Konflik sosial merupakan salah satu tantangan utama dalam kehidupan masyarakat yang dapat mempengaruhi stabilitas dan harmoni sosial. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh agama sebagai faktor potensial dalam proses penyelesaian konflik sosial di masyarakat. Dalam konteks ini, agama dianggap sebagai salah satu faktor kultural dan nilai-nilai yang mungkin memainkan peran penting dalam mitigasi, penyelesaian, atau bahkan pencegahan konflik social. Metodologi penelitian ini melibatkan survei, wawancara, dan analisis dokumen untuk mengumpulkan data tentang konflik sosial yang terjadi dalam masyarakat. Sampel penelitian mencakup anggota masyarakat dari berbagai latar belakang agama dan keyakinan. Data yang dikumpulkan kemudian dianalisis untuk menilai peran agama dalam penyelesaian konflik sosial, termasuk penggunaan nilai-nilai agama, mekanisme mediasi agama, dan pengaruh terhadap kebijakan publik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa agama memiliki pengaruh yang signifikan dalam penyelesaian konflik sosial. Nilai-nilai moral, etika, dan ajaran perdamaian yang ditemukan dalam agama sering kali digunakan sebagai panduan dalam menyelesaikan konflik. Selain itu, komunitas agama sering bertindak sebagai mediator atau fasilitator dialog antara pihak yang terlibat dalam konflik. Namun, juga ditemukan bahwa pengaruh agama dapat bervariasi tergantung pada interpretasi dan praktik agama tertentu serta konteks sosial dan politik yang ada. Temuan ini memiliki implikasi penting bagi pemahaman kita tentang peran agama dalam masyarakat yang multikultural dan seringkali konflik. Dengan memahami bagaimana agama dapat berperan dalam penyelesaian konflik sosial, kita dapat mengembangkan pendekatan yang lebih efektif dalam mempromosikan perdamaian, toleransi, dan pemahaman antara kelompok-kelompok yang berbeda dalam masyarakat.