Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENDIDIKAN KESEHATAN MENTAL PADA ANAK DI PAUD TERPADU QURROTA'AYUN KOTA PEKALONGAN Dewi Anggraeni; Agus Khumaedy; Lilik Riandita; Ulul Albab; Sutrisno Sutrisno
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 9 (2023): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i9.3115-3121

Abstract

Kesehatan mental pada anak menjadi salah satu isu dalam dunia pendidikan. Kemajuan teknologi sedikit banyak berdampak kepada kesehatan mental anak di mana saat ini anak-anak usia dini tidak dapat dilepaskan dari pengaruh gadget.  Tujuan pengabdian ini untuk memberikan edukasi kepada orang tua terkait dengan pendidikan kesehatan mental anak. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah Service Learning (SL) yang mengacu kepada pendekatan Experiental Learning dengan melibatkan sekolah PAUD Terpadu Aisiyah Qurota’ayun sebagai mitra dan orang tua murid. Hasil pengabdian ini menunjukan bahwa pola asuh orang tua dalam keluarga memiliki peran yang signifikan dalam pembentukan mental anak. Kesehatan mental tidak selalu identik dengan gangguan jiwa. tetapi terdapat banyak kecenderungan yang mengindikasi bahwa ada gangguan jiwa ringan dalam anak termasuk kecenderungan untuk menggunakan gadget  secara berlebih sehingga terisolasi dari kehidupan sosial. Dalam membangun kesehatan mental anak perlu kesadaran dari orang tua untuk membangun hubungan yang harmonis dalam lingkungan keluarga. Pengabdian ini berkontribusi terhadap pendidikan parenting bagi orang tua.
Gender Equality in the Distribution of Inheritance Property from Al-Qur'an and Mawaris Fiqh’s Perspective Safitri, Hani Hasnah; Khumaedy, Agus
Mutawasith: Jurnal Hukum Islam Vol 7 No 1 (2024)
Publisher : Prodi Hukum Ekonomi Syariah (Muamalah)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47971/mjhi.v7i1.765

Abstract

Inheritance is the transfer of assets or transfer of ownership rights from someone who has died to then be given to the rightful heirs. From the perspective of Islamic law, boys have greater inheritance rights than girls. This caused controversy among feminists who considered differences in the distribution of inheritance as unfair under the pretext of gender equality and women's emancipation. This study aims to determine the perspective of the Qur'an and Islamic fiqh regarding gender equality in the distribution of inheritance. By using a literature study research method, this article shows that; 1) From the perspective of the Al-Qur'an, Surah An-Nisa verse 11, the distribution of inheritance to boys and girls is unequal because boys get a 2:1 share from girls. 2) In the perspective of the Maharis fiqh regarding gender equality in the 2:1 division of inheritance between boys and girls, it is associated with proportional rights and obligations between the two, men's greater burden and obligation to provide for the family and parents after marriage.
Penguatan Moderasi Beragama melalui Nilai-nilai Al-Qur’an dalam Tradisi Wungon di Pemalang Safitri, Hani Hasnah; Khumaedy, Agus; Ta'rifin, Ahmad; Albab, Ulul
Jurnal SMART (Studi Masyarakat, Religi, dan Tradisi) Vol 10, No 1 (2024): Jurnal SMaRT : Studi Masyarakat, Religi, dan Tradisi
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18784/smart.v10i1.2200

Abstract

Indonesia has the advantage of being a peaceful and prosperous country with diverse religions and cultural traditions. This research aims to examine tolerance and harmony in the "Wungon" tradition by implementing the values of religious moderation based on the Koran. By using field research methods and a qualitative descriptive approach, this research shows that: 1) The Wungon tradition can strengthen the values of religious moderation in the younger generation as a form of tolerance and harmony between religious communities. 2) The Wungon tradition applies four main indicators of successful religious moderation compiled by the Ministry of Religion, Republic of Indonesia. First, the Wungon tradition plays a role in strengthening nationalism which is reflected through national songs with the theme of love for the homeland which residents sing as the implementation of QS Al-Qashash: 85. Second, tolerance in the Wungon tradition is seen through interactions between Muslims and non-Muslims in maintaining friendship and respecting each other's differences by exchanging food and giving to each other as an actualization of the QS. Al-Mumlahanah: 8. Third, the politeness and gentleness of the citizens are manifestations of anti-violence education as an implementation of QS. Ali-Imran: 159. Fourth, integration of QS. Al'A'raf: 199 represents the friendly attitude and acceptance of Pemalang residents towards the Wungon tradition which does not conflict with religious teachings. This research contributes to finding the concept of strengthening the values of religious moderation based on local wisdom. Apart from that, this research can also be used as a basis for integrating cultural practices as a home for religious moderation.
Gender Equality in the Distribution of Inheritance Property from Al-Qur'an and Mawaris Fiqh’s Perspective Safitri, Hani Hasnah; Khumaedy, Agus
Mutawasith: Jurnal Hukum Islam Vol. 7 No. 1 (2024)
Publisher : Prodi Hukum Ekonomi Syariah (Muamalah)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47971/mjhi.v7i1.765

Abstract

Inheritance is the transfer of assets or transfer of ownership rights from someone who has died to then be given to the rightful heirs. From the perspective of Islamic law, boys have greater inheritance rights than girls. This caused controversy among feminists who considered differences in the distribution of inheritance as unfair under the pretext of gender equality and women's emancipation. This study aims to determine the perspective of the Qur'an and Islamic fiqh regarding gender equality in the distribution of inheritance. By using a literature study research method, this article shows that; 1) From the perspective of the Al-Qur'an, Surah An-Nisa verse 11, the distribution of inheritance to boys and girls is unequal because boys get a 2:1 share from girls. 2) In the perspective of the Maharis fiqh regarding gender equality in the 2:1 division of inheritance between boys and girls, it is associated with proportional rights and obligations between the two, men's greater burden and obligation to provide for the family and parents after marriage.
PENDIDIKAN KESEHATAN MENTAL PADA ANAK DI PAUD TERPADU QURROTA'AYUN KOTA PEKALONGAN Anggraeni, Dewi; Khumaedy, Agus; Riandita, Lilik; Albab, Ulul; Sutrisno, Sutrisno
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 9 (2023): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i9.3115-3121

Abstract

Kesehatan mental pada anak menjadi salah satu isu dalam dunia pendidikan. Kemajuan teknologi sedikit banyak berdampak kepada kesehatan mental anak di mana saat ini anak-anak usia dini tidak dapat dilepaskan dari pengaruh gadget.  Tujuan pengabdian ini untuk memberikan edukasi kepada orang tua terkait dengan pendidikan kesehatan mental anak. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah Service Learning (SL) yang mengacu kepada pendekatan Experiental Learning dengan melibatkan sekolah PAUD Terpadu Aisiyah Qurota’ayun sebagai mitra dan orang tua murid. Hasil pengabdian ini menunjukan bahwa pola asuh orang tua dalam keluarga memiliki peran yang signifikan dalam pembentukan mental anak. Kesehatan mental tidak selalu identik dengan gangguan jiwa. tetapi terdapat banyak kecenderungan yang mengindikasi bahwa ada gangguan jiwa ringan dalam anak termasuk kecenderungan untuk menggunakan gadget  secara berlebih sehingga terisolasi dari kehidupan sosial. Dalam membangun kesehatan mental anak perlu kesadaran dari orang tua untuk membangun hubungan yang harmonis dalam lingkungan keluarga. Pengabdian ini berkontribusi terhadap pendidikan parenting bagi orang tua.