Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

SEDENTARY LIFESTYLE AS A RISK OF OBESITY IN ADOLESCENTS IN TUBAN DISTRICT Binti Yunariyah; Wahyuningsih Triana Nugraheni; Titik Sumiatin
Nursing Sciences Journal Vol 8 No 2 (2024): Oktober 2024
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/nsj.v8i2.6122

Abstract

Healthy Living Community Movement (GERMAS), one of which is through physical activity carried out for at least 30 minutes per day, but in fact, many people, especially teenagers, are lazy to do it. Sedentary lifestyle is now a serious problem and an important issue in public health because it is carried out for a long period of time so that it has a negative impact on health (Rahma & Wirjatmadi, 2020). The purpose of this study was to analyze the relationship between sedentary lifestyle and the risk of obesity in adolescents. The research design used correlation with a cross-sectional approach. The population in this study were all adolescents in the Tuban D3 Nursing Study Program, Academic Year 2023/2024, totaling 221 people, a sample size of 142 people, simple random sampling technique. The research instrument used a knowledge questionnaire and the Adolescent Sedentary Activity Questionnaire (ASAQ). Data analysis used the chi square test. The results showed that almost all adolescents had a high sedentary lifestyle, namely 116 adolescents (81.7%), but were not at risk of obesity, namely 112 adolescents (78.9%). The results of statistical tests using chi square obtained a value of r = 0.788 greater than that set at <0.05. These results indicate that there is no relationship between sedentary lifestyle and the risk of obesity in adolescents. Obesity is caused by many factors that influence each other. By understanding the causes of obesity, prevention efforts can be made through the implementation of a healthy lifestyle.
Kualitas Makanan Ibu Hamil Dengan Kejadian Anemia Di Daerah Pesisir (Palang) Satria Jesicka Kurnia Dini; Teresia Retna P; Yasin Wahyurianto; Binti Yunariyah
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 4 No. 8 (2025)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70570/jikmc.v4i8.1857

Abstract

Dalam kasus di mana kadar hemoglobin (Hb) dalam darah ibu hamil kurang dari 11 g/dL, 63.522, atau sekitar 10,76% dari 590.205 ibu hamil di Provinsi Jawa Timur, mengalami anemia kehamilan, menurut data profil kesehatan Provinsi Jawa Timur tahun 2022. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan kualitasmakanan ibu hamil dengan kejadian Anemia di di daerah pesisir (Palang). Desain penelitian korelasional. Populasi pada penelitian ini yaitu sebagian Ibu Hamil yang berada di daerah pesisir sebanyak 112 Ibu Hamil.Teknik sampling yang digunakan simple random sampling.Variabel independen adalah kualitas makanan ibu hamil.Variabel dependen adalah kejadian Anemia. Cara pengambilan data dengan kuisioner dan Observasi buku KIA kemudian dilakukan pengolahan data dan analisis statistik menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian didapatkan sebagian besar (68.75%) ibu hamil memiliki kategori kualitas makanan yang baik, sebagian kecil (10,71%) ibu hamil menderita anemia. Setelah dilakukan uji Chi – Square antara kualitas makananibu hamil dengan kejadian anemia didapatkan nilai P-value = 0,005 dimana nilai P – value<α(0,05). Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara kualitas makanan ibu hamil dengan kejadian anemia. Upaya menangani Ibu Hamil dengan Anemia oleh bidan desa yaitu dengan pemeriksaan rutin untuk mengetahui kadar Hemoglobin, pemberian tablet tambah darah 2x dalam satu hari, dan edukasi gizi yang seimbang untuk kesehatan ibu dan janin.
Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Pencegahan Fluor Albus Patologis Di Sman 3 Tuban Dita Aprilia Nur Kofifah; Binti Yunariyah; Roudlotul Jannah; Wahyuningsih Triana Nugraheni
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 4 No. 8 (2025)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70570/jikmc.v4i8.1859

