Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Implementasi Buku Skrining dan Stimulasi Motorik kasar Anak Stunting Usia 0-60 Bulan Dalam Peningkatan Pemahaman Isu Stunting Masayarakt di Desa Mancasan Farid Rahman; Tiara Fatmarizka; Taufik Eko Susilo; Qonitah Faizatul Fitriyah; Arzhuma Arza Lazuardy; Muhammad Mukhlis Cahyadi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara Vol. 5 No. 4 (2023): Desember : Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara
Publisher : Universitas Muhammadiyah Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57214/pengabmas.v5i4.405

Abstract

Stunting, a chronic nutritional problem characterized by a child's height below the standard for his or her age, is still a challenge in Indonesia. According to data from the Ministry of Health, the prevalence of stunting in Indonesia in 2021 is 24.4%. In Mancasan Village the prevalence of stunting reached 24%. This figure is quite high, considering that stunting can have a negative impact on children's growth and development, both physically and cognitively. One effort to prevent stunting is to carry out early screening and provide gross motor stimulation. Stunting screening can be done using a screening book and motor stimulation for stunted children aged 0-60 months. This community service is carried out using educational methods, namely lectures and questions and answers. The results of community service show that there has been an increase in community understanding about screening and gross motor stimulation of children aged 0-60 months from 12.9% to 28.6%. It is hoped that this increase in community understanding can reduce the incidence of stunting in Mancasan Village.
Culture Shock Refreshment Diaspora di Thailand Qonitah Faizatul Fitriyah; Farid Rahman; Taufik Eko Susilo; Arzhuma Arza Lazuardy; Muhammad Mukhlis Cahyadi; Tiara Fatmarizka; Agustina Rahmawati Atitik; Hendra Kustiawan
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 6 No. 1 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN) Edisi September - Desembe
Publisher : Cv. Utility Project Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v6i1.4042

Abstract

Thailand dan Indonesia menjalin hubungan dekat sejak lama, terbukti dengan hubungan diplomatik resmi pada 1950 dan keanggotaan keduanya dalam ASEAN. Meskipun muslim merupakan minoritas di Thailand (15%), diaspora muslim mengalami beberapa tantangan dalam melaksanakan ibadah sebagai individu yang memeluk agama islam. Selanjutnya Diaspora Indonesia tersebar dengan berbagai aktivitas terutama yang bekerja di perusahaan multinasional atau sebagai mahasiswa, menghadapi jadwal kerja yang panjang, dari 08.00 hingga 18.00. Hal ini menyulitkan mereka untuk menjaga kesehatan fisik dan mental. Pemerintah Indonesia, melalui KBRI Thailand, mendirikan Sekolah Indonesia Bangkok (SIB) untuk memberikan pendidikan berkualitas kepada diaspora. Namun, implementasi kurikulum merdeka di SIB, terutama di tingkat PAUD, masih menghadapi kendala karena sosialisasi yang kurang masif. Untuk mengatasi permasalahan ini, program pengabdian masyarakat dilaksanakan dengan metode pendekatan yang mencakup keagamaan, kesehatan, dan pendidikan sesuai kebutuhan. Upaya ini bertujuan memberikan solusi konkret untuk mendukung kesejahteraan fisik dan mental diaspora, termasuk implementasi yang lebih efektif dari kurikulum merdeka di SIB. Dengan demikian, program ini menjadi langkah konkret pemerintah dalam mendukung diaspora Indonesia di Thailand.