Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Pengaruh Pemberian Ekstrak Air Buah Pepaya Muda (Carica papaya.L) terhadap Gambaran Histologi Ovarium Tikus Betina (Rattus norvegicus) Okti Satria; Yanwirasti Yanwirasti; Anri Amir
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol 18, No 3 (2018): Oktober
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (490.587 KB) | DOI: 10.33087/jiubj.v18i3.503

Abstract

Papaya seed (Carica papaya L.) as antifertility has been known since 1970 can cause the quantity and quality of sperm decreased. This antifertility potency is reinforced by the existence of research showing that inside papaya seeds contain antifertility compound that is saponin. In young papaya fruit (Carica papaya L.) also contains saponins, alkaloids, minerals, vitamins, and enzymes. The latex sap from the young papaya fruit has the same influence as oxytocin on the uterus of both pregnant and non-pregnant rats (Gouado et al., 2007) this study was conducted to prove that in the water extract of young papaya fruit has antifertility effect. If this study is meaningful, it may be used as a reference for subsequent research on efforts to utilize bio-natural resources as a medicinal substance.The purpose of this study is to know the influence of young papaya fruit extract on overview of ovarium histology of female rat.This research is a quantitative research using post-test design only control group design. This research is experimental with design. The research has been conducted from November to December 2017. This research was conducted at the Regional Center of Veterinary Investigation and Testing (RSVIT) II of Bukittinggi. The population in this study was female rats with a total number of female rats during the study of 32 rats.The results showed that Fresh Papaya Fruit Extract significantly influenced the number of primary follicles and follicles of rat Atresia (Rattus novergicus) (p = 0,000).Young Pepaya Fruit Water Extract can be considered as an efficient natural contraceptive and a few side effects.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM MENGKONSUMSI TABLET FE DI POLI KEBIDANAN Triveni Triveni; Okti Satria
JURNAL KESEHATAN PERINTIS Vol 3 No 1 (2016): JUNI 2016 : Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis's Health Journal)
Publisher : LPPM UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.224 KB)

Abstract

Anemia pada kehamilan atau kurangnya hemoglobin dalam darah dapat menyebabkan komplikasi serius bagi ibu dan janin. Upaya pemerintah untuk mengatasi anemia defisiensi besi ibu yang difokuskan pada pemberian darah tablet tambahan (Fe) pada wanita hamil. Namun, di antara wanita hamil yang telah mendapatkan tablet zat besi, hanya 33,3% yang patuh dalam mengonsumsi tablet. Survei awal yang dilakukan pada 7 ibu hamil, diketahui bahwa 4 di antaranya tidak minum tablet Fe setiap hari dan Fe tidak menghabiskan tablet dokter / bidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Kehamilan dalam Mengkonsumsi Tablet Fe di Rumah Sakit Poli Kebidanan Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi. Jenis penelitian ini analitik deskriptif dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah 106 kunjungan per bulan. Sampel diambil secara accidental sampling, sebanyak 78 orang. Pemrosesan dan analisis data terkomputerisasi. Hasil analisis univariat diketahui 87,2% responden tidak patuh mengonsumsi tablet Fe, (59,0%) memiliki pengetahuan rendah, (53,8%) sikap tidak baik, dan 50,0% mendapat dukungan keluarga kurang baik. Hasil analisis bivariat faktor yang tidak diketahui terkait dengan kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet besi adalah pengetahuan (p = 0,000), sikap (p = 0,005 dan OR = 13,668). Dan tidak ada dukungan keluarga yang diasosiasikan kembali (p = 0,090 dan OR = 4,774). Disimpulkan bahwa pengetahuan dan sikap dengan kepatuhan ibu berperan dalam konsumsi tablet besi, dengan nilai p <α (p <0,05). Diharapkan pada petugas kesehatan di rumah sakit untuk meningkatkan jangkauan mereka kepada ibu hamil tentang pentingnya anemia dalam kehamilan dan konsumsi tablet zat besi, sehingga pengetahuan dan sikap ibu hamil bisa maksimal.
HUBUNGAN KETUBAN PECAH DINI DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM Wira Meiriza; Okti Satria
JURNAL KESEHATAN PERINTIS Vol 3 No 2 (2016): DESEMBER : Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis's Health Journal)
Publisher : LPPM UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.329 KB)

