Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGUATAN LITERASI DIGITAL PADA APARATUR SIPIL NEGARA UNTUK MEMBERIKAN PELAYANAN PUBLIK BERBASIS DIGITAL Adibrata Iriansyah; M. Fadhil Yarda Gafallo; Pipit Widiatmaka; Adiansyah Adiansyah; Taufik Akbar
Jurnal Manajemen Kepegawaian Vol 17 No 1 (2023): Jurnal Kebijakan dan Manajemen PNS
Publisher : Badan Kepegawaian Negara | The National Civil Service Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61133/pns.v17i1.409

Abstract

Perkembangan teknologi digital berimplikasi pada pelayanan publik yang harus cepat dan berbasis digital sehingga Aparatur Sipil Negara dapat menguasai dan menggunakan teknologi ddigital. Namun fenomena yang terjadi di lapangan banyak Aparatur Sipil Negara yang tidak bisa menggunakan teknologi digital sehingga pelayanan publik menjadi terkendala. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui penguatan beserta kendalanya dalam aparatur sipil negara untuk memberikan pelayanan publik yang berbasis digital. Studi kepustakaan digunakan sebagai metode pengumpulan data dan analisis dilakukan dengan metode interaktif. Penguatan literasi digital pada Aparatur Sipil Negara dapat dilakukan dengan berbagai kegiatan (klasikal dan non klasikal), apabila melihat kebijakan yang sudah diatur di dalam Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pengembangan Kompetensi Pegawai Aparatur Sipil Negara dan Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 10 Tahun 2018 tentang Pengembangan Kompetensi Pegawai Negeri Sipil sudah tergolong efektif. Penyelenggaraan pelatihan terlihat sebatas formalitas sehingga berjalan kurang maksimal. Peserta pelatihan penguatan literasi digital bagi Aparatur Sipil Negara mengukuti kegiatan karena tuntutan aturan dan dalam rangka mendapat angka kredit untuk kenaikan pangkat. Selain itu, banyak peserta pelatihan atau penguatan literasi digital (Aparatur Sipil Negara) dalam mengikuti kegiatan juga hanya sebatas formalitas saja, karena tuntutan aturan sebagai seorang Aparatur Sipil Negara dan hanya untuk mendapatkan angka kredit saja (untuk kenaikan pangkat), sehingga hal ini berimplikasi kompetensi yang dimiliki Aparatur Sipil Negara tidak maksimal dan sulit untuk mengoperasikan fasilitas pelayanan yang ada di e-Government dan pelayanan publik berbasis digital tidak maksimal.
SOCIALIZATION TO MINIMIZE THE WHITE GROUP IN THE 2024 GENERAL ELECTION IN KUALA DUA VILLAGE KUBU RAYA REGENCY Bakran Suni; Syarif Usmulyadi; Asmadi; Adibrata Iriansyah
Wisesa: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2024): WISESA - Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : UPT. PKM UB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.wisesa.2024.03.1.1

Abstract

The 2024 General Election for Presidential, Vice Presidential, and Legislative Candidates on February 14 and November for Regional Heads are very vulnerable to groups of white groups. Of course, this will result in low public participation in the 2024 elections. This Community Service aims to increase community political participation by minimizing abstentions in elections based on first-time voters and voters who have repeatedly participated in the election of legislative candidates, executive candidates, and regional head elections among 50 people in Kuala Dua Village, Sungai Raya Subdistrict, Kubu Raya Regency, West Kalimantan. The method of this community service activity is through pre-post steps after the next two weeks to see the effect of the socialization program to minimize abstentions on changes in people's thinking. Will people become more aware of choosing to go to a polling place. The evaluation measuring tools are pre and post-tests in the community. The result of the community service is that there is public awareness to take part in the 2024 elections in presidential, legislative, and regional elections.