Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui mengapa pemuda sering terlibat dalam tindakan terorisme, 2) mengetahui motif tindakan terorisme yang terjadi di Indonesia, dan 3) mengetahui implikasi dari terjadinya tindakan terorisme di Indonesia terhadap ketahanan nasional. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode penelitian kepustakaan. Teknik pengumpulan data menggunakan studi dokumen yang berupa artikel jurnal, proseding, buku, berita online dan lain sebagainya. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis konten. Hasil penelitian menunjukkan tindak pidana terorisme yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia adalah pemuda, mengingat pemuda memiliki semangat juang yang tinggi, idealisme yang tinggi, tertarik dengan perubahan yang cepat atau perubahan secara radikal. Motif tindakan terorisme yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia pada dasarnya bukan kepentingan agama, namun memiliki kepentingan politik yang tidak setuju dengan kebijakan pemerintah atau tidak menyukai pemerintah yang sedang berkuasa, namun mengatasnamakan agama. Tindakan terorisme di Indonesia berimplikasi pada lemahnya ketahanan nasional di Indonesia, karena mengancam eksistensi ideologi Pancasila, menggangu stabiltas politik terutama sistem politik demokrasi di Indonesia, mengancam pertumbuhan perekonomian, mengancam keharmonisn kehidupan sosial budaya serta menggangu keamanan dan kedaulatan negara tergangu.This study aims to: 1) find out why youth are often involved in acts of terrorism, 2) find out the motives for acts of terrorism that occurred in Indonesia, and 3) find out the implications of acts of terrorism in Indonesia for national resilience. This study uses a qualitative approach using library research methods. Data collection techniques use document studies in the form of journal articles, proceedings, books, online news, and so on. The analysis technique used in this research is content analysis. The results of the study show that terrorism crimes that occur in several regions in Indonesia are youth, considering that youth have a high fighting spirit, high idealism, and are interested in rapid change or radical change. The motive for acts of terrorism that have occurred in several regions in Indonesia is basically not religious interests but political interests that do not agree with government policies or do not like the government that is in power but in the name of religion. Acts of terrorism in Indonesia have implications for the weakness of national resilience in Indonesia, because it threatens the existence of Pancasila ideology, disrupt political stability, especially the democratic political system in Indonesia, threaten economic growth, threaten the harmony of socio-cultural life, and disrupt the security and sovereignty of the state