Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Tidal Flood Susceptibility Mapping and Community Adaptation Assesment in Semarang Utara District Jabbar, Abdul; Fariz, Trida Ridho; Putri, Salma Dwi; Rahmawati, Dwi; Prahmani, Yonika Sindiana; Putri, Rizda Amalia; Siregar, Zepanya Gladis Tabita; Holeng, Vera Angelina; Chasanah, Aisya Nurul
Journal of Environmental and Science Education Vol 3 No 1 (2023): Journal of Environmental and Science Education : April 2023
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jese.v3i1.64910

Abstract

North Semarang District is one of the areas that is often affected by tidal floods. This study will discuss flood distribution through tidal flood susceptibility mapping and identify adaptations. The first step is to carry out flood susceptibility mapping using DEMNAS data and sea tides. The second stage is to determine the key areas based on the tidal flood susceptibility map made. Key areas are useful for identifying forms of community adaptation to tidal floods through data collection in the form of observations and interviews. The mapping results show that the flood susceptibility area reaches 582.89 Ha or around 50% of the area of North Semarang District. The key areas with high susceptibility are settlements on Jalan Tambakrejo, Tanjungmas Village and it is known that the community responds by adapting patterns to changes in physical infrastructure, economic activity, and social development.
Aspek Fungsional dan Pola Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Taman Progo, Semarang Timur Putri, Salma Dwi; Salsabela, Salwa; Prihatanto, Zidan Hafizh Nur Muqshid; Anindita, Fadhilla Dyah; Jabbar, Abdul; Atunnisa, Rifa’
Proceeding Seminar Nasional IPA 2024
Publisher : LPPM UNNES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebagai Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah, Semarang termasuk kedalam daerah dengan pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi. Pertumbuhan infrastruktur kota selalu terjadi, pembebasan banyak lahan juga dikhawatirkan akan terjadi. Sebagai upaya tersedianya ruang terbuka hijau (RTH), Kota Semarang dengan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 7 Tahun 2010 sudah menetapkan ketentuan tentang penataan ruang terbuka hijau di tingkat kota maupun tingkat kecamatan. Semarang Timur merupakan salah satu kecamatan di Semarang dengan jumlah penduduk sebesar 70.972 jiwa, kesesuaian kondisi dan fungsi RTH perlu dikaji untuk meningkatkan keefektivitasannya. Penelitian ini bertujuan menganalisis aspek fungsional dan pola pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Taman Progo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pengambilan data dengan wawancara responden dan observasi lapangan yang kemudian didukung dengan dokumentasi peraturan daerah di Semarang yang berkaitan. Analasis yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Berdasarkan analisis tersebut, didapatkan hasil bahwa Taman Progo sudah cukup memenuhi fungsi yang sudah ada, namun ditemukannya beberapa kekurangan yaitu kurangnya pengelolaan yang dilakukan pemerintah, serta persepsi masyarakat tentang Taman Progo yang belum sesuai.
Analisis Tingkat Sikap dan Perilaku Masyarakat dalam Pengendalian dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kota Semarang Putri, Salma Dwi; Fariz, Trida Ridho; Heriyanti, Andhina Putri; Haris, Amnan
Uniplan: Journal of Urban and Regional Planning Vol 6, No 1 (2025): Maret
Publisher : Department of Urban and Regional Planning, Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/uniplan.v6i1.84783