Abstract

Tingginya angka kematian bayi disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya asfiksia neonatorum dan ketuban pecah dini. Angka kejadian ketuban pecah dini di RSUD Dr. Adnaan WD Payakumbuh yaitu dari 187 persalinan terdapat 68 kasus dengan asfiksia neonatorum (36,4%) dan mengalami ketuban pecah dini sebanyak 35 kasus (18,7%). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan ketuban pecah dini dengan kejadian asfiksia neonatorum di RSUD Dr. Adnaan WD Payakumbuh Tahun 2016. Penelitian ini menggunakan metode penelitian survey analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh persalinan yaitu 136 kasus. Dan pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari catatan rekam medik RSUD Dr. Adnaan WD Payakumbuh Tahun 2016. Pengolahan data dilakukan secara manual dengan menggunakan data uji statistik chi-square. Hasil analisa univariat menunjukkan bahwa dari 68 kasus asfiksia neonatorum dengan riwayat ketuban pecah dini 22 kasus (66,7%), sedangkan yang tidak asfiksia neonatorum hanya 11 kasus (33,3%). Setelah dilakukan uji statistik X2 hitung = 4,84 > dari X2 tabel = 3,841 ini berarti terdapat hubungan yang bermakna antara ketuban pecah dini dengan kejadian asfiksia neonatorum, dengan p value α <0,05.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ABORTUS DI RSUD DR. ADNAAN WD PAYAKUMBUH Tetra Anestasia Putri; Okti Satria
JURNAL KESEHATAN PERINTIS Vol 4 No 1 (2017): JUNI 2017 : Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis's Health Journal)
Publisher : LPPM UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (68.855 KB)

Abstract

Aborsi adalah gangguan atau pelepasan janin berusia 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram atau janin panjag kurang dari 25 cm. Aborsi dipengaruhi oleh beberapa faktor: usia, paritas, jarak kehamilan dan riwayat aborsi. Di Rumah Sakit Dr. Adnaan WD Payakumbuh diperoleh dari rekam medis 50 pasien yang mengalami keguguran dalam 4 bulan terakhir. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian aborsi di Rumah Sakit Dr. Adnaan WD Payakumbuh Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan desain Retrospektif Study, maka data tersebut diolah dengan menggunakan uji Chi Square. Populasi dalam penelitian ini adalah 200 orang dengan sampel 50 responden. Hasil penelitian univariat diperoleh lebih dari setengah dari 56% dari usia pasien tidak berisiko, lebih dari setengah faktor paritas 58% tidak berisiko, sedangkan jarak kehamilan pada 50% risiko tanpa risiko dan riwayat aborsi lebih dari setengah 54% tidak pernah terjadi dan aborsi lebih dari setengah 66% tidak terjadi aborsi. Hasil pengujian diperoleh untuk nilai statustik usia nilai p 0,016, nilai p paritas 0,001, nilai jarak p kehamilan 0,000 dan riwayat aborsi nilai p 0,047, empat faktor aborsi di atas nilai p <0,05. Kesimpulannya ada hubungan antara usia, paritas, jarak kehamilan, riwayat aborsi dengan aborsi. Dianjurkan agar Rumah Sakit Kebidanan institusional atau ruang khusus poli untuk dapat memberikan pendidikan atau pendidikan kesehatan tentang aborsi.
HUBUNGAN BERAT BADAN TIDAK NORMAL DENGAN KEJADIAN AMENORE PADA REMAJA PUTRI Wira Meiriza; Okti Satria
JURNAL KESEHATAN PERINTIS Vol 4 No 2 (2017): DESEMBER 2017 : Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis's Health Journal)
Publisher : LPPM UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.895 KB)

Abstract

Survei di AS menjelaskan sekitar <18% mengalami amenore. Penyebab penelitian berbasis amenore antara lain adalah kelebihan berat badan orobese 38%, faktor hormonal 33%, berat badan kurang dari 15%, stres 12%, dan yang lainnya 2% (Jones, 2002). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara berat badan tidak normal dengan kejadian amenore pada siswa perempuan. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan metode penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan total sampling. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 51 siswa perempuan. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan lembar kuesioner dan menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian didapatkan dari 51 siswa perempuan, 22 siswa perempuan (43,1%) memiliki kejadian amenore, 23 siswa perempuan (45,1%) memiliki berat badan tidak normal, 19 siswa perempuan (82,6%) memiliki berat badan dan kejadian abnormal dari amenore dan 25 siswa perempuan (89,3%) memiliki berat badan normal dan tidak memiliki insiden amenore. Hasil uji statistik Chi-Square, didapatkan nilai P sebesar 0,001. Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan ada hubungan yang tidak normal dengan kejadian amenore bagi siswa perempuan. Disarankan bagi siswa perempuan untuk menjaga berat badan mereka, karena salah satu penyebab amenore.
Ekstrak Air Buah Pepaya Muda (Carica papaya.L) terhadap Gambaran Folikel Sekunder, De Graaf dan Korpus Luteum Ovarium Tikus Betina (Rattus norvegicus) Satria, Okti; Meiriza, Wira
JURNAL KESEHATAN PERINTIS Vol 11 No 1 (2024): Jurnal Kesehatan Perintis
Publisher : LPPM UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33653/jkp.v11i1.1081