Abstract

Fluor albus patologis merupakan keputihan abnormal yang dapat menandakan adanya infeksi atau gangguan pada organ reproduksi wanita. Remaja putri merupakan kelompok yang rentan mengalami fluor albus akibat kurangnya pengetahuan mengenai kebersihan dan kesehatan reproduksi. Pencegahan sejak dini melalui edukasi sangat penting untuk mengurangi risiko komplikasi. Bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan remaja putri tentang pencegahan fluor albus patologis di SMAN 3 Tuban. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian adalah siswi kelas 11 SMAN 3 Tuban Tahun Ajaran 2024/2025 yang berjumlah 134 siswi. Sampel 100 siswi. Teknik sampling yang digunakan simple random sampling. Alat yangdigunakan untuk mengumpulkan data adalah kuesioner melalui google form. Data analisis deskriptif dengan tabel frekuensi. Hasil Penelitian didapatkan sebagian besar pendidikan orang tua siswi SMAN 3 Tuban berpendidikan SMA, sebagian besar siswi SMAN 3 Tuban belum pernah mendapatkan informasi mengenai pengetahuan pencegahan fluor albus patologis. Hampir setengahnya remaja putri memiliki tingkat pengetahuan cukup. Sebagian besar orang tua yang berpengetahuan baik berpendidikan PT. Dan hampir seluruhnya remaja putri di SMAN 3 Tuban memiliki pengetahuan kurang tidak pernah mendapatkan informasi terkait pencegahan fluor albus patologis. Pengetahuan memiliki peran yang sangat penting dalam mempengaruhi perilaku remaja putri terkait pencegahan fluor albus patologis. Semakin tinggi tingkat pengetahuan yang dimiliki, maka semakin baik pula kemampuan remaja putri dalam mengenali, memahami, dan menerapkan langkah-langkah pencegahan fluor albus patologis secara tepat. Dengan demikian, dapat dilakukan melalui edukasi kesehatan reproduksi secara rutin.
Overview Of Patients' Knowledge About Tuberculosis At The Sumugung Health Center Muhammad Iqbal Tawakal; Yasin Wahyurianto; Binti Yunariyah; Roudlotul Jannah
International Journal of Health Engineering and Technology Vol. 4 No. 3 (2025): IJHET SEPTEMBER 2025
Publisher : CV. AFDIFAL MAJU BERKAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tuberculosis (TB) is a contagious infectious disease that remains a global health problem, with varying levels of public knowledge about the disease. Patients' lack of knowledge about the symptoms, spread, and prevention of TB can worsen transmission rates and affect the success of treatment. This study aims to describe the level of knowledge of TB patients at the Sumurgung Community Health Centre and analyze the relationship between their demographic characteristics and their level of knowledge. The method used was a quantitative descriptive study with a cross-sectional approach, involving 60 respondents selected by purposive sampling. The main instrument was a questionnaire based on indicators of knowledge about the definition, symptoms, causes, transmission, and prevention of TB. The data were then analyzed descriptively and cross-tabulated using frequency statistics and percentages. The results showed that around 40% of respondents had a low level of knowledge, with characteristics of being aged 26–45 years, male, and having a junior high school/high school education, which tended to have low knowledge. In conclusion, the level of knowledge of TB patients in this region still needs to be improved through targeted education programs. Efforts are needed to increase public understanding to support more effective control of transmission and successful treatment of TB.
Pengetahuan Tentang Hipertensi Pada Anggota Prolanis Di Puskesmas Tuban Siti Munawaroh; Binti Yunariyah; Roudlotul Jannah; Titik Sumiatin
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 4 No. 10 (2025)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70570/jikmc.v4i10.1951