Abstract

Berkurangnya keberadaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) merupakan salah satu isu lingkungan yang semakin merekah di Indonesia. Ketersediaan minimal RTH sudah tercantum pada UU No.26 Tahun 2007, namun ketersediaan RTH sering berkurang karena dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah faktor partisipasi masyarakat serta kesadaran masyarakat dalam memanfaatkan RTH. Diantara 16 kecamatan di Kota Semarang, Kecamatan Semarang Timur merupakan salah satu kecamatan dengan presentase RTH yang belum memenuhi, oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat sikap dan perilaku masyarakat dalam mengendalikan RTH serta mengetahui hubungan antar variabelnya.  Penelitian ini dilakukan di 2 area kunci taman Kelurahan Rejosari di Kecamatan Semarang Timur yaitu Taman Selfie dan Taman Kridangga dengan jumlah responden kuesioner sebanyak 130 orang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan pengambilan data melalui kuesioner, wawancara serta observasi. Data yang didapatkan selanjutnya diolah dan diuji menggunakan uji Chi-Square dan Uji Korelasi Spearman. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat dalam mengendalikan RTH di Kelurahan Rejosari masih dalam tingkatan baik. Kemudian beberapa variabel tidak saling berhubungan, namun ditemukannya hubungan antara variabel sikap dan perilaku. Data dalam penelitian ini hanya dianalisis menggunakan uji korelasi spearman, kajian hubungan lebih lanjut dapat diuji melalui uji regresi logistik biner untuk mengetahui probabilitas suatu kejadian dan memprediksi dampak dari antar variabel.
Jeonju vs Semarang: Peran Serta Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Putri, Salma Dwi; Addini, Jihan Timur; Heriyanti, Andhina Putri; Fariz, Trida Ridho
Proceeding Seminar Nasional IPA 2022
Publisher : LPPM UNNES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di banyak negara, khususnya di indonesia masih menghadapi banyak kendala pengelolaan sampah. Beberapa kekurangan terkait pengelolaan sampah di Indonesia mengacu pada ketaatan penuh dari seluruh masyarakat, seluruh masyarakat disini adalah termasuk kepada pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, dan masyarakat sipil. Masyarakat Indonesia masih perlu memperhatikan dan mempelajari dari negara lain yang sudah dapat dikatakan berhasil dalam pengelolaan sampahnya, Salah satu negara tersebut adalah Korea Selatan. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mendapatkan perbandingan pengelolaan sampah di Indonesia dan di Korea Selatan dilihat dari aspek peran serta masyarakatnya. Penulisan artikel ini dilakukan dengan langkah awal melakukan studi literatur dan selanjutnya melakukan wawancara semi terstruktur terhadap narasumber dari Korea Selatan dan Indonesia. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa aspek peran serta masyarakat di Indonesia dalam mengelola sampah masih kurang dibandingkan dengan korea selatan, terutama dalam hal regulasi yang mengatur tentang sampah, di Indonesia masih sangat minim peraturan sehingga kurang dapat memicu masyarakatuntuk disiplin tentang pembuangan sampah.
Evaluasi Kualitas Pelayanan Pengurusan Kertu Tanda Penduduk Elektronik Di Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pelalawan Putri, Salma Dwi; Hakim, Arif Rahman
Jurnal Mahasiswa Pemerintahan Vol. 2 No. 4 Desember 2025
Publisher : Laboratorium Program Studi Ilmu Pemerintahan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/JMP.2025.24221

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kualitas pelayanan pengurusan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (E-KTP) di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Pelalawan. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh berbagai permasalahan yang terjadi dalam proses pelayanan E-KTP, seperti keterlambatan pelayanan, kurangnya sarana dan prasarana, jaringan yang tidak stabil, serta adanya praktik nepotisme yang mempengaruhi keadilan pelayanan publik. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan evaluasi menurut teori William N. Dunn yang mencakup enam indikator, yaitu efektivitas, efisiensi, kecukupan, pemerataan, responsivitas, dan ketepatan. Data diperoleh melalui observasi, wawancara dengan informan kunci, dan dokumentasi dari instansi terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelayanan E-KTP di Disdukcapil Kabupaten Pelalawan belum optimal. Masih banyak masyarakat yang mengeluhkan lamanya waktu penyelesaian dokumen, terutama di daerah pelosok. Selain itu, masih terdapat kekurangan dalam fasilitas pelayanan dan jumlah pegawai, serta kurangnya kesadaran masyarakat dalam melengkapi persyaratan administrasi. Disdukcapil juga masih menghadapi hambatan teknis, seperti jaringan internet yang tidak stabil dan AC ruang tunggu yang sering rusak.