Abstract

Pepaya mengandung polisakarida, alkaloid, saponin, flavonoid yang diduga mampu mengakibatkan gangguan jalur hipotalamus hipofise yang mengakibatkan gangguan sekresi GnRH yang berpengaruh terhadap pembentukan, perkembangan dan pematangan folikel. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pemberian ekstrak air buah pepaya muda (Carica papaya L.) terhadap gambaran folikel sekunder, folikel de graaf dan korpus luteum ovarium tikus betina (Rattus novergicus). Jenis penelitian adalah eksperimental dengan desain Post Test Only Control Group. Jumlah sampel sebanyak 24 ekor tikus betina berumur 12 minggu, berat 200-300 gram, dibagi secara acak dalam 4 kelompok. Setiap kelompok dilebihkan 2 ekor untuk mengantisipasi terjadi kematian, sehingga jumlah seluruh sampel 32 ekor. Kelompok (K-) tanpa diberikan perlakuan. Kelompok (P1) diberi ekstrak air buah pepaya muda 47 mg/200 gr BB. Kelompok (P2) diberi ekstrak air buah pepaya muda 93 mg/200 gr BB. Kelompok (P3) diberi ekstrak air buah pepaya muda 189 mg/200 gr BB. Setelah 20 hari perlakuan, dilakukan perhitungan jumlah folikel sekunder, folikel de graaf dan korpus luteum. Hasil analisis statistik menggunakan uji ANOVA dan Kruskal-Wallis didapatkan tidak ada pengaruh secara sinifikan pemberian ekstrak air buah pepaya muda terhadap jumlah folikel sekunder (p = 0,083), tidak ada pengaruh secara signifikan pemberian ekstrak air buah pepaya muda terhadap jumlah folikel de graaf (p = 0,069), ada pengaruh pemberian ekstrak air buah pepaya muda terhadap jumlah korpus luteum (p= 0,000). Kesimpulan penelitian ini adalah pemberian ekstrak air buah pepaya muda tidak berpengaruh terhadap jumlah folikel sekunder dan folikel de graaf, namun berpengaruh terhadap jumlah korpus luteum dengan dosis 189 mg/200 grBB.
PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TENTANG SADARI TERHADAP PELAKSANAAN SADARI PADA REMAJA PUTRI Chiot, Okti Satria; Andriani, Yessi; Oviana, Athica
Jurnal Sains, Teknologi dan Kesehatan Vol. 2 No. 4 (2023): Jurnal Sains, Teknologi dan Kesehatan, Oktober 2023
Publisher : LPPM Institut Teknologi Dan Kesehatan Aspirasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/saintekes.v2i4.174

Abstract

Based on data (WHO, 2016), says that the number of women, especially young women who suffer from breast cancer reaches 1,150,000, of which 700,000 live in developing countries, one of which is Indonesia. In 2019, the incidence of breast cancer in West Sumatra Province increased to 479 people. This study aims to determine the effect of providing education on BSE on the implementation of BSE in Young Women at SMAN 2 Tilatang Kamang. The research design used the Quasi Experiment method with the research design "One group pretest posttest design. This research was carried out on July 2 to 23 at SMAN 2 Tilatang Kamang, the number of research samples was 47 people, with a total sampling technique. The research instrument used a questionnaire observation sheet and the data were processed univariate and bivariate. In this study, the results obtained that the average implementation of BSE before being given education about BSE is 19.15, the average implementation of BSE after being given education about BSE is 28.85. The statistical test results obtained p value 0.000. The conclusion in this study is that there is an effect of providing education about BSE on the Implementation of BSE for Young Women at SMAN 2 Tilatang Kamang. Therefore, it is recommended that adolescents increase their knowledge about breast cancer prevention so that they can avoid breast cancer while reducing the incidence of cancer.
DAMPAK BREASTFEEDING FATHER DENGAN PERSIAPAN IBU MEMBERIKAN ASI Andriani, Yessi; Satria, Okti; Meiriza, Wira
Media Ilmiah Kesehatan Indonesia Vol. 3 No. 1 (2025): JANUARY
Publisher : Pakis Journal Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58184/miki.v3i1.588