Abstract

Hipertensi memengaruhi 34,1% populasi di Indonesia, menurut Riskesdas 2018 (Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan, 2023). Sebanyak 268.107 orang di Kabupaten Tuban menderita hipertensi, seperti yang dilaporkan dalam Profil Kesehatan Kabupaten Tuban 2023. Menurut Profil Kesehatan Kabupaten Tuban (2023), 13.801 orang di kabupaten tersebut menderita hipertensi, menjadikan Puskesmas Tuban sebagai yang paling terdampak di antara 33 puskesmas di kabupaten tersebut. Salah satu penyebabnya adalah karena masyarakat tidak terlalu memahami tentang hipertensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai tingkat kesadaran hipertensi di kalangan anggota Prolanis Puskesmas Tuban. Metodologi penelitian ini bersifat deskriptif cross-sectional. Di Puskesmas Tuban, 76 anggota Prolanis yang didiagnosis menderita hipertensi menjadi populasi penelitian. Sebanyak 64 individu termasuk dalam sampel. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Pengetahuan tentang hipertensi di kalangan lansia menjadi variabel penelitian. Penelitian ini menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan data, kemudian menggunakan tabel, distribusi, frekuensi, dan persentase untuk menggambarkan hasil penelitian. Dari seluruh anggota Prolanis di Puskesmas Tuban, 41 orang (64%) menunjukkan pengetahuan yang memadai tentang hipertensi, menurut hasil penelitian. Kebiasaan hidup sehat anggota Prolanis dipengaruhi oleh kurangnya pemahaman tentang hipertensi, yang disebabkan oleh tenaga kesehatan yang tidak memberikan informasi dan pendidikan yang cukup.
Pengetahuan Dengan Perilaku Sadari Pada Siswi Kelas XII Di SMA Negeri 2 Tuban Nabila Nur Cahyani; Yasin Wahyurianto; Teresia Retna Puspitadewi; Binti Yunariyah
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 4 No. 10 (2025)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70570/jikmc.v4i10.1957

Abstract

Kanker payudara adalah topik yang cukup peka di Indonesia. Sumber dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (2024), sasaran yang diputuskan adalah 19,6% individu Indonesia menjalankan skrining kanker payudara, tetapi tingkat aktualnya hanya 13,7%. Demikian pula, PPTM (2024), setiap bulan wanita dapat melakukan pengecekan payudara melalui upaya SADARI (Periksa Payudara Sendiri), tepatnya tujuh hari setelah menstruasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dengan perilaku SADARI pada siswi kelas XII di SMA Negeri 2 Tuban. Studi ini mengadopsi pendekatan potong lintang dengan analisis korelasi. Dari 183 siswi yang terdaftar, 126 dipilih berlandaskan kriteria inklusi dengan menggunakan teknik purposive sampling. Perilaku SADARI menjadi variabel terikat, sedangkan pengetahuan dianggap sebagai variabel bebas. Data diperoleh dari angket kuesioner dan ditinjau menggunakan uji peringkat spearman. Hasil penelitian diketahui hampir seluruh siswi memiliki pengetahuan kategori baik, dan sebagian besar menerapkan perilaku SADARI kategori cukup. Dari uji peringkat spearman dihasilkan nilai p=0,248, yang menunjukkan tidak ada korelasi yang signifikan antara pengetahuan dan perilaku SADARI pada siswa kelas XII di SMA Negeri 2 Tuban. Perilaku tidak hanya terpengaruh oleh pengetahuan. Berbagai aspek lain termasuk usia, latar belakang, asal informasi, pekerjaan, dan pengalaman juga berperan. Remaja sedang dalam proses belajar mencerna dan memahami informasi, sehingga penting untuk menyediakan pendidikan yang berkesinambungan. Dengan demikian, program pendidikan kesehatan perlu ditingkatkan supaya remaja tidak hanya mengetahui, tetapi juga sanggup melaksanakannya secara koncensional dan teratur.
Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Stunting Dan Status Gizi Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Semanding Firnanda Gita Putri Oktavia Riningsih; Wahyu Tri Ningsih; Wahyuningsih Triana Nugraheni; Binti Yunariyah
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 4 No. 10 (2025)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70570/jikmc.v4i10.1958

