupan gizinya tidak seimbang. Tujuan penelitiannya untuk mengetahui gambaran perilaku makan remaja putri dan kejadian anemia Di MTS Hidayatush Shibyan Cendoro Kec. Palang. Desain penelitian deskriptif dengan pendekatan waktu cross sectional, Populasinya seluruh siswi kelas 7 Di MTS Hidayatush Shibyan Cendoro yang berjumlah 71 Siswi, sampel sebesar 71 siswi, Tehnik sampling yang digunakan total sampling. Variabel penelitian yaitu Perilaku Makan Remaja Putri Dan Kejadian Anemia, instrument penelitian menggunakan kuesioner. Data dianalisa secara deskriptif ditampilkan dalam bentuk tabel distribusi frekwensi. Hasil Penelitian hampir setengahnnya (39%) remaja putri memiliki perilaku makan kurang, sebagian besar (50.7%) remaja putri anemia, seluruhnya perilaku makan remaja putri yang baik tidak beresiko anemia (100%) dan hampir seluruhnya perilaku makan remaja putri yang kurang berisiko anemia (85,7%). Perilaku makan dapat mempengaruhi keadaan gizi, karena kuantitas dan kualitas makanan yang dikonsumsi akan mempengaruhi asupan gizi yang akan mempengaruhi kesehatan individu dan masyarakat Anemia yang terjadi pada remaja putri sebagian besar disebabkan oleh kurangnya zat besi akibat pola makan yang kurang baik, di perlukan adanya dukungan baik dari keluarga, lingkungan sekitar, diri sendiri agar kebutuhan gizi dan perilaku makan pada remaja putri sesuai kebutuhannya.
Pengetahuan Tentang Menarche Dengan Tingkat Kecemasan Dalam Menghadapi Menarche Pada Siswi Kelas VII SMPN 6 Tuban Donna Tarwiyyati Qoiriyyah; Wahyu Tri Ningsih; Wahyuningsih Triana N; Teresia Retna P
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 4 No. 9 (2025)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70570/jikmc.v4i9.1902

Abstract

Menarche merupakan masa datangnya menstruasi pertama yang ditandai oleh beranjaknya perubahan secara fisiologis mencakup perubahan fisik dan psikologis. Banyaknya remaja yang merasa tidak siap secara mental dan emosional disebabkan oleh kurangnya pengetahuan yang memadai terkait proses ini, serta minimnya edukasi kesehatan reproduksi baik di lingkungan sekolah maupun di rumah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara pengetahuan tentang menarche dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi menarche pada siswi kelas VII SMPN 6 Tuban. Desain penelitian menggunakan korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswi kelas VII SMPN 6 Tuban TA. 2024/2025 dengan besar sampel sejumlah 117 siswi dan teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Variabel pada penelitian ini meliputi, variabel independen yaitu pengetahuan tentang menarche dan variabel dependen yaitu tingkat kecemasan dalam menghadapi menarche. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner pengetahuan dan kuesioner tingkat kecemasan. Analisis data menggunakan uji spearman rank. Hasil penelitian mengindikasi sebagian besar siswi mempunyai pengetahuan tentang menarche kategori cukup dan sebagian besar siswi memiliki tingkat kecemasan kategori sedang. Hasil uji spearman rank didapatkan p-value = 0,001 yang berarti ada hubungan antara pengetahuan tentang menarche dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi menarche pada siswi kelas VII SMPN 6 Tuban. Pengetahuan memiliki keterkaitan yang signifikan dengan tingkat kecemasan. Dengan kata lain, semakin tinggi tingkat pengetahuan seseorang, maka semakin rendah tingkat kecemasan yang dialami. Hal ini disebabkan karena pengetahuan yang baik memungkinkan individu untuk mengetahui, memahami, serta mengaplikasikan informasi dengan tepat, sehingga terbentuk perilaku yang positif.