Abstract

Air Susu Ibu (ASI) diberikan secara ekslusif kepada bayi tanpa ada tambahan, kecuali obat-obatan. Meskipun ASI memiliki banyak manfaat untuk bayi baru lahir, masih banyak ibu yang menghadapi masalah dalam menyusui, salah satunya adalah kurangnya dukungan dari suami mereka. Peran suami adalah faktor penting dalam mendukung keberhasilan menyusui eksklusif. Adapun tujuan penelitian ini adalah agar dapat mengetahui dampak breastfeeding father dengan persiapan ibu dalam memberikan ASI pada bayi baru lahir. Desain penelitian berupa quasi-eksperimen dengan one group pre-test and post-test. Sampel sejumlah 15 ibu hamil usia kehamilan di atas 37 minggu. Pengambilan sampel dengan purposive sampling. Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa rerata persiapan ibu dalam memberikan ASI sebelum penerapan breastfeeding father adalah 54,53 dan setelah penerapan menjadi 78,13. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa rerata sebelum dan sesudah penerapan breastfeeding father adalah 23,6, nilai p = 0,01 (p <0,05). Jadi ada dampak dari breastfeeding father dengan kesiapan ibu memberikan ASI atau untuk persiapan menyusui. Penting untuk mengevaluasi kesiapan menghadapi periode laktasi saat hamil agar pencegahan dapat dilakukan sejak awal periode laktasi.
PENGARUH AROMATERAPI LAVENDER (Lavandula Angustifolia) TERHADAP PENGURANGAN MUAL MUNTAH IBU HAMIL TRIMESTER I Satria, Okti; Suganda, Yohana; Meiriza, Wira; Armalini, Rika
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 16, No 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jkms.v16i1.3098

Abstract

Nausea and vomiting are common conditions experienced by pregnant women, which can interfere with the quality of life and the health of both the mother and the fetus. This study aims to analyze the effect of lavender aromatherapy on the reduction of nausea and vomiting in pregnant women during the first trimester (TM I) at PMB Hj. STr. Keb Yetti Latief in 2024. In this study, lavender aromatherapy intervention was applied to a group of pregnant women experiencing nausea and vomiting symptoms, with measurement of symptom intensity before and after the intervention. The method used was a comparative test between the group before receiving lavender aromatherapy and the group after receiving the treatment. The study was conducted at PMB Hj. Yetti Latief, STr. Keb, from September 6-20, 2024. The results showed a significant decrease in nausea and vomiting frequency and intensity in the group that received lavender aromatherapy, with a p-value of 0.001 < 0.005. This indicates that the alternative hypothesis (Ha) is accepted and the null hypothesis (Ho) is rejected, meaning there is a significant effect of lavender aromatherapy on reducing nausea and vomiting intensity in pregnant women. This shows that lavender aromatherapy can be an effective non-pharmacological alternative in managing nausea and vomiting during pregnancy. It is hoped that this study can contribute to the development of non-pharmacological therapies for nausea and vomiting during pregnancy, as well as increase understanding of the benefits of lavender aromatherapy in maternal health care.
EFEKTIFITAS PENGARAHAN POSISI DALAM MENYUSUI (BIOLOGIC NURTURING BABY LED FEEDING) TERHADAP ADAPTASI NYERI IBU POST SECTIO CAESARIA DI RUANG KEBIDANAN RSUD DR. ADNAN WD PAYAKUMBUH Satria, Okti; Oviana, Athica; Andriani, Yessi
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 6, No 2 (2023): November 2023
Publisher : STIKES Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v6i2.2183

Abstract

Penanganan yang sering dilakukan untuk mengurangi nyeri post sectio caesarea adalah dengan analgesik. Namun pemberian farmakologi tidak bisa meningkatkan kemampuan untuk mengontrol nyeri. Salah satu terapi non farmakologi untuk mengurangi nyeri post section caesarea adalah dengan mengatur posisi dalam menyusui bayi (biologic nurturing baby led feeding). Tujuan penelitian untuk mengetahui efektifitas pengarahan posisi dalam menyusui (biologic nurturing baby led feeding) terhadap adaptasi nyeri ibu post sectio caesaria. Desain penelitian quasi-eksperimen dengan rancangan one group pretest posttest. Populasi adalah seluruh ibu post sectio caesarea di Ruang Kebidanan RSUD dr. Adnan WD Payakumbuh, dengan jumlah rata-rata 17 orang per bulan. Jumlah sampel 16 orang, diambil secara convenience sampling. Data diolah dan dianalisa menggunakan uji paired t-test. Analisa univariat didapatkan rerata skala nyeri yang dirasakan responden sebelum intervensi adalah 4,88 (nyeri sedang) dan sesudah dilakukan intervensi 3,63 (nyeri ringan). Hasil bivariat ada efektifitas  pengarahan posisi dalam menyusui bayi (biologic nurturing baby led feeding) terhadap adaptasi nyeri ibu post sectio caesaria. Disimpulkan bahwa pengarahan posisi dalam menyusui bayi (biologic nurturing baby led feeding) berpengaruh pada nyeri yang dirasakan ibu post sectio caesarea (dari nyeri sedang menjadi nyeri ringan). Diharapkan pada pihak rumah sakit agar dapat menambahkan pelaksanaan pengarahan posisi dalam menyusui bayi (biologic nurturing led feeding) sebagai salah satu tindakan dalam mengatasi nyeri pada post sectio caesarea.Kata kunci : Cara posisi ; menyusui ; adaptasi nyeri