Abstract

Masalah gizi yang penting adalah stunting. Tingkat prevalensi stunting di Indonesia diperkirakan mencapai 14% pada tahun 2024, menurut rencana pemerintah. Sementara itu, tingkat stunting di Provinsi Jawa Timur sebesar 17,7%, sedangkan di Kabupaten Tuban mencapai 20,7%. Meskipun target nasional stunting adalah 14% dan insiden aktual di Kabupaten Tuban pada tahun 2024 sebesar 21,5%, angka terakhir ini masih lebih rendah daripada target nasional. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai kondisi gizi balita di wilayah pelayanan Pusat Kesehatan Masyarakat Semanding serta tingkat kesadaran ibu-ibu tentang stunting. Metodologi penelitian ini menggunakan desain deskriptif cross-sectional. Sebanyak 111 ibu dengan balita menjadi kelompok penelitian. Ada 87 peserta dalam studi ini. Peneliti menggunakan strategi sampling yang disebut sampling purposif. Faktor-faktor penelitian meliputi kesadaran ibu tentang stunting dan kebiasaan makan balita. Pertanyaan diajukan untuk mengumpulkan informasi. Kami menggunakan tabel frekuensi untuk analisis deskriptif data. Survei menemukan bahwa 93,1% ibu memiliki pemahaman yang baik. Dari semua balita, mayoritas (71,3%) memiliki berat badan normal, dan sebagian besar ibu (64,4%) dari balita tersebut juga memiliki pengetahuan yang memadai. Tenaga kesehatan dapat berperan dalam menurunkan angka stunting dengan memberikan nasihat kepada orang tua setiap bulan di pusat kesehatan mengenai pentingnya memantau berat dan tinggi badan balita mereka seiring pertumbuhannya. Untuk memantau asupan gizi mereka, ibu balita sebaiknya sering membawa anak mereka ke dokter. Untuk mencegah stunting, diperlukan peningkatan pengetahuan disertai bimbingan perilaku dan pemantauan yang rutin.
Faktor Risiko Kejadian Hipertensi Yang Dapat Di Kontrol Pada Rukun Nelayan Di Desa Palang Shafira Salsa Adinda; Yasin Wahyurianto; Teresia Retna Puspitadewi; Binti Yunariyah
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 4 No. 10 (2025)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70570/jikmc.v4i10.1959

Abstract

Masalah hipertensi di kalangan masyarakat pesisir, khususnya para nelayan, menjadi isu kesehatan yang mendesak untuk ditangani. Tingginya angka prevalensi hipertensi di kelompok ini menimbulkan kekhawatiran karena dampaknya yang serius terhadap kualitas hidup dan produktivitas nelayan. Di Desa Palang, nelayan menghadapi berbagai faktor risiko yang dapat dikendalikan, seperti konsumsi makanan tinggi natrium, kebiasaan minum alkohol, tingkat stres yang tinggi, serta kurangnya aktivitas fisik, yang semuanya berkontribusi pada peningkatan kejadian hipertensi. Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban menunjukkan tren peningkatan jumlah penderita hipertensi di Kecamatan Palang selama dua tahun terakhir. Pada tahun 2022 tercatat 11.461 penderita, dan angka ini naik menjadi 11.512 pada tahun 2023. Kenaikan ini menandakan perlunya perhatian lebih dalam upaya pencegahan dan pengendalian hipertensi di wilayah tersebut, terutama di kalangan nelayan yang rentan terhadap faktor risiko tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan analitik korelasi dengan desain cross-sectional untuk mengkaji hubungan antara faktor risiko yang dapat dikendalikan dengan kejadian hipertensi pada anggota Rukun Nelayan di Desa Palang. Sampel sebanyak 80 nelayan dipilih melalui teknik stratified purposive sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner, pengukuran tekanan darah, dan lembar observasi, kemudian dianalisis dengan uji chi-square untuk mengetahui hubungan antar variabel. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa mayoritas responden berusia 20–35 tahun, dengan hampir separuh memiliki riwayat keluarga hipertensi, dan sebagian besar mengalami hipertensi. Faktor risiko utama yang ditemukan meliputi pola konsumsi makanan tidak sehat, konsumsi alkohol berlebihan, tingkat stres tinggi, dan kurangnya aktivitas fisik. Analisis menunjukkan hubungan signifikan antara pola makan dan kejadian hipertensi. Temuan ini menegaskan pentingnya intervensi edukasi kesehatan, perubahan gaya hidup, dan pengelolaan stres untuk menurunkan prevalensi hipertensi di komunitas nelayan. Penelitian lanjutan disarankan untuk mengeksplorasi faktor risiko lain serta mengembangkan program intervensi berbasis komunitas.
Studi Deskripsi Penanganan Dismenore Pada Remaja Putri Di MTs Negeri 3 Tuban Ananda Dwi Octavia; Binti Yunariyah; Roudlotul Jannah; Su’udi
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 4 No. 10 (2025)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70570/jikmc.v4i10.1970

Abstract

Terdapat insiden yang signifikan dari dismenore (64,5%) di Indonesia, yang didefinisikan sebagai ketidaknyamanan pada perut bagian bawah yang dimulai sebelum atau selama menstruasi. Pendekatan farmakologis dan non-farmakologis tersedia untuk pengobatan dismenore. Peneliti di MTs Negeri 3 Tuban bertujuan untuk mendokumentasikan pendekatan farmakologis dan non-farmakologis dalam pengobatan dismenore pada remaja perempuan. Populasi studi terdiri dari 144 murid perempuan dari MTs Negeri 3 Tuban, dan metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Dengan menggunakan kuesioner serta pendekatan Simple Random Sampling, sampel terdiri dari 107 murid. Temuan dari studi diperoleh hampir setengahnya siswi di MTs Negeri 3 Tuban kadang-kadang mengatasi dismenore secara farmakologi dengan sebagian besar remaja putri menggunakan obat feminax dan hampir setengahnya siswi kadang-kadang melakukan penanganan dismenore secara non-farmakologi dengan metode pemijatan. Siswi cenderung memilih penanganan praktis seperti obat bebas dan pemijatan. Minimnya penanganan non-farmakologi menunjukkan kurangnya pengetahuan dan kesadaran mengenai manfaat dan macam-macam terapi non- farmakologi dalam mengatasi dismenore. Hal ini mengindikasikan perlunya edukasi yang lebih intensif dan terstruktur mengenai macam-macam penanganan dismenore secara alami dan non-invasif.
Kebiasaan Konsumsi Jajanan Dengan Kejadian Diare Pada Anak Usia Sekolah Dasar Di MI Al Musthofawiyah Palang Tuban Helmi Chentia; Binti Yunariyah; Roudlotul Jannah
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 3 No. 8 (2024)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit diare masih merupakan salah satu masalah kesehatan utama di dunia, terutama di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, anak-anak sering kali tidak mengonsumsi sarapan dan lebih memilih makanan yang rendah kalori atau zat gizi. Kebiasaan ini menunjukkan pola konsumsi jajanan yang buruk dan dapat berhubungan dengan masalah kesehatan seperti diare. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara kebiasaan konsumsi jajanan dengan kejadian diare pada anak-anak usia sekolah dasar di MI Al Musthofawiyah Palang Tuban. Desain penelitian menggunakan korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh siswa MI Al Musthofawiyah Palang Tuban sebanyak 230 siswa, besar sampel sejumlah 143 siswa. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling. Instrumen penelitian ini berupa kuesioner yang mengenai kebiasaan jajan dan kejadian diare. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan hampir seluruhnya siswa yang mengalami diare memiliki kebiasaan konsumsi jajanan yang kurang baik dan sebagian besar siswa mengalami diare dalam 1 bulan terakhir. Berdasarkan hasil uji Chi-Square antara kebiasaan jajan dengan kejadian diare, didapatkan taraf signifikan p=0,001 (p value <0,05) artinya terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan konsumsi jajanan dengan kejadian diare pada anak. Kebiasaan jajan berkaitan dengan kejadian diare anak. Sehingga semakin baik kebiasaan jajan anak maka tingkat terjadinya diare semakin rendah. Karena dengan kebiasaan jajan yang baik, anak mampu memilih jajanan yang sehat dan terhindar dari penyakit saluran pencernaan seperti diare.